VCPD ( Virtua Cop Police Detective )
Meskipun masih SMU, tapi aku sudah memiliki project yang membosankan tapi penuh tantangan. Inilah aku Rheu Mitzuru. Atau biasa dipanggil Shin maupun Rheu. Sejak kecil aku sudah dilatih disiplin dan keras oleh kakekku. Meskipun kuanggap si tua itu menyebalkan. Tapi beliau hebat. Beliau adalah salah satu Menteri di Jepang ini. Dan juga saat muda dia adalah seorang Polisi handal. Dan karena aku ini cucu satu-satunya, maka aku harus meneruskan perjuangan beliau.
Kakek mendirikan sebuah organisasi VCPD ( Virtua Cop Police Detective). Dan tentunya aku sebagai ketua dari organisasi tersebut. Membosankan juga sih. Seharusnya kugunakan masa mudaku untuk bermain, belajar, dan bermain dengan para gadis cantik.
Anggota VCPD adalah teman-temanku, seperti Shika, Ibby, Aso, dan Igarashi. Mereka teman yang baik dan menyenangkan.
Aso, selain temanku dia juga sainganku dalam urusan percintaan. Kita berdua sama-sama menyukai anak kelas 1C yang bernama Yuko. Anaknya manis dan cantik.
Shika, si anak jenius yang punya hobi baca buku. Dan tentunya dia anak yang sedikit pendiam. Omongannya selalu berbobot.
Ibby, temanku yang berasal dari Korea. Model rambutnya jabrik dan cukup keren. Orangnya sedikit cerewet. Dia berdarah Korea-Jepang-Kanada.
Igarashi, salah satu anggota VCPD yang cewek. Dia sangat cerewet tapi asyik. Untuk ukuran cewek dia sangat keren dan pemberani.
Hmm, kalau ngomongin tugas sebenarnya aku malas. Tapi hari ini VCPD ada tugas di World Jawelry Maxim. Malam ini akan ada perampokan di toko berlian tersebut. Aku tau dari sang mata-mata VCPD, Shika. Okay, itu urusan nanti. Jadi dipikir nanti saja.
Hmm, aku belum cerita tentang orang tuaku kan tadi? Well, Ayahku meninggal saat ikut pertempuran di organisasi rahasianya. Saat itu ibu sedang mengandungku. Tapi saat aku berumur 10 tahun, ibu meninggal karena sebuah kecelakaan.
Jadi akhirnya kakek yang membesarkanku. Dia membawaku ke Yokohama. Dan akhirnya tumbuh menjadi cowok keren ini. Haha aku bercanda.
Tiba-tiba ponselku berdering. Kulihat layar Hp dan ada nomor baru menghubungiku.
"Halo. Siapa ini?" Selidikku.
"Kak Rheu ya?" terdengar suara seorang gadis dari telepon.
"Iya. Ini siapa ya?"
"Kak, maaf mengganggu tapi ..." katanya terbata.
"Aku buru-buru nih. Bisa lebih cepat?"
"Aku Ai Hayama kak. Anak kelas 1C. Kakak tau aku kan?" jelasnya.
"Oh, Ai yang itu ..." yang mana ya?
Aku nggak tau tuh. Tapi kasihan dia kalau kubilang nggak tau. Meskipun aku keras, jahat dalam meringkus penjahat tapi aku juga masih punya hati. Apa jangan-jangan kelemahanku itu terhadap wanita ya? Oh tidak mungkin, wanita itu semuanya sama saja. Hanya bisa mempermainkan orang.
Dulu aku sering dikecewakan sama yang namanya wanita. Norie, bahkan mantan kekasihku yang lain pun hanya suka memanfaatkanku. Mereka hanya mengincar harta saja. Mereka matrealistis. Tak pernah tulus. Aku benci mereka. Makanya sekarang aku hanya menganggap wanita itu boneka yang bisa menghiburku. Kejam juga sih, tapi biarlah. Aku tidak peduli.
"Kak Rheu, kudengar VCPD membutuhkan anggota baru ya? Wah, apakah cewek boleh ikutan mendaftar?" tanya Ai bersemangat.
Eh, memang siapa yang bilang begitu? Aku tidak pernah bilang begitu. Anggota VCPD kan 5 orang sudah cukup. Kenapa ditambah lagi?
" Ehm, maaf. Tapi aku sendiri juga belum tau soal itu, Nay.. Ehm siapa namamu tadi, Sayang?" Ihh.. Aku kok genit banget sih.
"Ah, kakak bisa saja." cewek tadi tertawa kecil "Namaku Ai, kak." lanjutnya.
"Oh iya Ai, aku harus segera pergi. Oke, bye." kututup Hpku.
Aku keluar dari kamarku dan kucari si tua di ruang kerjanya. Aku memasuki ruangannya tanpa permisi. Habis aku buru-buru sih.
"Shin, ada apa?" Tanyanya lalu meletakkan kaca mata minus tebalnya di meja.
"Kek, apa kakek yang mengumumkan kalau akan ada penambahan anggota VCPD?" tanyaku to the point.
"Iya, Shin. Kakek pikir 5 orang itu kurang maksimal." jawab kakek.
"Lalu siapa mereka, Kek ?"
"Itu tugasmu, Shin. Mencari anggota melalui beberapa tes."
"Tapi mencari orang yang jujur dan berjiwa besar itu sulit, Kek."
"Makanya, kau harus memikirkan itu. Kakek percaya padamu, Shin." Kakek tersenyum padaku sambil menepuk bahuku.
Dasar! Sudah tua bukanya istirahat saja tapi malah menyusahkanku saja. Memang dia pikir gampang apa mencari orang? Huft ...
"Baik, Kek. Shin permisi dulu, kek." kataku lalu meninggalkan ruangan kakek.
📱Shin, kita sudah ada di depan rumahmu. Cepet keluar ya!
Igarashi mengirimiku sebuah pesan.
Aku berganti pakaian, tak lupa kubawa pistol kesayanganku ini ( pemberian kakek ). Lalu aku keluar dari rumah. Kulihat sebuah mobil VCPD terparkir di depan rumahku. Terlihat seorang gadis berdiri disamping mobil dan melambaikan tangan padaku.
"Shin!" teriak Igarashi. Aku dengan malas berjalan kearahnya.
"Kau lama sekali sih? Kita udah lama lho disini." katanya.
"Maaf, tadi ada urusan dengan kakek."
"Ayo masuk!" Igarashi menarikku masuk ke dalam mobil. Kita duduk di kursi belakang. Sedangkan Ibby yang menyetir.
"Hei, kenapa aku duduk di depan sendirian sih? Kalau seperti ini aku jadi seperti sopir saja tau !!" protes Ibby.
"Tak apa kan. Masa iya aku yang di belakang sendirian sih. Jadi Shin sama aku saja deh. Iya kan, Shin?" Igarashi menyenggol lenganku dan tertawa.
"Terserah deh. Aso mana?" tanyaku. Tak kutanyakan keberadaan Shika karena tugasnya adalah mengawasi navigasi dari rumahnya.
"Dia akan menyusul nanti." sahut Igarashi.
"Hei, kau kan cewek. Ngapain ikut sih?" protesku.
"Aku kan juga anggota VCPD, Shin. Kau lupa ya?" Igarashi memeluk lenganku dan cekikikan.
Haduh, cewek satu ini.
Akhirnya kitapun sampai di lokasi dekat World Jawelry Maxim. Kami mengintai dari kejauhan. Tapi kok masih sepi? Kata Shika akan ada perampokan? Jangan-jangan dia mengerjai kami.
Huh menyebalkan.
Aku mulai bosan menunggu.
Eh tunggu dulu. Tiba-tiba ada seorang gadis memasuki toko berlian itu. Tapi itu kan Yuko, sedang apa dia disitu? Aku harus kesana. Aku keluar dari mobil.
"Hei, kau mau kemana?" teriak Ibby.
"Kalau benar akan ada perampokan, itu berarti Yuko dalam keadaan bahaya. Aku harus menyelamatkannya." aku melangkahkan kakiku menuju toko berlian tadi.
"Shin, bisa jadi ini jebakan. Kau jangan gegabah!" teriak Ibby.
"Iya, Shin. Ibby benar." sahut Igarashi.
Kuhentikan langkah kakiku. Jebakan? Bagaimana kalau ini memang jebakan? Tapi aku harus menyelamatkan Yuko. Aku mantap melangkahkan kakiku lagi. Tak kuhiraukan teriakan Ibby dan Igarashi.
"Dasar keras kepala!" kudengar Ibby berkata kesal.
Tokonya sudah sepi. Tak ada satupun karyawan disini. Tapi kenapa tidak dikunci? Ini aneh sekali.
"Yuko!" kulihat Yuko berdiri di tengah ruangan. Aku menghampirinya. Tapi kenapa dia menangis? Apa yang terjadi?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ini kisah sekumpulan detektif muda.
2024-01-13
0
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
VCD nya apa itu
2022-09-27
2
🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍
ya ampun apa nih yang akan terjadi selanjutnya
2022-08-24
1