Citra berjalan ke dapur dan tidak menemukan mamanya yang biasanya sudah memasak makan malam.
Citra berjalan menuju kebun belakang rumah dia membuka pintu dengan memanggil-manggil mamanya.
"Ma...mama dimana?" teriak Citra.
Halaman belakang rumah citra sangat luas dan banyak ditumbuhi tanaman sayuran dan buah yang ditanam oleh Citra dan mamanya.
Langkah Citra terhenti saat dia melihat sosok wanita yang usianya ngga jauh beda dengan mamanya, sedang asyik ngobrol dengan mamanya sambil sesekali tertawa.
"siapa dia?" batin Citra bertanya-tanya.
Dia kemudian menghampiri mamanya dan wanita itu.
"Mama disini ternyata, aku cariin di dalam rumah mama ngga ada." kata Citra sambil tersenyum kepada wanita itu.
"Iya sayang, mama lagi ambil sayuran, kan sayur di kulkas udah habis." kata mama sambil terus mencabuti kangkung dan bayam.
"Kamu Citra yah." kata wanita itu tersenyum ke Citra, Citra pun membalas senyuman wanita itu dengan canggung.
"Kamu sangat cantik." kata wanita itu memuji.
"Terima kasih tante." kata Citra malu-malu.
mama ratna dan wanita itu hanya saling menatap dan tersenyum.
"K**ok tante ini ngga asing yah, apa aku pernah melihat dia sebelumnya?" batin Citra sambil terus memandangi wanita itu memetik buah tomat kemudian dia menghampirinya.
"Citra loh yang tanam tomat ini tante, buahnya tuh seger banget dan ada manis-manisnya gitu." kata Citra berusaha dekat dengan wanita itu.
Wanita itu tersenyum kearah Citra.
"Oh yahhh, wahh ternyata kamu bisa tanam sayuran juga yah?" kata wanita itu.
"Iya dong tante, mama yang ajarin aku untuk menanam sayuran, katanya biar hemat." kata Citra lagi. Mama Ratna dan wanita itu hanya tertawa mendengar perkataan Citra.
"Kentang, Wortel, Seledri, ini semua Citra yang tanam tante." kata Citra tersenyum canggung ke wanita itu lalu menutup mulutnya dengan tangannya karna malu, wanita itu hanya melihat Citra dengan tatapan gemes dan bangga sambil tersenyum.
"Kamu hanya bicara dari tadi, kamu ngga mau bantuin tante untuk memetik sayuran ini." kata wanita itu.
"Ehhh, iya tante, sini biar Citra yang bawa keranjang ini." kata Citra mengambil keranjang itu dari tangan wanita itu.
Mama Ratna yang memperhatikan mereka dari tadi hanya tersenyum melihat tingkah anaknya yang cerewet.
Hotel Permana
Riko tiba dihotel bersama dengan pak Ramli.
"Jam 8 nanti kita rapat." kata Riko dengan nada yang datar sambil terus berjalan masuk hotel.
"Baik pak." kata pak Ramli mengikuti Riko.
"Bapak tidak usah mengikuti saya sampai kamar, saya bisa ke kamar sendiri." kata Riko lagi sambil terus berjalan menuju kamarnya.
"Baik pak, selamat beristirahat." kata pak Ramli menghentikan langkahnya dan kembali ke ruang kerjanya.
Setelah sampai di kamar, Riko langsung berbaring di tempat tidur ya, Riko sangat lelah sampai akhirnya dia tertidur.
Kantor Papa Bram
Diruang tunggu kantor Papa Bram duduk seorang lelaki yang umurnya sekitar 40an itu.
Papa Bram terkejut saat masuk kedalam ruang tunggu itu, dan menyadari bahwa yang sedang menunggunya itu adalah sahabat lamanya yang ternyata adalah papa Indra. papa Bram langsung menghampiri papa Indra dan lamgsung memeluknya erat.
"Ini beneran lo ndra." kata papa bram ngga percaya.
"Iyalah ini gue, lo fikir ini setan." kata papa indra.
"Gue fikir lo masih di Amerika, dan yang mengurus bisnis lo sekarang kan Riko, anak lo." kata papa Bram bingung.
"Iya, gue nyerahin semua perusaahan ke Riko untuk dia tanganin, seperti yang lo lihat sekarang, gue udah ngga muda lagi Bram, gue udah tua, udah sakit-sakitan kayak gini. gue udah 2 tahun di Indonesia, gue balik kesini setelah kakeknya Riko meninggal." kata Papa Indra.
"Lo ngga nyuruh gue duduk nih, lo udah liat kaki gue udah 3 (pakai tongkat) lo mau nambahin lagi." kata papa Indra bercanda yang membuat mereka tertawa.
"Ya ampun, ayo duduk." kata papa Bram mempersilahkan.
"Kok lo ke Bandung, bukannya yang melakukan perjalanan bisnis kesini itu Riko?" tanya papa Bram lagi.
"Iya, emang dia yang kesini tadi pagi. lo belum ketemu sama dia, dia belum ngehubungin lo?" tanya papa Indra lagi.
"Belum lah, jadwal pertemuan perusahaan gue sama perusahaan lo kan besok." jawab papa Bram.
Mereka berdua sangat asyik bercerita satu sama lain. mereka kembali mengenang persahabatan mereka 40 tahun yang lalu sambil terus tertawa.
Rumah Citra
Jam dinding menunjukkan pukul 18.30. sementara di dapur para ibu-ibu sibuk memasak untuk makan malam. Citra juga membantu mereka memasak.
"Mah, nanti jam 8 Citra mau ke rumah Mita." kata Citra sambil mengupas buah apel, yang dia petik tadi di belakang rumahnya.
"Kamu ngapain malam-malam kesana nak?" tanya mama Ratna sambil memasak sayur.
"Iya nak, ngga baik anak gadis keluar malam-malam." kata wanita itu yang ternyata adalah mamanya Riko, sambil menggoreng ikan.
"Gini mah, tante. besok Citra ujian Matematika, dan mereka semua butuh bantuan Citra untuk menjelaskan semua pelajaran yang ngga mereka ngerti." kata Citra menjelaskan lalu memasukkan buah yang dia potong ke mulutnya.
Citra lalu menghampiri mamanya Riko dan memakan ikan goreng yg sudah mateng.
"Kamu jago makan yah." kata mama Ayu.
"Hehehe." Citra hanya tertawa.
5 jam yang lalu di rumah orang tua Riko
Papa Indra sangat gelisah karna Riko belum memberikan kabar kepadanya tentang sahabatnya Bram.
"Pah.. papa kenapa, kok gelisah gitu?" tanya mama Ayu khawatir.
"Mah, kok Riko belum ngasih kabar yah, apa dia lupa untuk mencari sahabat papa." kata Papa Indra yang masih mondar mandir.
Mama Ayu menghampiri suaminya dan mendudukkannya di sofa.
"Papa ngga usah khawatir, Riko mungkin masih sibuk dengan pekerjaannya pah, jadi dia belum sempat untuk ketemu sama Bram." kata mama Ayu menenangkan.
"Papa ngga bisa kayak gini terus mah, papa mau ke Bandung." kata papa Indra lalu mengambil hpnya di nakas.
"Pah, papa itu kurang sehat, bagaimana mungkin papa mau ke Bandung disaat keadaan papa seperti ini, kita tunggu kabar Riko yah pah." kata mama Ayu membujuk.
"Ngga bisa mah, papa harus ke Bandung. papa sudah 2 tahun di Indonesia papa harus ketemu sama Bram, papa harus menyelesaikan semuanya sekarang" kata papa Indra yang sudah memiliki rencana.
Mama Ayu hanya pasrah dengan perkataan suaminya itu, yang memang sangat keras kepala dan perkataannya tidak bisa di bantah itu.
"Mending sekarang mama siap-siap, dan menyiapkan semua keperluan papa sama mama." perintah papa Indra.
Mama Ayu kemudian beranjak meninggalkan papa Indra menuju ke dalam kamarnya untuk menyiapkan semua keperluannya di Bandung.
Papa Indra tidak menghiraukan mama Ayu yang meninggalkannya dia masih sibuk dengan hpnya. kemudian dia menelfon Romi.
"Halo om." kata Romi di seberang telfon
"Rom, berikan om informasi tentang Bramantio sekarang, soalnya om mau ke Bandung untuk bertemu dengan dia" kata papa Indra.
Romi yang bingung hanya menurut saja.
"Baik om." kata Romi.
Setelah panggilan terputus, Romi merasa bingung.
"Ada apa dengan Bramantio, kenapa ayah dan anak itu membutuhkan informasi tentang dia." Romi bicara sendiri dengan bingung sambil membuka file yang telah dia simpan mengenai informasi Bramantio lalu mengirimnya ke Papa Indra.
Papa Indra menerima pesan dari Romi, dia melihat pesan itu membacanya sekilas lalu beranjak menuju kamar.
"Mama udah selesai?" tanya papa Indra berjalan menuju kamarnya.
"Iya pah, mama udah selesai packing." kata mama ayu.
"Ayo kita berangkat." kata papa Indra hendak keluar kamarm
"Pah, papah ngga ganti baju." kata mama ayu bingung melihat tingkah suaminya yang sangat semangat ingin ke Bandung.
"Oh iya, papa lupa." kata papa Indra yang tadinya mau keluar kamar lalu berbalik mengambil pakaian yang sudah di siapkan oleh istrinya.
Mama ayu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah neh suaminya.
Setelah papa Indra mengganti pakaiannya mereka berangkat ke Bandung, dengan pak Cecep supir di keluarga Riko.
sampai di Bandung mama Ayu di turunkan di Rumah mama Ratna, dan tentu saja mama Ratna sangat terkejut melihat kedatangan mereka. Lalu papa Indra menuju kantor papa Bram.
begitulah pertemuan mereka :).
Ingat yah Readers. Author sangat membutuhkan dukungan dari kalian dengan Vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah kan bener apa ku bilang,,,
2023-01-29
0
Qaisaa Nazarudin
Disini tuh pasti mamanya Riko,dan papanya pergi ke kantornya Beam..
2023-01-29
0
Qaisaa Nazarudin
Lho kapan mereka dtg ke bandung?? bukannya td mereka menyuruh Riko utk mencari alamatnya Bram dan Ratna dulu,kok mereka udah nyampe aja,,,aah pasti itu akal akalan mereka utk mempertemukan Riko dan Citra ya😂😂
2023-01-29
0