Arselli sudah berdiri di area tunggu bandara.Tanpak Henry berdiri di sampingnya sambil memegang sehelai kertas ukuran besar bertuliskan " Clara " dengan tinta warna hitam.
Lalu seorang gadis cantik dengan kacamata hitam yang bertengger di atas hidungnya,dengan tubuh tinggi semampai nan seksi datang menghampiri mereka dengan membawa sebuah koper berukuran besar.
"Arselli..." teriak gadis itu setengah berlari.
Gadis itu langsung menghampiri Arselli yang sudah melambaikan tangannya dari kejauhan tadi.Arselli merentangkan kedua tangannya lebar,dan gadis itu masuk ke dalam pelukan hangat pria itu,mereka berpelukan sangat erat,percayalah orang-orang menatap mereka dengan tatapan kecemburuan.
Belum lagi kecupan dari si gadis yang menghujani wajah pria tampan itu.Dan pria itu hanya diam pasrah sambil tersenyum sesekali mengusap pelan kepala gadis itu.
Tanpa disadari pria itu,seorang gadis tengah berdiri kaku memperhatikan mereka dengan sorot mata nanar.Ya,Alessya..gadis itu juga ada di tempat itu,menjadi saksi bisu kemesraan mereka.Dan tanpa disadari gadis itu,matanya berkaca-kaca,air matanya hampir jatuh tapi berusaha ia tahan.Kedua tangannya mengepal,menahan emosi yang menghujam ke ulu hatinya.Kenapa hati ini sakit sekali?
Asisten Henry yang berdiri di samping Arselli,menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan kemesraan mereka berdua.Ketika si gadis keturunan bule itu bergelayut manja pada lengan pria itu,hendak berjalan meninggalkan tempat itu menuju kendaraan mereka,Henry memberi kode kepada bosnya agar melihat ke arah samping kanannya,tepatnya beberapa meter dari tempatnya berdiri.
Arselli hanya bisa berdiri kaku,melihat gadis pujaannya melihat semua yang telah terjadi.Dia hendak menghampiri gadis itu,untuk memberikan penjelasan,namun langkahnya tertahan ketika seorang pria tampan menghampiri Alessya dan memeluk gadis itu dengan erat.
" Hello,Baby..." ujar pria tampan itu sebelum memeluk Alessya.
Cemburu?Tentu saja iya.Apakah ini jawaban atas semua pertanyaan yang selalu berada di benaknya selama ini?Bahwa gadis itu sudah memiliki pujaan hatinya sendiri.Alessya berjalan dengan pria itu,yang melingkarkan tangannya di bahunya,dan tangan Alessya yang melingkar di pinggang pria itu meninggalkan tempat itu.Sesekali gadis itu menoleh ke belakang,menatap Arselli yang masih berdiri kaku dengan wajah yang tegang dan rahang yang terlihat mengeras.
***
Pagi itu,Alessya masih tertidur nyenyak,ketika ponselnya berdering.
" Alessya, apa kau lupa?Bukankah hari ini kita akan menjemput kak Reynald" teriak Diana dibalik telfonnya.
Alessya beringsut kaget,mengerjapkan matanya berkali-kali.Akhir- akhir ini dia sering melupakan sesuatu yang penting.
Dia langsung menghambur ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya,untuk memenuhi janzi menjemput sahabatnya yang sekaligus kekasih Diana,Reynald yang akan pulang dari Paris tempatnya mengenyam pendidikan S2 di sana,setelah beberapa tahun tidak pulang ke Indonesia.
" Kak Reynald,maafkan aku..." sedikit merasa bersalah,khawatir sahabatnya itu akan menunggu sendirian di sana tanpa ada yang menjemputnya.Maklum saja,Reynald adalah seorang anak yatim piatu,dia bisa kuliah di Paris karena mendapat beasiswa penuh karena kecerdasannya yang luar biasa.Mereka bersahabat,karena merasa satu nasib, bisa sekolah tinggi dengan mengandalkan beasiswa.
Alessya dan Diana akhirnya tiba di bandara Internasional.Diana cepat memarkirkan mobilnya,dan mereka segera menghambur ke dalam untuk mencari sosok pria tampan itu.Untung saja,pengumuman berbunyi bahwa pesawat dari Paris baru saja tiba.Mereka bernafas lega,tidak akan melewatkan pertemuan itu,moment yang sudah mereka tunggu beberapa hari belakangan ini,semenjak Reynald memberi kabar akan segera kembali ke Indonesia.
Sembari memegang karton bertuliskan Reynald ,We Love You.Tanpa sengaja sudut mata Alessya melihat penampakan seorang pria yang tidak asing baginya yang beberapa hari ini mengisi hari,hati dan fikirannya.
Pria itu tampak lebih tampan dari seperti biasanya,dia menggunakan setelan jas resmi.
Lama Alessya memperhatikan pria itu,tanpa bermaksud untuk memanggil atau apapun itu,dia tetap fokus dengan tujuan awal datang ke tempat ini yaitu menjemput sahabat tercinta,Reynald.Dia hanya ingin melihat pria itu.
Setelah beberapa saat,Alessya dikejutkan dengan seorang gadis cantik yang berlari ke arah Arselli.Mereka berpelukan erat,sangat hangat,begitu mesra.Alessya bahkan belum pernah merasakan pelukan itu.Hatinya teriris sakit,sekujur tubuhnya kaku,matanya nanar dan air matanya hampir menetes membasahi pipi lembutnya.Hanya tangannya yang bisa bergerak,itupun hanya untuk mengepal ,mengepal dengan kuat.
Hatinya benar-benar sakit,merasa bodoh karena sudah terbawa perasaan terhadap pria itu,tanpa menyadari bahwa pria itu sudah memiliki seorang kekasih yang jauh lebih cantik dan menarik.
***
" Indonesia sangat indah Arselli,kau harus mengajakku jalan - jalan." Clara memulai pembicaraan,berusaha memecah keheningan di dalam mobil.Arselli hanya diam tidak menanggapi.Sedari tadi,Arselli terlihat gelisah karena memikirkan Alessya.Dia hanya diam tanpa banyak bicara yang membuat gadis di sampingnya itu merasa diabaikan.
Clara begitu kaget dengan perubahan sikap Arselli,bukankah tadi pria itu menyambutnya dengan begitu hangat.Dia bahkan memeluknya dengan erat,tapi sekarang sikapnya berubah 180 derajat,menjadi sedingin es.Apa yang terjadi pikirnya?
Mereka tiba di kediaman Arselli yang megah.Pelayan menuntun Clara menuju kamar yang sudah disiapkan.Arselli kembali ke perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya yang bejibun.
Lalu dia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang...
" Hai Lucas...".
" Hai juga Clara, kau sudah tiba di Indonesia?" tanya Lucas.
" Sudah Lucas,oh iya...bagaimana kalau kita jalan-jalan ?" ujar gadis itu,mengingat sikap Arselli yang sepertinya tidak akan mengajaknya berkeliling di kota ini.
" Maksudku,kita dan Arselli." Lanjutnya, menegaskan bahwa dia tidak bisa dipisahkan dengan pria itu.
Gayung bersambut,inilah saatnya,fikir Lucas.
Memperlihatkan kepada kakaknya bahwa dia sudah berhasil mendekati Alessya.Dia tidak ingin kalah dua kali,sudah cukup dengan Clara saja.
" Bagaimana kalau besok malam,Clara ? Kita menonton film seperti yang biasa kita lakukan di Paris." Usul Lucas yang disambut riang Clara.
" Apa hanya kita bertiga,kau tidak keberatan menjadi obat nyamuk," lanjutnya setengah meledek pria itu.
" Tenanglah,aku membawa seorang gadis ." jawab pria itu bangga.
" Baguslah Lucas.Aku akan menghubungi Arselli,sampai jumpa besok malam." mengakhiri telfonnya.
***
Arselli berdiri menatap jendela yang memperlihatkan suasana kota.Tangannya masih menggenggam ponsel dipenuhi dengan keraguan.Dia ingin menghubungi Alessya,menjelaskan apa yang terjadi dan menanyakan siapa pria tadi yang memeluknya begitu erat.Sesekali dia mengepalkan tangannya kesal,menahan amarah yang berkecamuk di hatinya.
Tiba-tiba ponsel yang sedari tadi dia pegang berbunyi...dengan malas dia menjawab
" Halo,Clara. " Masih dengan nada yang dingin.
" Halo Arselli, Lucas mengajak kita menonton film besok malam, dia bilang seperti saat kita di Paris dulu." Ujar gadis itu dengan tersendat ragu.Menutupi bahwa sebenarnya dia yang memulai rencana untuk menonton.
" Dia akan mengajak seorang gadis,mungkin pacarnya." Jelasnya lagi panjang lebar.
Arselli mengernyitkan dahinya,
" Baiklah." Dengan berat hati,mengingat wajah ibunya di pelupuk matanya yang menyuruhnya untuk slalu bersikap baik pada Clara.
Arselli kemudian menutup telfonnya.
Dia ingat Lucas juga menyukai Alessya,mungkinkah Lucas mengajak Alessya?tapi mengingat kejadian di bandara tadi sepertinya Lucas akan mengajak gadis lain untuk teman kencannya besok.Fikir Arselli,setengah berharap hari esok dia akan berkencan dengan gadis pujaannya itu.Gadis yang sudah dia cium malam itu.
***
Alessya masih termenung di jok belakang mobil yang dikemudikan Reynald dan Diana yang duduk di samping pria itu.Dia sedikit iri melihat kemesraan pasangan kekasih yang sudah lama tidak bertemu itu.Tak sedetik pun genggaman tangan mereka terlepas,belum lagi Diana yang sesekali membelai lembut wajah kekasihnya itu.
" Kalian bisa hentikan itu,aku seperti obat nyamuk di sini, " ucapnya jengah.
" Makanya cari pacar Alessya. " Ledek Reynald.
" Tenanglah, dia akan berkencan besok, " sela Diana.
" Baguslah !! " Timpal Reynald lagi,sambil melirik Alessya dibalik kaca kecil di depannya.
Pria ini ingat bagaimana dulu dia mengejar gadis itu,memintanya untuk menjadi kekasih hatinya.Tapi hanya kekecewaan yang dia dapatkan,gadis itu tidak mencintainya hanya menganggapnya seorang kakak,tidak lebih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Meliana Siregar
Waah ada yg janggal tuuh....pacarnya Diana, kog yg dipeluk di bandara Alleysia pake sapaan hello baby lg...pdhl jelas2 Diana ikut jemput...
2020-12-15
0
Ismi Kawai
yaahh.. salah pahaammm
2020-12-10
0
ig : skavivi_selfish
uhuyyy, aku masih lanjut baca kak.
2020-11-26
0