"Kenapa? Kenapa berhenti?" tanyaku sudah sangat lemah.
Sebenarnya apa yang Ava pikirkan saat ini?
Dan sebenarnya apa yang sedang terjadi saat ini?
Kenapa tiba-tiba saja dia menginginkan VCPD bubar? Apa ini ada sangkutannya dengan Sidho?
Kali ini Ava menunduk dan sudah menangis saja.
"Kenapa? Kenapa kau tidak melawanku, Shin? Dan kenapa kau tidak berusaha menghindari seranganku? Kenapa??" dia masih menunduk dan menangis.
"Aku akan menghadapinya. Aku tidak mau lari." kataku pelan. Mana mungkin aku melawanmu, Ava? Aku akan menerima setiap seranganmu.
"Baiklah!" kata Ava pelan. "Tapi kau akan benar-benar berakhir jika kau terus begini!" Ava segera berlari kearahku dan bersiap untuk mengayunkan pisaunya kembali padaku. Namun tiba-tiba saat pisau sudah berjarak kira-kira 5 cm dari tubuhku dia berhenti.
"Kenapa berhenti ?" tanyaku lemah "Ava, Aku kira selama ini kita ..."
Pisau tadi terjatuh dari tangannya lalu dia terduduk dan menangis kembali.
"Aku ... Aku tak bisa melakukannya!" katanya dalam isak tangisnya. "Shin, maafin aku!" Ava mendekat kearahku yang juga terduduk tak jauh dariku. "Maaf.." katanya lagi lalu meraih dan memelukku.
"Ava ..." kataku pelan.
"Dasar gadis bodoh! Tidak berguna! Minggir!" kata seorang cowok yang tiba-tiba datang. Lalu dia menendang tubuh Ava.
"Kau! Beraninya kau!" aku mencoba berdiri perlahan.
"Apa?! Ternyata seorang Rheu Mitzuru selemah ini!" ejeknya lalu tertawa terbahak-bahak.
"Sidho, bunuh saja aku! Tapi jangan kau bunuh Shin!" teriak Ava. "Dia tak ada hubungannya dengan semua ini."
Sidho? Jadi dia yang bernama Sidho itu?
"Oke, akan kukabulkan permintaanmu itu." Sidho tersenyum misterius lalu berjalan perlahan mendekati Ava. "Kau juga sudah berkhianat, Ava! Kau pantas kubunuh!" kata Sidho sangat tajam. Dia sedikit tersenyum. Yah, senyuman yang sangat mengerikan.
"Hei banci! Lawan aku kalau berani!" teriakku mengalihkan perhatian Sidho. Kini Sidho menoleh ke arahku.
"Ichi, Yama! Kalian jaga gadis bodoh ini! Biar pecundang itu aku bereskan terlebih dahulu." Sidho tersenyum misterius dan kini mulai berjalan ke arahku.
"Ternyata Ava tidak berhasil menghabisimu ya." Sidho tertawa lepas. "Makanya, biar kita yang menghabisi kalian saja. Gyahahaha.." Sidho tertawa lepas.
"Hiatthh!" Sidho berusaha meninjuku tapi aku berhasil menangkisnya. Tapi ternyata dia menggunakan kakinya untuk menendangku. Gerakannya begitu cepat sekali.
Aku terhuyung jatuh ke tanah. Dan aku mencoba berdiri lagi. Aku berulang kali melayangkan pukulanku tapi dia selalu saja bisa menghindarinya. Gerakannya sangat cepat, dan aku tidak bisa mengimbanginya dengan kondisiku yang sekarang ini.
Dan kurasa aku sudah tak kuat lagi. Aku sudah kehilangan banyak darah, sehingga aku terjatuh.
Sidho jongkok dihadapanku dia menggores bekas luka dibahuku dengan pisaunya. Aku hanya bisa berteriak menahan sakit, karena dia juga mencengkeram tanganku.
"Shin!" teriak Ava berusaha melepas cengkeraman Ichi dan Yama. Tapi apa daya Ava tak bisa melawan kekuatan 2 pria yang begitu kuat sekaligus.
"Sudahlah, kau diam saja!" bentak Ichi pada Ava.
"Sidho, apa boleh gadis ini untuk kita saja?" tanya Yama.
"Terserah kalian mau kalian apakan dia. Aku sudah tidak butuh!" sahut Sidho.
"Oke, Boss." sahut Yama.
"Manis, nanti malam kau layani kita ya." kata Ichi pada Ava. Dia mengangkat dagu Ava.
"Arrgghh! Tidak akan kumaafkan kalian!" aku menendang tubuh Sidho dan dia terpental ke tanah. Aku berjalan mendekatinya lalu aku menarik kerah baju Sidho dan kuhujani wajahnya dengan pukulanku.
Lalu kuambil pistolku dari ranselku dan kutodongkan ke wajah Sidho.
"Kalian jangan macam-macam denganku! Aku bisa saja menarik pelatuk pistolku sekarang juga! Kalian mengerti?" ancamku.
"Eith, Jangan buru-buru, Rheu! Kita juga bisa lho membunuh gadis ini sekarang juga." teriak Yama. Ternyata Yama juga sedang menodongkan pistol di dahi Ava.
Sial!
Tiba-tiba Sidho merebut pistolku dan balik menodongkannya padaku.
"Bagaimana? Apa kau menyerah?" kata Sidho yang tersenyum menakutkan.
"Aku tidak akan pernah menyerah!" kataku dengan tegas.
"Ayolah, Shin! Kau cukup bubarkan VCPD dan nyawamu akan selamat. Bagaimana? Kau mau kan?"
"Tidak akan pernah!" kataku tegas. "Aku tidak akan pernah melakukannya!"
"Sayang sekali. Padahal aku ingin mengajakmu bergabung denganku. Dan kau juga akan mendapatkan temanmu lagi."
"Apa maksudmu?" tanyaku bingung.
"Nami akan aku kembalikan. Dan tentu akan ada sureprise tambahan buat kamu." Sidho menyeringai menatapku.
"Nami?" sepupu Ava?
"Yosh! Nasib Nami sekarang ada ditanganmu, Shin. Sekarang bagaimana? Kau berubah pikiran?" Sidho tersenyum licik menatapku.
"Shin! Jangan dengarkan dia! Jangan pernah kau turuti dia!" teriak Ava.
Ava, Jadi dia menyerangku karena untuk menyelamatkan Nami?
Kalau begitu, baiklah. Aku akan bubarkan VCPD.
Aku akan melakukannya karena nyawa seseorang kini sedang dalam bahaya. Aku tidak punya pilihan lain.
"Sidho, baiklah. Aku akan.." kataku belum selesai.
"Shin! Jangan!" teriak Ava. "Jangan lakukan itu!"
"Aku akan memenuhi keinginanmu." kataku pada Sidho. "Aku akan membubarkan ..."
"Tidak perlu lagi kau melakukannya, Shin!" kata seorang cowok yang tiba-tiba datang. Aku menatap kearahnya. Sangat tak percaya melihat semua ini.
Apa?
Benarkah?
Benarkah dia Ibby?
Apa ini nyata?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Ibby masih hidup?
Lalu dimana saja dia selama ini?
Kenapa dia tidak menghubungi kita?
"Ibby, Kaukah itu? Kemana saja kamu?" tanyaku. Ada rasa bahagia saat mengetahui Ibby masih hidup.
Ibby diam saja dan dia menatapku tajam.
"Ibby, Kau datang untuk menyelamatkan kita kan?"
Ibby mengeluarkan samurainya dan berjalan mendekatiku.
"Ibby, kita semua sangat merindukanmu." kataku bahagia. "Lalu jasad itu? Jasad siapa?"
"Itu adalah jasad Taro, bawahan Sidho. Saat itu Sidho yang menyelamatkanku dari Mamoru Takuma. Dan yang terbakar itu adalah Taro." Jelas Ibby.
"Lalu kenapa kau tidak menghubungi kita?"
"Aku tidak berhutang penjelasan padamu, Shin! Dan mulai sekarang ikatan kita adalah sebagai musuh."
"Apa? Apa maksudmu, Ibby? Kau bercanda ya?"
"Aku serius. Aku bosan menjadi orang baik."
"Tapi kenapa? Bukanya kau selalu berbuat baik?"
"Sudah kubilang aku bosan menjadi orang baik!" Ibby berteriak. "Aku bosan menjadi bawahanmu yang bisa kau suruh-suruh! Shin, kau tak perlu lagi membubarkan VCPD. Karena kalau kau mati maka VCPD akan berakhir juga. Dan kali ini aku yang akan menghabisimu." Ibby melayangkan samurainya dan mengenai perutku.
...***...
...Hai hai hai pembaca tercinta ♡♡...
...Kira-kira benarkah pria itu adalah Ibby?...
...Bukankah Ibby sudah meninggal terbakar bersama Mamoru takuma?...
...Dan kenapa tiba-tiba saja dia baru muncul kembali?...
...Lalu dimana saja kah dia selama ini?...
...Ikuti kisah mereka terus ya....
...Karena masih banyak kisah mereka yang sangat mendebarkan dan penuh petualangan....
...Jangan lupa dukung Authornya ya, biar semakin semangat nulisnya. 🤭...
...Like...
...Comment...
...Vote...
...Rate...
...Dan jadikan sebagai Favourite ya ♡♡...
...Dan dukung apabila mampu♡♡...
...Arigatou, minna san...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺﷽🅲🅰🅷🅰🆈🅰﷽🌹 ⃞⃝⃟꧂
ibby, apakah itu benar-benar ibby, tapi kenapa dia seperti itu, ada apa sebenarnya yang terjadi, atau mungkin ibby punya kembaran.. 🤭🤭🤭
2022-09-15
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
padahal shido terlihat baik2 ya. tapi kenapa kelakuannya tidak baik2?
2022-08-24
1
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
sekarang ganti ada apa dgn Ibby?apa Ibby punya dendam pd Shin?Apa yg berbicara beneran Ibby?
2022-08-24
2