Chapter 8

“ Marissa kau sudah bangun ?? “

“ Claraaaaa.... ! Itu benar kau.. aku merindukanmu..

Aku mengerti bagaimana perasaan mereka setelah akhirnya bisa berjumpa kembali . tapi kenapa harus berteriak-teriak seperti ini..

Aku yang masih mengucek kedua mataku untung menghilangkan belek.. menoleh ke arlojiku untuk memastikan waktu..

Jam berapa sekarang ?..

Pukul 06.00 Am

Aku yang masih mengusap sebelah mataku, bangun dan duduk untuk melihat apa yang mereka ributkan sekarang...

“ ada apa sih pagi-pagi sudah berisik ? “

“ kyaaa “

“ claraaaa! Tutupi badanmu... “

Tapi sebelum aku bisa melihat dengan jelas. Marissa melompat untuk menghempaskan tubuhku kembali ke lantai gua.

“ awh.. apa kamu kerasukan sa ?.. “ Ucapku memegangi kepala setelah marissa menghempaskanku begitu saja kebawah

“ jika kepalaku berakhir di batu yang keras kamu bisa membunuhku.. “

“ dasar kau laki-laki mesum brengsek.. apa yang telah kau lakukan tadi malam kepadanya.. cabull”

Setelah ia menjatuhkanku bukannya mendengarkanku berbicara, dia malah memukuliku dengan kedua tangannya.

“ hey.. berhentilah memukuliku !.. “

Wanita galak ini.., apa sebenarnya yang dia pikirkan..

“ Kau mesum brengsek.. “

Apa yang dia coba katakan sih.. mesum apanya ??

Semua menjadi jelas ketika aku melihat diriku yang tidak memakai baju..

Sial.. dia pasti salah paham..

“ ooh ini bagaimanapun aku tidak seperti yang kau pikirkan, otakmu saja yang suka traveling ga jelas “

“ haaaah ! Bagaimana aku tidak memikirkannya.. ! Kau tidak memakai bajumu .. dan clara tidur dengan ditutupi daun ?? “

“ Aku nyerah.. nyerah! “

Aku menepuk-nepuk tanah dengan tangan kananku saat ia mengunciku dengan teknik gulat.

“ tenanglah marissa.. ini dikarenakan karna tadi malam kami basah kuyup terkena hujan..”

Clara datang untuk menenangkan marissa yang sedang menindihku dan menarik-narik kepalaku. Aku melihat clara yang datang memakai pakaiannya. Lagipula aku tidak tau kapan dia melepas pakainnya..

“ sungguh ??.. dia tidak mencabulimu kan ?? “ tanya marissa mendekat memegang erat kedua bahu clara.

“ itu benar marissa..., dia orang yang sangat baik.. dia menyelamatkanku tadi malam saat aku hampir dimakan mayat hidup.. ! “

“ ma.. mayat hidup ?? “

“ iya.. aku terpisah dari doni dan lainnya saat kami di serang oleh bajak laut.. kemudian aku tersesat dan bertemu beberapa mayat hidup.. saat itu gavin datang untuk menolongku “

“ donii ? “

“iya doni tuna... ummm! “

Aku yang duduk merapikan rambutku, melihat marissa membungkam mulut clara dan menoleh melirik ke arahku.

“ maksudmu doni ikan tuna itu bersamamu kemarin ?? “

“ Ikan tuna ?? ah.. iyaa donii ikan tunaa haha.. hehehe ?? “

Dilihat darimanapun mereka terlihat seperti menyembunyikan sesuatu..,

Kenapa aku harus peduli urusan mereka..

“ kami juga bertemu bajak laut waktu itu.. tidak..! lebih tepatnya menemui bajak laut ! “ ucap marissa menatap sinis padaku..

“ jangan kasar seperti itu marisa...,”

" hmphh..”

“ kalian sangat aneh.., aku pergi keluar sebentar untuk mencari beberapa makanan.. “ ucapku memakai baju dan pergi meninggalkan mereka..

“ woahh kamu berhasil menangkap seekor rusa ?? “

clara memandangi seekor rusa yang aku bawa dari dalam hutan.

Ini adalah hasil dari jebakan yang aku buat kemarin bersama marissa.

Aku juga tidak menyangka akan berhasil. Tapi rezeki memang ga kemana ?

“ ini Cuma karena beruntung.. “

Walaupun clara orang yang pemalu, tapi tampak jelas dari sorot matanya begitu bersemangat melihat daging rusa ini.

Berbeda dengan gadis yang di pojokan dalam gua itu.., ia mengeluarkan aura suram yang entah dia dapatkan darimana ketika dia melihatku datang.

“ Hmpph ! “

Marissa memalingkan jauh wajahnya saat melihatku.. dan mengerutkan bibirnya seperti ikan yang tidak terkena air.

Marissa berjalan mendekati kami dengan muka kecut melanjutkan perkataanya

“ Biasa aja.., laki-laki memang seharusnya seperti itu kan..?? masa laki-laki tidak mempunyai skill bertahan hidup dihutan ? “

Aku tidak mau menjawab kata-kata dari monster ini. Lebih baik aku lanjut membersihkan rusa yang akan di bakar.

“ aahh.. haha. Itu tidak benar marissa.. laki-laki di kelompok kami bahkan tidak bisa memanjat pohon untuk mengambil beberapa buah hehe “ jawab clara mengayunkan tangan kanannya menepis perkataan marissa dengan tertawa

“ pfftt.. lucu sekali.. “

aku menahan tawa menutup mulutku dengan satu tangan. Sebenarnya yang lebih lucu lagi adalah melihat muka marissa yang berlipa-lipat tak menentu itu..

aku mulai memanggang rusa yang telah ku tangkap dengan teknik memasak rusa guling.

Clara yang terlihat sangat antusias duduk disampingku sambil mengamati daging dari rusa yang di bakar.

“ humm.. setelah sekian lama ga makan daging “ ucapnya disampingku yang memperhatikan pengapian dengan menopang dagunya

“ vin... hmm aku merasa tidak enak memanggil namamu langsung. Boleh aku panggil kakak ? “

Punya adik semanis ini.., pasti cukup menyenangkan. Hari – hari introvertku apakah akan berakhir nanti ya.

“ boleh.. “

Uhh.. mulutku menjawabnya langsung tanpa sengaja ?? padahal aku masih sedang memikirkannya..

“ umm.. baiklah kak gavinn.. hihi “ dia menutupi tawa kecilnya dengan satu tangan dan menoleh ke arah lain setelah melihatku.. “ kak.. kamu hebat banget kemampuan bertahan hidupnya.. “

“ hmm.., tidak juga.. aku hanya beruntung. “

“ tidak... tidak.., tidak mungkin keahlian beladiri semalam itu juga karena beruntung.. “

“ humm.., begitu ya “

Apa aku terlalu kaku ?.. kenapa aku yang menjadi kaku ?

“ apa kamu seorang tentara atau pasukan khusus kak ?.. kemampuanmu sulit di percayai untuk orang yang biasa “

“ aku hanya seorang mahasiswa.. “

“ Oh ya..?.. aku mencium aroma kebohongan disini ? “ ucap clara berpangku tangan menatapku

“ tidak.. beneran aku hanya seorang mahasiswa.. lebih tepatnya mahasiswa jurusan sitem telekomunikasi “

“ waahh.., aku juga seorang mahasiswa kak.. kamu kuliah dimana kak? “

Aura gelap dari mana ini.. aku merasa merinding..

Ketika aku mengusap leher belakangku.. sekilas aku melihat tatapan dari dalam gua..

Sebenarnya apa yang dilakukan marissa mengintip seperti itu sih...

Aku tau dia aneh.. dan galak..

Tapi selama beberapa hari bersamanya.. Hari ini dia yang paling aneh..

“ cih dasar cowok mesumm !! “

Marissa datang dan duduk ditengah-tengah kami.. dan mulai memotong percakapan antara aku dan clara.

“ Oh ya. Clara.. bagaimana jika sehabis ini kita mandi di sungai kecil yang ada di sebelah sana ?. “ tunjuk marissa ke arah lain dengan mengabaikanku yang ada di sampingnya

“ humm ? Ada sungai di sekitar sini ? “

“ iya.., aku sudah dua hari menjelajahi sekitar sini bersama dengan laki-laki aneh yang tidak ku kenal “

Dia melirik ke arahku dengan senyuman sinis di wajahnya...

Apa maksudnya laki-laki aneh yang tidak dikenal ?

Yah.. memang sih, meski sudah dua hari bersamanya kami jarang sekali mengobrol banyak, itu karna rasa canggung di antara kita.

Kami hanya sesekali mengobrol.. itu pun tentang pemburuan dan mencari bahan makanan...

Tapi kalau soal aneh.. bukannya dia yang lebih aneh..??

“ wahh.. baguslah jika bisa mandi.. aku juga ingin, rasanya tubuhku sudah terasa lengket dan bau..”

“ Oke habis makan kita akan pergi kesana ya “

Sungai yang di maksud adalah sebuah parit yang melebar dengan air keruh berwarna kemerahan... meskipun airnya tidak bau.. tapi apa mereka harus mandi disana ?

“ dan kamu.. jangan mengintip ! “ ucap marissa berbalik tajam menatapku dari dekat.

“ humm ? .. aku tidak tertarik untuk mengintip orang mandi.. “ aku mengalihkan pandanganku dari marissa melihat ke arah rusa bakar. “ lagipula tidak ada yang bisa dilihat di tengah kabut yang tebal itu.. “

“ baguslah.. “ jawab marissa mengerutkan wajahnya

Aku berharap tidak ada yang terjadi pada mereka..,

wanita jika menyangkut tentang kebersihan diri.. bisa mengabaikan rasa takut ya?

“ ooh sepertinya dagingnya sudah masak “ ucapku memotong sedikit daging dengan sebilah pisau belati

“ boleh aku mencobanya ? “ clara bangkit dari tempat yang di dudukinya dan berpindah duduk di sampingku meminta sepotong daging yang sudah aku ambil.

“ aah nikmatnya... Meski tak memakai bumbu apapun tapi aku bersyukur bisa memakan daging ini.. terimakasih sekali lagi untuk kak gavin.. “

“ tidak apa.. aku hanya melakukan beberapa hal kecil kok.. “ aku melirik ke arah marissa dan mengejeknya

“ hmmpph.. ! , Oh ya clara.. saat ini apa kau tau dimana doni dan lainnya berada ?? “ Tanya marissa sambil mengunyah sepotong daging di mulutnya

“ aku tidak tau pasti kemana arah mereka pergi, kami berlarian secara terpisah.. tapi saat itu adit mengatakan nanti kita akan bertemu kembali di arah timur di sebuah makam yang kami lewati sebelumnya”

“ makam ?? “

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!