Jarum jam berhenti tepat di angka enam tatkala Seroja mulai memunguti pakaian yang berserakan di atas lantai. Masih menggunakan selimut untuk menutupi tubuh polosnya, wanita itu memasukkan pakaian itu ke dalam keranjang yang nantinya akan ia bawa ke jasa laundry. Tidak hanya pakaian miliknya saja, pakaian milik Randy pun juga turut ia masukkan ke dalam keranjang itu.
Malam mulai merangkak naik ke singgasananya. Dan kini menyisakan suasana gelap di kamar apartemen milik Seroja ini. Ia berjalan mendekat ke salah satu sisi dinding, menekan saklar lampu untuk membuat kamar ini sedikit lebih terang. Setelahnya ia ayunkan langkah kakinya untuk mendekat ke arah ranjang, dan duduk di tepi tempat tidur sembari menatap lekat wajah lelaki yang tengah tertidur pulas ini.
Senyum manis terbit di bibir Seroja tatkala sorot matanya menangkap sebentuk wajah tampan nan rupawan yang terlihat begitu memesona. Meski di wajah lelaki itu membiaskan raut wajah yang tengah dilanda oleh rasa lelah, namun sama sekali tidak menyurutkan pesona yang ada. Lelaki berusia tiga puluh tahun itu tetap saja terlihat tampan.
Tangan Seroja terulur untuk meraih ponsel yang berada di atas nakas. Ada beberapa notif pesan masuk dari nomor yang tidak ia kenal. Dan kening wanita itu sedikit mengerut tatkala mengetahui siapa gerangan yang mengirim pesan itu.
Rosmala, itulah nama yang dikirimkan oleh pemilik nomor tak dikenal itu. Membaca nama Rosmala, seketika membuat pikiran Seroja tertuju pada beberapa hari yang lalu di mana ia bertemu dengan istri lelaki yang saat ini tengah terbaring di ranjang miliknya ini. Dan ketika sorot matanya tertuju pada foto profil wanita itu, hatinya seakan kian tersentil dengan keharmonisan sebuah keluarga yang nampak begitu nyata di dalam foto itu. Di dalam foto profil itu, terlihat Rosmala, Randy dan kedua buah hatinya berfoto bersama mengenakan pakaian dengan motif dan warna yang sama.
Seroja larut dalam pikirannya sendiri sembari menatap lekat sebuah potret keluarga yang dipenuhi oleh kebahagiaan itu. Sebuah potret keluarga bahagia yang hingga detik ini tidak pernah ia cecap sekalipun. Dan sebuah potret kehidupan keluarga bahagia yang sama sekali tidak pernah berteman baik dengan jalan hidupnya.
Begitu larut dalam pikiran itu, membuat Seroja tidak sadar jika tubuh Randy sedikit bergeliat dan mulai mengerjabkan mata. Lelaki yang tengah terbaring juga dalam keadaan bertelanjang dada itupun sedikit keheranan tatkala melihat wanitanya tengah termangu sembari menatap layar ponsel miliknya. Dan yang lebih membuat lelaki itu dipenuhi oleh rasa heran, hidung mungil milik wanitanya ini terlihat kembang kempis seakan menahan rasa sesak di dalam dadanya. Dan ahhhhh... benar saja kedua jendela hati milik wanitanya ini seketika meneteskan kristal bening yang sebelumnya berkumpul di sana.
Randy yang sebelumnya dalam posisi berbaring, kini sedikit ia geser tubuhnya. Lelaki itu terduduk di atas ranjang dan seketika menarik tubuh Seroja.
"Sayang ... ada apa? Mengapa tiba-tiba kamu menangis? Adakah sesuatu yang mengganjal di hatimu? Atau mungkin sesuatu yang menjadi beban pikiranmu?"
Ucapan yang keluar dari bibir Randy selalu saja terdengar begitu lembut. Tidak hanya ucapannya saja, bahasa tubuh yang ia wujudkan dalam perilakunya pun juga terlihat begitu lembut dan penuh cinta. Lelaki itu membawa tubuh Seroja untuk berada di dalam dekapannya yang seketika membuat wanita itu merasakan sebuah kenyamanan tatkala kepalanya tenggelam di dada bidang milik lelakinya ini.
Seroja menggeleng samar di dalam dekapan Randy. "Tidak Mas. Aku tidak apa-apa."
"Sungguh? Tapi mengapa aku merasa sebaliknya? Jika kamu baik-baik saja, mengapa wajahmu terlihat sendu seperti ini Sayang?"
Satu tahun mengenal Seroja, membuat Randy begitu paham dengan bahasa tubuh yang ditampakkan oleh wanita ini. Jika Seroja sudah memasang wajah sendu seperti ini pasti sedang ada sesuatu yang menjadi beban pikirannya. Maka dari itu, ia tidak terlalu percaya tatkala Seroja mengatakan bahwa ia baik-baik saja.
Ada rasa yang sukar untuk dijabarkan yang tetiba terasa begitu menyeruak dalam dada Seroja tatkala foto keluarga kecil lelakinya ini kembali memenuhi pikirannya. Wanita itu didera oleh rasa bimbang akan mengatakan apa yang ia rasakan atau memilih untuk tetap bungkam. Namun pada akhirnya, ia sedikit mengurai pelukannya dari tubuh Randy dan menunjukkan ponsel itu di hadapan Randy.
"Sebenarnya ini yang sedikit mengusik ketenangan batinku, Mas!"
Kedua bola mata Randy terbelalak dan membulat sempurna tatkala sorot matanya menangkap sebuah gambar dimana ada dirinya dan keluarga kecilnya.
"Sayang ... Rosmala mengirimkan pesan untukmu?"
"Iya Mas ... istrimu mengirimkan pesan ini untukku. Aku tidak tahu apa yang saat ini harus aku lakukan ketika dia benar-benar memintaku untuk menjadi temannya Mas."
"Penuhi saja apa yang menjadi keinginan Rosmala, Sayang. Dengan menjadi temannya, bukankah itu sebuah pertanda yang baik karena tidak mungkin ia menaruh rasa curiga bahwa aku dan kamu memiliki hubungan spesial?"
Seroja sedikit tercengang tatkala mendengar ucapan yang keluar dari bibir Randy. Ia tidak memberikan respon apapun selain dengan cara mengendikkan bahu. Karena bukan hanya perkara pertemanan saja yang ia pikirkan, namun juga hal lain.
"Bukan hanya itu saja yang mengusik pikiranku, Mas ... tapi ada hal yang lain pula."
Dahi Randy sedikit mengerut. "Apa itu Sayang? Katakanlah!"
Pandangan mata Seroja yang sebelumnya lekat menatap lelaki di depannya ini, perlahan ia geser untuk menatap ke sembarang arah dengan tatapan menerawang. Yang seketika membuat hatinya diliputi oleh perasaan asing yang entah ia sendiri pun tidak mengetahuinya.
Wanita itu meraup udara dalam-dalam, mengisi rongga dadanya dengan suplai oksigen yang berada di dalam kamar ini. Tidak dapat dimengerti, mengapa kali ini ia merasa jika kesusahan untuk bernapas. Dadanya seakan kian sesak.
"Aku seperti menjadi orang paling jahat karena telah hadir di antara kamu dan juga keluargamu Mas. Bukan, bukan. Bukan seperti, tapi memang benar-benar telah menjadi orang jahat karena menjadi perusak kebahagiaanmu bersama keluarga kecilmu. A-aku tahu bahwa ini sebuah kesalahan, tapi mengapa aku merasa berat jika suatu saat nanti aku akan kehilanganmu. Meski aku tahu, bahwa kehilanganmu adalah sebuah kepastian yang tidak bisa aku elak lagi."
Seroja semakin dalam menundukkan wajahnya dibarengi dengan setetes kristal bening yang terjun bebas dari pelupuk matanya. Perasaan seperti inilah yang begitu wanita itu benci. Seharusnya hubungan terlarang yang ia jalin bersama Randy tidak melibatkan perasaan yang ia miliki, namun pada kenyataannya, ia tidak bisa mengingkari bahwa ia benar-benar telah jatuh hati.
Randy menatap wajah Seroja yang tengah dipenuhi oleh kekalutan ini dengan lekat. Ada sedikit rasa yang hadir tatkala wajah sendu wanitanya ini bermain-main dalam pikirannya. Wajah inilah yang membuatnya tertarik untuk mengencani Seroja untuk kali pertama, saat itu.
Ia tarik lengan tangan Seroja, ia bawa ke dalam pelukannya sembari ia hujani pucuk kepala wanitanya ini dengan kecupan penuh sayang. "Aku pun merasakan hal yang sama dengan apa yang kamu rasakan Sayang. Aku tahu ini adalah sebuah kesalahan. Namun mau bagaimana lagi jika sejak pertama aku bertemu denganmu, aku tidak bisa menghindar dari apa yang aku rasakan terhadapmu. Sejak kali pertama aku bertemu denganmu saat itu, di mataku kamu bukanlah wanita penghibur seperti kebanyakan wanita-wanita yang berada di bawah tangan mami Laura. Bagiku, kamu adalah wanita yang berbeda. Maka dari itu, aku menjatuhkan pilihanku kepadamu."
Ucapan Randy sukses membuat memory otaknya kembali berkelana di masa yang telah lalu. Saat pertama kali ia mengenal Randy, entah mengapa hatinya juga dipenuhi oleh kenyamanan yang luar biasa. Bahkan hingga saat ini, lelaki itu selalu saja bisa memberikan kebahagiaan yang selama ini tidak pernah ia rasakan. Terlebih limpahan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya.
Namun kini tatkala foto keluarga kecil Randy hadir di pandangan matanya dan memenuhi memory otaknya, yang ia rasakan justru rasa bersalah yang kian mendera. Ia benar-benar merasa menjadi wanita paling jahat karena kehadirannya telah menjadi perusak kebahagiaan keluarga wanita lain.
"A-apa kita akhiri saja ini semua Mas? Kita akhiri sampai di sini?"
.
.
🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
ℒℴℴ𝓃𝓀Ryuzein•𖣤᭄😎
lebih baik berakhir Seroja jangan lanjutkan hubungan yg tak di ridhoi Allah
2021-12-10
1
ꪚ! ᴍiѕѕ ℤuւᴉᴅ 💋 💋𝄢⃟Ȿ⃝➢
mampir
2021-11-17
1
Wanda Harahap
Semoga Seroja dapat mengakhiri ikatan yg telah salah tanpa ada yg terluka😔😔😔
2021-11-17
1