Lucas mulai gusar dalam duduknya,dia mulai tidak menikmati film yang sedang tayang di depan matanya dan kebersamaannya dengan Clara pun menjadi tidak menarik lagi.Yang sedikit banyak dia sadari sekarang,sedari lalu dia melupakan keberadaan Alessya,melupakan kehadirannya di sampingnya.
Beberapa menit telah berlalu,sejak gadis itu pergi untuk ke toilet,tapi sampai saat ini dia belum kembali.Ada setitik penyesalan yang terbersit di hati pria itu,khawatir gadis itu marah lalu pergi meninggalkannya,karena merasa diabaikan dari tadi.
Kegelisahannya mulai tampak,apalagi setelah Clara mengatakan bahwa dia menerima pesan dari Arselli yang mengatakan harus pergi meninggalkan tempat itu.Terbersit dalam fikirannya bahwa Alessya pergi bersama Arselli.Tapi fikirannya menyanggah hal itu,bukankah mereka belum saling mengenal lebih dekat,mereka baru berkenalan hari ini.Belum sejauh itu,hingga sampai pergi berdua.Tapi kemana Alessya?
Sesekali dia melihat ke arah jalan yang menuju toilet.Tak sedikitpun tampak bayangannya.Galau dan cemas bercampur menjadi satu.Dia melihat jam tangan mahalnya,hampir setengah jam lebih gadis itu pergi,kemana dia pergi?Lagi-lagi Lucas bertanya-tanya dalam hati,sibuk dengan fikirannya sendiri.
" Sitt !!", Lucas memukul pahanya sendiri.
" Ada apa Lucas ? " tanya Clara yang sedikit aneh melihat tingkah Lucas.
" Apa kau memikirkan Alessya,kemana dia pergi ? " lanjut Clara.
" Entahlah,dia bilang mau ke toilet,tapi selama ini?" tanya nya heran,beringsut bangkit dari kursi yang dia duduki,hendak menyusul Alessya.
" Kau mau kemana ?" Clara menarik tangan Lucas kencang,hingga pria itu duduk kembali.
" Kau harus menemaniku malam ini,Arselli sudah meninggalkanku,sekarang kau juga? " Bisik Clara sembari menahan emosi.Tidak rela ditinggalkan begitu saja oleh pria yang tengah duduk di sampingnya itu,terlebih lagi setelah Arselli sudah lebih dulu pergi meninggalkannya hanya dengan sebuah pesan yang dikirimkan melalui ponsel.
Lucas hanya terdiam pasrah,apalagi setelah melihat mata Clara yang berkaca-kaca menahan air matanya menetes di pelupuk matanya.
" Baiklah Clara,aku tidak akan pergi,hanya ingin melihat apakah Alessya baik-baik saja.Bagaimanapun tadi dia datang bersamaku." Lucas beralasan.
" Tidak!!! Kau harus tetap di sini." Bentak Clara hampir menangis.
Lucas sedikit kaget mendengarnya,dia mengusap kepalanya kasar bingung dengan situasi yang dihadapinya.Dia mencemaskan Alessya,karena dia yang mengajaknya kemari fikirnya.
Akhirnya dia mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan ke ponsel gadis itu
" Kau dimana,Alessya?" .
***
" Kau,hubungilah Lucas ! " Kata Arselli lagi dengan tegas.
Alessya segera mengambil ponsel di dalam tasnya,tangannya bergetar sedikit kaget dengan sikap pria yang duduk di sampingnya itu.Mereka belum lama saling kenal,dan selama ini hanya kelembutan yang sering Alessya lihat dari pria itu.Tapi berbeda dengan malam ini,tatapan matanya tajam,bicaranya tegas mengintimidasi,bahkan sikapnya sangat dingin tidak hangat seperti biasanya.
Alessya ingat saat pria itu mencengkeram tangannya dengan kasar dan erat,lalu menariknya meninggalkan bioskop dengan tergesa,tanpa memberi penjelasan apapun pada gadis itu.Dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil dengan sedikit paksaan.
Ketakutan menyelimuti hati gadis itu,bagaimanapun mereka hanya berdua saat ini.Tangan Alessya gemetaran ketika akan mengeluarkan ponselnya dari dalam tas jinjingnya,sehingga tas yang dia pegang jatuh dan isi tasnya bercecaran.
" Maaf ", sembari menundukkan badannya untuk mengambil barang-barangnya yang jatuh berceceran.
Setelah beberapa lama Alessya hanya terdiam menatap ponsel yang dia pegang dengan jantung yang berdebar kencang.
" Kenapa tidak menghubunginya? " tanya Arselli dengan nada suara yang dingin.
" Ha..Hp ku lowbatt,Russell ", terbata - bata menjawab pertanyaan pria itu.
Arselli melihat wajah Alessya pucat,dan tersenyum sinis.
" Apakah kau takut Lucas akan marah?",tanyanya.
" Kenapa?Kau takut dia akan memutuskanmu ?" tanyanya dengan nada menyindir.
" Dia bukan pacarku,Russel,Lucas.. bukan pacarku. " Jelas Alessya tergagap sambil menundukan wajahnya.
" Lalu siapa pacarmu?Oh ...Pria yang di bandara itu,pria yang memelukmu dengan mesra di bandara,apakah dia? " tanya Arselli masih dengan nada sinisnya.
" Bukan.Dia juga bukan pacarku " jawab Alessya kali ini memberanikan diri menatap Arselli.Mulai merasa aneh dengan sikap Arselli.
" Apa yang terjadi? " Gadis itu memberanikan diri bertanya dengan sedikit tergagap.
" Maksudku ? Mengapa sikapmu seperti ini ?" tanyanya lagi.
Arselli melajukan mobilnya dengan cepat,semakin cepat setelah mendengar pertanyaan dari gadis itu.
" Hentikan Russel,kau menakutiku !!"
Tapi Arselli mengindahkannya malah semakin mempercepat laju mobilnya itu.
Alessya terkesiap,nafasnya terengah,tubuhnya bergetar,ketakutan menguasainya,dan dia menangis,air matanya tumpah membasahi pipinya...
" Hentikan Russel,aku mohon !!" teriaknya kencang.
***
Lucas langsung menghambur menuju toilet diikuti Clara di belakangnya,ketika film yang merek tonton selesai.Berlari dengan tergesa,membuka setiap pintu di toilet ladies.Tapi nihil,Alessya samasekali tidak ada disana.
Dia juga mencari di tempat lain di sekitar bioskop,barangkali gadis itu sedang mencari udara segar atau apa,tapi hasilnya tetap sama.
Dia mengambil ponselnya,menghubungi ponsel Alessya tapi hanya operator telp yang menjawabnya.Dia yakin Alessya sudah pulang,mungkin gadis itu kecewa dengan sikap Lucas tadi fikirnya.
" Sepertinya dia sudah pulang.Aku akan mengantarmu pulang Clara", ujar Lucas yang disambut dengan tatapan dingin Clara.Clara merasa kesal karena diabaikan oleh Arselli dan sekarang oleh Lucas.
***
Setelah mengantar Clara ke rumah kakaknya,Lucas tidak langsung pulang ke apartemennya.Dia mengarahkan mobilnya ke arah rumah Alessya,untuk memastikan gadis itu sudah pulang.Tapi lagi-lagi kekecewaan yang dia dapat,karena di sana pun dia tidak menemukan gadis itu.
" Sebenarnya kamu kemana Alessya?",gumamnya.
" Apakah terjadi sesuatu padamu?" gumamnya lagi khawatir.
Dia termenung sesaat,lalu dia menelpon Diana.
" Diana,apakah Alessya bersamamu? " tanya Lucas berusaha terdengar tenang agar temannya itu tidak panik.
" Apa maksudmu,bukankah dia pergi berkencan denganmu?" jawab Diana.
Lucas melengos,lalu menceritakan hal yang telah terjadi pada Diana.
***
Melihat Alessya menangis,Arselli merasa bersalah.Dia lalu menghentikan mobilnya di tepian jalan.Arselli membiarkan gadis itu menangis sebelum akhirnya berbicara.
" Maafkan aku,karena terbawa perasaan ." Kembali ke cara bicara aslinya yang kaku namun lembut.
Alessya hendak menghapus air matanya,namun sudah didahului pria itu dengan menempelkan ibu jarinya menghapus air mata di pipi lembut gadis itu.Tanpa sengaja tatapan mereka beradu.Arselli menatap Alessya dengan lembut dan berkata
" Jika mereka bukan pacarmu,bolehkah aku menjadi pacarmu? Maukah kamu menjadi kekasihku?" lanjutnya lagi setelah beberapa lama hening.
Alessya kaget bukan kepalang,detak jantungnya berdendang seperti bertalu-talu.Lidahnya kaku,Bibirnya kelu tak bisa berkata apa-apa.Dia lama terdiam,terngiang-ngiang difikirannya,bayangan saat pertama bertemu,saat makan malam,saat di rumah sakit,dan saat di bandara.Betapa perasaannya naik turun serasa jet coaster disaat bersama dengan pria ini.
Apakah ini cinta?Lama berfikir...Dia kembali menatap dalam pria itu,menatap lebih dalam untuk mencari satu jawaban yang dia cari dan akhirnya gadis itu menemukan sesuatu di mata pria itu,sehingga gadis itu meyakinkan dirinya,menganggukkan kepalanya dengan seulas senyum di bibirnya.
" Baiklah.Kita harus mencobanya " jawab gadis itu,yang dibalas senyuman bahagia dari pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Bunga Tarigan
udh jadian, tunggu traktiran oyyyyhoyyy
2020-12-18
0
Ismi Kawai
aseeek jadiAan
2020-12-10
0
Sept September
jempollll untukmu 💕
2020-09-06
1