Turun dari bis,Alessya berjalan sendiri sepulang dari tempat dia bekerja sore itu,menuju ke kostan tempat tinggalnya.Langkahnya gontai,ini hari yang melelahkan baginya.Hari Sabtu ini,banyak pengunjung yang datang ke tempat kafe dia bekerja.Belum lagi atasannya yang sedikit uring-uringan,apabila waktu gajihan karyawannya tiba.
Ya,setidaknya lelahnya terobati,gadis itu pulang sambil menggenggam amplop coklat berisi uang sebesar kurang lebih dua jutaan,jumlah gaji bulanan yang dia dapat setiap bulan.Cukup untuk biaya hidupnya di ibukota,belum lagi sebagian harus dia kirimkan kepada ibunya yang tinggal di pesisian kota bersama keluarga nya yang lain.Walaupun ibunya tidak pernah meminta belas kasih dari anaknya itu,karena ibunya masih mendapat tunjangan bulanan dari mantan suaminya,walaupun tak seberapa.Tapi Alessya slalu ngotot untuk mengiriminya walaupun hanya sedikit.Sebagai tanda kasih sayangnya kepada ibunya tercinta.
Matanya membelalak kaget bercampur senang ketika ponselnya berbunyi dan melihat layar ponselnya...
" Halo...Russel...." sapanya lembut,dengan senyum di ujung bibirnya.
" Kau sibuk? sekarang akhir pekan,bagaimana kalau mentraktirku malam ini?"
Arselli menagih janji gadis itu,yang dirasa tidak berlebihan mengingat saat ini sudah 3 Minggu dari kejadian di depan apotek malam itu.Ya,sepertinya Arselli tahu pasti bahwa Alessya sudah mendapatkan gaji bulanannya,sehingga tidak ada alasan baginya untuk menolak ajakannya.
Alessya terdiam sesaat,dan sedikit merasa surprise.Apakah ini kencan?
" Baiklah,ada tempat yang kau inginkan?" tanya Alessya.
Ops,menyadari kesalahan atas ucapannya.
" Seharusnya aku tidak menanyakan itu,bagaimana kalau dia memilih tempat yang mahal " gumamnya dalam hati,merengut menyesali diri sendiri.
" Aku kirimkan alamatnya padamu.Aku tunggu di sana Alessya ...jam7...,kau bisa? ".Tanya nya mengintimidasi seperti memaksa gadis itu untuk menyetujuinya.
" Baiklah,sampai jumpa...." segera menutup panggilan tersebut.Segera berlari ke tempat kostan yang dia tinggali selama ini.
Walaupun ini bukan kencan dengan seorang pacar atau apapun itu,dia harus bersiap,berdandan atau apalah itu, dia tidak mau terlihat seperti Upik abu menyedihkan yang berdiri di samping pangeran tampan.Memalukan.
Setibanya di sana,gadis itu langsung menghambur ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Sabun,shampo,dia gunakan sebanyak mungkin agar terlihat segar dan wangi.Sambil memikirkan pakaian apa yang akan dia pakai,mengingat sudah lama sekali dia tidak membeli baju baru.
Setelah membersihkan dirinya,dia langsung membongkar isi lemarinya.Memilih-milih baju yang akan dia gunakan malam ini.
" Akh...kenapa mendadak begini " ,setidaknya aku bisa meminjam baju pada sahabatnya di universitas, Diana yang lumayan cukup tajir dan modis.Pikirnya ,karena benar-benar merasa bingung.
Dia mencoba beberapa pakaian di depan cermin di sudut kamarnya,mencoba mamadu padankan pakaian-pakaian lama yang dia miliki agar terlihat modis.Dan hasilnya nihil...hampir semua pakaian yang dia coba tidak ada yang membuatnya merasa percaya diri untuk dia gunakan malam ini.
" Benar - benar upik abu menyedihkan " gumamnya dengan bola mata yang berkaca- kaca.
Inilah hidupnya sekarang ini,semenjak perpisahan yang terjadi pada orangtuanya.Bantuan finansial benar-benar tidak dia dapatkan dari ayahnya itu,padahal ayahnya adalah salah satu orang kaya di kota besar ini.Tunjangan bulanan yang diberikan kepada ibunya,diberikan hanya untuk menghina wanita separuh baya itu.Dia berkata
" Anggap ini sebagai sedekah untuk fakir miskin," ujar pria separuh baya itu.
Perselingkuhan ayahnya dengan seorang wanita muda,benar-benar telah menjungkir balikkan kehidupannya.Apalagi setelah orangtuanya bercerai dan ayahnya memilih untuk menikahi wanita muda itu.
Alessya telah bersiap.Akhirnya pilihannya jatuh pada dress selutut berwarna putih,yang selalu dia pakai pada setiap acara.Baju andalannya.Dia terlihat cantik dengan polesan make up yang tipis.Rambutnya tergerai indah,tubuhnya harum segar mewangi.Dengan sepatu cats berwarna pink senada dengan warna lip balm yang dia pakai di bibir tipisnya itu.Dan tas kecil bertali panjang berwarna abu muda yang melengkapi penampilannya malam ini.
" Tidak memalukan..." gumamnya,walaupun sedikit tidak percaya diri.
Dia bersiap pergi menuju tempat yang terpampang jelas pada pesan singkat yang dia terima dari pria berwajah menawan itu.
***
Bila di satu sisi ada seseorang yang mati-matian ingin terlihat sempurna,di satu sisi, di dunia lain seorang pria tengah kebingungan memilih pakaian yang akan dia pakai malam ini.
Pakaian yang tidak memperlihatkan identitas aslinya yang seorang taipan muda.Dan hasilnya benar-benar nihil,semua baju yang dia miliki sangat mahal dan berkelas.
Gadis itu akan menangis kencang bila mengetahui harga t-shirt yang dipakai pria itu senilai dengan gaji bulanan yang dia dapatkan di kafe tempatnya bekerja.
Apalagi kalau gadis itu tahu,bahwa baju senilai gajinya itu,adalah baju yang paling murah yang dimiliki pria itu yang berderet rapi di dalam ruangan ganti di kamarnya.
Mungkin dia akan pingsan,ujarnya dalam hati.Sombongnya kumat.he...
Arselli sangat tahu kondisi finansial gadis itu.Pria ini tidak ingin membuat gadis incarannya merasa mati gaya di hadapannya.
Asisten Henry datang dengan membawa beberapa paper bag di tangannya.
" Ini pakaian yang digunakan orang-orang kalangan menengah untuk berkencan Bos."
Ujarnya sembari memberikan paper bag itu kepada bosnya tercinta.
***
" Happy mall,Ocean SeA Foods Resto", Alessya membelalakkan matanya tidak percaya saat membaca ulang pesan singkat yang dia terima tadi.Itu adalah Restoran Sea Food mahal di mall tersebut.
" Aku sudah di depan resto ",pesannya lagi,beberapa lama kemudian.
" Bisa habis gajiku bulan ini,hanya untuk satu kali makan," gerutunya.Jiwa miskinnya meronta-ronta memohon pertolongan.Sambil membentur-benturkan kepalanya ke bagian belakang jok depan taxi online yang sedang dia tumpangi.Sebenarnya,dia ingin membatalkannya saja,tapi apa daya janzi adalah janzi.
Setelah turun dari taxi,dia setengah berlari menuju tempat itu.Kedua kakinya lemas serasa mati rasa,membayangkan besarnya tagihan yang harus dia bayarkan setelah makan nanti.
Apakah dia tidak usah makan saja,dia bisa beralasan sedang program diet atau apa...
kring...kring...ponselnya berbunyi.
Tanpaknya itu telf dari Arselli.Alessya mengindahkannya,dia benar-benar terlihat kebingungan.
kring...kring...ponselnya berbunyi lagi.
Sambil berjalan dia terus memikirkan apa yang harus dia lakukan.Apa dia tidak usah
datang saja,toh mereka juga belum saling kenal lebih dekat.Tapi membayangkan kekecewaan di wajah pria itu,tidak tega rasanya dia melakukannya,membayangkan kalau dia yang di posisi pria itu,tengah menunggu seseorang di depan resto,menunggu seseorang yang tidak kunjung datang.
Terus melangkah dari berlari menjadi gontai,tanpa sadar dia membalikkan badannya,berbalik arah meninggalkan tempat yang awalnya dia tuju.
***
Akankah Alessya datang???Bagaimana dengan pria itu,pria yang sudah menunggu kedatangan Alessya sedari tadi?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Ismi Kawai
jangan kabur donk cantikkk
2020-12-07
0
YuRà ~Tamà💕
itu "telf" sama "janzi" typo ya, thor ??
2020-09-12
3
Sept September
aku juga sering di buat shock ketika berada di pusat perbelanjaan... harga sebuah barang yg menurutku biasa saja....kenyataannya luar biasaaaa.... pingin nangis guling2
2020-08-31
1