CCUS 13 : Manusia Biadab (flashback)

Denting suara sendok beradu nyaring dengan sebuah cangkir sedikit memecah keheningan yang tercipta di pukul dua dini hari ini. Seroja berdiri di dapur. Meracik kopi dan gula kemudian ia seduh menggunakan air panas untuk ia jadikan secangkir kopi yang entah mengapa tiba-tiba ingin ia nikmati saat ini. Ia menghirup harum aroma khas kopi hitam di tangannya dan perlahan mulai menyesapnya.

Mata gadis itu terpejam tatkala racikan kopi buatannya itu mulai membasahi kerongkongannya. Tubuh yang sebelumnya dirasa begitu lelah dan penat karena harus bekerja melebihi jam kerja, sedikit demi sedikit memudar, berganti dengan suasana rileks yang ia rasa. Kali ini, ia membenarkan apa yang pernah ia dengar bahwa menikmati kopi bisa menjadi salah satu opsi untuk membunuh rasa lelah dan penat yang datang menyapa.

Rintik air langit yang turun seakan menambah suasana syahdu yang tercipta. Netra Seroja mengintip ke arah luar jendela di mana rintik air hujan itu mulai melebat.

Begitu terkesimanya dengan keindahan rintik air hujan yang turun dari langit dan tenggelam dengan segala pesona yang dihadirkan salah satu fenomena alam seperti ini, membuat Seroja tidak menyadari jika sedari tadi ada sepasang mata yang menatap intens tubuhnya dari balik punggungnya. Sorot mata itu mengeluarkan sinyal penuh damba karena tubuh wanita yang ia lihat ini benar-benar nampak mempesona.

Rambut sang gadis yang digulung ke atas sehingga menampakkan leher putihnya yang mulus dan jenjang seakan semakin membuat pemilik sepasang mata itu kesulitan untuk menelan salivanya. Sungguh ajaib tubuh wanita yang dilihatnya ini karena hanya dengan melihat lehernya saja, sesuatu yang berada di bawah perutnya tiba-tiba memberikan sebuah respon.

Dengan berjinjit, lelaki itu mengayunkan langkah kakinya untuk dapat menjangkau tubuh wanita yang tengah menikmati rinai air hujan di luar sana. Ia harus ekstra hati-hati agar pergerakan kakinya tidak terdengar oleh wanita ini.

Hap!!!

Pyaar!!!!

Cangkir yang dipegang oleh Seroja tetiba terlepas dari genggaman tatkala merasakan sebuah tangan kokoh yang memeluk tubuhnya dari belakang.

"Ahhhh ... lepaskan!"

"Ssssttt ... pelankan suaramu Sayang. Jika kamu berteriak pasti akan terdengar oleh seluruh penghuni rumah ini!"

Lelaki yang tak lain adalah Ajisaka itu berhasil menyergap tubuh Seroja. Rupa-rupanya gejolak hasrat yang berkobar di dalam tubuhnya, membuat lelaki itu ingin bersegera menjamah tubuh wanita yang berhasil menggugah naf*su yang yang terasa semakin membara. Dan benar saja, kini tubuhnya sudah berhasil mengunci tubuh Seroja dengan pelukan eratnya.

Seroja meronta, berupaya untuk melepaskan diri dari kungkungan lelaki yang tak lain adalah ayah tirinya ini. Namun sayang, tubuh wanita itu serasa tidak memiliki banyak tenaga untuk melawan tangan kokoh dan tubuh yang semakin terasa begitu kuat mengunci tubuhnya. Kedua bola mata Seroja terbelalak sempurna tatkala tangan lelaki ini berhasil menyentuh kedua benda sintal miliknya.

"Aaahhhh... Benar dugaanku bahwa tubuhmu benar-benar penuh dengan kenikmatan. Baru bagian dada yang aku sentuh sudah membuatku bernaf*su seperti ini. Bagaimana dengan bagian tubuhmu yang lain?"

Ajisaka menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Seroja sehingga membuat tubuh wanita itu menggeliat layaknya cacing kepanasan. Sungguh, saat ini tidak ada yang dapat ia rasakan selain rasa jijik yang mendominasi.

"Brengsek! Jauhkan tubuh kotormu ini! Aku jijik!"

Ajisaka menyeringai. Tangan kokohnya justru semakin kuat mengunci tubuh Seroja. "Tidak semudah itu, Sayang. Salah kamu sendiri mengapa kamu memiliki tubuh se-sexy ini yang bisa membuatku tidak bisa untuk menahan diri untuk tidak menjamahmu."

"Dasar ba*jingan! Enyahlah kamu dari sini!"

Tidak lagi memperdulikan bahwa seharusnya lelaki ini ia hormati, Seroja menghujani Ajisaka dengan kata-kata kasar. Baginya, tidak ada kewajiban untuknya menghormati dan menghargai lelaki bej*at seperti ini. Karena sungguh, perbuatan lelaki ini tidak jauh berbeda dengan binatang.

"Aku tidak perduli Sayang, yang terpenting aku bisa menikmati tubuhmu!"

Seroja semakin tidak bisa berkutik. Detak jantungnya seakan kian berdegup kencang membayangkan tentang apa yang akan terjadi setelah ini. Perbuatan ayah tirinya ini kembali membuka ingatannya pada kejadian di kamar hotel yang baru beberapa waktu yang lalu menimpanya. Nampaknya, sebuah ungkapan keluar dari mulut singa, masuk ke dalam mulut buaya sangat pantas mewakili kepedihan yang saat ini tengah dirasakan oleh gadis itu. Tidak ada yang ada di dalam kepala Seroja selain hanya ingin bisa segera terlepas dari kungkungan tubuh lelaki ini.

"Lepaskan aku brengsek! Lepaskan aku!"

Tiba-tiba di dalam benak Seroja muncul sebuah cara yang bisa terlepas dari kungkungan tubuh lelaki ini. Kaki Seroja sedikit ia angkat untuk berancang-ancang menginjak kaki lelaki ini. Namun ....

"Apa yang sedang kalian lakukan, hah?!"

Tangan Ajisaka yang sebelumnya begitu intens mengeksplor bagian dada Seroja, seketika ia hentikan tatkala suara yang begitu familiar terdengar di dapur ini. Tangan Ajisaka yang sebelumnya begitu kuat mengunci tubuh Seroja kini mulai mengendor. Dan kesempatan inilah yang digunakan oleh Seroja untuk menggeser tubuhnya, menjauh dari tubuh lelaki be*jat ini.

"Coba katakan kepadaku apa yang sudah kamu lakukan terhadap perempuan ini Mas!"

Ajisaka tersekiap. Lelaki itu sejatinya bukanlah lelaki pengecut, namun melihat kemarahan sang istri, membuat nyalinya sedikit menciut.

"Ma ... ini semua karena anak kamu ini. Dia yang sengaja menggodaku!"

Seroja terkesiap. Kedua bola matanya membulat sempurna. Bibirnya menganga lebar, tiada percaya bahwa Ajisaka memutar balikkan fakta yang sebenarnya.

"Bu ... itu semua tidak benar. Orang inilah yang tiba-tiba datang dan menyergap tubuh Seroja. Seroja benar-benar tidak menggodanya!"

"Bohong Ma. Perempuan ini telah berbohong. Dia yang sengaja menyusulku di dapur saat aku akan membuat secangkir kopi. Dan dia berusaha untuk menggodaku dengan tubuh yang ia miliki!"

"Bu, sungguh kejadiannya tidak seperti itu. Justru Seroja yang lebih dahulu berada di dapur dan lelaki ini tiba-tiba datang."

"Bohong Ma! Dia berbohong. Dia yang telah menggodaku!"

"Bu, tolong percaya pada Seroja. Seroja tidak mungkin .... "

"Diam! Diam kalian semua!"

Upaya Seroja untuk menjelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi, terpangkas tatkala Dahlia dengan penuh amarah menghentikan perdebatan antara Seroja dan juga Ajisaka. Dahlia menoleh ke arah Seroja dengan tatapan membidik dan mendekatinya.

Plakkk!!!

"Aaaahhhh.... Sakit Bu!"

Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi Seroja. Wanita itu meringis kesakitan tatkala rasa panas itu mulai terasa menjalar di area pipinya.

"Itu akibatnya jika kamu berani menggoda suamiku!"

"Tapi Seroja tidak menggoda lelaki ini Bu. Sungguh, di sini Seroja yang berkata sebenarnya. Lelaki inilah yang lebih dahulu mengganggu Seroja!"

"Cih, aku tidak percaya. Darah yang mengalir di dalam tubuhmu adalah darah sang penggoda, jadi tidak mengherankan jika kamu juga menjadi sang penggoda!"

"T-Tapi Bu... Seroja bukan wanita seperti itu. Sero..."

"Cukup! Tidak perlu lagi kamu berkata apapun. Aku sudah muak mendengarnya." Dahlia memutar tumit. Ia raih tangan Ajisaka untuk ia bawa pergi dari tempat ini. "Bisa kamu jelaskan di kamar Mas!"

Pada akhirnya sepasang suami-istri itu pergi meninggalkan Seroja yang masih berdiri terpaku dengan apa yang baru saja ia alami. Ia biarkan tubuhnya merosot dan kembali bersimpuh di atas lantai dengan kucuran air mata yang kembali mengucur deras dari telaga beningnya.

Dadanya kembali terasa sesak. Kepahitan hidup seperti ini satu persatu mulai menyapanya. Ia memeluk kedua lututnya, menenggelamkan wajah di sela-sela lutut itu, dan menumpahkan segala luka yang mengalir melalui air mata itu.

Apakah kehidupan yang aku jalani akan selalu seperti ini, Tuhan? Jauh dari kata bahagia dan ketenangan?

.

.

🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Hasbi Hasidiqi

Hasbi Hasidiqi

cerita seroja ini sungguh menguras air mata....

2023-05-07

2

Mariah 12

Mariah 12

kenapa kamu g pergi aja sih seroja dr rumah itu karna apa yg kamu anggap rumah itu malah tempat yg justru berbahaya

2022-12-05

1

Nanonano 🌱

Nanonano 🌱

udah sering nonton cerita kayak gini sebenernya. Tapi tetep beda sensasinya ketika kita baca. ikut merasakan kesakitannya, sesak yg dirasain, kepedihannya. semoga hal2 kayak gini gak pernah kita temuin di real life. gak kebayang penderitaannya akan seperti apa 😣

2022-03-07

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 CCUS 1 : Wanita Simpanan
3 CCUS 2 : Jalan Setapak ke Masa Lalu
4 CCUS 3 : Rumah dan Para Penghuni
5 CCUS 4 : Ibu
6 CCUS 5 : Sepasang Suami Istri
7 CCUS 6 : Melepas Rindu
8 CCUS 7 : Bingkai Keluarga Bahagia
9 CCUS 8 : Aku Seroja (flashback)
10 CCUS 9 : Sebuah Desakan (flashback)
11 CCUS 10 : Persiapan Bertemu Pelanggan (flashback)
12 CCUS 11 : Kali Pertama Bertemu Pelanggan (flashback)
13 CCUS 12 : Batin yang Tersiksa (flashback)
14 CCUS 13 : Manusia Biadab (flashback)
15 CCUS 14 : Malam Kelam (flashback)
16 CCUS 15 : Terenggut (flashback)
17 CCUS 16 : Tragedi (flashback)
18 CCUS 17 : Tragedi 2 (flashback)
19 CCUS 18 : Alamanda (flashback)
20 CCUS 19 : Tersudut dan Terpaksa (flashback)
21 CCUS 20 : Istri yang Dirahasiakan?
22 CCUS 21 : Fakhru
23 CCUS 22 : Persiapan
24 CCUS 23 : Kembali Gagal
25 CCUS 24 : Hati yang Luka
26 CCUS 25 : Berteman?
27 CCUS 26 : Teror?
28 CCUS 27 : Takut
29 CCUS 28 : Pindah?
30 CCUS 29 : Menjaga
31 CCUS 30 : Randy
32 CCUS 31 : Rencana
33 CCUS 32 : Menjalankan Rencana
34 CCUS 33 : Bercerai
35 CCUS 34 : Pulang
36 CCUS 35 : Sebuah Keputusan
37 CCUS 36 : Tiba di Bandung
38 CCUS 37 : Berkumpul
39 CCUS 38 : Bias Cahaya
40 CCUS 39 : Teringat Masa Kecil
41 CCUS 40 : Menjemput Cahaya
42 CCUS 41 : Terdampar
43 CCUS 42 : Kumandang Suara Adzan
44 CCUS 43 : Apa Kabar Seroja?
45 CCUS 44 : Mengunjungi
46 CCUS 45 : Tiada Yang Berubah
47 CCUS 46 : Nama Saya...
48 CCUS 47 : Rasa yang Terpendam?
49 CCUS 48 : Mengagumi
50 CCUS 49 : Mencurahkan
51 CCUS 50 : Bakti Sosial
52 CCUS 51 : Meminta Bantuan
53 CCUS 52 : Rencana Melamar
54 CCUS 53 : Wanita itu Kamu!
55 CCUS 53 : Wanita Itu Kamu!
56 CCUS 54 : Aku Seorang Pendosa
57 CCUS 55 : Terikat Sebuah Janji
58 CCUS 56 : Kita Tetap Berteman
59 CCUS 57 : Ruko
60 CCUS 58 : Buka Hatimu, Fakhru
61 CCUS 59 : Terkejut
62 CCUS 60 : Nanti Malam
63 CCUS 61 : Persiapan
64 CCUS 62 : Ikatan Batin?
65 CCUS 63 : Lamaran Ana
66 CCUS 64 : Dia? Dahlia?
67 CCUS 65 : Tentang Masa Lalu -1-
68 CCUS 66: Tentang Masa Lalu -2-
69 CCUS 67 : Tentang Masa Lalu -3-
70 CCUS 68 : Tentang Masa Lalu -4-
71 CCUS 69 : Tentang Masa Lalu -5-
72 CCUS 70 : Membuka Tabir
73 CCUS 71 : Pelukan
74 CCUS 72 : Ikhlas Menerima
75 CCUS 73 : Di Balik Jendela Kamar
76 CCUS 74 : Terjebak
77 CCUS 75 : Digerebek?
78 CCUS 76 : Jalan Keluar
79 CCUS 77 : Lelaki Idaman
80 CCUS 78 : Lelaki Itu...
81 CCUS 79 : Pertemuan Kembali
82 CCUS 80 : Bersediakah Engkau?
83 CCUS 81 : Doa Empat Manusia
84 CCUS 82 : Bertandang
85 CCUS 83 : Orang Yang Sama
86 CCUS 84 : Dahlia
87 CCUS 85 : Pemakaman
88 CCUS 86 : Kedatangan Keluarga Jogja
89 CCUS 87 : Persiapan
90 CCUS 88 : Melamar
91 Pariwara (Iklan)
92 CCUS 89 : Calon-Calon Menantu
93 CCUS 90 : Mimpi dan Angan Seroja
94 CCUS 91 : Pernikahan Masal?
95 CCUS 92 : Malam Pengantin
96 CCUS 93 : Malam Pengantin #2
97 CCUS 94 : Janji Seroja
98 CCUS 95 : Fakhru dan Adiba
99 CCUS 96 : Wanita yang Menginspirasi
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
CCUS 1 : Wanita Simpanan
3
CCUS 2 : Jalan Setapak ke Masa Lalu
4
CCUS 3 : Rumah dan Para Penghuni
5
CCUS 4 : Ibu
6
CCUS 5 : Sepasang Suami Istri
7
CCUS 6 : Melepas Rindu
8
CCUS 7 : Bingkai Keluarga Bahagia
9
CCUS 8 : Aku Seroja (flashback)
10
CCUS 9 : Sebuah Desakan (flashback)
11
CCUS 10 : Persiapan Bertemu Pelanggan (flashback)
12
CCUS 11 : Kali Pertama Bertemu Pelanggan (flashback)
13
CCUS 12 : Batin yang Tersiksa (flashback)
14
CCUS 13 : Manusia Biadab (flashback)
15
CCUS 14 : Malam Kelam (flashback)
16
CCUS 15 : Terenggut (flashback)
17
CCUS 16 : Tragedi (flashback)
18
CCUS 17 : Tragedi 2 (flashback)
19
CCUS 18 : Alamanda (flashback)
20
CCUS 19 : Tersudut dan Terpaksa (flashback)
21
CCUS 20 : Istri yang Dirahasiakan?
22
CCUS 21 : Fakhru
23
CCUS 22 : Persiapan
24
CCUS 23 : Kembali Gagal
25
CCUS 24 : Hati yang Luka
26
CCUS 25 : Berteman?
27
CCUS 26 : Teror?
28
CCUS 27 : Takut
29
CCUS 28 : Pindah?
30
CCUS 29 : Menjaga
31
CCUS 30 : Randy
32
CCUS 31 : Rencana
33
CCUS 32 : Menjalankan Rencana
34
CCUS 33 : Bercerai
35
CCUS 34 : Pulang
36
CCUS 35 : Sebuah Keputusan
37
CCUS 36 : Tiba di Bandung
38
CCUS 37 : Berkumpul
39
CCUS 38 : Bias Cahaya
40
CCUS 39 : Teringat Masa Kecil
41
CCUS 40 : Menjemput Cahaya
42
CCUS 41 : Terdampar
43
CCUS 42 : Kumandang Suara Adzan
44
CCUS 43 : Apa Kabar Seroja?
45
CCUS 44 : Mengunjungi
46
CCUS 45 : Tiada Yang Berubah
47
CCUS 46 : Nama Saya...
48
CCUS 47 : Rasa yang Terpendam?
49
CCUS 48 : Mengagumi
50
CCUS 49 : Mencurahkan
51
CCUS 50 : Bakti Sosial
52
CCUS 51 : Meminta Bantuan
53
CCUS 52 : Rencana Melamar
54
CCUS 53 : Wanita itu Kamu!
55
CCUS 53 : Wanita Itu Kamu!
56
CCUS 54 : Aku Seorang Pendosa
57
CCUS 55 : Terikat Sebuah Janji
58
CCUS 56 : Kita Tetap Berteman
59
CCUS 57 : Ruko
60
CCUS 58 : Buka Hatimu, Fakhru
61
CCUS 59 : Terkejut
62
CCUS 60 : Nanti Malam
63
CCUS 61 : Persiapan
64
CCUS 62 : Ikatan Batin?
65
CCUS 63 : Lamaran Ana
66
CCUS 64 : Dia? Dahlia?
67
CCUS 65 : Tentang Masa Lalu -1-
68
CCUS 66: Tentang Masa Lalu -2-
69
CCUS 67 : Tentang Masa Lalu -3-
70
CCUS 68 : Tentang Masa Lalu -4-
71
CCUS 69 : Tentang Masa Lalu -5-
72
CCUS 70 : Membuka Tabir
73
CCUS 71 : Pelukan
74
CCUS 72 : Ikhlas Menerima
75
CCUS 73 : Di Balik Jendela Kamar
76
CCUS 74 : Terjebak
77
CCUS 75 : Digerebek?
78
CCUS 76 : Jalan Keluar
79
CCUS 77 : Lelaki Idaman
80
CCUS 78 : Lelaki Itu...
81
CCUS 79 : Pertemuan Kembali
82
CCUS 80 : Bersediakah Engkau?
83
CCUS 81 : Doa Empat Manusia
84
CCUS 82 : Bertandang
85
CCUS 83 : Orang Yang Sama
86
CCUS 84 : Dahlia
87
CCUS 85 : Pemakaman
88
CCUS 86 : Kedatangan Keluarga Jogja
89
CCUS 87 : Persiapan
90
CCUS 88 : Melamar
91
Pariwara (Iklan)
92
CCUS 89 : Calon-Calon Menantu
93
CCUS 90 : Mimpi dan Angan Seroja
94
CCUS 91 : Pernikahan Masal?
95
CCUS 92 : Malam Pengantin
96
CCUS 93 : Malam Pengantin #2
97
CCUS 94 : Janji Seroja
98
CCUS 95 : Fakhru dan Adiba
99
CCUS 96 : Wanita yang Menginspirasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!