Pagi menjelang siang, Arselli terlambat pergi ke kantor.Pembicaraaan semalam dengan Lucas sedikit banyak mempengaruhi mood nya saat ini.Tidak semangat dan kurang bergairah.Henry sudah menelfonnya beberapa kali berusaha mengingatkan bahwa asisten pribadinya itu sudah menunggunya di ruang tamu.
Selang beberapa lama Arselli muncul dengan raut wajah ditekuk. Henry sedikit gusar, bukankah seharusnya bosnya itu senang setelah mendapatkan informasi mengenai gadis pujaannya itu semalam.Mungkinkah informasinya masih kurang? Tanyanya dalam hati.
" Kita ke kampus Lucas dulu,dia membuat masalah lagi di sana." ujarnya sambil berjalan setengah berlari menuju mobil yang sudah disiapkan oleh Asisten Pribadinya itu.
Dia memang kakak yang bertanggung jawab.Semenjak kepergian ayahnya 5 tahun lalu,dia yang mengambil alih peran ayah bagi Lucas,bagi keluarga nya.
Ibunya,Nyonya Alice dia lebih memilih untuk tinggal di Paris,di kampung halamannya.Ibunya bilang,dia tidak bisa hidup tanpa ayahnya, di sini dia merasa kesepian.Setidaknya,di Paris dia bisa mengingat kenangan bersama ayahnya dulu tanpa merasa kesepian dan hidup bersama keluarga besarnya di sana.
Mobilnya melaju kencang menuju kampus Lucas.Selang beberapa lama mereka tiba di depan kampus yang besar dan megah.Mobil sudah terparkir dengan rapi.Arselli dan Henry keluar dari dalam mobil.Arselli lama berdiri di depan mobil.Memikirkan apa yang akan di lakukan.
Lalu dia dan Henry masuk ke arah kampus untuk menyelesaikan masalah yang dibuat oleh Lucas.Setelah urusannya selesai,mereka kembali menuju ke tempat mobil diparkir.
Saat itu,Arselli tidak memakai pakaian kantor seperti biasanya,karena rencana hari ini hanya berkunjung ke kantor untuk melihat berkas-berkas.
Hari ini dia hanya memakai t-shirt yang di tutupi jas untuk outernya,sedikit lebih santai.Tidak seperti Henry yang memakai pakaian resmi,lengkap dengan kemeja,dasi,dan jasnya.
Bip..bip...Henry membuka kunci pengaman mobil sport mewah warna biru milik Bosnya itu,tiba-tiba seseorang menepuk bahu Arselli.
" Russel.." Arselli menengok ke arah suara itu berasal.Tampak seorang gadis cantik berdiri anggun sambil tersenyum manis ke arahnya.
deg..deg..deg...jantungnya berdetak kencang
" Alessya..." serunya kaget.Lebih tepatnya,dia kaget, mendadak ingat kalau Alessya juga kuliah di universitas ini juga.
Saat itu,perasaan Arselli campur aduk seperti permen nano-nano.Antara senang,kaget,bingung dengan situasi saat itu.
" Sedang apa kau di sini?" sambil menatap Arselli dari atas ke bawah.
" Itu mobil mu?" tanya nya penasaran sambil menunjuk ke arah mobil sport mahal itu.
Arselli tampak gugup.Lalu dia teringat sesuatu,saat melihat Henry yang berada tidak jauh dari sana.
" Aku...sedang mengantar Bosku",sambil mengarahkan tangannya ke arah Henry.
" Tuan....silahkan masuk..." sambil membukakan pintu penumpang di bagian belakang.Henry kaget,tapi dia langsung memahami situasi tersebut.Lalu,Henry pun masuk ke dalam mobil mengikuti arahan tangan bosnya itu.
" Aku supir pribadinya," bisiknya pada Alessya.
" Benarkah?" sedikit heran.Bagaimanapun Santainya penampilan Arselli saat itu.Masih terlihat lebih berkelas bila dibandingkan dengan penampilan Henry.
" Ada yang aneh?" tanya Arselli.
" Tidak...hanya saja...kau terlihat lebih keren dari bossmu." bisik Alessya sedikit menggoda.
" Ha..ha..ha..." Arselli tertawa bahagia...
Mereka mengobrol cukup lama,terpancar kebahagiaan di wajah mereka,mata mereka berbinar,senyum terpancar dari bibir mereka.Henry menatap dalam dari dalam mobil,sedikit takjub dengan pemandangan itu.
Sudah lama dia tidak melihat ini.Semenjak Tuan besar meninggal,Arselli berubah menjadi orang yang serius dan sedikit kaku.
" Dagh...sampai jumpa nanti....aku akan menelfonmu " gadis itu melambaikan tangannya pada Arselli yang siap mengendarai mobilnya untuk meninggalkan tempat itu,sambil tersenyum manis gadis itu, menatap melepas kepergian pria tampan itu.Aura kebahagiaan memancar dari wajahnya.
Begitu juga dengan Arselli.Dia terlihat lebih bahagia,walaupun dia berusaha menutupinya dengan rapat.
Arselli masih menatap gadis itu di balik kaca kecil di mobilnya.Menatap gadis yang masih berdiri tegak melepas kepergiannya.Menatap senyumnya yang menawan.Hingga menghilang menjauh dari bayangannya.
***
Alessya baru saja tiba di depan kampus.Dia setengah berlari dari halte bis tempat dia turun,menuju kampus nya tercinta.Universitas favorit tempat dia mengenyam pendidikan setelah dia lulus dari SMA dan mendapat beasiswa penuh atas prestasinya.
Seketika larinya terhenti,ketika ujung matanya melihat penampakan 2 sosok pria yang tengah berjalan beriringan keluar dari kampus tersebut.Lama dia memperhatikan 2 pria tersebut.Salah satunya,dia mengenali salah satu dari kedua pria itu.Tapi,antara setengah percaya atau tidak.
" Ckckckck....." dia berdecak kagum dengan penampakan pria itu,lagi-lagi,seperti saat malam itu.
" Benarkah itu dia,benarkah dia hanya orang biasa." Gumamnya dalam hati.
Semakin dia terperangah, membelalakkan kedua bola matanya,ketika melihat langkah mereka terhenti di depan sebuah mobil sport mewah berwarna biru itu.Gadis itu penasaran,sungguh penasaran,dan akhirnya memutuskan untuk menghampiri mereka,mencari tahu lebih pasti kebenarannya.
" Russel...." setengah gugup gadis itu menyentuh bahu Arselli.
Pria itu berbalik menghadapkan badannya ke arah Alessya.Kedua mata mereka bertemu.
deg...deg...deg....jantung Alessya berdetak dengan kencang, sangat kencang,tidak karuan.Alessya berusaha untuk tidak terlihat gugup,menampakan senyum manisnya,menampakkan gigi-gigi putihnya yang berderet rapi di mulutnya.
***
Arselli mengemudikan mobil dengan pelan sambil tersenyum,bersiul-siul,dan tertawa sendiri.Hatinya tengah berbunga-bunga.Dia seperti lupa segalanya,dunia serasa hanya miliknya dan gadis itu,dia masih belum menyadari sesuatu atas tingkahnya itu yang sedikit memalukan,bila dilihat dari sisi orang yang duduk di belakangnya.
" Ehem...ehem..." asisten Henry berdehem kencang mencoba mengembalikan kesadaran bosnya itu.Dia sedikit geli melihat tingkah bosnya yang sedikit memalukan itu.Walaupun dia akui,dia ikut merasa bahagia dengan apa yang dirasakan oleh bosnya itu.
" Ehem...ehem..." dia berdehem lagi,lebih kencang.
Seketika...seperti dijatuhkan dari ketinggian.Arselli kaget,....wajahnya seketika itu memerah,merah padam.Dia menelan Saliva nya,berfikir keras untuk mengembalikan situasi kembali normal.Dia terdiam cukup lama,dan untuk beberapa lama akhirnya dia menghentikan mobilnya di samping jalan.
" Kembali ke posisi !! " ujarnya tegas,sambil membuka pintu mobil dan bertukar tempat duduk kembali dengan asisten kepercayaannya itu.Dia memalingkan wajahnya tidak mau menatap mata asisten nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Ismi Kawai
hahahahah... formasi berubah
2020-12-01
0
ig : skavivi_selfish
kembali ke posisi. wkwkkw.
2020-11-23
0
Sept September
jempol
2020-09-03
1