Rintik air hujan masih saja berlomba-lomba untuk turun ke bumi. Suaranya yang nyaring layaknya sebuah simfoni alam yang begitu syahdu terdengar semakin memanjakan indera pendengaran. Meski jatuh itu sakit, namun mereka tetap menjatuhkan dirinya untuk memberikan kesejukan di bumi manusia. Seolah tidak pandang bulu dengan apa yang menjadi kesan dari mulut-mulut manusia akan kehadirannya. Yang menyambutnya dengan penuh rasa syukur atau justru disambut dengan sebuah hujatan. Sebuah kehadiran yang memberikan kesegaran di bumi yang semakin hari terasa semakin gersang. Lambat laun, rintik itu melebat hingga menjadi hujan deras yang mengguyur tanah Jawa di bagian barat.
Hawa dingin alami dari rinai air langit yang turun ke bumi beserta hawa dingin buatan yang keluar dari sebuah pendingin ruangan, nyatanya tidak berpengaruh apapun terhadap dua sosok manusia yang terlihat sedang berada di sebuah kamar apartemen mewah di kota ini.
Selimut, bed cover, dress berbahan sifon dengan motif bunga sakura, kemeja, jas, dan celana terlihat berserakan di atas lantai. Ranjang di salah satu kamar apartemen yang sebelumnya terlihat begitu rapi, saat ini mulai terlihat begitu berantakan. Sebagai pertanda bahwa sebelum detik ini telah terjadi sebuah pergulatan tubuh yang begitu menggairahkan.
"Tubuhmu selalu saja membuatku kecanduan, Seroja. Sungguh, aku selalu ingin dan ingin menikmatinya."
Menyenderkan punggungnya di sandaran ranjang, seorang lelaki berusia tiga puluh tahun itu melingkarkan lengan tangannya di pinggang ramping wanita cantik yang berada di sisinya. Membawanya ke dalam dekapan sembari mengusap-usap rambut hitam legamnya. Sesekali lelaki itu juga terlihat menghujani sang wanita dengan kecupan-kecupan lembut di pucuk kepalanya, sebagai sebuah pertanda bahwa ia begitu mengapresiasi servis wanita ini.
"Jika kamu merasa puas dan kecanduan dengan pelayananku, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan kan Mas?"
Memainkan jemari tangannya yang lentik di dada bidang sang lelaki, wanita bernama Seroja itu tiada henti memberikan sentuhan-sentuhan sensual yang pastinya akan menjadi pemantik api hasrat yang sebelumnya telah padam. Bagi lelaki normal, mendapatkan sentuhan seperti ini pastinya akan kembali membangkitkan sesuatu yang baru beberapa saat tertidur. Dan benar saja, lelaki itu terlihat memejamkan mata tatkala gelenyar-gelenyar aneh seakan mulai terasa menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Aaahhhh... Kamu selalu saja seperti ini. Mengujiku dengan pertanyaan-pertanyaan retorismu itu. Tanpa kamu bertanya, aku sudah paham dengan apa yang harus aku lakukan, Seroja." Lelaki itu menggiring kedua bola matanya ke arah dua benda sintal milik wanitanya ini dan tanpa basa-basi ia mulai meremasnya dengan lembut dan penuh gairah. "Aku akan memberikanmu uang servis yang jauh lebih banyak dari sebelumnya. Atau kamu menginginkan apa selain apartemen ini? Aku pasti akan mengabulkannya."
Senyum manis terbit di bibir wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu. Dengan penuh perasaan, ia menyambut setiap sentuhan yang diberikan oleh lelaki yang hampir satu tahun belakangan memanjakannya secara materi. Lelaki ini begitu memesona di mata Seroja. Selain lelaki itu memperlakukannya dengan begitu istimewa, lelaki itu juga selalu memanjakannya dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. Sepatu, tas, pakaian branded terlihat begitu rapi menghiasi almari kaca miliknya.
Dari lelaki itulah ia bisa merasakan sebuah kehidupan yang jauh lebih layak dari sebelumnya. Ia yang sebelumnya bekerja di salah satu pabrik pembuatan sarung tangan di kota ini, yang setiap hari pulang larut malam yang hanya menyisakan rasa lelah dan penat yang begitu mendera, perlahan mulai berubah ketika ia berkenalan dengan salah seorang mucikari yang memperkenalkannya dengan lelaki ini.
Seroja yang sebelumnya banting tulang menjadikan kakinya sebagai kepala dan kepala menjadi kaki untuk sekedar bisa bertahan hidup, kini keadaan seakan berbalik seratus delapan puluh derajat. Kini ia hanya tinggal membuka lebar-lebar pahanya dan menjadi salah satu bud*ak na*fsu para lelaki hidung belang, maka pundi-pundi rupiah itupun terus mengalir ke dalam rekening pribadinya.
"Apakah kamu menginginkannya lagi mas Randy?"
Kedua jendela hati Seroja terpejam dan ia gigit bibir bagian bawahnya dengan kuat tatkala jemari tangan lelaki bernama Randy itu mulai mengeksplor setiap titik rangsangnya. Jemari tangannya *******-***** rambut milik Randy di mana lelaki itu semakin liar dalam menjamahnya dengan kecupan-kecupan dari bibirnya.
Randy menghentikan sejenak permainan bibir dan juga lidahnya di titik-titik rangsang Seroja. Ia menatap lekat wajah wanitanya ini dengan tatapan penuh damba. "Haruskah aku menjawabnya lagi Seroja? Bahkan kamu sangat tahu bahwa aku sudah benar-benar kecanduan akan tubuhmu. Jadi mari kita ulangi sekali lagi!"
Senyum manis kembali terbit di bibir tipis wanita itu. Ia anggukkan kepalanya sebagai isyarat bahwa ia akan menuruti apa yang menjadi keinginan lelakinya ini. Nafas keduanya kembali memburu. Tubuh keduanya sama-sama berpacu untuk merasakan apa itu surga dunia yang akan mereka dapatkan dari penyatuan raga.
🍁🍁🍁
"Aku pulang terlebih dahulu. Satu minggu lagi aku akan kembali berkunjung ke sini. Sepertinya mulai hari ini aku akan mengunjungimu satu minggu sekali dan aku putuskan untuk tidak menginap."
Mengusap kepalanya menggunakan sebuah handuk berwarna navy, Randy mencoba untuk mengeringkan rambutnya yang terlihat basah. Ia lempar handuk itu ke atas ranjang dan mulai mengambil deodorant dan juga parfum beraroma maskulin kemudian ia aplikasikan pada tubuh atletisnya. Dan terlihat sebuah t-shirt warna putih ia kenakan untuk membalut tubuh bagian atasnya itu.
"Tidak biasanya kamu tidak menginap di akhir pekan seperti ini Mas? Biasanya kamu baru akan pulang esok hari, bukan? Dan apa yang baru saja kamu katakan? Kamu hanya akan mengunjungiku sekali dalam seminggu? Itu sama artinya kamu menyiksaku Mas!"
Memasang mimik wajah yang dipenuhi oleh tanda tanya besar, Seroja mencoba untuk mempertanyakan apa yang terlihat tidak seperti biasanya. Biasanya setiap akhir pekan Randy selalu bermalam di apartemen ini, namun mengapa hari ini ia terlihat buru-buru sekali? Dan keputusannya untuk mengunjunginya dari tiga kali dalam satu pekan kemudian ia pangkas menjadi sekali dalam seminggu benar-benar membuatnya bertanya, apa gerangan yang sebenarnya telah terjadi?
Berkutat di depan cermin sembari menyisir rambut hitamnya, Randy menatap lekat wajah Seroja melalui pantulan di cermin itu. "Saat ini aku harus berhati-hati karena sepertinya istriku sudah mulai mengendus pergerakanku. Aku tidak ingin hubungan kita ini diketahui olehnya."
Satu jawaban telak dari bibir Randy yang berhasil membuat rasa ingin tahu dan penasaran Seroja menguap dan hilang begitu saja. Ucapan Randy ini sukses membuat otak dan juga hati miliknya kembali bekerja sama untuk tersadar akan posisinya. Posisi sebagai wanita simpanan yang tidak bisa terlalu berharap banyak dari apa yang sudah ia dapatkan.
Benar jika Randy selalu memanjakannya secara materi, namun untuk waktu, ia tidak berhak untuk meminta lebih dari apa yang sudah menjadi porsinya.
"Apakah itu berarti kamu sudah tidak akan pernah bermalam di sini lagi, Mas?"
Dengan hati-hati, Seroja mencoba untuk kembali mempertegas apa yang menjadi maksud lelaki ini. Ia sungguh tidak ingin dianggap sebagai wanita yang terlalu banyak menuntut, namun rasa-rasanya ia harus mendapatkan kejelasan dari apa yang diucapkan oleh lelaki itu.
Randy mengulas sedikit senyumnya. Sebuah senyuman yang terlihat begitu memukau bagi siapapun yang memandangnya. Lengkungan bibir yang membentuk bulan sabit itu seketika dibarengi dengan terbentuknya dua lesung pipi yang semakin membuat wajah lelaki itu semakin memesona dan bisa dipastikan akan membuat hati para kaum hawa terhipnotis oleh ketampanan lelaki itu. Hal ini sudah dibuktikan bahwa Seroja begitu menggilai lelaki yang sudah beristri ini.
"Kamu tidak perlu risau, Seroja. Jika keadaan sudah kembali aman terkendali, akan aku sempatkan untuk bermalam di sini. Kamu sabar ya."
Tutur kata penuh kelembutan yang keluar dari bibir Randy seperti sebuah mantra yang berhasil membuat Seroja tidak lagi mengajukan pertanyaan. Meski pelan, namun kepala wanita itu mengangguk juga, sebagai pertanda bahwa ia akan tunduk dan patuh dengan apa yang sudah menjadi keputusan Randy.
Randy tersenyum tipis melihat wajah Seroja yang sudah dipenuhi oleh raut sendu. Ia ayunkan langkah kakinya untuk menaiki ranjang dan kembali memeluk tubuh Seroja yang masih berbalut selimut tebal itu.
"Mengapa wajahmu terlihat begitu sendu? Meski aku tidak bermalam di sini dan satu minggu sekali aku mengunjungimu, namun bukankah seharian kita bisa menghabiskan waktu untuk bersama? Jadi kamu tidak perlu bersedih."
"Aku hanya takut bosan Mas. Aku sepertinya tidak sanggup jika setiap hari sendirian di dalam apartemen seperti ini."
Lengan tangan Seroja kembali bergelayut manja di tubuh Randy bak sehelai daun yang tidak ingin terlepas dari sang dahan. Ia letakkan kepalanya di ceruk leher Randy dan kembali bersikap manja layaknya seorang anak kecil yang tidak ingin ditinggalkan oleh sang ayah.
"Kamu tidak perlu merasa bosan, Seroja. Kamu bisa berjalan-jalan berkeliling mall sembari membeli semua barang-barang yang kamu inginkan. Dengan begitu kamu pasti bisa membunuh semua rasa bosanmu itu!"
"Tapi Mas, aku...."
"Ssstttt sudah, aku harus segera pulang. Jika tidak, istriku pasti akan semakin curiga!"
Memangkas ucapan wanitanya, Randy mulai beranjak dari ranjang. Sekilas, ia kecup kening Seroja dan kemudian melangkahkan kakinya untuk bersegera keluar dari apartemen ini. Sedangkan wanita itu hanya bisa menatap kepergian sang kekasih dengan tatapan kosong dan menerawang. Ia merasa bahagia hidupnya selalu dipenuhi dengan kemewahan seperti ini. Namun di sudut hatinya yang paling dalam ia merasakan sebuah kehampaan dan kekosongan yang entah ia sendiripun tidak tahu itu apa.
🍁🍁🍁🍁
Terimakasih banyak sudah berkenan singgah di cerita remahan kulit kuaci ini ya Kak... Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak like, komentar di setiap episodenya ya... Dan bagi yang memiliki rezeki lebih, boleh juga jika ingin memberikan vote, gift maupun koin, hihihihihi pasti akan saya terima dengan penuh rasa syukur...😘😘
Atau jika tulisan ini menginspirasi, boleh juga jika di share, hihihihihi 😅😅
Banyak cinta untuk Kakak-kakak semua....
Salam love, love, love ❤️ ❤️❤️
🌹 Yakinlah, setiap tulisan yang ditulis dengan sepenuh hati pasti akan mendapatkan tempat di hati masing-masing para pembaca...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
semangat thor
2022-01-07
0
ℒℴℴ𝓃𝓀Ryuzein•𖣤᭄😎
kayaknya bikin mewek ni alur ceritanya...
2021-12-07
1
alya Zahra
seroja kok jadi simpanan mbak rasti...
2021-11-20
1