"kau memanggilku?" Tanya Rheina sambil mendongak kan kepalanya.
"Iya, siapa lagi?" protes Risa sambil memainkan bola matanya, malas.
"Ada àpa kamu memanggilku?" Tanya Rheina, tenang.
Risa menarik nafasnya sedalam mungkin sambil melipat tangannya di dada, angkuh.
"Langsung saja ya...kak Rhei, aku gak mau berbelit-belit, apa yang terjadi pada Gerald? mengapa Gerald ingin menikah denganmu?padahal aku yang pertama jatuh cinta padanya,apa kau mempengaruhinya?" Tuduh Risa.
Rheina tersentak mendengar tuduhan Risa terus terang dia sakit mendengarnya, Rheina sangat mencintai Gerald begitupun sebaliknya, dulu memang Risa menolak Gerald karena dia masih abg tapi hati memang tak dapat di bohongi karena dia jatuh cinta pada Gerald.
Lain nya hal nya dengan Dani, Dani memang pacarnya tapi hatinya tidak tersentuh rasa sedikitpun pada Dani, padahal mereka seumuran, entah mengapa?authornya juga bingung.
"Astaga, Risa! kau tega menuduhku seperti itu!maksud kamu apa bicara seperti itu?" Geram Rheina tak mengerti.
"Kakak gak usah pura-pura deh! kakak dan Gerald kan baru bertemu mengapa Gerald tiba-tiba ada perasaan denganmu? pasti kakak sudah mengguna-guna dia kan? terus terang aja, kak!" kata Risa dengan suara tinggi.
Mendengar Rheina merasa terhina dan terpojok, tidak menyangka dia dapat tuduhan seperti itu.
"Cukup, Risa! Tega-teganya kau menuduhku seperti itu!" Teriak Rheina kali ini dengan wajah kecewa dan amarah.
Risa mencibir.
"Memang benar kan kak?kak, sebenarnya aku dan Gerald sudah saling mengenal, aku sudah menyukainya semenjak kakak belum hadir dikehidupan Gerald aku dalam posisi terdepan dalam kehidupan Gerald waktu itu." Risa mulai mencurahkan isi hatinya.
Rheina tertegun mendengar penuturan Risa, Rheina dapat merasakan sakit hatinya Risa pada Gerald juga padanya.
"Tapi, kehadiran kakak sudah menghancurkan semuanya! Menghancurkan mmpi indahku bersama dengan Gerald! " Teriak Risa penuh amarah.
"Risa, aku gak bermaksud.seperti itu." Hibur Rheina kini dengan suara rendah.
"Bohong!" Sentaknya.
Rheina seakan melompak dia kaget dan pilu mendengar tuduhan Risa padanya.
"Aku tak menyuruhmu untuk percaya padaku tapi terus terang aku gak tahu soal kamu ada hati dengan Gerald,maaf kalau aku sudah merebut Gerald darimu maaf juga aku harus bekerja pagi ini."
Risa tak tinggal diam, dia memanggil Denis dan Gabriel dua orang teman Risa yang memperjuangkan Risa bersama Gareld.
"Pegang dia!" Perintah Risa.
Mereka pun memegang tangan Rheina kanan dan kiri sambil menyungging senyuman jahat.
"Kau mau apa, Risa?"
"Terus.terang ya...kak, aku gak rela Gabriel di rebut oleh perempuan lain terutama oleh kakak sendiri." Tekannya sambil menunduk menatap tajam Rheina.
Lalu dia mengeluarkan pisau lipat dari dalam tasnya dan memainkan pisau itu ke wajah cantik Rheina, Rheina bergidik ngeri.
"Kau dapat pisau itu dari mana, Risa?"
"Akh..hhh, Apa urusanmu, hah?"
Di tempat lain...
Silwi.sedang menelpon seseorang melalui hp samsung A5 berwarna putih itu.
"Gerald, kak Rheina dalam bahaya, cepatlah datang!" Ungkap Silwi, cemas.
Silwi.adalah teman Gerald yang juga punya hati pada Gerald tidak seperti Risa Silwi merelakan Gerald bersama dengan Rheina, Silwi tahu kalau cinta tak dapat di paksa.
Dalam perjalanan...
Gerald menghentkan motor balapnya di pinggir jalan.
"Apa? Rheina di cegat?"
"Risa?"
Baik.aku segera kesana, terima kasih Silwi." Ucapnya dan segera ketempat tkp.
Gerald menjalankan motornya dalam keadaan gundah dan gelisah, bagaimana tidak calon istrinya dalam bahaya.
Dia harus melindungi wanitanya.apapun yang terjadi
Beberapa menit kemudian....
"Hentikan! Apa yang kalian lakukan hah?" Sentak Gerald sambil matanya melotot ke arah Risa.
Mereka kaget.dan Risa tanpa sengaja menjatuhkan pisau lipatnya dan berlari kearah Gerald untuk memeluknya.tapi.ditepis oleh Gerald.
"Cukup, Risa!" Sentaknya sambil mendorong kasar tubuh Risa yang imgin memeluknya.
Gerald menghampiri Rheina yang di tangan nya di pegang oleh kedua teman Risa.
Gerald menatap dalam wajah cantik itu yang ketakutan dan menatap tajam kedua lelaki itu, mereka bergidik.
"Jangan takut aku akan menolongmu." Ucapnya, lembut.
"Lepaskan!"
Mereka pun melepaskan Rheina yang mereka peganmg dengan erat wajah mereka pun menegang saat menatap Gerald menegang bukan menantang tapi ketakukan karena Gerald pernah memukul mereka telak karena mereka mencegat Gerald untuk meminta duit pada Gerald tapi mereķa gak tahu kalau orang yang mereka ancam itu jago bela diri, tersungkurlah mereka habis di hajar Gerald.
Gerald manarik Rheina mendekap dalam pelukan nya, Rheina sesenggukkan ke dalam dada Gerald, Gerald membelai rambut Rheina yang di kuncir kuda, lembut.
"Tenanglah, aku di sini." Hibur Geral, lembut sambil menetralisir rasa takut Rheina sambil mengelus punggung Rheina lembut.
"Hei....kalian mau kemana?" Tanya Risa saat melihat Gabriel dan Denis lari ketakutan.
Lalu menatap dua sejoli itu.dengan wajah benci dan cepat dia menghampiri.
"Lepaskan!" Teriak Risa sambil menyingkirkan tubuh Rheina yang dalam pelukan Gareld.
Tapi di cegah dan di tepis kasar oleh Gerald,.Gerald semakin mempererat pelukannya.
"Kau apakan Rheina, hah?" Tanya Gerald dengan suara tinggi.
Risa kaget dan pura-pura menangis tapi Gerald tahu gelagatnya dia tersenyum miring.
"Apa kau sudah menodongkan wajah Rheina dengan pisau lipat di tasmu?" Sentaknya.
"Gerald, kau ini bicara apa sih?" Tanya Risa pura-pura gak tahu.
"Ada apa ini?" Tiba-tiba bu Dewi pengajar antropologi sekaligus guru Bp datang.
"Periksa tasnya, Bu."
Bu Dewi menatap Gerald tak mengerti.
Gerald dengan mudah merebut tas Risa yang dalam pelukan Risa.
"Gerald, Jangan!" Cegah Risa sambil berusaha merebutnya tasnya tapi di tepis oleh Gerald.
"Kamu apakan tas Risa, Gerald?" Tanya bu Dewi melotot ke arah Gerald.
Risa berdiri dengan rasa gelisah dan gugup, wajahnya memerah menahan malu.
Tanpa menjawab pertanyaan ulang dari bu Dewi, Gerald membuka tas Risa dan memperlihatkan isi tas Risa pada bu Dewi, biu Dewi terbelalak kaget dan menatap tajam ke arah Risa.
"Risa! ikut ibu kekantor, sekarang!" Perintah bu Dewi dengan suara tajamnya.
"Ampun, bu."
Setelah mereka berlalu...
Gerald mencium kening Rheina, lembut sambil mengangkat dagu Rheina, menatap dalam mata bening Rheina.
"Maafkan aku." Lirihnya.
Rheina terdiam tak tahu harus berkata apa?dia hanya mengangguk pelan.
"Biar kuantar kau ketempat kerja." Tawar Gerald sambil menaiki motornya.
"Tapi, bagaimana denganmu?" Tanya Rheina, cemas.
Gerald tersenyum.
"Jangan cemas, aku telat masuk paling hukuman nya di suruh membersihkan wc dan aku sudah terbiasa yang terpenting kamu yang lebih di utamakan." Sahut Gerald sambil menyerahkan helm pada Rheina.
Akhirnya, Rheina mengalah dan naik ke motor Gerald lalu memakai helm.
Sesudah semuanya siap, Gerald pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
kediaman keluarga Handoyo...
"Pa, Rheina hari sabtu-minggu kan libur, mama mau ngajak Rheina ke butik langganan mama." Gumam bu Handoyo sambil senyum-senyum penuh arti.
Pak Handoyo menghentikan sejenak membaca koran nya yang terbalik lalu menatap intents sang istri.
"Pertunangan Rheina dan Gerald kan masih lama, Ma." Sahut pak Handoyo, santai.
"Iya, pa, mama tahu."
Sesampainya di marketing..
"Terima kasih." Ucap Rheina, lembut.
Rheina pun berlalu dari hadapan Gerald, tapi...
"Tunggu!" Cegah Gerald.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MBAK2 KOQ KLH SAMA CEWEK SMA...
2023-06-14
1
RN
lima like harian hadir rate favorite
feedback totok pembangkit saling dukung kk
2021-06-17
1
ice lemon tea
hm
2020-06-13
2