CCUS 14 : Malam Kelam (flashback)

"Aku pulang ya Ja. Kamu segeralah beristirahat karena sepertinya tubuhmu demam!"

"Terimakasih banyak untuk tumpangannya ya Ni!"

Seroja turun dari motor matic milik Seruni yang tak lain merupakan salah satu teman di pabrik tempat ia bekerja. Hari ini, wanita itu kembali lembur dan pukul sepuluh malam seperti ini ia baru tiba di depan gang kecil yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya.

Seruni mengulas senyumnya sembari mengangguk pelan. "Iya Ja, sama-sama. Lain kali, kamu jangan sungkan untuk meminta bantuan kepadaku ya. Seperti saat ini, kamu demam dan harus lembur. Aku sungguh tidak tega jika membiarkanmu pulang sendirian Ja."

Hati Seroja tetiba dipenuhi oleh rasa haru yang begitu luar biasa. Di mata Seroja, Seruni merupakan teman terbaik yang ia miliki ketika berada di pabrik. Gadis berparas cantik dengan balutan hijab yang membungkus kepalanya.

"Tapi ini semua membuatmu kerepotan Ni. Hari ini kamu tidak ada jatah lembur, dan kamu harus balik lagi ke pabrik untuk mengantarku pulang. Aku sungguh merasa tidak enak hati, Ni!"

Seruni tergelak lirih. Seperti inilah Seroja di matanya. Temannya ini merupakan salah satu wanita yang tertutup. Seroja jarang sekali berbagi cerita tentang bagaimana kehidupan yang ia jalani. Wanita itu cenderung menutup diri untuk tidak menceritakan apapun perihal kehidupan pribadinya.

Satu hal yang membuat Seruni begitu mengagumi Seroja. Meski kehidupan Seroja jauh dari kata berada namun setiap hari wanita itu tidak pernah melewatkan untuk memberi satu bungkus nasi untuk orang yang memang kelaparan. Jarak pabrik tempat bekerja dengan jalan raya mengharuskan Seroja melewati salah satu pemukiman para tunawisma, dan keadaan itu digunakan oleh Seroja untuk berbagi rezeki yang ia punya. Meski hanya satu bungkus untuk satu orang, setidaknya sekecil kebaikan wanita itu pasti sudah dicatat sebagai satu amal kebaikan.

"Kamu tidak perlu sungkan Ja. Aku ini teman kamu, jadi kamu bisa meminta bantuan kepadaku kapanpun kamu perlu." Seruni mulai menghidupkan mesin motornya. "Besok kamu izin dulu saja. Tubuh kamu demam. Ada baiknya kamu beristirahat di rumah."

Seroja mengangguk. "Iya Ni, besok aku izin terlebih dahulu. Kepalaku juga benar-benar terasa pening sekali."

"Jangan terlalu diforsir tenagamu Ja. Ada baiknya kamu tidak melanjutkan bekerja di laundry, karena pekerjaanmu di pabrik juga sudah sangat melelahkan. Aku pulang dulu ya Ja."

"Iya Ni. Hati-hati di jalan!"

Seruni mulai melajukan motor maticnya untuk membawa tubuhnya kembali ke rumah. Perlahan bayangan wanita itu hilang dari pandangan mata Seroja. Seroja tersenyum simpul tatkala teringat usulan yang dilontarkan oleh temannya itu bahwa ia harus berhenti bekerja di laundry yang setiap sore ia sambangi untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Bahkan tidak ia hiraukan bagaimana rasa lelah menyerang tubuhnya dengan menjalankan dua pekerjaan sekaligus. Namun itu semua rela untuk ia lakukan agar sang ibu tidak terus menerus memintanya untuk bekerja di tempat Laura.

Seroja mengayunkan kakinya pelan. Hari ini kondisi tubuhnya benar-benar sedang tidak baik. Badannya demam dan kepalanya juga terasa begitu berat. Tidak ada hal lain yang ingin ia lakukan saat ini selain segera beristirahat di rumah.

"Pulang sampai larut malam seperti ini, memang berapa banyak gaji yang kamu dapatkan Ja?"

Langkah kaki Seroja tertenti tatkala mami Laura yang tengah duduk bersama beberapa wanita cantik menyapanya. Seroja sedikit menoleh ke arah mami Laura yang nampaknya sedang menunggu para pelanggan.

"Lumayan banyak Mam. Yang paling penting bisa untuk menghidupi keluargaku!"

Laura tersenyum miring mendengarkan ocehan wanita yang sampai saat ini sangat sulit untuk ia dekati agar bisa menjadi salah satu peliharaannya itu. "Ja, Ja ... kamu itu benar-benar bo*doh ya. Sudah aku beri kesempatan untuk mendapatkan lelaki kaya raya, namun kamu sia-siakan. Kalau saja kamu mau bekerja denganku, pasti nasib kamu sudah seperti wanita-wanita ini. Lihatlah, pakaian-pakaian mereka mewah, bisa membeli make up, dan pastinya memiliki sisa uang yang menjadi tabungan. Apa kamu benar-benar tidak tertarik?"

Seroja menggeleng pelan sembari tersenyum simpul. "Tidak Mam, aku tidak tertarik sama sekali. Asal ibu dan adikku bisa makan dan kebutuhan sekolah Manda tercukupi, aku berbahagia menjalani pekerjaanku sebagai buruh pabrik."

"Ceh, benar-benar pemikiran kolot. Di zaman sekarang, pekerjaan seperti ini sudah terbiasa. Jadi mengapa kamu masih kekeuh mempertahankan prinsip hidupmu itu?"

"Aku benar-benar tidak tertarik Mam, kalau begitu aku pamit terlebih dahulu."

Laura menggeleng-gelengkan kepalanya. Patut ia acungi jempol akan keteguhan prinsip yang dipegang oleh wanita berusia dua puluh lima tahun itu. "Namun aku merasa, suatu saat nanti kamu akan menjadi peliharaanku Ja!"

Seroja acuh dengan apa yang diucapkan oleh Laura. Ia kembali mengayunkan kakinya untuk meninggalkan tempat ini. Di sepanjang gang, banyak para wanita yang duduk di beranda rumah, dengan pakaian sexy dan make-up sensual menunggu para pelanggan yang mungkin sudah membuat janji. Biasanya mereka langsung menuju hotel, losmen, atau tempat penginapan lain untuk berkencan. Dan seandainya tidak keluar dari area ini, mereka juga bisa melayani para pelanggan di tempat mereka masing-masing.

"Hai Cantik! Ayo temani Om. Nanti akan Om berikan uang service yang banyak untukmu!"

Kepala Seroja yang sebelumnya tertunduk, menekuri jejak-jejak langkah kakinya seketika mendongak. Tubuhnya sedikit terkejut tatkala di depan matanya telah berdiri seorang lelaki yang usianya hampir sama dengan lelaki yang pernah membawanya ke hotel beberapa waktu yang lalu.

"Maaf, saya bukan seperti yang Anda kira. Saya di sini hanya menumpang lewat."

Seroja kembali mengayunkan kakinya. Namun lelaki itu justru menghalangi tubuh Seroja. "Ayolah Cantik, jangan malu-malu seperti itu. Bohong jika kamu bukan salah satu wanita malam yang sering menjajakan tubuhmu. Ayolah, temani aku bersenang-senang. Setelah itu aku pasti akan memberimu uang service yang banyak!"

"Maaf Tuan, saya hanya numpang lewat. Tolong jauhkan tubuh Tuan dari hadapan saya!"

Lelaki itu menyeringai. Ia ulurkan tangannya untuk menyentuh pipi Seroja. Dan...

Plak!!

"Jaga sikap Anda, Tuan! Saya bukan wanita malam. Menjauhlah dari hadapan saya!"

"Cih, dasar wanita munafik! Aku tahu, kamu adalah salah satu pel*cur yang ada di tempat ini. Jadi jangan sok jual mahal kamu! Atau kamu mau aku bayar berapa? Sepuluh juta? Tigapuluh juta? Atau limapuluh juta? Akan aku lakukan, tapi kamu harus memuaskan aku!"

Rasa pening yang sedari tadi ditahan oleh Seroja ditambah dengan ucapan lelaki tidak berakhlak di depannya ini, semakin membuat dada wanita itu bergemuruh. Ia benar-benar marah dengan ucapan lelaki ini.

"Aaaahhhh... Apa yang kamu lakukan!"

Lelaki itu memekik kesakitan tatkala kakinya diinjak oleh Seroja. Rupa-rupanya perkataan lelaki ini sukses membuat amarahnya mendidih di atas ubun-ubun. Tak ada yang bisa ia lakukan selain dengan memberi pelajaran lelaki ini.

"Itu akibatnya jika Anda berani mengganggu saya Tuan! Atau jika Anda masih merasa kurang puas, biar saya patahkan milik Tuan itu!"

Seroja mengambil langkah kaki seribu. Ia sedikit berlari untuk bisa segera tiba di rumahnya. Tubuhnya benar-benar sudah terasa lemah, rasa sakit di kepalanya juga terasa begitu menusuk-nusuk. Saat ini yang ia inginkan hanya bisa segera berbaring di atas ranjang.

🍁🍁🍁🍁

Selimut tebal menutupi tubuh Seroja yang terbaring lemah di atas pembaringan. Hari ini ia benar-benar merasa jika tubuhnya sedang tidak baik-baik saja. Kepalanya terasa berat, tubuhnya melemah, dan sedikit menggigil. Hingga beranjak dari tempat tidur pun rasanya sudah tidak mampu.

Malam ini kondisi tempat tinggalnya terasa begitu sunyi karena sudah tiga hari ibu dan adiknya dibawa berlibur oleh Ajisaka. Dan hal itulah yang membuat Seroja bisa beristirahat dengan tenang.

Manik mata Seroja menatap lekat langit-langit kamar. Tubuhnya benar-benar terasa lemah. Tulang-tulang dalam tubuhnya seperti terlepas dari tempatnya bersemayam. Rasa sakit di kepala terasa semakin menusuk-nusuk yang kian membuat tubuh wanita itu semakin tidak memiliki kekuatan sama sekali untuk beranjak dari tempat tidur. Lambat laun, kedua jendela hati miliknya itu mulai terpejam setelah tak mampu lagi ia merasakan tubuhnya yang terasa remuk redam.

Srek....

Dengan perlahan, seorang lelaki yang sebelumnya mengendap-endap masuk ke dalam rumah membuka gordyn yang menjadi penutup kamar yang biasanya dipakai beristirahat oleh Seroja dan Alamanda. Beruntung ia memiliki kunci cadangan rumah ini, sehingga ia dapat dengan bebas keluar masuk rumah ini.

Senyum seringai terbit di bibir lelaki itu. Malam inilah yang ia tunggu, menjalankan rencananya untuk bisa menjamah dan menikmati tubuh wanita yang sejak kepulangannya ke rumah ini selalu saja mengusik ketentraman batin dan pikirannya. Dan maksud ia membawa anak dan sang istri berlibur, adalah ini, agar ia bisa memiliki kesempatan untuk menjalankan rencananya.

"Malam ini kamu tidak akan bisa lepas dari cengkeraman tanganku, Ja!"

Ajisaka mengayunkan kakinya untuk mendekat ke arah ranjang yang dipakai tidur oleh Seroja. Meski dalam keadaan terlelap, aura kecantikan wanita itu benar-benar tidak menghilang sama sekali. Justru dalam keadaan seperti ini, wanita itu semakin terlihat begitu menggoda.

Perlahan, tangan Ajisaka terulur untuk menyentuh wajah Seroja dan ia pun membelai lembut setiap lekuk yang ada di wajah gadis ini.

Ketenangan Seroja dalam lelap tidurnya sedikit terusik tatkala ia merasakan ada sesuatu yang menyentuh wajahnya. Sedikit demi sedikit kelopak mata wanita itu terbuka. Ia memincingkan mata berupaya untuk menyesuaikan sinar lampu yang mulai masuk dan menusuk kornea matanya.

Tubuh Seroja sedikit melonjak tatkala menyadari siapa yang berada di hadapannya ini. "K-Kamu!"

Ajisaka tersenyum simpul. "Hai Sayang... Aku pastikan malam ini akan menjadi malam panjang dan membahagiakan untuk kita. Apa kamu sudah siap?"

.

.

🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Mom FA

Mom FA

salam dari in memories🙏

2022-02-02

0

🌹Dina Yomaliana🌹

🌹Dina Yomaliana🌹

aihhh emosi tingkat dewa udah sampai ke ubun-ubun pengen nimpuk Ajisaka 😤😤😤😤😤😤😤😤 mengambil kesempatan di saat Dahlia dan Manda tidak ada di rumah😤😤😤😤😤😤😤😤 memang lelaki bejat tidak ada akhlak😤

2021-10-16

0

candra rahma

candra rahma

aduh kakak gemana tuh nasib seroja 😢

2021-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 CCUS 1 : Wanita Simpanan
3 CCUS 2 : Jalan Setapak ke Masa Lalu
4 CCUS 3 : Rumah dan Para Penghuni
5 CCUS 4 : Ibu
6 CCUS 5 : Sepasang Suami Istri
7 CCUS 6 : Melepas Rindu
8 CCUS 7 : Bingkai Keluarga Bahagia
9 CCUS 8 : Aku Seroja (flashback)
10 CCUS 9 : Sebuah Desakan (flashback)
11 CCUS 10 : Persiapan Bertemu Pelanggan (flashback)
12 CCUS 11 : Kali Pertama Bertemu Pelanggan (flashback)
13 CCUS 12 : Batin yang Tersiksa (flashback)
14 CCUS 13 : Manusia Biadab (flashback)
15 CCUS 14 : Malam Kelam (flashback)
16 CCUS 15 : Terenggut (flashback)
17 CCUS 16 : Tragedi (flashback)
18 CCUS 17 : Tragedi 2 (flashback)
19 CCUS 18 : Alamanda (flashback)
20 CCUS 19 : Tersudut dan Terpaksa (flashback)
21 CCUS 20 : Istri yang Dirahasiakan?
22 CCUS 21 : Fakhru
23 CCUS 22 : Persiapan
24 CCUS 23 : Kembali Gagal
25 CCUS 24 : Hati yang Luka
26 CCUS 25 : Berteman?
27 CCUS 26 : Teror?
28 CCUS 27 : Takut
29 CCUS 28 : Pindah?
30 CCUS 29 : Menjaga
31 CCUS 30 : Randy
32 CCUS 31 : Rencana
33 CCUS 32 : Menjalankan Rencana
34 CCUS 33 : Bercerai
35 CCUS 34 : Pulang
36 CCUS 35 : Sebuah Keputusan
37 CCUS 36 : Tiba di Bandung
38 CCUS 37 : Berkumpul
39 CCUS 38 : Bias Cahaya
40 CCUS 39 : Teringat Masa Kecil
41 CCUS 40 : Menjemput Cahaya
42 CCUS 41 : Terdampar
43 CCUS 42 : Kumandang Suara Adzan
44 CCUS 43 : Apa Kabar Seroja?
45 CCUS 44 : Mengunjungi
46 CCUS 45 : Tiada Yang Berubah
47 CCUS 46 : Nama Saya...
48 CCUS 47 : Rasa yang Terpendam?
49 CCUS 48 : Mengagumi
50 CCUS 49 : Mencurahkan
51 CCUS 50 : Bakti Sosial
52 CCUS 51 : Meminta Bantuan
53 CCUS 52 : Rencana Melamar
54 CCUS 53 : Wanita itu Kamu!
55 CCUS 53 : Wanita Itu Kamu!
56 CCUS 54 : Aku Seorang Pendosa
57 CCUS 55 : Terikat Sebuah Janji
58 CCUS 56 : Kita Tetap Berteman
59 CCUS 57 : Ruko
60 CCUS 58 : Buka Hatimu, Fakhru
61 CCUS 59 : Terkejut
62 CCUS 60 : Nanti Malam
63 CCUS 61 : Persiapan
64 CCUS 62 : Ikatan Batin?
65 CCUS 63 : Lamaran Ana
66 CCUS 64 : Dia? Dahlia?
67 CCUS 65 : Tentang Masa Lalu -1-
68 CCUS 66: Tentang Masa Lalu -2-
69 CCUS 67 : Tentang Masa Lalu -3-
70 CCUS 68 : Tentang Masa Lalu -4-
71 CCUS 69 : Tentang Masa Lalu -5-
72 CCUS 70 : Membuka Tabir
73 CCUS 71 : Pelukan
74 CCUS 72 : Ikhlas Menerima
75 CCUS 73 : Di Balik Jendela Kamar
76 CCUS 74 : Terjebak
77 CCUS 75 : Digerebek?
78 CCUS 76 : Jalan Keluar
79 CCUS 77 : Lelaki Idaman
80 CCUS 78 : Lelaki Itu...
81 CCUS 79 : Pertemuan Kembali
82 CCUS 80 : Bersediakah Engkau?
83 CCUS 81 : Doa Empat Manusia
84 CCUS 82 : Bertandang
85 CCUS 83 : Orang Yang Sama
86 CCUS 84 : Dahlia
87 CCUS 85 : Pemakaman
88 CCUS 86 : Kedatangan Keluarga Jogja
89 CCUS 87 : Persiapan
90 CCUS 88 : Melamar
91 Pariwara (Iklan)
92 CCUS 89 : Calon-Calon Menantu
93 CCUS 90 : Mimpi dan Angan Seroja
94 CCUS 91 : Pernikahan Masal?
95 CCUS 92 : Malam Pengantin
96 CCUS 93 : Malam Pengantin #2
97 CCUS 94 : Janji Seroja
98 CCUS 95 : Fakhru dan Adiba
99 CCUS 96 : Wanita yang Menginspirasi
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
CCUS 1 : Wanita Simpanan
3
CCUS 2 : Jalan Setapak ke Masa Lalu
4
CCUS 3 : Rumah dan Para Penghuni
5
CCUS 4 : Ibu
6
CCUS 5 : Sepasang Suami Istri
7
CCUS 6 : Melepas Rindu
8
CCUS 7 : Bingkai Keluarga Bahagia
9
CCUS 8 : Aku Seroja (flashback)
10
CCUS 9 : Sebuah Desakan (flashback)
11
CCUS 10 : Persiapan Bertemu Pelanggan (flashback)
12
CCUS 11 : Kali Pertama Bertemu Pelanggan (flashback)
13
CCUS 12 : Batin yang Tersiksa (flashback)
14
CCUS 13 : Manusia Biadab (flashback)
15
CCUS 14 : Malam Kelam (flashback)
16
CCUS 15 : Terenggut (flashback)
17
CCUS 16 : Tragedi (flashback)
18
CCUS 17 : Tragedi 2 (flashback)
19
CCUS 18 : Alamanda (flashback)
20
CCUS 19 : Tersudut dan Terpaksa (flashback)
21
CCUS 20 : Istri yang Dirahasiakan?
22
CCUS 21 : Fakhru
23
CCUS 22 : Persiapan
24
CCUS 23 : Kembali Gagal
25
CCUS 24 : Hati yang Luka
26
CCUS 25 : Berteman?
27
CCUS 26 : Teror?
28
CCUS 27 : Takut
29
CCUS 28 : Pindah?
30
CCUS 29 : Menjaga
31
CCUS 30 : Randy
32
CCUS 31 : Rencana
33
CCUS 32 : Menjalankan Rencana
34
CCUS 33 : Bercerai
35
CCUS 34 : Pulang
36
CCUS 35 : Sebuah Keputusan
37
CCUS 36 : Tiba di Bandung
38
CCUS 37 : Berkumpul
39
CCUS 38 : Bias Cahaya
40
CCUS 39 : Teringat Masa Kecil
41
CCUS 40 : Menjemput Cahaya
42
CCUS 41 : Terdampar
43
CCUS 42 : Kumandang Suara Adzan
44
CCUS 43 : Apa Kabar Seroja?
45
CCUS 44 : Mengunjungi
46
CCUS 45 : Tiada Yang Berubah
47
CCUS 46 : Nama Saya...
48
CCUS 47 : Rasa yang Terpendam?
49
CCUS 48 : Mengagumi
50
CCUS 49 : Mencurahkan
51
CCUS 50 : Bakti Sosial
52
CCUS 51 : Meminta Bantuan
53
CCUS 52 : Rencana Melamar
54
CCUS 53 : Wanita itu Kamu!
55
CCUS 53 : Wanita Itu Kamu!
56
CCUS 54 : Aku Seorang Pendosa
57
CCUS 55 : Terikat Sebuah Janji
58
CCUS 56 : Kita Tetap Berteman
59
CCUS 57 : Ruko
60
CCUS 58 : Buka Hatimu, Fakhru
61
CCUS 59 : Terkejut
62
CCUS 60 : Nanti Malam
63
CCUS 61 : Persiapan
64
CCUS 62 : Ikatan Batin?
65
CCUS 63 : Lamaran Ana
66
CCUS 64 : Dia? Dahlia?
67
CCUS 65 : Tentang Masa Lalu -1-
68
CCUS 66: Tentang Masa Lalu -2-
69
CCUS 67 : Tentang Masa Lalu -3-
70
CCUS 68 : Tentang Masa Lalu -4-
71
CCUS 69 : Tentang Masa Lalu -5-
72
CCUS 70 : Membuka Tabir
73
CCUS 71 : Pelukan
74
CCUS 72 : Ikhlas Menerima
75
CCUS 73 : Di Balik Jendela Kamar
76
CCUS 74 : Terjebak
77
CCUS 75 : Digerebek?
78
CCUS 76 : Jalan Keluar
79
CCUS 77 : Lelaki Idaman
80
CCUS 78 : Lelaki Itu...
81
CCUS 79 : Pertemuan Kembali
82
CCUS 80 : Bersediakah Engkau?
83
CCUS 81 : Doa Empat Manusia
84
CCUS 82 : Bertandang
85
CCUS 83 : Orang Yang Sama
86
CCUS 84 : Dahlia
87
CCUS 85 : Pemakaman
88
CCUS 86 : Kedatangan Keluarga Jogja
89
CCUS 87 : Persiapan
90
CCUS 88 : Melamar
91
Pariwara (Iklan)
92
CCUS 89 : Calon-Calon Menantu
93
CCUS 90 : Mimpi dan Angan Seroja
94
CCUS 91 : Pernikahan Masal?
95
CCUS 92 : Malam Pengantin
96
CCUS 93 : Malam Pengantin #2
97
CCUS 94 : Janji Seroja
98
CCUS 95 : Fakhru dan Adiba
99
CCUS 96 : Wanita yang Menginspirasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!