CCUS 17 : Tragedi 2 (flashback)

Seroja PoV

Hari masih gelap kala ku langkahkan kaki ini menyusuri ruas jalan beraspal salah satu sudut kota Jawa bagian barat. Entah sudah berapa jauh jarak ini aku tempuh, namun rasa-rasanya tidak ada tempat tujuan untukku berlabuh. Bising suara kuda-kuda besi masih sedikit memekak telinga. Meski malam masih membalut pergantian waktu kali ini, nyatanya tidak membuat para pengendara itu untuk berdiam diri di dalam rumah. Entah apa yang mereka lakukan dan yang mereka cari. Mungkin saja hanya ingin berburu detik-detik suasana malam yang akan merangkak ke pagi.

Mobil-mobil pickup yang biasa digunakan untuk mengangkut sayuran pun juga sudah nampak berseliweran. Pengemudi melajukan mobil yang ia bawa menuju perkebunan yang nantinya akan segera mereka bawa ke kota untuk didistribusikan.

Langkah kaki ini terasa berat, mungkin sama beratnya dengan beban batin yang saat ini ku rasakan. Jiwaku terlalu rapuh untuk menerima semua kejadian yang menghantamku bertubi-tubi di malam ini. Sungguh aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan setelah ini. Apakah aku tetap menjalankan peranku menjadi manusia yang tidak lagi memiliki kehormatan? Atau apakah aku mati saja agar segera terlepas dari belenggu derita ini?

Tertatih ku coba untuk melarikan diri dari tempat terkutuk itu yang seandainya ku ingat justru semakin dalam menikam hati ini. Tak ku perdulikan lagi rasa perih di sela paha yang masih terasa hingga ujung kepala. Dan pastinya rasa perih yang masih senantiasa bergelayut manja dalam dada.

Rasa sesak juga kian mendera. Layaknya dihimpit oleh dua bongkahan batu besar yang membuat sulit bernapas. Kupikir semakin jauh ku langkahkan kaki ini menjauh dari rumah terkutuk itu, luka ini akan menghilang bersamaan dengan jejak langkah tiada berarah ini. Namun pada kenyataannya seonggok daging bernyawa dalam tubuh ini semakin remuk redam, tak tahu, bagaimana ia bisa kembali ke bentuk semula.

Bulir-bulir bening penuh luka yang berkumpul di pelupuk mata juga semakin menganak sungai. Siap untuk mengalir deras hanya dengan satu kedipan saja. Kudongakkan kepala, mencoba menahan air mata itu. Namun semakin aku tahan, justru bulir-bulir itu semakin deras mengalir.

Langit tiba-tiba saja menghitam. Menampilkan gumpalan-gumpalan awan berwarna pekat, seperti sedang berupaya membentuk tetes-tetes air langit kemudian akan ia turunkan hingga menjadi hujan lebat yang mengguyur permukaan bumi. Angin juga terasa berhembus kencang, membuat hawa dingin tiba-tiba merasuk dan menusuk tulang.

Gelegar suara petir mulai terdengar di dini hari ini disertai dengan kilat yang nampak jelas seperti berlomba-lomba menampakkan keberadaannya. Sedikit demi sedikit air langit mulai menetes, berubah menjadi rintik hujan dan setelahnya rintik hujan itu berubah menjadi hujan lebat yang terasa menusuk ketika mengenai kulit. Air hujan yang begitu lebat ini layaknya air mata luka yang jatuh dari pelupuk mataku.

"Tuhan... Apakah Engkau benar ada? Jika memang ada, di manakah Engkau di saat aku berada di dalam situasi seperti ini? Situasi di mana aku sendirian menghadapi kepelikan hidup dan tidak ada satupun yang bisa kujadikan sebuah sandaran!"

Di bawah deras air hujan, aku berteriak lantang layaknya seorang hamba yang mempertanyakan keberadaan Tuhannya. Selama ini aku mencoba untuk selalu berperilaku baik dengan siapapun, bahkan terhadap seseorang yang selalu berperilaku buruk terhadapku. Namun apa? Apa yang aku dapatkan? Yang aku dapatkan hanyalah sebuah suratan takdir yang semakin menghempaskan aku ke dalam jurang kehancuran semata.

Sesuatu yang selalu aku jaga baik-baik, dengan tidak membiarkan seorang pun menjamahnya namun justru terenggut paksa oleh manusia biadap yang tidak jauh berbeda dengan seekor binatang. Tanpa perasaan dia merenggutnya tanpa menyisakan sesuatu yang pantas aku banggakan selain hanya sisa puing luka dan lara dalam jiwa.

Apa yang bisa aku banggakan saat ini menjadi seorang wanita ketika mahkota paling berharga yang aku miliki telah terkoyak, tercabik bahkan hilang ditelan oleh kebiadapan manusia setengah iblis itu? Masih adakah setitik asa yang bisa membuatku bertahan? Coba beritahu aku jika itu masih ada?

Tubuhku meluruh di bawah air langit yang turun begitu deras. Kepalaku menunduk, menyaksikan air mata yang terjatuh dari telaga bening milikku yang telah melebur menjadi satu dengan air langit ini. Aku tergugu sembari memukul-mukul dada dan juga kepala, berharap Tuhan akan segera mencabit nyawaku saja. Aku sudah kehilangan semua. Kasih sayang ibu dan ayah, dekapan penuh kasih dan sayang dari keluarga, kehormatan sebagai wanita dan semua yang dapat membuatku mengecap apa itu bahagia. Jadi, apalagi yang membuat diriku masih tetap bertahan di kehidupan yang seperti neraka ini? Sungguh lebih baik aku mengakhiri semuanya saat ini.

Aku kembali menegakkan kepala. Kutatap suasana depan wajahku yang semakin ramai dipenuhi oleh kendaraan bermotor yang berlalu lalang dengan tatapan nyalang. Aku mulai bangkit untuk kembali melangkahkan kaki ini meski tanpa ku tahu kemana harus berhenti.

Kuputar tubuhku sembilan puluh derajat, bermaksud untuk menyebrangi ruas jalan yang membentang ini. Sesekali kulihat sorot lampu mobil yang sedikit mengusik penglihatanku, namun aku tidak perduli. Suara klakson pun terdengar bersahutan, memberikan sinyal agar aku berhati-hati dalam berjalan, namun sekali lagi, aku tidak perduli. Bahkan jika sampai aku tertabrak salah satu mobil ini, aku pasti akan sangat bersyukur. Dengan begitu, aku bisa lepas dari penderitaan ini.

Hingga pada akhirnya....

Tiiiiinnn... Tiiiiinnn.....

"Kak Seroja, Awaaaaaassssssss!!!!"

Bruk.. Brakk.... Brakkkk!!!

Tubuhku rasanya didorong oleh sesuatu yang begitu kuat dan membuatku terhempas di bahu jalan. Aku tersungkur, dalam posisi tengkurap. Kesadaran yang setengah hilang, kini perlahan mulai berangsur kembali sepenuhnya. Ku edarkan pandangan mataku ke posisi di mana suara itu berasal dan kedua bola mata ini terbelalak, membulat sempurna tatkala kulihat tubuh gadis kecil terseret mobil beberapa meter ke depan dan terhenti tatkala mobil itu telah menabrak pembatas jalan.

"Alamandaaaaaaaa!!!!"

.

.

🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

ℒℴℴ𝓃𝓀Ryuzein•𖣤​᭄😎

ℒℴℴ𝓃𝓀Ryuzein•𖣤​᭄😎

kalo psikis sudah terguncang akan susah buat di sembuhkan untung tidak sampai depresi atau frustasi yg berkepanjangan kalo tidak akan susah buat di tolong

2022-02-17

0

🌹Dina Yomaliana🌹

🌹Dina Yomaliana🌹

ya Allah 😭😭😭 apalagi ini? Apa karena ini Manda jadi buta?😭😭 huhuhuhu Seroja pasti akan sangat merasa bersalah, ternyata dirinya lah yang menyebabkan sang adik menjadi buta😭😭😭

2021-10-22

0

candra rahma

candra rahma

😭

2021-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 CCUS 1 : Wanita Simpanan
3 CCUS 2 : Jalan Setapak ke Masa Lalu
4 CCUS 3 : Rumah dan Para Penghuni
5 CCUS 4 : Ibu
6 CCUS 5 : Sepasang Suami Istri
7 CCUS 6 : Melepas Rindu
8 CCUS 7 : Bingkai Keluarga Bahagia
9 CCUS 8 : Aku Seroja (flashback)
10 CCUS 9 : Sebuah Desakan (flashback)
11 CCUS 10 : Persiapan Bertemu Pelanggan (flashback)
12 CCUS 11 : Kali Pertama Bertemu Pelanggan (flashback)
13 CCUS 12 : Batin yang Tersiksa (flashback)
14 CCUS 13 : Manusia Biadab (flashback)
15 CCUS 14 : Malam Kelam (flashback)
16 CCUS 15 : Terenggut (flashback)
17 CCUS 16 : Tragedi (flashback)
18 CCUS 17 : Tragedi 2 (flashback)
19 CCUS 18 : Alamanda (flashback)
20 CCUS 19 : Tersudut dan Terpaksa (flashback)
21 CCUS 20 : Istri yang Dirahasiakan?
22 CCUS 21 : Fakhru
23 CCUS 22 : Persiapan
24 CCUS 23 : Kembali Gagal
25 CCUS 24 : Hati yang Luka
26 CCUS 25 : Berteman?
27 CCUS 26 : Teror?
28 CCUS 27 : Takut
29 CCUS 28 : Pindah?
30 CCUS 29 : Menjaga
31 CCUS 30 : Randy
32 CCUS 31 : Rencana
33 CCUS 32 : Menjalankan Rencana
34 CCUS 33 : Bercerai
35 CCUS 34 : Pulang
36 CCUS 35 : Sebuah Keputusan
37 CCUS 36 : Tiba di Bandung
38 CCUS 37 : Berkumpul
39 CCUS 38 : Bias Cahaya
40 CCUS 39 : Teringat Masa Kecil
41 CCUS 40 : Menjemput Cahaya
42 CCUS 41 : Terdampar
43 CCUS 42 : Kumandang Suara Adzan
44 CCUS 43 : Apa Kabar Seroja?
45 CCUS 44 : Mengunjungi
46 CCUS 45 : Tiada Yang Berubah
47 CCUS 46 : Nama Saya...
48 CCUS 47 : Rasa yang Terpendam?
49 CCUS 48 : Mengagumi
50 CCUS 49 : Mencurahkan
51 CCUS 50 : Bakti Sosial
52 CCUS 51 : Meminta Bantuan
53 CCUS 52 : Rencana Melamar
54 CCUS 53 : Wanita itu Kamu!
55 CCUS 53 : Wanita Itu Kamu!
56 CCUS 54 : Aku Seorang Pendosa
57 CCUS 55 : Terikat Sebuah Janji
58 CCUS 56 : Kita Tetap Berteman
59 CCUS 57 : Ruko
60 CCUS 58 : Buka Hatimu, Fakhru
61 CCUS 59 : Terkejut
62 CCUS 60 : Nanti Malam
63 CCUS 61 : Persiapan
64 CCUS 62 : Ikatan Batin?
65 CCUS 63 : Lamaran Ana
66 CCUS 64 : Dia? Dahlia?
67 CCUS 65 : Tentang Masa Lalu -1-
68 CCUS 66: Tentang Masa Lalu -2-
69 CCUS 67 : Tentang Masa Lalu -3-
70 CCUS 68 : Tentang Masa Lalu -4-
71 CCUS 69 : Tentang Masa Lalu -5-
72 CCUS 70 : Membuka Tabir
73 CCUS 71 : Pelukan
74 CCUS 72 : Ikhlas Menerima
75 CCUS 73 : Di Balik Jendela Kamar
76 CCUS 74 : Terjebak
77 CCUS 75 : Digerebek?
78 CCUS 76 : Jalan Keluar
79 CCUS 77 : Lelaki Idaman
80 CCUS 78 : Lelaki Itu...
81 CCUS 79 : Pertemuan Kembali
82 CCUS 80 : Bersediakah Engkau?
83 CCUS 81 : Doa Empat Manusia
84 CCUS 82 : Bertandang
85 CCUS 83 : Orang Yang Sama
86 CCUS 84 : Dahlia
87 CCUS 85 : Pemakaman
88 CCUS 86 : Kedatangan Keluarga Jogja
89 CCUS 87 : Persiapan
90 CCUS 88 : Melamar
91 Pariwara (Iklan)
92 CCUS 89 : Calon-Calon Menantu
93 CCUS 90 : Mimpi dan Angan Seroja
94 CCUS 91 : Pernikahan Masal?
95 CCUS 92 : Malam Pengantin
96 CCUS 93 : Malam Pengantin #2
97 CCUS 94 : Janji Seroja
98 CCUS 95 : Fakhru dan Adiba
99 CCUS 96 : Wanita yang Menginspirasi
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
CCUS 1 : Wanita Simpanan
3
CCUS 2 : Jalan Setapak ke Masa Lalu
4
CCUS 3 : Rumah dan Para Penghuni
5
CCUS 4 : Ibu
6
CCUS 5 : Sepasang Suami Istri
7
CCUS 6 : Melepas Rindu
8
CCUS 7 : Bingkai Keluarga Bahagia
9
CCUS 8 : Aku Seroja (flashback)
10
CCUS 9 : Sebuah Desakan (flashback)
11
CCUS 10 : Persiapan Bertemu Pelanggan (flashback)
12
CCUS 11 : Kali Pertama Bertemu Pelanggan (flashback)
13
CCUS 12 : Batin yang Tersiksa (flashback)
14
CCUS 13 : Manusia Biadab (flashback)
15
CCUS 14 : Malam Kelam (flashback)
16
CCUS 15 : Terenggut (flashback)
17
CCUS 16 : Tragedi (flashback)
18
CCUS 17 : Tragedi 2 (flashback)
19
CCUS 18 : Alamanda (flashback)
20
CCUS 19 : Tersudut dan Terpaksa (flashback)
21
CCUS 20 : Istri yang Dirahasiakan?
22
CCUS 21 : Fakhru
23
CCUS 22 : Persiapan
24
CCUS 23 : Kembali Gagal
25
CCUS 24 : Hati yang Luka
26
CCUS 25 : Berteman?
27
CCUS 26 : Teror?
28
CCUS 27 : Takut
29
CCUS 28 : Pindah?
30
CCUS 29 : Menjaga
31
CCUS 30 : Randy
32
CCUS 31 : Rencana
33
CCUS 32 : Menjalankan Rencana
34
CCUS 33 : Bercerai
35
CCUS 34 : Pulang
36
CCUS 35 : Sebuah Keputusan
37
CCUS 36 : Tiba di Bandung
38
CCUS 37 : Berkumpul
39
CCUS 38 : Bias Cahaya
40
CCUS 39 : Teringat Masa Kecil
41
CCUS 40 : Menjemput Cahaya
42
CCUS 41 : Terdampar
43
CCUS 42 : Kumandang Suara Adzan
44
CCUS 43 : Apa Kabar Seroja?
45
CCUS 44 : Mengunjungi
46
CCUS 45 : Tiada Yang Berubah
47
CCUS 46 : Nama Saya...
48
CCUS 47 : Rasa yang Terpendam?
49
CCUS 48 : Mengagumi
50
CCUS 49 : Mencurahkan
51
CCUS 50 : Bakti Sosial
52
CCUS 51 : Meminta Bantuan
53
CCUS 52 : Rencana Melamar
54
CCUS 53 : Wanita itu Kamu!
55
CCUS 53 : Wanita Itu Kamu!
56
CCUS 54 : Aku Seorang Pendosa
57
CCUS 55 : Terikat Sebuah Janji
58
CCUS 56 : Kita Tetap Berteman
59
CCUS 57 : Ruko
60
CCUS 58 : Buka Hatimu, Fakhru
61
CCUS 59 : Terkejut
62
CCUS 60 : Nanti Malam
63
CCUS 61 : Persiapan
64
CCUS 62 : Ikatan Batin?
65
CCUS 63 : Lamaran Ana
66
CCUS 64 : Dia? Dahlia?
67
CCUS 65 : Tentang Masa Lalu -1-
68
CCUS 66: Tentang Masa Lalu -2-
69
CCUS 67 : Tentang Masa Lalu -3-
70
CCUS 68 : Tentang Masa Lalu -4-
71
CCUS 69 : Tentang Masa Lalu -5-
72
CCUS 70 : Membuka Tabir
73
CCUS 71 : Pelukan
74
CCUS 72 : Ikhlas Menerima
75
CCUS 73 : Di Balik Jendela Kamar
76
CCUS 74 : Terjebak
77
CCUS 75 : Digerebek?
78
CCUS 76 : Jalan Keluar
79
CCUS 77 : Lelaki Idaman
80
CCUS 78 : Lelaki Itu...
81
CCUS 79 : Pertemuan Kembali
82
CCUS 80 : Bersediakah Engkau?
83
CCUS 81 : Doa Empat Manusia
84
CCUS 82 : Bertandang
85
CCUS 83 : Orang Yang Sama
86
CCUS 84 : Dahlia
87
CCUS 85 : Pemakaman
88
CCUS 86 : Kedatangan Keluarga Jogja
89
CCUS 87 : Persiapan
90
CCUS 88 : Melamar
91
Pariwara (Iklan)
92
CCUS 89 : Calon-Calon Menantu
93
CCUS 90 : Mimpi dan Angan Seroja
94
CCUS 91 : Pernikahan Masal?
95
CCUS 92 : Malam Pengantin
96
CCUS 93 : Malam Pengantin #2
97
CCUS 94 : Janji Seroja
98
CCUS 95 : Fakhru dan Adiba
99
CCUS 96 : Wanita yang Menginspirasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!