Riko bangun dan melihat sekeliling sudah tidak melihat Citra. Riko fokus dengan foto diatas meja belajar Citra, Riko beranjak dan menghampiri meja belajar Citra, lalu melihat foto itu dari dekat ternyata foto wisuda Citra saat SMP.
"senyumnya manis." kata Riko Refleks.
lalu dia tersadar dan mengacak-ngacak rambutnya.
"lo kenapa sih Rik, lo udah gila yah,, cewek itu cuma bisa bikin lo susah." gumam riko sambil berjalan mengambil handuk milik Citra lalu masuk ke kamar mandi.
sementara mama Ratna dan Citra sudah selesai menyiapkan makan malam dan memang sudah jam 7 malam.
"Cit,, panggil suami kamu sayang untuk makan malam." kata mama Ratna.
"iya mah,," Citra melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Citra masuk ke kamarnya, dan sudah tidak melihat Riko di atas ranjang, Citra mendengar suara air di kamar mandi.
"makhluk kutub utara itu mungkin lagi mandi." gumam citra menghampiri tempat tidurnya dan merapikannya.
Citra melihat kemeja Riko di kursi belajarnya, dia melihat kemeja itu sangat kusut, karna Riko tidak memiliki pakaian di rumah Citra, Citra menyetrika pakaian Riko lalu menggantung nya di samping lemari.
Citra mengetuk pintu kamar mandi.
"kak Riko, kalau udah selesai, turun ke bawah yah yah untuk makan malam." kata Citra di depan pintu kamar mandi.
tidak ada jawaban dari dalam sana.
"ihhhh,, kok ngga dijawab sih,, dasar kutub utara." gumam citra lalu menuju meja belajarnya dan menulis sesuatu.
"KALAU UDAH SELESAI, TURUN KE BAWAH UNTUK MAKAN MALAM, DI PANGGIL SAMA MAMA, DAN PAKAIAN KAK RIKO DI GANTUNG DI SAMPING LEMARI."
pesan citra lalu dia meletakkannya di depan pintu kamar mandi lalu pergi meninggalkan kamarnya.
Riko kemudian keluar dari kamar mandi sambil matanya mencari-cari Citra, dia sebenarnya mendengar perkataan Citra di dalam kamar mandi, cuman riko males untuk meladeninya. kertas yang ditempel citra di pintu jatuh ke lantai dan diinjak riko, kertas itu menempel di alas kaki yang Riko, sandal bulu warna pink.
Hp Riko berdering, Riko menghampiri hpnya yang berada di meja belajar Citra, Riko bingung karna tadi hpnya ada didalam jasnya tapi sekarang jasnya tidak ada.
'apa citra membuangnya..' batin Riko menuduh.
dia masih berjalan mencari-cari jas dan kemejanya sambil mengangkat telfonnya.
"Halo, apa semuanya sudah selesai.." kata riko dengan seseorang dibalik telfon, sambil terus mencari-cari pakaiannya
"sudah pak, semua sudah selesai." kata orang itu di seberang telfon.
"bagus kalau begitu." kata riko lalu mematikan telfon nya.
Riko kemudian berdiri di tengah-tengah kamar Citra sambil melihat sekeliling, mencari-cari pakaiannya yang hanya memakai handuk pink milik citra terlilit di pinggang Riko.
'apa dia marah karna gue ngga merespon dia,'' gumam riko lagi, lalu berbalik saat melihat citra membuka pintu masuk ke dalam kamar.
citra yang melihat Riko hanya menggunakan handuk, lalu berbalik badan menutup wajahnya.
"aaaaahhhh, kak Riko kok telanjang sih." kata citra sambil terus menutup wajahnya dengan tangannya.
"itu yang kamu mau kan." kata Riko yang sudah berada dibelakang Citra dan berbisik di telinga Citra.
Citra yang merinding dengan nafas Riko mengenai telinganya, Refleks berbalik ke arah Riko dan membuat mata mereka bertemu dengan jarak hanya 5 cm.
Citra langsung berbalik dan mendorong dada Riko.
"dasar makhluk kutub utara otak mesum.." teriak Citra tidak berani memandang Riko.
"enak aja kamu ngatain aku mesum, aku dari tadi cari pakaian aku, dan pasti kamu sudah membuangnya ke tempat sampah kan." kata Riko menuduh.
"ihhhhh,, siapa yang membuang pakaian kak Riko ke tempat sampah, jangan main nuduh dong, tadi kan aku udah nulis pesan yang aku tempel di depan pintu kamar mandi," kata Citra melihat ke arah pintu kamar mandi.
"looohh kertasnya mana..." kata Citra
"ini maksud kamu..." kata Riko yang sudah melepaskan kertas itu dari alas kakinya.
Citra melihat ke arah Riko.
"kertas ini itu di baca bukan di injak." kata Citra.
"itu salah kamu, kenapa jg kamu simpan kertas ini di lantai, yah di injaklah, memangnya mata ada di bawah kaki, yang bisa langsung membaca tulisan itu." ketus Riko.
"iiihhh, kak Riko nyebelin banget sih, kan tadi aku bolang kalau kertas itu di tempel.
ahhh terserah.." kata Citra kesal lalu beranjak keluar dari kamarnya.
"pakaian aku mana?" teriak Riko
Citra hanya menunjuk ke arah dimana pakaian riko dia gantung tanpa menoleh sedikitpun.
"Ya ampun, kekanak-kanakan banget sih." kata Riko geleng-geleng lalu mengambil pakaiannya. dan menyadari pakaiannya sangat rapi karna di setrika.
"ehhh,, kok rapi banget sih, wangi lagi, berguna juga dia." gumam Riko
"dasar makhluk aneh, otak mesum, nyebelin." gumam Citra lalu duduk di kursi.
"ada apa sayang, kok muka kamu kesel gitu, Rikonya mana?" tanya mama Citra.
"masih pakai baju mah, bentar juga dia turun." kata Citra.
Riko pun sampai di meja makan dan duduk di samping Citra.
mama Ratna memberi kode ke Citra, Citra memahami kode mamanya. Citra lalu menyendok nasi ke piring Riko, dan memberikannya lauk pauk.
Riko yang kaget berbalik menatap Citra dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.
'biasanya cuma mama yang melakukan ini.' batin Riko.
"Riko, nanti papa kamu berangkat jam berapa?" kata papa Bram yang berjalan menghampiri meja makan lalu duduk dan membuat Riko tersadar.
"eehhh, jam 8 pah..." kata Riko
"kamu ikut?" tanya papa Bram sambil tersenyum ke istrinya yang mengambilkannya makanan.
"iya pah, soalnya kasian kalau cuma mama yang nemenin papa aku di pesawat, nanti mama kecapean." kata Riko lalu memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
'huuu,, ternyata dia punya rasa simpati juga, dasar makhluk kutub utara.' batin Citra sambil melirik Riko dengan ujung matanya.
"terus kamu kapan kembali kesini?" tanya mama Ratna.
"Riko disana cuma sehari mah, cuma anterin papa sama mama aku, habis itu aku pulang, aku juga ngga bisa lama-lama disana karna kerjaan Riko disini banyak mah." jelas Riko.
"Terus bagaimana dengan Citra, dia ikut?" tanya papa Bram.
Citra hanya menyimak saja pembicaraan mereka.
"ahhhh, ngga pah,, Riko titip Citra disini dulu, nanti kalau Riko udah pulang dari singapura, baru Riko jemput Citra pah." kata Riko.
'titip,, emangnya aku ini barang.' gumam Citra yang membuat Riko menoleh ke arahnya. dan Citra pura-pura ngga perduli.
"gak ada malam pertama dong." kata mama Ratna melirik suaminya tersenyum licik dan membuat Citra dan Riko tersedak.
"iiiih,, mama ngomong apa sihh.." protes Citra.
Riko yang salah tingkah hanya meneruskan makannya. orang tua citra hanya tertawa melihat tingkah lucu pengantin baru itu.
Setelah mereka makan malam, mereka pun berangkat ke Bandara untuk mengantar papa Indra.
Dokter papanya Riko sudah mempersiapkan segalanya dari rumah sakit, jadi mereka hanya perlu ke Bandara saja.
mereka berangkat hanya menggunakan 1 mobil saja, papa Bram yang menyetir.
Riko dan Citra duduk di kursi belakang dan mereka hanya sibuk dengan Smartphone mereka masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Dhita Tata
lama" jadi bucin mereka berdua
2020-09-25
0
Dyah Retnowati
tak kenal maka tak sayang..
2020-09-11
6
Ree.Pand
kelakuan kalo belum paham sama hati.. hhi
2020-06-28
0