Chapter 18

" srekk.. " terdengar suara gesekan daun dari balik semak-semak yang bergerak di depan kami..

" bro.. kau lihat itu ? " ucap nico perlahan mundur dari tempat duduknya dengan mata yang terbuka lebar

" ya.., coba kau periksa ada apa dibalik semak-semak itu.. "

" hiih.., aku tidak berani bro.. bagaimana jika ada hantu atau mayat hidup seperti yang kau ceritakan sebelumnya keluar dari balik semak-semak itu ? "

" tsk !.., kamu jangan mengada-ada. jaga ucapanmu itu, karena setiap katamu yang buruk mungkin saja akan jadi permohonan di dalam hutan ini.. "

" ti..tidak bro.., tuhan.. aku cancel ya perkataanku tadi.. aku mohon tuhan " nico menggabungkan kedua tangannya seperti orang yang sedang memanjatkan doa

" haaa.. kau ini.. "

sambil menghela nafas aku berjalan ke depan untuk memeriksa apa yang ada di balik semak-semak itu.

" bro.., hati-hati.. "

perasaanku memang tidak enak, tapi aku berharap tidak terjadi apa-apa untuk sekarang..

dengan melangkah perlahan sambil bersiaga untuk menarik pedang di pinggangku. aku menyingkap semak-semak itu dengan kedua tanganku...

" cit.. cit.. "

Seekor tikus keluar dari balik semak-semak ketika aku mendekatinya.

syukurlah itu hanya tikus. tapi meski tikus itu juga terlihat aneh. tikus besar dengan panjang sekitar 70cm. jika itu terlihat di kota pasti orang-orang akan ketakutan melihatnya

" eh bro..? kau sudah kembali.., apakah ada sesuatu di balik semak-semak itu ? "

" kau ini penakut sekali.., itu hanya tikus.. "

" ooh, tikus ya.. kirain apa tadi.. hahaha hehehe.., siapa bilang aku takut.. "

" halah.., kau penuh dengan omong kosong... "

" tapi bro.. bukankah itu aneh? "

" maksudmu ? "

" bagaimana bisa seekor tikus dapat menggerakan semak-semak sekuat itu ? "

" itu memang tikus, ukurannya yang besar.. panjang tubuhnya mungkin sekitar 70cm "

" hiiih.., kok ada tikus sebesar itu.., "

cih.., orang ini padahal barusaja bilang dia tidak takut. tapi sekarang dia mulai meringkup seperti tringgiling.

" kita sedang di hutan, kemungkinan kau akan melihat yang lebih besar dari itu.. "

" ti..tidak.., jika lebih besar aku tidak bisa membayangkan jika aku akan dimakan oleh tikus itu"

" sudah.., lebih baik. kau tidur saja, aku terganggu dengan suara berisikmu itu.. "

" jiah bro.., maklum sajalah.. aku tidak mempunyai keberanian sepertimu. melihat kabut disekelilingku saja aku masih berasa terancam.. "

aneh, aku masih merasakan hawa yang sangat tidak nyaman disini..,

pukul 23.55pm.., aku benar-benar tidak mungkin beristirahat sekarang. jika aku tidur aku takut tidak ada yang menjaga keamanan kami.

" grok.., syuh.."

si nico ini.., dia yang mengatakan paling ketakutan. tapi lihatlah caranya tertidur begitu pulas seperti ini.

" vinn.. " panggil seorang wanita berjalan menghampiriku..

" ada apa marissa ? kamu tidak tidur ? "

" aku tidak bisa tidur, aku tidak tau kenapa aku begitu gelisah malam ini.. "

" huumm ? kamu sedang memikirkan sesuatu ? "

"tentu.., di tempat yang mengerihkan seperti ini bagaimana aku bisa tenang "

" kemari dan duduklah.., " ucapku menepuk daun talas yang aku sediakan untuknya duduk

" terimakasih.. " jawab marissa duduk di sampingku

" jadi.., apa kamu ingin bercerita tentang sesuatu ? "

" vinn.., kamu harus berhati-hati dengan doni.., "

" humm ? kenapa begitu ? "

" tadi aku sempat mendengarnya sedang merencanakan sesuatu dengan allan dan cindy.. "

" tenanglah.., jadi aku hanya perlu tetap waspada kan ? "

" umm.. "

" lagipula.., aku sudah waspada kok. dengan ketiga orang itu.., apalagi setelah dia mencoba menyerangku.. "

" ya.., aku sangat terkejut melihat dia yang saat itu menyerangmu.. "

" tapi sa.., aku melihat seperti ada sesuatu diantara kalian. itu seperti dia sangat posesif kepadamu.., apa dia mempunyai hubungan denganmu ? "

" uhh ? ti..tidak. aku hanya mengenalnya saja. kita terikat dengan bisnis hehe "

dilihat dari bahasa tubuhnya yang mencurigakan itu, sudah pasti dia membohongiku.. tapi kenapa dia berusaha untuk berbohong kepadaku?

" yah.., jika kamu mengatakan itu maka aku akan percaya "

" ummm.. " jawabnya menganggukan kepala

" hawa dingin ini semakin menjadi-jadi.., aku merasa akan membeku.. "

kalau dilihat dari pakaian yang dikenakannya, sudah pasti dia merasakan hal itu..

" ini, pakailah.. itu akan membuatmu sedikit hangat " aku memberikan kulit harimau yang ku buat menjadi sebuah syal padanya

" uh.., terimakasih ya.., aku jadi merasa hangat.. " ucapnya malu-malu sambil memegangi syal itu dengan kedua tangannya

" syukurlah jika kamu suka.. "

" a..aku menyukainya kok.. sungguh "

sial.., aku dengan sok keren memberikan itu padanya. padahal aku sendiri juga kedinginan memakai baju kaos ini.

haa.. , tapi mengingat perkataan ayahku harus melindungi wanita. aku.. uuhh ayah penggila survive ini sudah mendokterinku sedari kecil..

" jangan.., jangan menggangguku bro. aku sedang sangat ngantuk sekarang.. " terdengar suara nico seperti bergumam di belakangku..

aku yang mendengar itu, lantas berbalik ke belakang untuk melihat apa yang sebenarnya dia lakukan..

" bro.., aku bilang aku sangat ngantuk..!? "

sebuah tangan hitam mengerihkan sedang berjalan di wajah nico..

" nico.., bangun.. ! " teriakku sambil menendangi bokongnya dengan pelan

" haaaa..., itu menakutkan.. ! " teriak marissa sewaktu melihat potongan tangan itu sedang menutupi wajah nico

potongan tangan itu dari pergelangan tangan dengan jari-jarinya. ukurannya dua kali lebih besar dari telapak tanganku.

" uuh bro.. ada apa ?? " perlahan nico membuka matanya dan.. " hiiiihhh ! " dia melemparkan tangan itu dari wajahnya. seikit goresan mengeluarkan darah dari wajah nico

" hiih.., apa itu bro.. menyeramkan sekali.. hiiih " nico menggeliatkan tubuhnya merinding kemudian berlari kesampingku..

" itu potongan tangan yang datang entah dari mana.. "

" haaaa ! " terdengar suara teriakan dari tempat para gadis juga

" gawat.. ayo kita cepat kesana "

aku melihat rara dan clara yang berlari ketakutan mendekatiku.

" ada apa ra ? "

" aku seperti melihat ada sesosok menyeramkan dari balik pohon yang disana .. " tunjuk rara ke arah pohon yang ada di depan tempat istirahatnya..

" aku juga kak, aku melihat sosok itu berpindah dari pohon ke pohon lainnya dengan cepat.. "

" apa kalian melihat wujud dari sosok yang kalian sebutkan ? " tanyaku pada rara dan clara..

" hmm., tidak begitu jelas kak.. itu karena dia ada di kegelapan.. "

" iya vinn.., aku melihat seperti kedua bola matanya besar. badannya tidak begitu tinggi, dia berlari dengan sangat cepat ketika aku melihatnya "

aku memegang dagu sambil berpikir tentang makhluk yang mereka bedua katakan, dan satu lagi sebuah tangan merayap di wajah nico.

" vinn.., apa yang sedang terjadi kali ini ? "

tanya marissa dengan wajah cemas padaku..

" hiih.. ,aku masih merasa merinding membayangkan tangan itu merayap di wajahku.. "

" hummm, sepertinya tempat ini sudah tidak aman lagi untuk kita.. ?? " ucap clara berdiri disampingku

" dari awal memang tidak ada tempat yang aman untuk kita berada di pulau ini.., jika keluar dari hutan bertemu dengan perompak. jika tetap di hutan kita akan berhadapan dengan makhluk penghuni hutan.. " ucapku kepada mereka

" apakah kita sudah berakhir ? "

ketika clara mengatakan itu, semua wajah yang berkumpul disini tampak begitu sedih..,

" tunggu.., dimana Cindy ?, aku juga tidak melihat adit, allan dan doni ? "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!