Setibanya di rumahnya yang mewah dengan pagar yang menjulang tinggi dan halaman hijau yang luas,Arselli segera turun dari mobil yang dikemudikan asisten pribadinya itu. Ia berlari kecil menaiki tangga menuju kamarnya.Dia menyegerakan diri untuk mandi dan berganti pakaian dan bersiap untuk makan malam.
Masih memakai piyama handuknya,Dia memijit tombol telf yang terletak di atas meja di kamarnya, terhubung dengan dapur di rumahnya.
" Tolong antarkan makan malamku ke kamar. " perintahnya kepada salah seorang pelayan di dapur.
Makan malam pun tiba dia segera memakannya.Setelah makan dia teringat sesuatu.Dia mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang.
" Lucas, kau masih di sana?" memulai percakapan telf nya.
Setelah beberapa lama percakapan di telf itu berakhir dia segera ke ruangan ganti untuk berpakaian.Bukan dengan pakaian tidurnya melainkan casual style,kaos panjang berwarna putih dan celana panjang berwarna cream.Dan sepatu berwarna putih.
Dia keluar dari ruangan kamarnya.Dengan aroma maskulin yang tercium cukup kuat.Menuju ke basement parkir mobilnya.Tanpak mobil sport mewah koleksinya berjejer dengan rapi.Dengan beberapa warna dan type yang berbeda.Untuk harga tidak perlu ditanya lagi.Semuanya fantastis, sangat mahal.
Dengan kesuksesan yang dia miliki dia bisa membeli apapun yang dia inginkan.Bisnis yang dia rintis benar - benar berkembang dengan pesat, belum lagi warisan yang dia peroleh dari ayahnya yang notabene seorang konglomerat .
Dia benar- benar kaya.Tapi sayang,kekayaan yang dia miliki tidak sepenuhnya membuat dia bahagia.Hatinya terasa kosong,jiwanya terasa hampa.Dia tidak memiliki teman apalagi kekasih.
Dia selalu merasa bahwa orang yang mencoba untuk berteman atau menjalin hubungan spesial dengannya hanya karena memandang dia sebagai orang yang sukses dan kaya,bukan karena ketulusan di hatinya.
Oleh karena itu,setelah dia bertemu dengan Alessya dia merasa kalau gadis itu bisa berteman dengannya tanpa embel-embel kekayaan maupun kesuksesan.
Dia memilih menggunakan mobil sport warna merah menyala menuju ke tempat Lucas berada.Setibanya di sana, dia memperhatikan tempat itu kafe itu, tempat gadis incarannya bekerja.
Dia ingat saat gadis itu berkata akan mentraktirnya makan setelah mendapatkan gaji dari kafe tempatnya bekerja dia langsung berfikir mungkin kafe ini yang gadis itu maksud.
Malam itu suasana kafe lumayan ramai,teman-teman Lucas banyak yang datang.Mereka berkumpul bersama menikmati makanan dan minuman yang disediakan.Lucas melihat kedatangan kakaknya,tapi dia tidak menghiraukannya,dia sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya,lebih tepatnya gadis- gadis nya.
Arselli duduk di salah satu kursi yang menghadap meja bar,sambil memegang segelas minuman di tangannya.Dia memanggil salah seorang pelayan pria yang berada tidak jauh dengannya.
" Kau mengenal Alessya?" tanyanya.
" Tentu saja,dia salah satu rekan kerja kami di sini?" jawab pria itu.
" Apa kau memiliki no ponsel nya?"tanya Arselli lagi.
" Emh...." Dia terlihat ragu untuk menjawab,dia takut Arselli orang jahat yang akan mengganggu Alessya,bagaimanapun juga Alessya adalah rekan kerjanya.
" Baiklah,lupakan saja " sepertinya diapun menyadari sesuatu,tidak semudah itu dia meminta informasi pribadi kepada orang asing.Diapun tidak ingin teman-teman Alessya mencurigainya.
" Oh iya,tolong rahasiakan ini " sambil merogoh dompet di saku celananya mengambil beberapa lembar uang kertas berwarna merah,dan memberikannya kepada pelayan tadi.Arselli pun berlalu pergi.Tanpa melihat ke arah pelayan yang kaget menerima uang tersebut.
Lalu dia mengetik sebuah pesan kepada asisten pribadinya.
" Henry, kau cari tahu tentang Alessya.Dia bekerja di J-cafe, soon !!!"
Sebenarnya bisa saja dari sedari awal dia langsung menghubungi asisten pribadinya untuk mencari tahu,hanya saja dia sedikit penasaran dengan tempat kerja gadis itu.
Bip..Bip...terdengar ketika Arselli hendak membuka pintu mobil sport nya.
" Brother...!!!" teriak Lucas dari kejauhan.
" Kau mau pergi lagi? "
" Kau mau mengantar ku ? Mobil ini, kau bisa mulai menggunakannya..."sambil melempar kunci ke arah Lucas.
Tentu saja Lucas menyambutnya dengan riang.Mobil merah itu adalah mobil kesayangan milik kakaknya yang paling dia incar selama ini.Dia belum pernah sekalipun memberikan izin untuk menggunakan mobilnya yang satu ini.
***
" Siap,Bos " balas Henry kepada atasannya.Dia tidak salah menduga ternyata benar, bosnya itu sedang jatuh cinta.
Lalu,dia mulai mengetik pesan kepada seseorang,seperti memulai untuk mencari informasi mengenai gadis pujaan bosnya itu.
Setelah beberapa lama dia mendapat pesan email di layar laptopnya, yang sudah sedari tadi dia tatap sebelum dia mendapat pesan dari bosnya.
" Ini dia..." dia tersenyum puas dengan informasi yang dia dapat, lalu dia forward pesan email tersebut kepada atasannya.
" Bos,informasinya sudah saya email kan.Anda bisa mengeceknya.
" Telf Henry kepada Bos nya.
***
Arselli mengendarai mobil sport merah kesayangannya bersama adiknya Lucas yang mengemudikan mobilnya.Dia mendapat panggilan telfon dari asisten pribadinya.
" Ok...." jawabnya.
Segera dia membuka aplikasi email di ponselnya untuk melihat hasil kerja dari
asisten pribadinya tadi.Hasilnya memuaskan,terlihat dari senyuman yang terpampang jelas di wajahnya.
" Good job...Henry", gumamnya pelan sambil tersenyum puas.
" Ada apa Brother, kau terlihat senang hari ini?" tanya Lucas penasaran,melihat saudaranya sedari tadi terlihat gembira.
" Kau tidak ingin membaginya denganku ?"
" No!!! " jawabnya tegas sambil memandangi layar hp yang menampilkan foto gadis idaman yang dia dapatkan dari asisten pribadinya tadi.
Lucas terlihat sangat penasaran dengan apa yang kakaknya lihat.
" Oh iya Lucas,sore tadi...siapa gadis itu ?" tanya Arselli pura- pura tidak tahu.
" Dia Alessya..." jawab Lucas.
" Kau tahu? " setelah beberapa lama hening terdiam.
" Apa?"
" Dia gadis incaranku." jawab Lucas sambil menatap mata Arselli.
Arselli terdiam menatap dalam mata Lucas.
Dia mengepalkan telapak tangannya, lalu memalingkan wajahnya melihat ke arah luar jendela.
Lucas tersenyum sambil mengusap-usap bulu halus di dagunya.Lucas tahu saat dia mengobrol dengan gadis itu sore tadi,kakaknya melihatnya,menatap gadis itu dengan dalam dan syahdu.
" Aku tahu itu,Brother... kau menyukainya..
" Tapi lihat saja nanti,...kita lihat saja nanti,.... kepada siapa takdir berpihak..." gumamnya dalam hati Lucas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Ismi Kawai
oo lucas nackaaal
2020-12-01
0
Tri Puji Hastuti
takdir itu tergantung sama author lucas.. dan nikmati nanti takdirmu
2020-10-02
0
Sept September
semangat
2020-09-03
1