CCUS 1 : Wanita Simpanan

Rintik air hujan masih saja berlomba-lomba untuk turun ke bumi. Suaranya yang nyaring layaknya sebuah simfoni alam yang begitu syahdu terdengar semakin memanjakan indera pendengaran. Meski jatuh itu sakit, namun mereka tetap menjatuhkan dirinya untuk memberikan kesejukan di bumi manusia. Seolah tidak pandang bulu dengan apa yang menjadi kesan dari mulut-mulut manusia akan kehadirannya. Yang menyambutnya dengan penuh rasa syukur atau justru disambut dengan sebuah hujatan. Sebuah kehadiran yang memberikan kesegaran di bumi yang semakin hari terasa semakin gersang. Lambat laun, rintik itu melebat hingga menjadi hujan deras yang mengguyur tanah Jawa di bagian barat.

Hawa dingin alami dari rinai air langit yang turun ke bumi beserta hawa dingin buatan yang keluar dari sebuah pendingin ruangan, nyatanya tidak berpengaruh apapun terhadap dua sosok manusia yang terlihat sedang berada di sebuah kamar apartemen mewah di kota ini.

Selimut, bed cover, dress berbahan sifon dengan motif bunga sakura, kemeja, jas, dan celana terlihat berserakan di atas lantai. Ranjang di salah satu kamar apartemen yang sebelumnya terlihat begitu rapi, saat ini mulai terlihat begitu berantakan. Sebagai pertanda bahwa sebelum detik ini telah terjadi sebuah pergulatan tubuh yang begitu menggairahkan.

"Tubuhmu selalu saja membuatku kecanduan, Seroja. Sungguh, aku selalu ingin dan ingin menikmatinya."

Menyenderkan punggungnya di sandaran ranjang, seorang lelaki berusia tiga puluh tahun itu melingkarkan lengan tangannya di pinggang ramping wanita cantik yang berada di sisinya. Membawanya ke dalam dekapan sembari mengusap-usap rambut hitam legamnya. Sesekali lelaki itu juga terlihat menghujani sang wanita dengan kecupan-kecupan lembut di pucuk kepalanya, sebagai sebuah pertanda bahwa ia begitu mengapresiasi servis wanita ini.

"Jika kamu merasa puas dan kecanduan dengan pelayananku, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan kan Mas?"

Memainkan jemari tangannya yang lentik di dada bidang sang lelaki, wanita bernama Seroja itu tiada henti memberikan sentuhan-sentuhan sensual yang pastinya akan menjadi pemantik api hasrat yang sebelumnya telah padam. Bagi lelaki normal, mendapatkan sentuhan seperti ini pastinya akan kembali membangkitkan sesuatu yang baru beberapa saat tertidur. Dan benar saja, lelaki itu terlihat memejamkan mata tatkala gelenyar-gelenyar aneh seakan mulai terasa menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Aaahhhh... Kamu selalu saja seperti ini. Mengujiku dengan pertanyaan-pertanyaan retorismu itu. Tanpa kamu bertanya, aku sudah paham dengan apa yang harus aku lakukan, Seroja." Lelaki itu menggiring kedua bola matanya ke arah dua benda sintal milik wanitanya ini dan tanpa basa-basi ia mulai meremasnya dengan lembut dan penuh gairah. "Aku akan memberikanmu uang servis yang jauh lebih banyak dari sebelumnya. Atau kamu menginginkan apa selain apartemen ini? Aku pasti akan mengabulkannya."

Senyum manis terbit di bibir wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu. Dengan penuh perasaan, ia menyambut setiap sentuhan yang diberikan oleh lelaki yang hampir satu tahun belakangan memanjakannya secara materi. Lelaki ini begitu memesona di mata Seroja. Selain lelaki itu memperlakukannya dengan begitu istimewa, lelaki itu juga selalu memanjakannya dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. Sepatu, tas, pakaian branded terlihat begitu rapi menghiasi almari kaca miliknya.

Dari lelaki itulah ia bisa merasakan sebuah kehidupan yang jauh lebih layak dari sebelumnya. Ia yang sebelumnya bekerja di salah satu pabrik pembuatan sarung tangan di kota ini, yang setiap hari pulang larut malam yang hanya menyisakan rasa lelah dan penat yang begitu mendera, perlahan mulai berubah ketika ia berkenalan dengan salah seorang mucikari yang memperkenalkannya dengan lelaki ini.

Seroja yang sebelumnya banting tulang menjadikan kakinya sebagai kepala dan kepala menjadi kaki untuk sekedar bisa bertahan hidup, kini keadaan seakan berbalik seratus delapan puluh derajat. Kini ia hanya tinggal membuka lebar-lebar pahanya dan menjadi salah satu bud*ak na*fsu para lelaki hidung belang, maka pundi-pundi rupiah itupun terus mengalir ke dalam rekening pribadinya.

"Apakah kamu menginginkannya lagi mas Randy?"

Kedua jendela hati Seroja terpejam dan ia gigit bibir bagian bawahnya dengan kuat tatkala jemari tangan lelaki bernama Randy itu mulai mengeksplor setiap titik rangsangnya. Jemari tangannya *******-***** rambut milik Randy di mana lelaki itu semakin liar dalam menjamahnya dengan kecupan-kecupan dari bibirnya.

Randy menghentikan sejenak permainan bibir dan juga lidahnya di titik-titik rangsang Seroja. Ia menatap lekat wajah wanitanya ini dengan tatapan penuh damba. "Haruskah aku menjawabnya lagi Seroja? Bahkan kamu sangat tahu bahwa aku sudah benar-benar kecanduan akan tubuhmu. Jadi mari kita ulangi sekali lagi!"

Senyum manis kembali terbit di bibir tipis wanita itu. Ia anggukkan kepalanya sebagai isyarat bahwa ia akan menuruti apa yang menjadi keinginan lelakinya ini. Nafas keduanya kembali memburu. Tubuh keduanya sama-sama berpacu untuk merasakan apa itu surga dunia yang akan mereka dapatkan dari penyatuan raga.

🍁🍁🍁

"Aku pulang terlebih dahulu. Satu minggu lagi aku akan kembali berkunjung ke sini. Sepertinya mulai hari ini aku akan mengunjungimu satu minggu sekali dan aku putuskan untuk tidak menginap."

Mengusap kepalanya menggunakan sebuah handuk berwarna navy, Randy mencoba untuk mengeringkan rambutnya yang terlihat basah. Ia lempar handuk itu ke atas ranjang dan mulai mengambil deodorant dan juga parfum beraroma maskulin kemudian ia aplikasikan pada tubuh atletisnya. Dan terlihat sebuah t-shirt warna putih ia kenakan untuk membalut tubuh bagian atasnya itu.

"Tidak biasanya kamu tidak menginap di akhir pekan seperti ini Mas? Biasanya kamu baru akan pulang esok hari, bukan? Dan apa yang baru saja kamu katakan? Kamu hanya akan mengunjungiku sekali dalam seminggu? Itu sama artinya kamu menyiksaku Mas!"

Memasang mimik wajah yang dipenuhi oleh tanda tanya besar, Seroja mencoba untuk mempertanyakan apa yang terlihat tidak seperti biasanya. Biasanya setiap akhir pekan Randy selalu bermalam di apartemen ini, namun mengapa hari ini ia terlihat buru-buru sekali? Dan keputusannya untuk mengunjunginya dari tiga kali dalam satu pekan kemudian ia pangkas menjadi sekali dalam seminggu benar-benar membuatnya bertanya, apa gerangan yang sebenarnya telah terjadi?

Berkutat di depan cermin sembari menyisir rambut hitamnya, Randy menatap lekat wajah Seroja melalui pantulan di cermin itu. "Saat ini aku harus berhati-hati karena sepertinya istriku sudah mulai mengendus pergerakanku. Aku tidak ingin hubungan kita ini diketahui olehnya."

Satu jawaban telak dari bibir Randy yang berhasil membuat rasa ingin tahu dan penasaran Seroja menguap dan hilang begitu saja. Ucapan Randy ini sukses membuat otak dan juga hati miliknya kembali bekerja sama untuk tersadar akan posisinya. Posisi sebagai wanita simpanan yang tidak bisa terlalu berharap banyak dari apa yang sudah ia dapatkan.

Benar jika Randy selalu memanjakannya secara materi, namun untuk waktu, ia tidak berhak untuk meminta lebih dari apa yang sudah menjadi porsinya.

"Apakah itu berarti kamu sudah tidak akan pernah bermalam di sini lagi, Mas?"

Dengan hati-hati, Seroja mencoba untuk kembali mempertegas apa yang menjadi maksud lelaki ini. Ia sungguh tidak ingin dianggap sebagai wanita yang terlalu banyak menuntut, namun rasa-rasanya ia harus mendapatkan kejelasan dari apa yang diucapkan oleh lelaki itu.

Randy mengulas sedikit senyumnya. Sebuah senyuman yang terlihat begitu memukau bagi siapapun yang memandangnya. Lengkungan bibir yang membentuk bulan sabit itu seketika dibarengi dengan terbentuknya dua lesung pipi yang semakin membuat wajah lelaki itu semakin memesona dan bisa dipastikan akan membuat hati para kaum hawa terhipnotis oleh ketampanan lelaki itu. Hal ini sudah dibuktikan bahwa Seroja begitu menggilai lelaki yang sudah beristri ini.

"Kamu tidak perlu risau, Seroja. Jika keadaan sudah kembali aman terkendali, akan aku sempatkan untuk bermalam di sini. Kamu sabar ya."

Tutur kata penuh kelembutan yang keluar dari bibir Randy seperti sebuah mantra yang berhasil membuat Seroja tidak lagi mengajukan pertanyaan. Meski pelan, namun kepala wanita itu mengangguk juga, sebagai pertanda bahwa ia akan tunduk dan patuh dengan apa yang sudah menjadi keputusan Randy.

Randy tersenyum tipis melihat wajah Seroja yang sudah dipenuhi oleh raut sendu. Ia ayunkan langkah kakinya untuk menaiki ranjang dan kembali memeluk tubuh Seroja yang masih berbalut selimut tebal itu.

"Mengapa wajahmu terlihat begitu sendu? Meski aku tidak bermalam di sini dan satu minggu sekali aku mengunjungimu, namun bukankah seharian kita bisa menghabiskan waktu untuk bersama? Jadi kamu tidak perlu bersedih."

"Aku hanya takut bosan Mas. Aku sepertinya tidak sanggup jika setiap hari sendirian di dalam apartemen seperti ini."

Lengan tangan Seroja kembali bergelayut manja di tubuh Randy bak sehelai daun yang tidak ingin terlepas dari sang dahan. Ia letakkan kepalanya di ceruk leher Randy dan kembali bersikap manja layaknya seorang anak kecil yang tidak ingin ditinggalkan oleh sang ayah.

"Kamu tidak perlu merasa bosan, Seroja. Kamu bisa berjalan-jalan berkeliling mall sembari membeli semua barang-barang yang kamu inginkan. Dengan begitu kamu pasti bisa membunuh semua rasa bosanmu itu!"

"Tapi Mas, aku...."

"Ssstttt sudah, aku harus segera pulang. Jika tidak, istriku pasti akan semakin curiga!"

Memangkas ucapan wanitanya, Randy mulai beranjak dari ranjang. Sekilas, ia kecup kening Seroja dan kemudian melangkahkan kakinya untuk bersegera keluar dari apartemen ini. Sedangkan wanita itu hanya bisa menatap kepergian sang kekasih dengan tatapan kosong dan menerawang. Ia merasa bahagia hidupnya selalu dipenuhi dengan kemewahan seperti ini. Namun di sudut hatinya yang paling dalam ia merasakan sebuah kehampaan dan kekosongan yang entah ia sendiripun tidak tahu itu apa.

🍁🍁🍁🍁

Terimakasih banyak sudah berkenan singgah di cerita remahan kulit kuaci ini ya Kak... Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak like, komentar di setiap episodenya ya... Dan bagi yang memiliki rezeki lebih, boleh juga jika ingin memberikan vote, gift maupun koin, hihihihihi pasti akan saya terima dengan penuh rasa syukur...😘😘

Atau jika tulisan ini menginspirasi, boleh juga jika di share, hihihihihi 😅😅

Banyak cinta untuk Kakak-kakak semua....

Salam love, love, love ❤️ ❤️❤️

🌹 Yakinlah, setiap tulisan yang ditulis dengan sepenuh hati pasti akan mendapatkan tempat di hati masing-masing para pembaca...

Terpopuler

Comments

👑卂尺丂ㄚ

👑卂尺丂ㄚ

semangat thor

2022-01-07

0

ℒℴℴ𝓃𝓀Ryuzein•𖣤​᭄😎

ℒℴℴ𝓃𝓀Ryuzein•𖣤​᭄😎

kayaknya bikin mewek ni alur ceritanya...

2021-12-07

1

alya Zahra

alya Zahra

seroja kok jadi simpanan mbak rasti...

2021-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 CCUS 1 : Wanita Simpanan
3 CCUS 2 : Jalan Setapak ke Masa Lalu
4 CCUS 3 : Rumah dan Para Penghuni
5 CCUS 4 : Ibu
6 CCUS 5 : Sepasang Suami Istri
7 CCUS 6 : Melepas Rindu
8 CCUS 7 : Bingkai Keluarga Bahagia
9 CCUS 8 : Aku Seroja (flashback)
10 CCUS 9 : Sebuah Desakan (flashback)
11 CCUS 10 : Persiapan Bertemu Pelanggan (flashback)
12 CCUS 11 : Kali Pertama Bertemu Pelanggan (flashback)
13 CCUS 12 : Batin yang Tersiksa (flashback)
14 CCUS 13 : Manusia Biadab (flashback)
15 CCUS 14 : Malam Kelam (flashback)
16 CCUS 15 : Terenggut (flashback)
17 CCUS 16 : Tragedi (flashback)
18 CCUS 17 : Tragedi 2 (flashback)
19 CCUS 18 : Alamanda (flashback)
20 CCUS 19 : Tersudut dan Terpaksa (flashback)
21 CCUS 20 : Istri yang Dirahasiakan?
22 CCUS 21 : Fakhru
23 CCUS 22 : Persiapan
24 CCUS 23 : Kembali Gagal
25 CCUS 24 : Hati yang Luka
26 CCUS 25 : Berteman?
27 CCUS 26 : Teror?
28 CCUS 27 : Takut
29 CCUS 28 : Pindah?
30 CCUS 29 : Menjaga
31 CCUS 30 : Randy
32 CCUS 31 : Rencana
33 CCUS 32 : Menjalankan Rencana
34 CCUS 33 : Bercerai
35 CCUS 34 : Pulang
36 CCUS 35 : Sebuah Keputusan
37 CCUS 36 : Tiba di Bandung
38 CCUS 37 : Berkumpul
39 CCUS 38 : Bias Cahaya
40 CCUS 39 : Teringat Masa Kecil
41 CCUS 40 : Menjemput Cahaya
42 CCUS 41 : Terdampar
43 CCUS 42 : Kumandang Suara Adzan
44 CCUS 43 : Apa Kabar Seroja?
45 CCUS 44 : Mengunjungi
46 CCUS 45 : Tiada Yang Berubah
47 CCUS 46 : Nama Saya...
48 CCUS 47 : Rasa yang Terpendam?
49 CCUS 48 : Mengagumi
50 CCUS 49 : Mencurahkan
51 CCUS 50 : Bakti Sosial
52 CCUS 51 : Meminta Bantuan
53 CCUS 52 : Rencana Melamar
54 CCUS 53 : Wanita itu Kamu!
55 CCUS 53 : Wanita Itu Kamu!
56 CCUS 54 : Aku Seorang Pendosa
57 CCUS 55 : Terikat Sebuah Janji
58 CCUS 56 : Kita Tetap Berteman
59 CCUS 57 : Ruko
60 CCUS 58 : Buka Hatimu, Fakhru
61 CCUS 59 : Terkejut
62 CCUS 60 : Nanti Malam
63 CCUS 61 : Persiapan
64 CCUS 62 : Ikatan Batin?
65 CCUS 63 : Lamaran Ana
66 CCUS 64 : Dia? Dahlia?
67 CCUS 65 : Tentang Masa Lalu -1-
68 CCUS 66: Tentang Masa Lalu -2-
69 CCUS 67 : Tentang Masa Lalu -3-
70 CCUS 68 : Tentang Masa Lalu -4-
71 CCUS 69 : Tentang Masa Lalu -5-
72 CCUS 70 : Membuka Tabir
73 CCUS 71 : Pelukan
74 CCUS 72 : Ikhlas Menerima
75 CCUS 73 : Di Balik Jendela Kamar
76 CCUS 74 : Terjebak
77 CCUS 75 : Digerebek?
78 CCUS 76 : Jalan Keluar
79 CCUS 77 : Lelaki Idaman
80 CCUS 78 : Lelaki Itu...
81 CCUS 79 : Pertemuan Kembali
82 CCUS 80 : Bersediakah Engkau?
83 CCUS 81 : Doa Empat Manusia
84 CCUS 82 : Bertandang
85 CCUS 83 : Orang Yang Sama
86 CCUS 84 : Dahlia
87 CCUS 85 : Pemakaman
88 CCUS 86 : Kedatangan Keluarga Jogja
89 CCUS 87 : Persiapan
90 CCUS 88 : Melamar
91 Pariwara (Iklan)
92 CCUS 89 : Calon-Calon Menantu
93 CCUS 90 : Mimpi dan Angan Seroja
94 CCUS 91 : Pernikahan Masal?
95 CCUS 92 : Malam Pengantin
96 CCUS 93 : Malam Pengantin #2
97 CCUS 94 : Janji Seroja
98 CCUS 95 : Fakhru dan Adiba
99 CCUS 96 : Wanita yang Menginspirasi
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
CCUS 1 : Wanita Simpanan
3
CCUS 2 : Jalan Setapak ke Masa Lalu
4
CCUS 3 : Rumah dan Para Penghuni
5
CCUS 4 : Ibu
6
CCUS 5 : Sepasang Suami Istri
7
CCUS 6 : Melepas Rindu
8
CCUS 7 : Bingkai Keluarga Bahagia
9
CCUS 8 : Aku Seroja (flashback)
10
CCUS 9 : Sebuah Desakan (flashback)
11
CCUS 10 : Persiapan Bertemu Pelanggan (flashback)
12
CCUS 11 : Kali Pertama Bertemu Pelanggan (flashback)
13
CCUS 12 : Batin yang Tersiksa (flashback)
14
CCUS 13 : Manusia Biadab (flashback)
15
CCUS 14 : Malam Kelam (flashback)
16
CCUS 15 : Terenggut (flashback)
17
CCUS 16 : Tragedi (flashback)
18
CCUS 17 : Tragedi 2 (flashback)
19
CCUS 18 : Alamanda (flashback)
20
CCUS 19 : Tersudut dan Terpaksa (flashback)
21
CCUS 20 : Istri yang Dirahasiakan?
22
CCUS 21 : Fakhru
23
CCUS 22 : Persiapan
24
CCUS 23 : Kembali Gagal
25
CCUS 24 : Hati yang Luka
26
CCUS 25 : Berteman?
27
CCUS 26 : Teror?
28
CCUS 27 : Takut
29
CCUS 28 : Pindah?
30
CCUS 29 : Menjaga
31
CCUS 30 : Randy
32
CCUS 31 : Rencana
33
CCUS 32 : Menjalankan Rencana
34
CCUS 33 : Bercerai
35
CCUS 34 : Pulang
36
CCUS 35 : Sebuah Keputusan
37
CCUS 36 : Tiba di Bandung
38
CCUS 37 : Berkumpul
39
CCUS 38 : Bias Cahaya
40
CCUS 39 : Teringat Masa Kecil
41
CCUS 40 : Menjemput Cahaya
42
CCUS 41 : Terdampar
43
CCUS 42 : Kumandang Suara Adzan
44
CCUS 43 : Apa Kabar Seroja?
45
CCUS 44 : Mengunjungi
46
CCUS 45 : Tiada Yang Berubah
47
CCUS 46 : Nama Saya...
48
CCUS 47 : Rasa yang Terpendam?
49
CCUS 48 : Mengagumi
50
CCUS 49 : Mencurahkan
51
CCUS 50 : Bakti Sosial
52
CCUS 51 : Meminta Bantuan
53
CCUS 52 : Rencana Melamar
54
CCUS 53 : Wanita itu Kamu!
55
CCUS 53 : Wanita Itu Kamu!
56
CCUS 54 : Aku Seorang Pendosa
57
CCUS 55 : Terikat Sebuah Janji
58
CCUS 56 : Kita Tetap Berteman
59
CCUS 57 : Ruko
60
CCUS 58 : Buka Hatimu, Fakhru
61
CCUS 59 : Terkejut
62
CCUS 60 : Nanti Malam
63
CCUS 61 : Persiapan
64
CCUS 62 : Ikatan Batin?
65
CCUS 63 : Lamaran Ana
66
CCUS 64 : Dia? Dahlia?
67
CCUS 65 : Tentang Masa Lalu -1-
68
CCUS 66: Tentang Masa Lalu -2-
69
CCUS 67 : Tentang Masa Lalu -3-
70
CCUS 68 : Tentang Masa Lalu -4-
71
CCUS 69 : Tentang Masa Lalu -5-
72
CCUS 70 : Membuka Tabir
73
CCUS 71 : Pelukan
74
CCUS 72 : Ikhlas Menerima
75
CCUS 73 : Di Balik Jendela Kamar
76
CCUS 74 : Terjebak
77
CCUS 75 : Digerebek?
78
CCUS 76 : Jalan Keluar
79
CCUS 77 : Lelaki Idaman
80
CCUS 78 : Lelaki Itu...
81
CCUS 79 : Pertemuan Kembali
82
CCUS 80 : Bersediakah Engkau?
83
CCUS 81 : Doa Empat Manusia
84
CCUS 82 : Bertandang
85
CCUS 83 : Orang Yang Sama
86
CCUS 84 : Dahlia
87
CCUS 85 : Pemakaman
88
CCUS 86 : Kedatangan Keluarga Jogja
89
CCUS 87 : Persiapan
90
CCUS 88 : Melamar
91
Pariwara (Iklan)
92
CCUS 89 : Calon-Calon Menantu
93
CCUS 90 : Mimpi dan Angan Seroja
94
CCUS 91 : Pernikahan Masal?
95
CCUS 92 : Malam Pengantin
96
CCUS 93 : Malam Pengantin #2
97
CCUS 94 : Janji Seroja
98
CCUS 95 : Fakhru dan Adiba
99
CCUS 96 : Wanita yang Menginspirasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!