Riko sudah 2 hari di Singapura dan tidak pernah memberi kabar ke Citra. Riko hanya memberi kabar ke orang tua Citra. Citra merasa kalau dirinya sama sekali tidak dianggap sebagai seorang istri.
Citra bangun pagi-pagi, seperti biasa kalau dia ngga sekolah dia membantu mamanya menyiapkan sarapan pagi-pagi..
"Sayang, semalam Riko nelfon papa katanya dia pulangnya besok..." kata mama Ratna
"hmm.." jawab Citra acuh. sambil meletakkan sarapan di meja makan.
"tanggapan apa itu?" tanya mama ratna menatap Citra yang sedang menuang susu.
"yahhh,, habisnya Citra kesel sama kak Riko mah, Citra itu istrinya apa bukan sihhh,, Citra ngerasa udah kayak janda yang di tinggal suami setelah ijab qobul. suami apaan coba, yang ngga pernah ngasih kabar ke istrinya." kata Citra kesel sambil memanyunkan bibirnya ke hadapan mamanya.
mama Ratna tersenyum melihat tingkah putrinya.
"kamu harus sabar sayang, Riko itu memang anaknya cuek dan dingin, tapi asal kamu tau dia akan menjadi hangat sama orang yang dia sayang dan 1 lagi asal kamu tau yah laki-laki cuek dan dingin itu romantis lohhhh,,." kata mama ratna mengedipkan sebelah matanya ke Citra.
"iiiiihhhh,, mama nihh apaan sih,, seolah kenal aja sama makhluk kutub utara itu..." kata Citra menatap mamanya.
"mama, memang ngga kenal sama dia sayang, tapi mama bisa tebak saat dia memperlakukan orang tuanya dan mama papa.. dia itu baik sayang, cuman kamu belum kenal aja sama dia. papa juga kayak gitu waktu awal nikah sama mama, cuuuuueekk banget, tapi lihat sekarang..." kata mama Ratna meyakinkan Citra.
'citra udah kenal sama dia, makhluk kutub utara yang suhu habitatnya 1°c.' gumam Citra
ohhhh yahhhh,, alasan kenapa Citra mau dijodohin, karna orang tuanya juga dijodohin, jadi menurut dia ngga ada yang salah dengan perjodohan, buktinya dia bisa lihat sendiri dari orang tuanya, yang saling menyayangi satu sama lain.
*************
Rumah sakit Singapura
"kamu kapan balik ke Indonesia sayang?" tanya mama Ayu yang sedang mengupas buah untuk Riko.
"besok mahh..." jawab Riko sambil terus menatap papanya.
"kamu pulang saja malam ini, kasihan Citra sayang, nanti dia mikir yang macem-macem tentang kamu, kamu baru nikahin dia, ehh kamu udah ninggalin dia. lagian papa juga udah baikan kan, jadi biar mama aj yang jagain papa, disini juga mama ngga sendiri jagain papa, ada suster dan dokter juga kan.." kata mama Ayu menghampiri Riko.
"Tapi, maaa..., perkataan riko terputus saat papanya bicara.
"mama kamu benar Rik, papa udah ngga apa-apa sekarang, mending kamu pulang, sekarang kamu punya tanggung jawab sendiri yaitu istri kamu Citra." kata papa Indra menatap Riko.
"iya sayang, kamu harus bisa menjadi suami yang baik untuk Citra, Citra itu anak yang baik sayang, mama yakin dia bisa buat kamu bahagia." kata mama Ayu meyakinkan Riko lalu tersenyum.
'selama ngga nyusahin, itu udah bikin bahagia.' gumam Riko yang di ketahui mamanya.
"kamu ngomong apa sayang.? tanya mama Ayu.
"eehhh, ngg... ngga.. ngga ada kok mah.." jawab Riko terbata lalu memakan buah yang sudah di kupas mamanya.
mama Ayu tersenyum melihat tingkah anaknya.
"mama tau sayang, kamu ngga tahan dan ngga deket-deket dengan perempuan yang merepotkan, tapi Citra berbeda sayang, dia anaknya dewasa, cantik dan baik lagi. mama yakin dia ngga akan merepotkan kamu." kata mama Ayu mengelus pundak anaknya meyakinkan Riko.
Riko hanya memutar bola matanya dan membuang nafasnya kasar mendengar ceramah mamanya.
Rumah Citra
pukul 20.00. setelah makan malam Citra bergegas masuk ke kamarnya, seperti biasa citra mencuci wajahnya bersiap-siap untuk tidur.
Citra yang masih sibuk memakai cream malam dan lotion di meja riasnya.
"Citt, kamu cantik, tapi sayang kamu istri makhluk kutub utara, es batu frezeer, kulkas, salju di pegunungan himalaya. aahhhhhhhhhhhhh." gumam Citra sambil mengacak-acak Rambutnya.
triiiiiing...triiinggg....
citra berhenti saat mendengar hpnya berbunyi, video Call dari Mita, Indah dan Vivi.
"apaaannn....." jawab Citra dengan wajah datar.
"santai aja dong cit,, tuh muka.." protes vivi.
"aneh yah,, apapun ekspresinya, dia tetap cantik. pantesan aja sepupu aku tergila-gila.." kata mita menggoda Citra sambil tersenyum aneh..
Citra melihat Indah salah tingkah mendengar perkataan mita.
'cemburu kan,, iihh mita, ngga bisa jaga mulut.' batin Citra.
"apaan sih mit, gajeeee.." protes Citra.
"rambut kamu kenapa Cit,, kok acak-acakan gitu?" tanya indah.
Citra memperbaiki rambut nya yang acak-acakan. dan tanpa citra sadari indah menatap cincin di jari manis citra.
"aaaahhh ini,, ini semua akibat beruang kutub utara." kata Citra datar.
"Gilaaa... kamu sekarang melihara beruang kutub cit?" tanya Vivi.
semua menatap Vivi bingung. Citra membuang nafasnya kasar, sambil memutar bola matanya.
'ya ampunn,, punya temen kayak gini,, musibah banget yakkk...' batin Citra 😒.
"okk, viii cukup... kita langsung ke intinya aja, jadi, tujuan dari video call ini apa?" tanya Citra dengan tampang malas.
"ooo, iyaaa,, gini cit,, besok aku rencananya mau jemput ke rumah kamu sama vivi, kita sama-sama ke sekolah" kata Mita.
"jemputt,, sekolaahhhh,, ngapaiiinn?" tanya Citra bingung.
semua menatap citra bingung.
"kamu belum baca grup pengurus osis yah cit,, kevin kan udah nyebarin info, besok ada rapat." jelas Indah.
mencoba mengingat 🤔...
"ooohh iya, aku lupaaa,, aku belum buka grup sih,, tapi kevin udah ngomong ke aku, waktu itu." kata Citra tersenyum canggung.
"nahhh,, sekalian kita,, kumpul besok terus jalan-jalan dehhh.." kata mita.
"yaa, yah.. yah... yahh,." kata vivi menyetujui mita.
"ok, kan udah kelar,, aku matiin yah,, udah ngantuk nih." kata citra.
"ya ampun cit,, jam segini udah ngantuk aja,, kamu harus rubah jam tidur kamu yang kayak anak tk itu." protes mita.
"iya nihh,, kita kan udah berapa hari ngga ngobrol." kata vivi membenarkan mitaa.
Citra sudah tidak perduli dengan perkataan temannya, Citra sudah ke alam mimpi.
layar video call citra yang nampak hanya langit-langit kamar citra.
"yeeehhh,, citra mana?" kata mita mencari-cari.
"kayaknya udah tidur,, aku duluan juga yah,, sampai ketemu besok." kata indah, lalu percakapan mereka pun berakhir.
Bandara
Riko tiba di Bandara pukul 00.30, sudah ada pak Ramli yang menjemput Riko di Bandara.
"biar aku yang nyetir pak." kata Riko
pak Ramli yang heran hanya menurut saja, pak Ramli lalu pindah tempat, Riko masuk dan mengemudikan mobil.
Riko sampai di depan gerbang Rumah Citra. "ini rumah siapa pak, kita ngapain kesini,, pak Riko ngga ke hotel?" tanya pak Ramli.
"ini Rumah mertua saya, kamu boleh pergi." jawab Riko datar lalu turun dari mobil, pak Ramli yang bingung juga turun dari mobil, lalu mendekati Riko.
"pak Riko kapan nikah?" tanya pak Ramli
"3 hari yang lalu." jawab Riko sambil terus memandang rumah mertuanya yang sudah gelap.
'sepertinya semua orang sudah tidur.' batin Riko.
Pak Ramli yang masih bingung, berjalan ke belakang mobil.
'pak Riko udah nikah 3 hari yang lalu, kok ngga ada yang tau, apa jangan-jangan pak Riko menghamili perempuan.' gumam pak Ramli lalu menurunkan koper Riko dari bagasi mobil, lalu membawanya ke samping Riko.
"ya udah pak, saya permisi." kata pak Ramli.
Riko hanya mengibaskan tangannya.
Riko melihat-lihat kontak di Hpnya.
📞papah mertua.
Riko hendak menelfon papa bram, tapi terhenti, karna dia tidak ingin mengganggu mertuanya.
📞perempuan itu aneh.
Riko membuang nafasnya kasar lalu menelfon Citra.
Citra yang sedang tidur pulas kaget hpnya yang berada dekat dengan telinganya.
Citra langsung mengambil hpnya dan mengangkat telfon tanpa mengetahui siapa yang menelfonnya.
"haloooo.." kata citra dengan suara serak khas bangun tidur.
"buka pintu.." kata Riko.
"ini siapa yahhh...?" tanya Citra yang masih memejamkan matanya.
"ini aku Riko.." jawab Riko.
"ooohh Rikoo,,." jawab Citra yang masih belum sadar.
"aahhhh,, rikoooo.." teriak citra, matanya terbuka lebar dan melihat layar hpnya.
📞MakTuRa ➡Makhluk Kutub Utara
"jadi, kapan pintunya akan di buka." kata Riko di seberang telfon.
Citra segera berlari ke bawah untuk membuka pintu untuk Riko.
Citra sampai didepan gerbang dan berhadapan dengan Riko. Citra yang masih ngos-ngosan mengingat sesuatu, ternyata dia lupa mengambil pintu gerbang, dia lalu kembali ke dalam rumah sambil berlari.
Riko yang memperhatikan citra hanya menggeleng.
"cantik-cantik aneh." gumam Riko.
Citra kembali dan membuka pintu gerbang.
Riko langsung masuk melewati Citra begitu saja dengan wajah dinginnya.
"kak Riko." panggil Citra
riko berbalik menatap citra ..
"hmmm." citra menunjuk koper Riko.
Riko kembali dan mengambil kopernya lalu pergi meninggalkan Citra yang sedang menutup gerbang.
"dasar es batu,, ngga tau terima kasih." gumam Citra. lalu berlari mengikuti Riko dan berjalan di belakang Riko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
SriHarmanto
maktura... ada2 aja citra ini...
2021-10-31
1
Asna Deli
ngaka tengok citra..😆😆😆
2021-03-24
0
Yudi
maktura 😂😂😂😂
2020-09-22
4