seekor harimau dewasa menggeru menggetarkan dada..
Harimau dengan panjang tubuh sekitar 250cm, dan tinggi 60 cm menampakan dirinya dari bayang-bayang kegelapan malam dan menggeru menunjukan taringnya yang tajam di hadapanku..
Cahaya bulan sedikit menembus area di sekitar ilalang ini, dengan begitu aku dapat cepat mengetahuinya.
Akan sangat mengerihkan jika terlambat menyadari keberadaanya yang tak jauh dari kami..
Meski penglihatan harimau tidak sebagus mata kucing saat malam hari, tapi penglihatannya enam kali lebih baik daripada manusia.
“ hiiihhh !” marissa dan clara mencengkram erat tanganku dengan tubuh mereka yang gemetar sangat ketakutan
Aku tertegun menahan nafasku...
Dengan sedikit keberanian aku mulai menggerakan tubuhku yang semula tidak berkutik ketakutan di hadapan hewan buas ini.
udara yang tipis kian menekan menambah rasa takut didalam diri...
Aku mulai mengambil nafas perlahan-lahan secara teratur untuk menenangkan diri diatas pijakan tanah yang lembab ini aku mempertaruhkan nyawa..
“ Tenanglah kalian..., tetap tenang dan jangan panik adalah kunci melawan binatang buas seperti ini” ucapku pada marissa dan clara dengan perlahan menarik pedang yang ada di pinggangku. “ mundur dan jangan tatap matanya.. arahkan pandangan kalian ketubuhnya !”
Aku berbicara sambil mengawasi pergerakan dari harimau besar ini..
Tapi mereka bahkan tidak mendengarkanku sama sekali.., ini akan terasa sulit..
“ Hey kalian ! “.
Aku mulai meninggikan nada suaraku untuk menyadarkan marissa dan clara yang sedang ketakutan. akan sangat berbahaya kalau diantara mereka ada yang panik dan berlari..
“ y.. ya vinn “ jawab marissa masih memegang erat lengan bajuku dan melihat pergerakan dari sang raja hutan.
“ ya kak..” begitu juga dengan clara berusaha untuk menjawabku dengan nada suara yang berat..
Tidak mungkin menyuruh mereka untuk tenang sekarang..,
“ kalian mundur sedikit ke belakangku.. jangan berusaha untuk berlari dari sini.. hewan buas ini biasa mengincar mangsa yang lemah dan sendirian.. kalian tidak akan selamat meskipun berlari sekencang mungkin “
Dalam keadaan normal mungkin mereka bisa mengerti perkataanku dengan cepat.. tapi dalam keadan panik seperti ini, aku berani bertaruh mereka hanya mengiyakan tanpa mengerti apa yang sedang aku bicarakan
“ ba.. baik.. “
Aku mulai maju selangkah dengan pedang ditangan kananku.. genggaman dari marissa dan clara perlahan lepas dari lengan bajuku..
“ K..kau mau apa vinn..? “ tanya marissa
“ kalian dengarkan aku.., aku akan mencoba untuk melawannya. Tidak ada cara lain.. melawan atau salah satu diantara kita akan berakhir menjadi makanannya “
“ tapi.. kak ? “
“ vin..
Tentu mereka sangat ingin menghentikanku menghadapi bahaya sebesar ini. Tapi dalam pikiran mereka juga tau pasti..
tidak ada cara untuk kabur dari raja hutan yang mengincar mangsanya..,
Jalan satu-satunya adalah melawan..
Ini mungkin adalah teritorinya.., dilihat dari bentuk tubuhnya yang kelihatan kuat dan kekar. Dia bukanlah seekor harimau yang kelaparan. Harimau biasa memburu di pagi atau sore hari.
“ Roarr “ kucing besar itu mengaum dan melompat ke arahku.. aku yang melihat cakar yang sangat tajam itu melompat berguling kesamping untuk menghindarinya.
Aku terus memancingnya kearahku dengan menatap matanya.
mengalihkannya dari marissa dan clara adalah jalan teraman yang bisa aku buat.
“ Roarr “ bersamaan dengan aumannya dia melompat untuk menerkamku..
Tubuh yang besar dan kuat seperti ini.. bagaimana cara melawannya ?.
Hawa keberadaanya sungguh mengintimidasi..
“ Roar ! “
dia membuka mulutnya lebar-lebar menunjukan taring panjangnya.. seakan mengatakan
“aku akan merobekmu ! “
Andai bisa bernegoisasi.. aku pasti lebih memilih untuk itu..
“ Hoargghh ! “
aku terus berusaha untuk menghindari terkamannya sambil mencari celah. Apa kau bahkan pernah mendengar satu cakaran dari harimau mampu menembus tengkorak dari seekor beruang?
Huh.. aku tidak ingin membayangkannya. Saat aku membayangkan itu mungkin aku sudah pindah alam..
Ini dia..
Satu lagi lompatannya datang untuk menerkamku..
“ jreb !“
Aku berhasil menusuk perutnya..
Kali ini aku beruntung..
aku mundur satu langkah memanfaatkan tanah yang mencekung seperti lubang di belakangku menghindar dan menusuk ke arah perutnya..
“ hrrrgg” dia menggeram kesakitan dan kemudian perlahan mati
Aku bukan manusia super.. aku memiliki batasan tertentu. Tidak mungkin bagiku beradu pedang dengan cakar harimau liar yang begitu ganas.. Itu tidak mungkin.
“ kalian.. keluarlah..! Aku sudah selesai mengurusnya.. “
Aku terduduk lemas dengan kaki terjulur lurus kedepan dengan kedua tangan menopang tubuhku dari belakang
“ Kamu benar-benar bisa mengalahkannya ? “ tanya marissa dengan satu tangan memegang pohon besar yang ada di sampingnya. Dia tertegun melihatku yang masih tampak sehat duduk di sebelah harimau yang tergeletak di tanah dengan mata terpejam
“ kamu hebat kak..! Aku pikir aku sudah mati malam ini.. jantungku berdegup kencang sampai sekarang “
Keluar dari balik pohon clara berkata sambil mengelus dada dengan wajahnya yang masih pucat ketakutan
“ tidak.. kali ini aku beruntung “
Kata-kata seperti “ kau hebat” tidak akan cukup untuk menenangkan diriku sekarang.. saat ini jantungku masih berpacu bersamaan dengan nafasku yang tersengal-sengal
Untuk membayar taruhan nyawaku tidak mungkin aku sia-siakan kau begitu saja wahai mayat harimau...
Aku berpikir mungkin kulitnya bagus untuk kujadikan syal sebagai penghangat tubuh.
Dengan sebilah belati yang tajam aku mulai menguliti harimau yang mengancam nyawaku ini..
“ kamu sedang ngapain vinn ?? “
“ aku sedang mengambil kulitnya.. akan kupakai untuk menghangatkanku nantinya.. “
Dia mengerutkan bibirnya dan menatap kesal padaku..
“ kamu apa tidak kasian ?? “ ucapnya lagi padaku
“ haah ? .. dia sudah mati.. dan kenapa kamu tidak mengatakan hal itu sebelum aku membunuhnya.. ? “
“ Ya.. kalau tidak di bunuh dia yang membunuh kita..! “
“ hmm.. , diamlah aku lagi malas berdebat.. “
Wanita ini.. , aku hanya menghabiskan energiku untuk melawannya berdebat
Clara yang melihat marissa sedang cemberut menatapku.. menggodanya
“ kamu lucu sekali marissa hihihi.. “
Setelah mengambil apa yang aku mau dari bangkai harimau itu, kami melanjutkan perjalanan lagi di kedalaman hutan yang gelap dan dingin bersama kabut yang menyelimuti..
dengan sedikit penerang menggunakan jam tanganku kami menerobos kegelapan itu
Sekarang aku merasa jam tanganku dengan semua fungsinya seperti seorang malaikat pelindung yang menjagaku.
“ Sungguh beruntung berjalan di tengah hutan bersama dengan kak gavinn “ ucap clara datang dari belakang merangkul tangan kiriku
“ hmpph ! “
Marissa yang mengerutkan wajah kemudian memalingkan tatapannya dariku dan berjalan dengan berpangku tangan
Setelah beberapa jauh kami berjalan..
Aku melihat ke arah arlojiku untuk memastikan waktu..
“ ini sudah pukul 23.00 !, sebaiknya kita mempercepat langkah kita “
“ kuharap kita sampai sebelum tengah malam “ ucap clara
Setelah melewati bukit terkahir ini.. kami akan sampai ke tempat makam itu berada..
Tapi kuharap bertemu mereka sebelum sampai di makam itu...
Tidak ada hal yang baik berada di sekitar makam tersebut...
“ Gavin ?? .. apakah itu benar kau ?? “
suara seorang wanita memanggilku datang dari arah samping di balik pepohonan..
“ Rara ?? “
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments