Citra masih mengekor di belakang Riko sambil terus menatapnya sinis.
'kata mama, dia pulangnya besok, tapi kok dia udah disini aja,, apa dia pakai jurus telepati, yang tiba-tiba pindah tempat, dasar makhluk kutub utara..' batin Citra.
Buukkkkk...
Citra tiba-tiba menabrak Riko yang tiba-tiba berhenti.
"kok, kak Riko berhenti.." kata Citra
"Duluan.." kata Riko sambil menunjuk dengan dagunya.
Citra langsung berjalan meninggalkan Riko lalu masuk ke kamarnya dan tidur di ranjangnya menutup wajahnya dengan selimut.
tiba-tiba dia teringat perkataan mamanya beberapa hari yang lalu.
'sayang kamu sekarang sudah menjadi seorang istri, kamu harus bisa melayani suami mu dengan baik.'...
Citra membuang nafas kasar dan melihat Riko masuk ke dalam kamarnya.
"kak Riko butuh sesuatu." tanya Citra
"aku mau mandi, ambilin handukkk.." kata Riko membuka kemejanya.
"ahhhh,, kak Riko kenapa sih buka baju disini,, nanti aja di dalam kamar mandi." protes Citra sambil menutup wajahnya.
Riko hanya menatap Citra dengan wajah datarnya, sambil terus membuka kemejanya. Citra yang sadar dengan ekspresi Riko yang cuek, merasa kesal lalu bergegas membuka lemarinya hendak memberikan Riko handuk.
"ngapain?" kata Riko datar.
"ambil handuk." jawab Citra tanpa melihat Riko.
"ngga usah,, handuk yang biasa kamu pake aja, lagian aku ngga lama disini, besok kita ke jakarta." kata Riko datar.
"kitaaaa,, aku juga ikut ke jakarta ..." kata Citra bingung berbalik menatap Riko..
"iyalah,, sekarang aku sudah punya istri,, lalu apa gunanya istri aku kalau ngga aku Bawa kemana-mana ." jelas Riko datar.
'iiisssss,, emangnya aku barang, di bawa kemana-mana.' gumam Citra.
"handuknya manaaa.." ucap Riko yang melihat Citra bicara Sendiri.
"ehhh,, ini kak." lalu citra memberikan handuknya ke Riko. Riko pun berlalu masuk ke kamar mandi.
Citra menghampiri koper Riko dan mengeluarkan pakaian untuk Riko pakai dan meletakkannya di atas lemari nakas samping tempat tidur Citra.
Citra bergegas naik ke atas ranjangnya dan membuat batas guling di tengah,dia tiba-tiba teringat kembali dengan kata-kata mamanya yang mengharuskan dia melayani suaminya dengan baik, seketika pikiran Citra ke arah itu dan bergidik ngeri..
'itu ngga boleh terjadi,, iiihhhh ngga mau, aku ngga mau disentuh sama makhluk kutub utara itu.' gumam Citra lalu segera berbaring dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Riko keluar dari kamar mandi, dan melihat tingkah aneh Citra yang menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, Riko mengerutkan keningnya.
'apa dia ngga kepanasan.' gumam Riko.
Citra menyadari Riko sudah keluar kamar mandi menurunkan selimutnya hingga yang terlihat hanya matanya saja dia melihat Riko sekilas yang sedang berjalan menuju kopernya lalu kembali menutup wajahnya.
"pakaian kak Riko ada di atas lemari nakas, udah aku siapin." kata Citra di balik selimut.
"aku lagi cari dalaman." kata Riko membuka kopernya.
"udah aku siapin juga." kata Citra tenang di balik selimut.
Riko seketika kaget dan berbalik menatap Citra heran.
'kok ngga ada suara..' gumam Citra di dalam selimut lalu membuka selimutnya dan kaget melihat Riko sudah berdiri di sampingnya.
"Kamu nyiapin dalaman aku tanpa rasa malu..." kata Riko menatap Citra bingung
"iiihhhh,, ngapain aku harus malu, kak Riko suami aku, aku istri kak Riko, kewajiban aku sebagai seorang istri harus melayani suaminya dengan baik, termasuk menyiapkan pakaian kak riko, apalagi cuman dalaman." kata Citra panjang lebar menjelaskan dengan percaya diri..
"ohh, yahhh,, melayani suami dengan baikk.." kata Riko menatap Citra dengan tatapan mesumnya berusaha menggoda Citra.
Citra menyadari apa yang sudah dia katakan tertunduk sambil menggigit bibir bawahnya dan salah tingkah.
Riko memperhatikan tingkah Citra dan membuat jantungnya berdetak kencang.
'sial,, kenapa dia bertingkah imut sihhh..' batin Riko kesal lalu meraih pakaiannya.
"ngga usah khawatir, aku tidak akan meminta hakku dan melakukan kewajibanku sebagai seorang suami malam ini." kata Riko datar lalu berlalu masuk kamar mandi.
seketika Citra langsung mengangkat kepalanya menatap Riko masuk ke kamar mandi, lalu memukul kepalanya.
'yaa ampun Cit, bodoh banget sih kamu, kenapa kamu memancing beruang kelaparan, liat kan akibatnya hampir aja kamu masuk ke sarang beruang...' gumam Citra lalu kembali berbaring menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Riko yang sudah memakai pakaiannya keluar dari kamar mandi. Citra terus menatap setiap pergerakan Riko dan mengawasi riko yang sudah berbaring di sampingnya. Riko yang hendak mengambil guling langsung dicegah Citra sambil terus menatap Riko.
"kamu kenapa sihhh..." kata Riko heran dengan wajah datarnya.
"guling ini tu batas, jadi kak Riko ngga boleh melewati batas ini, ok." jelas Citra.
Riko membuang nafasnya dengan kasar lalu kembalikan badan memunggungi Citra.
*********
triiiinngggg...triiiinggg
Riko membuka matanya saat mendengar hpnya berbunyi, dia berusaha bangun tapi merasa berat karena kaki dan tangan Citra sudah memeluk Riko dengan erat.
'katanya ngga boleh lewatin batas, tapi ini kelewatan banget.' gumam Riko menyingkirkan kaki dan tangan Citra dengan kasar lalu beranjak mengambil hpnya yang berada di meja belajar Citra.
"ada apa..." kata Riko dengan suara serak khas bangun tidur.
"Rik, loo kapan balik ke jakarta sihh,, kerjaan loo numpuk disini." jelas Romi di seberang telfon.
"ntar sore.." jelas Riko.
Citra juga terbangun mendengar Riko menelfon lalu masuk ke kamar mandi, Citra tidak mengunci pintu kamar mandi.
"Rik, lo ngapain aja sihh di Bandung, lama banget, bukannya kerjaan lo udah kelar. setelah lo nganterin om indra ke Singapura kok lo ngga balik ke jakarta sih, malah mendarat di Bandung." kata Romi mencari tau.
Riko menggaruk alisnya sambil membuang nafasnya kasar mendengar ocehan Romi.
"udah ngocehnya,, udah ahhh gue mau mandi, ntar kalau udah nyampe jakarta, gue mampir ke kantor." kata Riko lalu memutuskan telfonnya.
'yang bos siapa, asisten siapa,, berani banget ocehin gue.' gumam Riko lalu membuka kamar mandi yang tidak terkunci.
Ceklek....
Citra yang sedang mandi kaget saat Riko membuka kamar mandi..
"ahhhhhhhhhhhhh...." teriak Citra lalu citra Refleks melempar Riko dengan botol sabun dan mengenai dahi Riko.
"akhhhhh..." Riko mengadu kesakitan lalu terjatuh.
Citra segera meraih handuknya dan menghampiri Riko yang sedang kesakitan.
"ka' Riko... Ka' Riko ngga phapa.." kata Citra sambil memeriksa dahi Riko.
Riko menatap wajah Citra yang masih basah dan jaraknya sangat dekat dengan wajah Riko. Riko menelan ludah lalu menepis tangan citra yang sedang menyentuh dahinya..
"apaan sihh,, aku belum liat kamu,, kamu udah main lempar-lempar aja, sakit tau.." kata Riko kesal sambil mengelus dahinya.
"yaah, Citra minta maaf, habisnya kak Riko main masuk aja sih,, jadi Citra kaget.." kat Citra.
"yahh,, itu salah kamu, kenapa pintunya ngga dikunci." kata Riko kesal lalu berdiri.
Riko memandang Citra dari atas sampai bawah yang hanya memakai handuk batasnya diatas pahanya.
Citra menyadari tatapan Riko, segera menutupi tubuhnya.
"kak Riko liat apaan." kata Citra menatap Riko sinis..
"haaaaaaa". riko membuang nafasnya kasar,
"kamu udah selesai mandi.." tanya Riko datar.
"udahhhh,," kata Citra
Riko lalu masuk ke kamar mandi..
Citra segera memakai pakaiannya lalu turun ke bawah untuk membantu mamanya menyiapkan sarapan.
************
"pagii mah,," sapa Citra menghampiri mamanya.
"pagi sayang.." jawab mama Ratna sambil memasak nasi goreng tanpa melihat Citra.
"mahh,, kemarin mama bilang kak Riko baliknya besok.." kata citra yang mengambil air minum.
"iya sayang,, emang kenapa?" tanya mama ratna.
"kak Riko udah di kamar Citra,, semalem dia pulang." kata Citra lalu minum.
"ohh,, yahh,, sekarang dia lagi apa?" tanya mama Ratna lagi.
"lagi mandi mahhh..." jawab Citra.
sambil mereka menyiapkan sarapan,, tiba-tiba pak Tono datang menghampiri mereka.
"maaf bu, non.. di luar ada temannya non Citra." kata pak tono.
"siapa pak?" tanya Citra.
belum sempat pak tono menjawab.
"selamat pagi tante,, citra..." sapa mita dengan suara cemprengnya.
mama Ratna hanya tersenyum melihat mereka.
"mumpung kalian disini, ayo duduk sayang, kita sarapan bareng." ajak mama Ratna.
"makasih tante,," kata vivi yang udah semangat lalu duduk.
"tante baik banget, pokoknya top carr..." kata mita sambil mengacungkan jempolnya.
Citra menatap sahabatnya bingung.
'mereka ngapain sih pagi-pagi kesini, ooohh ya ampun kalau mereka melihat kak Riko bisa gawat..' batin Citra masih menatap sahabatnya yang sangat menikmati nasi goreng.
"Citra, kok malah melamun sih sayang.. kamu ngga panggil suu.." kata mama Ratna tertahan saat Citra meneriakinya.
"mahhhh,,.." teriak Citra sambil bergumam.
'jangan diterusin..' gumam Citra sambil melirik temannya, mama Ratna menyadari itu, dan terdiam.
"tante tadi mau bilang apa tadi.. suuuu..." kata mita lalu berbalik ke vivi dengan mulut monyong.
"suuuu..." vivi mengikuti mita.
"udaaahhh stop, kalian berdua sebenarnya ngapain sih pagi-pagi kesini?" tanya Citra kesel dengan tingkah konyol sahabatnya.
"ya tuhan Cit, kamu lupa ingatan yah, bukannya kita mau ke sekolah bareng hari ini." kata vivi masih terus makan.
'oohhh iya, aku lupa,, ya ampun aku harus cepat-cepat mengusir mereka dari sini sebelum kak riko muncul.' gumam Citra.
"ya,, udah tungguin aku, aku ganti pakaian dulu.." kata Citra lalu segera meninggalkan mereka.
Riko yang sudah selesai mengenakan pakaian yang sudah di siapkan Citra beranjak keluar dari kamar citra.
Citra yang juga sudah sampai didepan pintu kamarnya buru-buru ingin masuk, saat citra hendak membuka pintu kamarnya.
Ceklek.... Riko lebih dulu membuka pintu kamarnya yang membuat Citra terdorong dan jatuh di dada Riko.
Bruuukkk.. mereka tergeletak dilantai dengan citra berada diatas Riko.
"akhhhhh..."
"aduhhh.." keluh mereka bersamaan.
Mereka saling bertatapan dan membuat jantungnya Citra berdetak kencang dan pipinya memerah.
Riko bisa merasakan detak jantung Citra yang berdetak dengan cepat dan melihat pipi Citra yang berubah menjadi merah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
🌈Yulianti🌈
😆😆😆😆lanjut thooor JD gemes
2020-09-17
0
Dyah Retnowati
lanjut..
2020-09-11
1
raraa
ngakak bener gua thor🤣. konyol
2020-09-08
3