Setelah beberapa hari, Citra sudah bisa menerima kenyataan bahwa dia akan dinikahkan dengan Riko permana, seorang pemuda sukses yang merupakan idola sahabatnya sendiri.
Hari ini merupakan hari terakhir Citra ujian.
suasana ruang kelas sangat tenang karena mereka semua sibuk belajar.
terlihat Mita sangat sibuk belajar sambil menutup wajahnya dengan buku pelajaran, tiba-tiba Vito datang menghampiri Mita dan duduk dihadapan Mita. Vito anak kelas IPA C dia sekelas dengan kevin. yang selalu usil dengan mita dan pastinya naksir sama mita.
Mita menyadari kedatangan seseorang, dia kemudian menurunkan bukunya secara perlahan sampai yang terlihat hanya matanya, dia mengerutkan dahinya saat melihat itu Vito, lalu kembali menutup wajahnya.
Vito juga mengerutkan dahinya melihat tingkah aneh mita, yang biasanya sangat cerewet.
Vito lalu menepuk buku yang menutupi wajah Mita, yang membuat Mita mengaduh kesakitan karna Vito menepuk dengan keras hingga mengenai wajah Mita.
"auuuuuhhh,, sakit tau." kata mita mengaduh, lalu Mita menatap sinis vito.
Vito tersenyum licik melihat ekspresi mita.
"kamu itu ngapain sih dari tadi. kamu tidur.." ucap Vito.
"kamu ngga bisa bedain yah, mana belajar mana tidur, lagian kamu ngapain pagi-pagi kesini, cari masalah. udah balik sana ke kelas kamu.." kata mita kesel, lalu kembali menutup wajahnya dengan bukunya. Vito kembali melakukan hal yang sama ke mita yang membuat mita makin kesal.
Indah masuk ke dalam ruang kelas, diikuti oleh vivi di belakang indah dengan wajah yang tidak bersemangat lalu duduk di kursinya. mita melihat vivi dan Indah lalu menghampirinya meninggalkan vito yang dari tadi membuatnya kesal. vito yang sudah puas membuat mita kesal kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.
"wahhh,, kamu kenapa Vi, kok muka kamu jelek gitu.." tanya mita ke vivi lalu melihat ke arah indah. indah hanya menggelengkan kepalanya tanda dia melarang mita untuk menggagunya.
"gak usah mulai deh mit, aku lagi ngga mut untuk bercanda.." ucap vivi kemudian melipat kedua tangannya dimeja dan membenamkan wajahnya disana.
mita mengerutkan dahinya bingung dengan tingkah vivi.
"mending kamu jauhin dia dulu mit, nanti dia ngamuk." ucap indah.. mita kemudian menghampiri indah.
"ngamuk gimana maksud kamu, emang dia kenapa sih." tanya vivi.
sementara mereka ngobrol, indah dan mita melihat Citra dan kevin ngobrol di depan pintu kelas, yang membuat indah menatap mereka cemburu...
setelah ngobrol dengan kevin, Citra berjalan menuju tempat duduknya.
"cit, kevin ngomong apa?" tanya mita.
"ohh itu, kevin cuma ngasih info, kalau 3 hari lagu kita akan mengadakan rapat untuk semua pengurus osis, mengenai acara perpisahan dan penyambutan siswa baru." jelas Citra sambil melirik vivi yang masih dengan posisi yang sama.
"kok dia ngomong langsung ke kamu sihj,, kan bisa dia share infonya di grup whatshap." kata Indah.
citra hanya mengangkat bahunya tanda ngga tau.
"Dia kenapa.?" tanya Citra sambil menujuk vivi dengan menganggukkan kepalanya.
"mungkin dia lagi tidur cit, katanya semaleman dia ngga bisa tidur." ucap Indah.
"kenapa.?" tanya citra lagi.
indah hanya mengangkat bahunya tanda tidak tahu, lalu citra melihat mita, dan mita menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu juga.
percakapan mereka berakhir setelah guru pengawas masuk kedalam kelas.
"tidak ada buku diatas meja, semua tas di simpan di depan, dan yang tidur bangun sekarang." kata pengawas yang membuat vivi bangun, yang membuat ketiga sahabatnya tertawa melihat wajah bingung vivi.
"kamu yang disana, mau tidur atau mau ujian." kata pengawas itu lagi.
"mau tidur bu...
eeehhh salah mau ujian bu." ucap vivi latah, yang membuat satu ruangan tertawa.
"Diammm semuanya....
sekarang kamu ke toilet, basuh wajah kamu, biar tidak ngantuk." perintah pengawas itu.
"baik bu.." kata vivi lalu berjalan keluar.
Ujian berlangsung selama 2 Jam, setelah selesai ujian. mereka bertiga mengerumuni vivi yang sudah kembali membenamkan wajahnya dilipatan tangannya.
"Vi, semalem kamu ngapain sih, kok ngga bisa tidur, kamu ada masalah?" tanya Citra.
"iya vi,, kalau ada masalah ngomong, biar kita bisa bantu." kata indah.
"iya vi,, kita selalu ada kok buat kamu." sambung mita.
mita mengangkat kepalanya dengan berat, melihat ketiga temannya, dan memperbaiki posisi duduknya.
"ini itu masalah yang ngga bisa kalian selesain." kata vivi dengan nada yang lemas.
"maksud kamu apa vi,?" tanya indah heran
"iya vi,, emang masalah kamu besar banget yah, sampai-sampai kamu ngga bisa tidur dan mengakibatkan bola mata kamu hitam gitu,,
uppss salah, lingkaran mata kamu.. hehehe, maaf." ucap Mita menutup mulutnya karna salah ucap.
"kamu ceritain dulu ke kita, sebenarnya apa yang terjadi?. ucap citra.
"gini yah guyss,, semalem itu waktu aku lagi belajar, sepupu aku dateng ke rumah jam 12 malem, dia dateng ke rumah sambil nangis-nangis. dia itu kabur dari rumahnya karna dia mau dinikahkan dengan orang tuanya yang ngga sama sekali dia cintai alias dia itu dijodohin, dan dia ngga mau, makanya dia kabur. dia terus-terusan nangis dan ngga mau tidur sampai-sampai mau bunuh diri.
makanya aku jagain dia terus sampai pagi, jangan sampai dia beneran bunuh diri." jelas vivi panjang lebar.
"yaaa elaaaaahh, ternyata gitu doang, kirain apaan." gumam mita kecewa.
"kamu ngeharepin apa sih mit." ucap vivi kesel.
"hehe, ngga kok sayang..." ucap mita memasang wajah kasihan.
"jadi, sekarang sepupu kamu masih di rumah kamu.?" tanya indah.
"iya, dia masih di rumah aku nangis-nangis, dia lebih memilih mati daripada harus pulang dan menikah dengan laki-laki yang bukan pilihannya." jelas vivi lagi.
"serem juga yah, sepupu kamu itu vi,, jadi ngeri deh." kata mita merinding.
"emangnya dia punya pacar?" tanya indah,
"ngga tauu..." kata vivi
"apa yang salah sih kalau kita itu dijodohin, kan itu pilihan orang tua kita, pastilah laki-laki pilihan orang tua kita itu sudah pasti yang terbaik untuk kita." kata Citra.
ketiga temannya hanya menatap citra, dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"ya ampun cit, impian semua wanita itu, adalah hidup bersama orang yang dia cintai." jelas vivi.
"apa bedanya saat kita mengenal seorang laki-laki asing yang awalnya kita hanya sebatas mengenalnya saja, yang tadinya kita ngga cinta sama dia tiba-tiba cinta karna adanya perkenalan dan pendekatan, nah itu juga bisa terjadi saat kita nikah dengan laki-laki pilihan orang tua kita, awalnya kita ngga suka sama dia, ngga kenal sama dia. tapi, setelah kita semakin dekat semakin mengenal karakter satu sama lain,, selalu bareng dan saling mengerti, itu akan menimbulkan rasa nyaman dan akhirnya timbul rasa cinta." jelas Citra panjang lebar yang membuat ketiga temannya melongo lagi.
"wahhh, kamu fisuf cinta yah cit." kata mita kagum.
"mungkin ada sebagian orang yang berfikiran sama seperti kamu cit. tpi, ada juga yang berbeda." kata indah.
"benar tuh,, kayak aku, aku mau dijodohin kalau cowoknya itu kayak Riko, manis ganteng, tajir lagi,, uuuuuhhh..
"Ihhh,, dipikiran kamu itu cuma rikkooo terusss." ketus mita.
tiiing... handphone citra berbunyi tanda pesan.
'kalau ujiannya udah selesai, langsung pulang.' isi pesan dari papa Bram.
"eehhh,, kita pulang yukkk,," ajak Citra.
"kok pulang sih, kan ujiannya udah selesai, kita jalan-jalan yukk.." ajak mita.
"ngga bisa mit, aku ada urusan penting." jelas Citra lalu beranjak meninggalkan ruang kelas dan diikuti ke tiga temannya.
"cit, aku ke rumah kamu yah, aku ngga mau pulang ke rumah karna ada sepupu aku, yang ada aku ngga bisa istirahat." kata vivi yang membuat langkah citra terhenti, vivi menabrak citra.
"ada apa cit?" tanya vivi.
"ehhh,, gini vi, bukannya aku ngga mau ngajak kamu ke rumah, tp aku ada urusan sama orang tua aku di luar, jd ngga ada siapa-siapa di rumah. mending kamu di rumah mita aja dulu." kata Citra gugup.
"ngga ah, kalau di rumah mita, nanti aku bukannya tidur, malah jd pendengar curhatan dia tentang riko riko riko dan riko, bosen tau."ketus vivi.
"ooohhh, jd gitu, selama ini ternyata kamu, okkk.. aku udah cukup tau yah."
ucap mita kesel.
"vi, kamu harus bujuk dia, kamu mau nginep dimana kalau bukan di rumah mita." saran indah ke vivi.
"rumah kamu, hehehe." kata vivi.
"ngga bisa vi, aku juga ada acara, aku mau ke rumah tante aku yang lagi syukuran." jelas indah yang membuat vivi mengejar mita yang sudah jalan duluan karna kesel.
"mit, aku ikut ke rumah kamu yahh,, kita kan sahabat." bujuk vivi.
"huuuu,, udah di tolak sama indah dan citra makanya ke aku, itu yang kamu bilang kita sahabat, ada maunya aja baik-baik.." ketus mita.
citra dan indah yang berjalan di bakang mereka hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua 😁.
"Cit, kamu ada urusan apa, penting banget yahh..?" tanya indah.
citra yang kaget mendengar pertanyaan indah langsung salah tingkah.
"haaa,, aaaak,, aku juga ngga tau ndah, soalnya papa hanya nyuruh aku ikut sama mama." kata citra gugup.
"oh gitu." ucap indah.
"iii.. iya... ya udah aku duluan yah ndah, nanti papa nungguin aku lama." kata citra lalu meninggalkan indah yang masih berdiri di depan gerbang sekolah.
'maafin aku, belum saatnya aku cerita ke kalian.' batin citra lalu masuk ke mobil.
Citra ngga mungkin cerita ke teman-temannya bahwa hari ini dia akan menikah dengan Riko, dia belum siap, apalagi dia tau bahwa salah satu sahabatnya adalah penggemar amatir Riko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Aprilia Amanda
vivi apa mita?
2022-05-22
0
SriHarmanto
seru... dan seru...
2021-10-31
0
Dwyy Wulandari
seru...seru...ceritanya
2020-09-26
1