Di suatu sore...
Arselli sedang duduk menghadap meja kerja di kantor di perusahaannya.Mengecek berkas - berkas penting yang menumpuk di atas mejanya.Sudah dua hari ini dia disibukkan dengan pekerjaannya itu.Dan sudah dua hari itu pula dia tidak mendengar kabar gadis pujaannya itu.
Ada gurat kerinduan di wajah pria itu,sesekali bibirnya tersenyum simpul mengingat pertemuan terakhir.Dia melirik ponsel yang bertengger di atas meja kebangsaannya,ingin sekali menelfon gadis itu,menanyakan kabarnya atau mengajak gadis itu berkencan.Tapi niatnya urung mengingat pekerjaan yang masih menumpuk di atas mejanya.
Dia menghela nafas,memikirkan apakah gadis itu sudah punya kekasih ? Jika belum apakah gadis itu mau menjadi kekasihnya?
Dan hal-hal lain yang terlintas di pikirannya . Memikirkan gadis itu sudah memiliki pria lain di hatinya.Entahlah,hal itu benar- benar membuatnya ingin secepatnya menemui gadis pujaannya itu,walaupun hanya untuk melihat dan menyapanya untuk sekejap.Melihat wajah cantik nan manis dan lembut,senyumnya yang menawan,tatapan matanya yang berbinar membuatnya jantungnya berdebar menahan kerinduan.Dan hal itu hanya ada di benak dan fikirannya,saat itu dirinya hanya bisa berjibaku di depan meja kerjanya dengan berkas-berkas di hadapan matanya.
" Tuan,..nyonya besar menelfon.Besok siang,anda harus menjemput Nona Clara di bandara," ujar Henry yang tiba tiba muncul dari balik pintu.
" Kau ajaklah Lucas,dia pasti senang mendengar kabar ini," ujar Arselli berkilah mencoba menolak perintah dari ibunya.Sambil terus menatap berkas di hadapannya tanpa menoleh ke arah asistennya.
Sudah beberapa Minggu ini,ibunya beberapa kali menelfon Arselli untuk mencoba mendekatkan Arselli dengan gadis pilihan ibunya,Clara.Gadis berparas cantik,tinggi bak model,cerdas ,dan juga kaya raya.Tapi,kesempurnaan yang dimiliki gadis itu samasekali tidak bisa menarik perhatian pria itu.
Mereka tumbuh bersama sedari kecil.Begitupun juga Lucas.Arselli sudah mengganggap gadis itu seperti adiknya sendiri,berbeda dengan Lucas yang telah memendam perasaannya kepada gadis itu.Dan Lucas tahu,gadis itu hanya mencintai kakaknya seorang.
Clara adalah anak seorang pengusaha sukses di Paris.Ayah Clara sangat berjasa besar dalam pengembangan bisnis keluarga Arselli,apalagi ketika ayahnya masih hidup dulu.Dan untuk membayar kebaikan itu,ibu Arselli bermaksud menjodohkan Arselli dengan Clara,karena mengetahui gadis itu sangat mencintai anak sulungnya itu.
" Tapi,nyonya bersikukuh harus anda yang menjemputnya," Arselli menghela nafasnya pelan,menyandarkan kepalanya ke kursi,dan memejamkan matanya.Pikirannya menerawang,mendengar Nama Clara,Arselli berfikir beberapa hari ke depan pasti akan disibukkan dengan gadis itu.
Dia lalu berdiri,mengambil ponselnya ,dan melangkah pergi untuk meninggalkan ruangan itu.
" Henry,...berikan kunci mobilmu.Kau bisa pulang memakai mobilku." Ucapnya tegas sambil mengulurkan tangan,untuk mengambil kunci mobil,yang langsung ditanggapi asistennya dengan memberi kunci mobilnya sembari menatap heran ke arah bosnya itu,yang tiba-tiba pergi meninggalkan pekerjaan yang masih menumpuk di mejanya itu.
***
Alessya sedang mempersiapkan diri untuk berbaring di peraduan mimpinya.Menjatuhkan badannya di kasur tipisnya,melentangkan tubuhnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut kesayangannya.Dia beringsut bangun dari tidurnya ketika ponselnya berbunyi,karena ada panggilan masuk.Bibirnya tersenyum lebar ketika melihat nama yang terpampang di layar ponselnya itu.
" Halo, Russel..." Jawabnya lembut,sambil memegang dadanya yang berdebar kencang.
" Kau sudah tidur?" Tanya pria itu dari dalam mobil.
" Belum.." Jawabnya singkat.
" Kau di mana ? " Tanyanya penasaran sedikit aneh mendengar suara bising di balik telefonnya.
" Keluarlah...aku di depan,di ujung jalan." Di depan yang berarti merujuk di depan tempat tinggal gadis itu.
Alessya kaget,segera berlari menuju jendela ,membuka kain penutup jendela kaca itu,untuk melihat ke luar dan benar saja sebuah mobil berwarna putih tengah terparkir di ujung jalan itu.Dan di samping mobil itu seorang pria tengah berdiri bersandar di badan mobil sambil menghisap sebatang rokok.
Alessya segera berlari menghampiri pria itu,dengan hanya piyama tidur yang menempel di tubuhnya dan jaket berukuran big size.
" Kau tidak dingin ? Ada apa malam-malam begini ? " Setengah berlari menghampiri pria tampan itu.
Arselli segera mematikan rokoknya yang tinggal sedikit itu.
" Aku ingin menagih sesuatu,masuklah ke dalam mobil? " Membukakan pintu penumpang bagian depan agar gadis itu masuk ke dalam.Arseli berjalan memutar lalu masuk ke kursi kemudi.
" Uangku ketinggalan." Berfikir bahwa Arselli sedang menagih gadis itu untuk mentraktirnya makan.Ucapannya terhenti ketika pria itu mendekatkan wajahnya,lalu memasang seat belt di tubuh gadis itu(modus...he...)
Deg...deg...deg...jantungnya berdebar.
" Kita mau ke mana? " Tanya gadis itu,setelah pria itu duduk di kursi kemudi.Arselli hanya terdiam dan menyandarkan tubuhnya.Lalu menatap gadis yang ada di sampingnya,sambil mengulurkan tangannya.
" Kemarilah," katanya.
" Apa ?", tanya Alessya terheran- heran.
" Tanganmu,.….." sambil menarik lembut tangan kanan gadis itu yang bertengger di atas paha gadis itu.
Menarik dan menggenggam lembut tangan gadis itu dan menyimpannya di atas dada pria itu.
" Begini saja....sudah cukup,sebagai hadiah ulang tahun darimu," ujarnya menarik nafas panjang sambil memejamkan matanya.
Gadis itu hanya menatap heran tidak bisa menolak permintaan pria itu.Dia terdiam,terpaku,merasakan kelembutan sentuhan tangan pria itu.Kehangatan terasa menjalar di aliran pembuluh darahnya.Pipinya merona merah.Cukup lama hal itu,setengah jam sudah berlalu,pria itu masih memejamkan matanya sambil menggenggam erat tangannya.
" Apa dia tertidur..." gumamnya pelan.Ingin rasanya menarik tangannya itu,tapi merasa tidak enak khawatir mengganggu tidur pria yang terlihat begitu lelah itu.
Selain itu dia juga mengantuk dan merasa lelah,tanpa sadar memejamkan matanya dan terlelap dalam tidurnya.
Gadis itu tertidur dengan lelapnya,Arselli membuka matanya.Sedari tadi dia tidak tidur hanya ingin sedikit menenangkan fikiran dan beristirahat sebentar.Dia kaget melihat gadis yang duduk di sampinya itu tertidur dengan kepala yang miring dan sebelah tangannya yang masih berada dalam genggamannya.Pria itu tersenyum,menatap gadis pujaannya itu sambil mengecup punggung tangan gadis itu,menatap dalam dan semakin dalam,lalu memajukkan badannya dan mencium bibir manis gadis itu.
***
Alessya sudah kembali ke dalam kamarnya,setelah dibangunkan oleh Arselli.
Dia berdiri di balik pintu,sambil memegang bibirnya.
" Apakah tadi aku bermimpi?Ah...kenapa seperti kenyataan, " gumamnya pelan,sambil tersenyum seolah berharap mimpi yang dia alami adalah kenyataan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Ismi Kawai
hm ... Clara sama lucas adjaaa
2020-12-10
0
Sept September
jempollll untukmu 💕
2020-09-05
1
Sugianti Bisri
nwxt
2020-08-12
2