Chapter 19

" tunggu.., dimana Cindy ?, aku juga tidak melihat adit, allan dan doni ? "

" kami disini nona.. " jawab adit pada marissa datang dari belakangnya dengan cindy,allan dan doni

" apa kamu melihat sesuatu yang aneh juga adit ? "

" tidak nona, aku tidak ada merasakan hal yang aneh. "

" aku mendengar rara berteriak dan berlari tapi tidak berusaha untuk memberi tahuku " ucap cindy berdiri dengan melipat tangan.

" apa maksudmu cindy ? aku bahkan tidak melihatmu di tempat " jawab rara

" aku ada di belakang kalian, tanpa berusaha mencariku kalian berlari begitu saja meninggalkanku.. "

" tapi memang benar kamu tidak ada di tempat cindy.., bukannya kamu pergi dengan Allan beberapa waktu yang lalu "

" apa maksudmu clara..!? apa kau berusaha menuduhku berjinah disini ? "

wanita ini memang sudah tidak dapat tertolong lagi dengan kelakuannya. dia suka memfitnah orang dan mengadu domba kelompok.

" Sebelum kamu menepis perkataan clara lebih baik kamu mengancing kancing bajumu yabg terbuka itu.."

" humm ?! " dia melihat ke arah kancing baju kaosnya yang lupa untuk di kaitkan

dan dengan cepat cindy mengaitkannya " i..ini aku karena merasa gerah.., benar itu karena aku gerah..! "

omong kosong.., bagaimana mungkin orang merasa gerah di tempat yang lembab dan dingin ini. dia juga mengatakan gerah sambil mengusap-usap lengannya seperti orang kedinginan.

" kalian ini terlalu memalukan.. bisa-bisanya kalian melakukan tindakan tercela seperti itu dihutan ini.. ! " ucap marissa menatap marah ke arah cindy dan allan

" itu tidak benar nona.., kami tidak melakukannya.. " jawab allan meyakinkan marissa

" cih, untuk orang yang mengatakan hal buruk tentang orang lain dengan dirinya sendiri yang menyelinap ke tempat laki-laki di tengah malam.. padahal dia sendiri sudah ber..

" cindy tutup mulutmu.., kalaupun kita selamat dari tempat ini akan tetap bahaya bagi kita berdua saat kembali kerumah nanti.. " bisik allan menutup mulut cindy yang bergumam mengumpat marissa..

tapi tampaknya marissa tidak menepis sama sekali perkataan dari cindy..

sesaat semuanya hening..

marissa melihat kearahku kemudian dia dan doni saling bertatapan..

" apa yang sedang terjadi sebenarnya clara ?.. kenapa kamu dan rara berteriak seperti orang yang sedang ketakutan ? "

" itu.. karena ada makhluk menyeramkan menampakkan diri di balik pohon doni.. " jawab clara mengusap tangannya yang kedinginan..

" makhluk menyeramkan.. ? seperti apa itu ? "

" aku tidak begitu jelas melihatnya.. dia berlari sangat cepat di balik kabut-kabut itu "

" bukan itu saja.., ada sepotong tangan yang merayap di wajahku.. hiiih ! coba liat bekas luka ini ? " ucap nico menunjukan luka goresan di wajahnya dengan ketakutan

" bagaimana ini ketua ? apakah kita akan pergi sekarang ? "

" tidak.., akan sangat berbahaya jika kita berjalan di tengah malam seperti ini pak adit.. "

" bahaya seperti apa yang kau maksud ? bukankah tempat ini lebih berbahaya..? apa kau bahkan pura-pura lupa saat manusia anjing itu menyerang di atas bukit ini.. beruntung monster itu kabur ntah karena apa. jika tidak.. kami semua mungkin sudah mati disini "

melihat doni yang mengatakan hal itu, sepertinya mereka benar-benar tidak tau bahwa akulah yang membuat monster itu pergi..

tapi mereka juga tidak tau tentang para zombie.., terlalu beresiko untuk berjalan di tengah malam seperti ini..

" baik.., jika kau berkata seperti itu, aku mengusulkan untuk pengambilan suara. jika suara yang menyatakan tetap disini lebih banyak kita akan terap berada disini hingga besok.. gimana ? "

" oke "

dengan begitu kami melakukan pemungutan suara untuk menentukan tetap tinggal atau berjalan..

" mari kita mulai.. "

" yang menginginkan untuk pergi angkat tangannya .. "

ketika aku mulai mengatakan itu. doni, adit, allan, dan cindy mengangkat tangannya.

" yang ingin pergi malam ini berjumlah empat orang. total dari kita semua adalah sembilan orang. berarti sudah ditentukan kita akan tetap disini sampai besok "

" cih.., "

dengan hasil dari pemungutan suara 5 : 4 kami memutuskan untuk tetap tinggal.

meski mereka yang ingin pergi terlihat tidak senang dengan keputusan ini, aku pikir tidak masalah..

tapi dengan begitu tanggung jawabku yang mengusulkan untuk tetap tinggal akan semakin berat jika terjadi sesuatu disini..

aku memiringkan kepalaku sedikit ke kiri dan memastikan waktu..

pukul 01.30am

perasaanku semakin tidak enak.. apa aku salah mengambil keputusan ini ?

sesaat semuanya kembali normal, dan kembali ke tempat istirahatnya masing-masing..

" bro.., apa kau benar-benar yakin kita tetap disini ? "

" humm.., aku tidak begitu yakin sih.. ,tapi aku lebih tidak yakin untuk membawa sekelompok orang berjalan di tengah malam seperti ini "

" karena mayat hidup yang pernah kau bilang ya bro ? "

" benar.., tapi.. aku mungkin mengambil keputusan yang lebih berbahaya kali ini.. "

" apa maksudmu bro.., "

" tidak.. tidak apa, aku hanya memikirkan sesuatu yang buruk saja "

" bro..

tiba-tiba nico yang berdiri terdiam membeku sambil mengangkat tangannya yang gemetaran menunjuk sesuatu yang ada di di bawah bukit, tampak jelas dia sangat ketakutan

" kau kenapa nico ??. "

" bro.., itu apa ? "

secepatnya aku bangkit berdiri memeriksa kedepan untuk melihat apa sebenarnya yang nico tunjuk..,

sekelompok makhluk menyeramkan mulai merayap dari bawah bukit.. ada sekitar puluhan, mereka berjalan dengan kaki dan tangannya dengan tubuh berwarna hijau gelap

" berkumpul !! .. berkumpul semuanya !!! "

aku menyerukan kepada yang lain untuk bersiap menghadapi sesuatu yang berbahaya ini..

aku tidak boleh panik . jika aku panik.., semua mungkin saja akan mati disini..

" nicoo.. ! ambil bambu runcing yang telah kita siapkan tadi sore ! "

ketika aku berseru kepada nico.. dia tidak bergerak sedikitpun wajahnya pucat pasi dengan mata yang terbuka lebar ketakutan..

" nico... ! " aku menepuk pundaknya untuk menyadarkan.. tetapi ia malah terduduk jatuh dengan lemas dan berkata...

" b..bro.., apa kita akan mati !?? "

aku mendekatinya dengan cepat mengangkat kerah di bajunya.

" dengarkan aku nico... ! ambil bambu runcing yang tadi kita siapkan atau kau benar-benar akan mati disini !! "

" b...baik bro.. " sambil berdiri nico melepaskan ketakutannya berlari mengambil bambu itu

" vinn.. ada apa !? " tanya rara bersama dengan clara dan marissa di belakangnya..

" marissa bangunkan semua orang untuk berkumpul disini.. kita mungkin akan bertarung atau berlari bersama ! "

" baik vinn.. "

" kak ada apa sebenarnya ?! "

" tidak ada waktu untuk menjelaskan clara... "

" bro.. ini bambunya .. ! " ucap nico memberikan lima bambu runcing yang telah kami siapkan sebelumnya

" ada apa lagi ini ?! " tanya allan dengan nada tinggi sambil mengusap kedua matanya

" kalian yang laki-laki.. ambil bambu ini pegang masing-masing satu.. dan juga marissa ambil satu juga untukmu.. "

" hey jelaskan dulu apa yang terjadi baji...

sebelum kata kasar yang akan diucapkan oleh doni terlontarkan..

makhlu itu sudah sampai di belakang doni dan ingin menerkamnya..

" jrashh ! "

aku mulai menarik pedangku dan menebas tubuh dari makluk itu..

" hiiih ! apa itu kak "

semua orang bergidik ngerih saat melihat monster itu tergeletak tak berdaya di tanah..

tubuhku bersimbah darah.., namun bukan darah segar berwarna merah yang aku lihat disini. melainkan cairan berwarna hijau yang baunya sangat busuk...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!