Arselli sudah berdiri di depan resto sea food itu.Menengok kanan kiri memastikan apakah gadis yang dia tunggu sudah datang ke tempat itu,sambil menjinjing sebuah paper bag ukuran kecil.Sesekali dia melihat ponselnya,mengecek sesuatu.
Kala itu,dia memakai kemeja berwarna putih yang dilipat dengan rapi di bagian tangannya dipadu dengan celana jeans berwarna hitam.Dia mulai membiasakan diri,memakai pakaian yang dibelikan asistennya,Henry.
Sedikit mengernyitkan dahinya, "Ini bukan style ku,Henry..." ujarnya kala itu sambil terkekeh,tidak tahu berterimakasih.
Henry hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.Saat melihat bosnya turun dari kamarnya,memakai baju yang dipilihkannya tadi.Mau-maunya si Bos pakai baju murah,Cinta...oh cinta...gumamnya,sedikit merinding.
Membayangkan cinta yang telah merubah Bos dinginnya itu menjadi si Budak Cinta alias Bucin.
Hampir satu jam dia menunggu,berulangkali dia melihat jam tangan bermerek yang dia pakai di tangannya.
Beberapa kali dia mencoba melakukan panggilan telfon pada gadis itu.Tapi tidak ada yang mengangkatnya.Apa yang terjadi gumamnya.
Dia mulai gelisah,cemas,marah,sedih campur aduk menjadi satu.Dia berjalan pelan mondar mandir sambil sesekali memegang pundak lehernya,mungkinkah kencan pertamanya itu batal,dia tersenyum miris.
Seketika hatinya berbunga,saat ujung matanya menangkap siluet seorang gadis yang dia tunggu.Gadis itu melangkah pelan terlihat ragu,lalu tersenyum,melambaikan tangannya dan berlari menghampiri pria itu.
" Maaf,...lama menunggu," ujarnya sambil tersenyum.
Dia terlihat pucat,wajah gadis itu pucat pasi dengan peluh keringat yang bercucuran di pelipis wajahnya,dengan nafas setengah ngos-ngosan.
" Kau berlari...?" tanya Arselli sedikit kaget.
Gadis itu menganggukkan kepalanya.
Arselli mengeluarkan sebuah sapu tangan dari saku celananya,dia menghapus keringat di wajah Alessya dengan lembut.Gadis itu terkesiap,berdiri kaku menerima perlakuan lembut dari pria menawan itu.Jantungnya berdegub kencang,lalu tangannya menepis dan mencengkram lembut tangan pria itu,
" Biar aku lakukan sendiri...", ujarnya sedikit malu.
" Baiklah...." terdiam dengan penolakan gadis itu.
" Seharusnya kau tadi menghubungiku,kau tidak perlu berlari sampai berkeringat seperti itu ," ujar pria itu tenang.
" Bukan seperti itu,emh....." , jawabnya ragu sambil menyeka keringat di wajahnya itu.
" Sebenarnya,..." dia masih bingung harus memulai dari mana,sambil menggigit bibir bagian bawahnya dan tangannya mencengkeram kaku ujung dress yang dia pakai.
Lalu,tanpa sadar lengan gadis itu menggenggam lembut lengan pria yang berada di hadapannya itu.
" Russel...bisakah kita tidak makan di restoran ini? Upah kerja yang aku dapat di kafe itu tidaklah seberapa, jadi...."
Arselli tanpa sadar tertawa lepas,membuat gadis itu sedikit kesal dan menghempaskan genggaman tangannya itu.
Sambil tersenyum Arseli menjawab,
" Sebenarnya..hari ini ulang tahunku, jadi aku yang akan mentraktirmu." Alessya langsung kaget mendengar ucapan Arselli.
" Benarkah,...tahu begini aku tidak perlu bolak - balik...ops". Alessya segera menutup mulutnya dengan cepat.
Arselli mengernyitkan dahinya,sedikit merasa aneh,tapi sepertinya dia mengerti.Mengerti dengan drama yang dilalui Alessya tadi.Benar - benar menyedihkan bukan?
" Maafkan aku.Ayo..masuklah,aku sudah memesan..." melangkah menuju restoran itu sambil memegang tangan gadis itu.Gadis yang dia tunggu dari 1 jam lalu.Gadis itu hanya menurut,mengikuti tangan pria itu membawanya pergi,mengikuti langkah kaki pria itu.
" Saya sudah reservasi " ujarnya pada pelayan restoran itu.
" Baik,silahkan tuan." Berjalan menuntun mereka ke arah ruangan khusus di restoran itu.
Alessya menelan Saliva nya berulang kali.Semenjak dia masuk ke restoran itu.Dari sikap pelayan yang terlihat sangat sopan terhadap Arselli, tempat makan yang dipesan di ruang khusus,belum lagi dengan makanan yang dihidangkan di meja yang ada di hadapannya.Sepertinya gadis itu takut jika dia tidak menelannya,air liurnya itu akan menetes.Memalukan
" Ini pasti sangat mahal,bagaimana kau..." sambil menggigit kepala sendok yang dia pegang.setelah dia memasukkan beberapa suap makanan ke arah mulutnya.
" Hari ini ulang tahunku,dan aku baru mendapat bonus dari Bosku....oh iya...ini ada hadiah untukmu." Sembari memberikan paper bag yang sedari tadi dia bawa.
" Apa ini,.....bolehkah aku membukanya sekarang?" langsung membukanya setelah mendapat anggukan kepala dari pria itu.
" Tadi,ada toko parfum baru,mereka memberikan parfum gratis,tapi hanya untuk wanita.Aku bilang ini untuk kekasihku. "
Menjelaskan ketika gadis itu membuka paper bag pemberiannya.Sebuah parfum dan gadis itu tahu,itu adalah parfum mahal,sama dengan yang dimiliki temannya Diana.
Alessya terbatuk,tersedak saat mendengar kata kekasih keluar dari mulut Arselli.Arselli segera memberikan segelas air minum kepada Alessya,dan menepu-nepuk pelan punggung gadis itu.Alessya langsung meminumnya...sampai habis,sambil menepuk-nepuk dadanya dengan tangan mungilnya itu.Lalu, mengibas ngibaskan tangannya ke arah wajahnya.Seperti berkata sadarlah Alessya,sadarlah,jangan geer,pria tampan ini tidak mungkin menyukaimu.
" Tapi..." Alessya melanjutkan pembicaraannya,sambil memegang parfum itu dan terhenti ketika mendapat tatapan tajam mengintimidasi dari pria itu,seolah berkata terima saja parfum itu dan jangan menolaknya.
" Baiklah,...terimakasih.dan maaf...aku belum memberikanmu hadiah," sedikit malu dan menundukkan wajah cantiknya itu,sambil memikirkan hadiah apa yang akan diberikan kepada pria itu.
" Tidak apa-apa," karena bagi Arselli malam ini adalah ulang tahun terindahnya.Bisa menghabiskan malam ini dengan gadis itu, serasa sesuatu.
Alessya makan sangat lahap sekali,sampai makanan yang ada di hadapannya itu habis.Seperti orang yang lama tidak menemukan makanan enak.Dia sampai kekenyangan,dan bersendawa di depan pria itu.
" Maaf..." wajahnya memerah menahan malu,sambil menutup setengah wajahnya.
Arselli hanya tertawa senang melihat tingkah Alessya di hadapannya.Walaupun sedikit memalukan.Tapi pria itu menyukainya,menyukai sikap gadis itu yang apa adanya dan terlihat lebih manusiawi.
Lama mereka duduk di sana .Terus mengobrol tentang segala hal.Sambil tertawa heboh.Alessya beberapa kali mencoba melawak di depan pria itu.Dan hasilnya,pria itu sangat senang,senang luar biasa.
Tapi,setelah beberapa lama Arselli merasa kaget.Kaget setelah melihat kulit wajah dan leher Alessya dipenuhi bintik bintik merah.Alessya juga terlihat sedikit pusing dan mual.Lalu,gadis itu bangun hendak pergi ke toilet.Dia berjalan sedikit sempoyongan,Arselli masih memperhatikannya,dan tiba-tiba.....Alessya terjatuh,terjatuh pingsan di depan pintu ruangan itu.
Melihat kejadian itu Arselli menjadi panik,lalu dia bangun dari duduknya dan menghambur menghampiri gadis pujaannya itu.
" Alessya...Alessya..." teriaknya sambil menggerak gerakkan tubuh Alessya.mencoba membangunkan gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
Ceritanya seru kak 👍👍👍
ijin promo ya 🍜🍜🍜
jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"
kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,
jangan lupa tinggalkan like and commen ☀️☀️☀️
2021-01-06
0
Ismi Kawai
alergiii udang
2020-12-07
0
ig : skavivi_selfish
alergi nih. atau keracunan 🤭🤭🤭😂
2020-11-23
0