"Pertandingan ketiga akan segera kita mulai." kata Sidho lalu memutar slotnya. Tak lama slot berhenti. "Kali ini adalah Aso Vs Ibby"
Aso dan Ibby lekas memasuki arena pertandingan.
Jadi kali ini Ibby akan melawan Aso ya? Kedua sahabatku kini akan bertanding. Semoga mereka baik-baik saja.
"Maaf terjadi kesalahan." kata Sidho tiba-tiba. Ternyata slot kedua masih baru berhenti. Dan nama yang keluar adalah namaku. Jadi pertandingan ketiga ini adalah Aso akan melawanku." kata Sidho lagi.
Apa? Jadi kali ini Aso yang akan melawan Sidho ya ? Kuharap Aso bisa baik-baik saja, karena sempat kudengar dari Ava, Sidho ini ahli ninja. Dan gerakannya sangat cepat.
"Aso, berjuanglah!" aku menepuk bahu Aso sebelum ia memasuki arena.
Aso mengangguk dan menatapku serius "Aku akan berusaha, Shin."
Aso dan Sidho memasuki arena pertandingan. Aso menatap tajam kearah Sidho.
"Ayo serang aku!" kata Sidho sambil menyeringai.
"Oke! Akan kukabulkan permintaanmu. Hiatthh..!" Aso melayangkan tinjunya ke arah Sidho, dan Sidho bisa menghindarinya dengan sangat cepat.
Aso kembali melayangkan tinjunya perut Sidho dan kali ini mengenainya. Tetapi Sidho tidak merasa kesakitan sama sekali. Tapi justru Aso yang kesakitan. Kulihat tangan Aso yang memerah. Apa yang terjadi?
Aso terus berusaha menendang dan memukul Sidho lagi dan masih sama saja, Sidho tak merasa kesakitan sama sekali.
"Hahaha ... Terus saja lakukan! Tapi kau tidak akan bisa melukaiku. Karena aku sudah memakai baju besi untuk melindungi tubuhku."
Sidho memakai baju besi? Tapi dia masih bisa bergerak dengan sangat cepat. Dia benar-benar hebat.
"Oh ya? Bagaimana kalau ini? Hiathhh ..." Aso meninju wajah Sidho dan dia terpental ke belakang.
"Hahahaha ... Kau lumayan juga ya ternyata. Baik, sekarang giliranku ya." Sidho berlari kearah Aso dan mengepalkan tangannya.
Awalnya Aso bisa menghindari tapi ternyata Sidho membawa sebuah pisau kecil. Kapan dia mengeluarkannya ya? Aku saja tak sadar. Dia begitu cepat.
Mereka berdua cukup hebat. Karena sama-sama tidak hanya menggunakan kekuatan fisik melainkan otak juga.
Perbandingan babak ketiga ini terjadi selama 1 jam 20 menit. Lumayan lama juga. Tapi akhirnya yang memenangkan pertandingan ketiga ini adalah Sidho.
Bagiku Aso sudah berusaha semaksimal mungkin. Dan dia bertanding dengan sangat baik.
Score 2-1. Itu berarti jika aku berhasil memenangkan bertandingan di babak ke-4, maka teamku akan menang. Dan Ibby akan kembali padaku. Baiklah! Aku akan berusaha!
Akan tetapi, jika aku kalah dalam pertandingan selanjutnya maka score akan seri. Dan akan diadakan pertandingan tambahan lagi. Dan itu berarti antara Shika dan Igarashi akan ada yang maju dibabak selanjutnya. Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.
Antara Shido dan Ibby, kira- kira siapa yang akan menjadi lawanku ya?
Sidho memutar slotnya. Dan slot itu berhenti di namaku dan Ibby.
"Babak ke-4 akan kita mulai. Shin VS Ibby." kata Sidho.
Apa? Jadi aku harus melawan Ibby? Sahabatku sendiri. Bagaimana bisa aku melawan sahabatku sendiri? Ini tidak mungkin!! Tapi kalau aku sengaja kalah, maka berarti antara Shika dan Igarashi harus bertanding lagi dibabak selanjutnya. Dan kemungkinan mereka akan melawan antara Sidho dan Ibby. Jelas sekali Igarashi ataupun Shika akan kalah telak.
Apa yang harus aku lakukan?
"Ibby, kita hentikkan permainan ini dan kita kembali ya." pintaku kepada Ibby.
"Tidak, Shin! Karena sudah lama aku ingin bertarung melawanmu!" kata Ibby.
"Apa yang kau katakan? Untuk apa kita bertarung? Kita adalah sahabat. Dan seorang sahabat tidak akan pernah melukai sahabatnya sendiri."
"Kau takut padaku ya?" Ibby tersenyum mengejek lalu mencabut samurainya.
Samurai itu pasti samurai yang pernah diceritakan kak Yuna. Pedang keturunan di keluarga Chow. Kak Yuna bilang, pedang itu tercuri setelah 3 hari terdengar kabar kematian Ibby. Mungkin yang mengambil adalah Ibby sendiri.
"Aku tau, kau pasti punya alasan melakukan ini semua." kataku.
"Tidak juga. Sidho adalah teman kecilku. Dia adalah sahabatku. Ikatan pertamaku seorang sahabat. Dan kita sudah terpisah lama sekali. Tetapi kini kita berjumpa kembali. Dan hanya dia yang berani mengorbankan dirinya untukku. Saat itu aku hampir saja terbunuh." Ibby menerawang jauh. "Sidho dan Taro menyelamatkanku dari Mamoru Takuma. Sidho terluka, sedangkan Taro terbunuh bahkan ikut terbakar"
"Ibby, Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu? Saat itu kita semua menunggumu diluar. Bukannya kita tak peduli padamu. Saat itupun akupun sebenarnya ragu untuk meninggalkanmu. Tapi kau bahkan memaksaku untuk meninggalkanmu."
"VCPD adalah pembunuh!" bantah Ibby.
"Ibby! Apa yang kau katakan?!" kataku agak marah karena kali ini dia menghina VCPD.
"Itu memang benar kan? Kalau Sidho tak datang waktu itu mungkin aku yang terbunuh. Tapi pada akhirnya Taro yang terbunuh. VCPD adalah pembunuh !!"
"Ibby!" teriakku agar dia diam.
"Kau ingat dengan perampokan di Jawelry Sakura ini, Shin? Seorang kakek tak berdosa terbunuh oleh tangan kotormu!"
"Apa maksudmu?!"
"Kau tau? Dia adalah kakek Sidho. Hanya dia yang dimiliki Sidho.Tapi kau malah membunuhnya! Polisi macam apa kau ini!"
Aku ingat kejadian yang diceritakan Ibby. Tapi aku tak menyangka kakek itu adalah kakek Sidho. Dan aku tak bermaksud untuk membunuh kakek itu. Semua adalah kecelakaan. Para penjahat itu menggunakan kakek Sidho untuk tameng.
Jadi ternyata akulah yang menyebabkan ini semua ya. Sidho berubah seperti ini karena aku.
"Ibby, Sidho, Itu adalah kecelakaan. Para perampok itu menggunakan kakekmu sebagai tameng." kataku membela diri.
"Kau adalah pembunuh, Shin!" kata Ibby murka.
"Aku bukan pembunuh!" aku terduduk di atas lantai. Akulah penyebab masalah ini !!
"Sidho, Maaf ..." kataku lirih. Apa yang harus aku lakukan?
"Shin! Awas!" teriak Igarashi.
Aku mendongak dan kulihat Ibby bersiap-siap melayangkan samurainya.
"Aku pantas mendapatkannya. Bunuh saja aku!" kataku pasrah.
"Apa yang kau lakukan, Shin?! Cepat menghindar!" teriak Aso.
Ibby berhasil menyayat bahuku dengan samurainya. Dan dia kembali menyerangku terus dan terus hingga memberiku beberapa sayatatan di tubuhku.
"Hentikkan, Ibby! Kau bisa membunuh Shin!" teriak Igarashi.
"Apa yang kau lakukan, Shin? Kau bukan pembunuh! Itu hanya kecelakaan!" teriak Aso.
"Aso ... Iga ... Shika ... Maaf ..." kataku lirih.
"Kau bodoh, Shin! Cepat menghindar!" Shika ikut berteriak.
Aku bangkit dan berdiri tegap.
"Ibby, Apa kau tak bisa memaafkanku?"
Ibby menatapku tajam lalu memukul perutku. Tubuhku terpental keluar dari garis pembatas. Aku kalah.
"Shin, apa yang kau lakukan tadi sih?!" kata Igarashi agak kesal. Dia segera mengobati beberapa luka gores ditubuhku yang terkena pedang Ibby tadi
"Aku yang membunuh kakek Sidho."
"Itu kecelakaan! Kau jangan begini terus!" ketus Aso.
"Ternyata kau sama saja dengan Yama dan Ichi. Mudah sekali menyerang titik konsentrasimu dan emosimu!" kata Shika sedikit mengejek.
"Maaf, Shika ..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Rindi Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
ibby ternyata masih dendam karena kecelakaan yang menyebabkan kakeknya meninggal dan teta mengira shin lah pembunuhnya
2022-07-12
1
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
baru sembuh udah luka² lagi shin.
2022-06-05
1
Rima Azah Nur Laili
aq turut sedih shin,aq tau ini dilema untukmu...semoga masalah ini cepat berlalu,dan ibby segera kembali kepadamu..
2021-12-15
3