"Dasar baj*ingan. Keluar kamu dari sini, keluar!"
Tubuh Seroja beringsut mundur di tepi ranjang tatkala tubuh Ajisaka semakin mendekat ke arahnya. Mati-matian ia berupaya untuk melawan kekuatan fisik Ajisaka dengan sisa kekuatan yang masih tersisa. Namun sayang, tubuh wanita itu seakan tidak dapat diajak bekerja sama saat ini. Tulang belulang dalam tubuhnya seakan semakin melemas.
"Ahahaha itu tidak akan pernah terjadi Sayang... Aku tidak akan pernah melewatkan kesempatan ini!"
Wajah yang sudah di penuhi oleh gejolak naf*su memberikan sinyal ke anggota gerak tubuh Ajisaka untuk mengikuti ke mana Seroja membawa tubuhnya pergi. Wanita itu turun dari ranjang dan berdiri di sisi tempat tidur. Saat ini, ia hanya ingin bisa menjangkau kusen pintu yang tidak berdaun dan bersegera keluar dari kamar ini.
Hap!!
Upaya Seroja gagal, tatkala tubuh Ajisaka berhasil menjangkaunya dan dengan erat memeluknya.
"Aaaahh lepaskan, brengsek!"
Seroja meronta, berupaya untuk terlepas dari dekapan Ajisaka. Namun lagi-lagi, kepalanya terasa berdenyut nyeri dan tubuhnya kian melemas hingga ia tak berdaya untuk melawan kekuatan lelaki ini.
"Ayolah Sayang ... kamu jangan seperti ini. Aku tahu kamu pasti juga sangat menginginkan ini semua bukan? Aku akan memanjakanmu malam ini."
Seroja mencoba untuk mengurai pelukan Ajisaka. Dan...
Cuihhhh!!!
"Baji*ngan kamu! Aku tidak butuh dimanjakan olehmu. Pergi kamu dari sini, pergi!"
Tak sedikitpun merasa takut, Seroja meludahi wajah lelaki bia*dab ini. Ia berpikir, inilah yang pantas untuk didapatkan oleh Ajisaka, lelaki seperti iblis yang tega melakukan hal tidak senonoh seperti ini. Lelaki yang tega melakukan sesuatu yang keji kepada wanita yang seharusnya ia lindungi.
Ajisaka terkejut setengah mati dengan apa yang dilakukan oleh Seroja. Tidak ia bayangkan ternyata anak tirinya ini begitu berani meludahi wajahnya. Ajisaka mendorong tubuh Seroja hingga terpentok pada salah satu sisi dinding. Ia cekik leher wanita itu dan...
Plak... Plak..
"Ini akibatnya jika kamu melawanku Ja. Aku sudah memintamu untuk menurut dan menikmati dengan apa yang akan aku lakukan, namun kamu selalu saja melawanku!"
Dipenuhi oleh naf*su dan emosi yang bercampur menjadi satu, membuat Ajisaka semakin gelap mata. Lelaki itupun mengayunkan telapak tangannya untuk bisa menampar wajah wanita di depannya ini.
"Bunuh saja aku. Bunuh saja aku! Aku lebih baik mati daripada apa yang selama ini aku jaga terenggut olehmu!"
Lelehan kristal bening dari pelupuk mata Seroja mulai mengalir satu persatu. Tubuhnya yang lemah ditambah dengan kekerasan yang dilakukan oleh Ajisaka ini semakin membuatnya ingin mati saja. Sungguh, malam ini ia merasa seperti berada di tepi jurang kehancuran hidupnya.
Ajisaka menyeringai. "Hahaha hahaha... Aku tidak akan membiarkanmu mati, sebelum aku berhasil menikmati tubuhmu!"
Dug!! Aahhhhhh!!!
Ajisaka memekik kesakitan tatkala bagian intinya didepak oleh Seroja menggunakan lutut. Cengkeraman tangan di leher Seroja seketika terlepas dan ia gunakan untuk memegang bagian pusakanya. Tubuhnya sedikit membungkuk, menahan sensasi rasa nyeri yang merembet hingga ke bagian syaraf otaknya.
Melihat ada kesempatan, Seroja berancang-ancang untuk bisa melarikan diri. Kakinya terayun untuk segera keluar dari kamar ini. Namun..
Grep!!!
Ajisaka meraih tangan Seroja. Ia tarik tangan wanita yang sedang berupaya untuk melarikan diri itu dengan kasar kemudian ia hempaskan di atas ranjang.
"Jauhkan tubuhmu brengsek! Jauhkan!"
Seroja yang sudah terbaring di atas ranjang dengan kondisi fisik semakin melemah, hanya bisa menggertak lelaki ini. Ia tidak dapat memberikan perlawanan apapun, karena kedua tangannya dicengkeram kuat oleh lelaki biad*ap ini.
Memanfaatkan kesempatan ketidak berdayaan Seroja yang tengah terbaring lemah karena tubuhnya sedang tidak baik-saja, Ajisaka semakin beringas dalam berupaya untuk menerkam gadis ini.
Srekkkk..!!!
Kedua bola mata Seroja terbelalak sempurna tatkala kaos yang membalut tubuh bagian atasnya dirobek secara paksa oleh Ajisaka. Hingga saat ini menampakkan dua buah benda sintal yang selama ini selalu ia jaga dari tatapan-tatapan penuh naf*su lelaki di luar sana.
"Aaahhhh... ini sungguh menggoda. Aku sudah tidak tahan untuk menikmatinya."
Hasrat dalam tubuh Ajisaka semakin tidak bisa terbendung. Satu tangannya ia gunakan untuk mencengkram tangan Seroja dan satu tangannya lagi ia gunakan untuk menanggalkan celana yang ia kenakan dan menyibak rok yang dipakai oleh Seroja.
"Lepaskan baji*ngan! Lepaskan! Enyah kamu dari tempat ini!"
Air mata Seroja kian mengalir deras tatkala tubuh Ajisaka berhasil menindihnya. Tidak ada lagi sisa tenaga yang ia punya untuk melawan keberingasan lelaki yang sudah dipenuhi oleh naf*su binatang seperti ini.
Bibir tipis Seroja terkatup dan sorot matanya nyalang ke sembarang arah tak lagi mampu untuk memberikan perlawanan apapun. Raganya remuk, jiwanya semakin terkoyak tatkala ia merasakan sebuah benda asing mencoba memasuki dan merobek sela*put yang sampai saat ini ia pertahankan kesuciannya.
Jleb...
"Aaahhhh... Ini sungguh nikmat!"
Kedua bola mata Seroja terbelalak sempurna tatkala merasakan sensasi rasa perih di bagian intinya. Air mata itu semakin deras mengalir dari telaga beningnya bak banjir bandang yang berhasil menjebol tanggul-tanggul sungai. Mengalirkan air mata luka dan kehancuran yang semakin membuat tubuhnya terkoyak hebat. Sia-sia segala bentuk perlawanan yang ia lakukan. Karena pada akhirnya, keperawanannya terenggut oleh lelaki bia*dab ini.
"Ajisaka, Seroja! Apa yang kalian lakukan!"
Ajisaka yang begitu beringas memacu tubuhnya di atas tubuh Seroja, seketika ia hentikan. Ia mulai beranjak dari tubuh Seroja dan menautkan pandangan matanya ke arah sumber suara. Dan, terlihat Dahlia sudah berdiri di depan kamar.
"M-Mama.... "
Dengan langkah kaki lebar, Dahlia mendekat ke arah Seroja yang masih terbaring di atas ranjang dengan tatapan menerawang. Malaikat maut seakan mencabut nyawa wanita itu secara paksa. Hingga membuat tubuhnya seperti seonggok raga yang tiada bernyawa.
"Bangun *******!"
Dahlia menarik tubuh Seroja dengan paksa, hingga membuat wanita yang tubuh bagian atasnya hanya tertutup oleh bra itu berdiri di hadapan Dahlia.
Plak... Plak... Plak...!!!
"Dasar wanita penggoda! Tidak puas-puas kamu menggoda suamiku, hah?"
Bertubi-tubi tamparan itu Dahlia layangkan di pipi Seroja. Tidak hanya berhenti sampai di sana saja. Dahlia juga menjambak rambut wanita yang baru saja menjadi korban pemer*kosaan ini dengan kasar, tanpa belas kasih. Namun, Seroja sama sekali tidak melawan. Ia hanya bisa terdiam, membisu, tak berucap sama sekali. Sorot matanya tetap terlihat nyalang ke sembarang arah.
"Kehadiranmu hanya menjadi petaka dalam hidupku! Pergi kamu dari sini! Pergi!"
Bug!!!
Dahlia mendorong tubuh Seroja hingga membuatnya tersungkur di atas lantai. Kepalanya sedikit terbentur sudut ranjang dan hanya menyisakan rasa sakit yang semakin mendera. Sorot mata wanita itu tertuju pada sprei yang membungkus kasur ini. Jantungnya semakin berdenyut nyeri, tubuhnya kembali remuk redam tatkala manik matanya menangkap noda darah yang terlihat menghiasi salah satu bagian sprei. Noda darah yang menjadi bukti bahwa kehormatannya telah dirampas secara paksa. Digagahi oleh lelaki bia*dap yang tidak ada bedanya dengan iblis dan semakin menegaskan bahwa saat ini hidupnya telah hancur berkeping-keping dan hanya meninggalkan kepingan-kepingan luka yang berserakan di dasar hatinya.
Tuhan, apakah Engkau benar ada? Jika Engkau benar ada, kemana Engkau di saat aku tengah dalam keadaan seperti ini?!!!!
.
.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
ℒℴℴ𝓃𝓀Ryuzein•𖣤᭄😎
rasa tak sanggup jika punya anak perempuan kalo sampai berada dalam cerita ini mungkin AQ kulit hidup hidup orang yang seperti ini 🥺
2022-02-17
0
Ana Yulia
likee 😢😭❤️❤️
mangants 🔥
2021-11-20
0
Lenkzher Thea
5 like hadir, sampai sini dulu ya, nanti dsambung lagi semangat
2021-10-21
0