“ woahh.. akhirnya aku bisa menghangatkan diri... “ sebut Nico duduk dengan mengadahkan kedua tangannya ke dekat api yang baru saja aku nyalakan.
Aku tidak meresponnya.., aku hanya tidak ingin terlalu akrab dengan orang-orang ini.
“ itu kalung yang bagus dan sangat bermanfaat bro “
Dia melihat pemantik api yang ada di kalung hitamku..
“ ya. Terimakasih.. “
Aku menjawabnya tanpa ekspresi..
“ uuh kau sedikit pendiam ya ??"
“ Humm... Engga juga.. aku hanya tidak suka terlalu banyak bicara yang tidak penting”
“ hoho.. “ dia berpindah duduk disampingku dengan menepuk pundaku.. “kau memang menarik bro.. kapan-kapan aku akan mengajakmu main kerumahku.. dan aku kenalkan dengan wanita-wanita cantik.. eh tapi rara itu.. cantik, kurasa tidak perlu mengenalkanmu lagi ke wanita lain. “
Dia laki-laki yang cerewet, aku tidak nyaman dengan perlakuan orang yang sok akrab seperti ini.
“ Hmm.. , kami hanya bertemu sebentar. Tidak ada hubungan seperti yang kau pikirkan. “ jawabku menjauhkan tangannya yang memegang bahuku
“ ah..
kau merendah bro.. aku bisa melihat dari matanya. Dia tertarik padamu..”
Ketika nico berkata seperti itu, aku melihat rara yang duduk di kelompok wanita yang sedang memandangiku dari jauh.
“ Inilah yang aku katakan bicara yang tidak penting.. “ aku mulai berdiri untuk meluruskan pinggangku.
“ aku pergi kesana sebentar ya ca dan ra (panggilan untuk marissa dan rara ) “
Dari tempat aku berdiri, aku melihat clara pergi untuk menuruni bukit ini..
“ mau kemana kah clara.. pergi kebawah situ.. “ tanya rara pada clara yang sedang menuruni bukit
“ hihi mau buang air “
“ haha baiklah.. “
“ hati-hati cla.. “ ucap marissa sambil menyiapkan daun untuk alas tidur
Sesaat setelah itu..
aku melihat tingkah yang mencurigakan Ramon yang mulai mengendap-endap untuk mengikuti arah clara pergi.
Aku memang mempunyai feeling yang tidak baik tentang orang ini.. kelihatan dari matanya yang memandang tubuh wanita seaakan melihat daging rendang.
Aku akan pergi untuk mengawasi dari kejauhan..
“ eh mau kemana bro ?? “ tanya nico padaku yang mulai berjalan untuk mengawasi pergerakan ramon..
“ uuh.. ga ada.. sepertinya aku ingin cari tambahan kayu bakar sedikit lagi.. “
“ aku bantu ya ?? “
“ Tidak usah nico.. hanya sedikit kayu dan aku tidak ingin kau merepotkanku “
“ Cih.. baiklah bro “
Aku mulai menuruni bukit untuk memeriksa tindakan apa yang akan dilakukan oleh ramon.. biasanya instingku hampir tidak pernah meleset.
Malam yang tenang.., tidak ada terasa angin yang berhembus. Ini membuat badan terasa gerah.. ditambah aku juga belum mandi selama tiga hari..
Aku tidak ingin mencium bau dari badanku sekarang.. jangan tanya seperti apa baunya itu..
" ummm.. umm.. "
" Ssst..., diam ..! apa kau mau aku mencekikmu hingga mati disini ? "
" uumm.. lepaskan ! "
" prakk ! " suara tamparan keras terdengar dari balik semak-semak
Sudah kuduga.. binatang ini..
" Dasar binatang.., dimanapun selalu saja ada orang sepertimu ya ! "
Aku yang muncul dali belakang ramon melihatnya yang ingin memperkosa clara.
Dia telah membuka celananya, dan disana aku melihat rara yang sudah tergeletak tak berdaya..
Suara dari tamparan keras tadi pasti yang sudah membuat clara pingsan..
" Kau menamparnya Hingga pingsan ?? "
Aku mulai melangkah mendekati ramon dengan tatapan dingin dan mengangkat tangan kananku sejajar dengan kepala.
" Prak ! .. Prak ! .. Prakkk !! " aku mulai menampari mukanya dengan tanganku..
" Ti.. tidak.. aku tidak bermaksud seperti itu..
" Praakkkk !..., diamlah sementara aku menamparimu "
" Ughh "
dia berusaha mengindari seranganku dengan berlari ke arah samping..
Aku lantas mengejar dan menangkapnya.
Tubuh gendut dengan hidung pesek diwajahnya serta caranya yang memandangi wanita dengan penuh nafs* membuatnya persis seperti sesuatu..
" Dubbb ! " pukulanku yang keras mendarat diperutnya.
“ Uhuek ! “ seketika ia mengeluarkan air liur dari mulutnya..
" sudah kukatakan diam selagi aku hanya menamparmu kan ?! "
Aku sudah tidak bisa mengendalikan Emosiku lagi.. apa baiknya aku habisi saja dia disini? Beraninya dia mau menodai adik angkatku....
" To.. to long.. jangan bunuh aku.. "
Ekspersinya menunjukan bahwa dia sedang ketakutan sekarang.. tapi siapa tau apa yang akan dilakukan si licik ini..
" Hooo.. ? binatang sepertimu ingin belas kasihan ?? "
Aku mencengkram kerah bajunya dan menatap wajahnya yang busuk dari dekat dengan tatapan membunuh..
"ku.. ku mohon.. aku akan memberimu uang yang banyak.. gimana ? "
dengan senyum sepelehnya dia mengajukan penawaran itu padaku..
“ haaa aku sungguh tidak tahan lagi.. “ mataku terpejam sebentar dengan tangan kananku yang mengepal semakin kuat di belakang. “ kau ingin memberikan uang padaku..?? "
" y.. ya... kau mau kan ?? "
" tadinya aku hanya ingin memukulimu saja.., tapi kurasa aku berubah pikiran ?? "
aku mulai menarik pedang dari sarungnya yang ada di pinggangku..
" Ti... tidak.... ja..jangan bunuh aku.. "
dia mengangkat kedua tangannya dengan berjalan mengesot di tanah memohon ampun untuk nyawanya..
" Clara.., kau disana ?.. "
Terdengar dari belakang suara seseorang sedang memanggil clara..
Ketika aku menoleh untuk sesaat Ramon mendorongku hingga jatuh dan lalu ia melarikan diri
Aku yang terduduk ditanah dengan clara yang tergeletak tak berdaya disampingku..
Ini akan menjadi runyam...
" Gavin !!.. apa yang kau lakukan pada clara ! " dengan terkejut marissa datang kemudian mengencangkan celana clara yang melorot.
" Kau laki-laki jahanam ingin memerkosanya kan ? " seru cindy padaku dengan muka marah
" kau ! dasar keparat..! mati kau....! "
Doni berlari dengan cepat dan melayangkan pukulannya Ke arahku yang terduduk di tanah.
akan tetapi pukulannya di tahan oleh nico tepat di depan mataku.. aku dalam posisi yang tak menguntungkan. jika aku melawan pasti akan memperburuk keadaan
" Bro.. katakan pada kami kalau kau tidak melakukan itu kan ?? " tanya nico padaku dengan tangan yang masih menahan pukulan doni..
" Jika aku katakan padamu bahwa aku tidak melakukan itu pada clara.. apa kau akan percaya ?? "
Aku mengatakannya tanpa melihat ekspresi macam apa yang ada di wajah mereka sekarang..
" humm "
" Bunuh saja binatang keparat ini.. "
seru doni di hadapanku memberontak dekapan dari nico
" Tidak..., tidak mungkin Gavin melakukan hal itu pada clara. " ucap rara menutup mulutnya dengan kedua tangan dan mata yang terlihat berlinang
" Tapi bukti sudah didepan mata !! bagaimana dia bisa mengelak ..? " sambut Allan dari belakang
" Tenanglah kalian.., untuk sekarang Adit tolong bawa Clara ke tempat istirahat dulu.. "
" Baik nona "
" Aku.. belum bisa percaya padamu Gavin.. melihat terakhir kalinya kau dengan clara bersama kita di gua itu meragukanku " ucap marissa dengan wajah sedih. " Tapi lebih baik untuk sementara kau pergi dari hadapan kami.. aku berharap clara bisa sadar dan memberikan penjelasan pada kami"
" Itu keputusan yang bijak, aku bisa menerimanya marissa"
Aku memaksa diriku untuk bangkit dengan tangan kananku sebagai penopang.
" Tidak..., aku ingin ikut dengan Gavin.. kali ini biarkan aku pergi dengannya "
Rara yang mempercayaiku memberontak dari pegangan cindy untuk berusaha mengikutiku
“ apa yang mau kamu lakukan dengan laki-laki bejat itu sih? Kamu bisa mati diperkosa olehnya nanti.. “
Seru cindy pada rara dengan mengencangkan tangannya mendekap erat tubuh rara..
" Rara.. untuk saat ini kau lebih aman bersama dengan mereka.. jangan khawatir.. secepatnya kita akan bertemu. terimakasih telah percaya padaku.. " ucapku perlahan melangkah meninggalkan mereka..
" kau janji ? " Tanya rara yang ada di belakangku
" ya.. "
Aku mulai berjalan dan meninggalkan mereka..
" Tunggu..! berikan pedang itu padaku ! " panggil doni dari belakang..
Sudah pasti si bajingan ini mengambil kesempatan sebanyak mungkin sekarang..
" nah ambilah " aku melemparkan pedang yang ada ditanganku dihadapannya.
" lagipula kau tidak akan bisa menggunakannya kecuali untuk memotong sebuah kayu lapuk "
" Haha ... Oh ya?? “ Dia mengambil pedang itu tanpa ragu ditangannya..
“ Awas vinnn ! “ rara berteriak dari belakangku
“ Matilah kau bajingan.... ! " doni berlari dari belakang datang untuk menyerangku dengan pedang di tangannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments