"Kenapa kemarin pergi begitu saja?" tanyaku pada Ava. Saat mau pulang sekolah tak sengaja kita bertemu di dekat perpustakaan. Kita duduk-duduk disitu dulu.
Ava menatapku sejenak lalu tersenyum samar. Benar-benar bukan seperti Ava yang biasanya. Di sekolahan dia terkenal judes, galak, angkuh, aneh, dan tidak mudah bergaul. Tetapi kurasa dia cuma kesepian, tidak punya teman.
"Aku iri dengan kalian."
"Iri?"
"Kalian terlihat begitu akrab. Kalian punya teman-teman yang baik. Andai saja." Ava menatap segerombolan siswi yang sedang lewat "Aku juga punya teman."
"Kau bicara apa? Aku kan temanmu. Dan mulai sekarang kau juga bisa berteman dengan teman-temanku."
"Benarkah? Tapi apa mereka mau berteman denganku?" dia cemberut.
"Tentu. Kenapa tidak?" aku tersenyum padanya.
"Terima kasih, Shin."
"Sama-sama. Ngomong-omong kau jago karate ya? Wah, Sugoi!"
"Jangan begitu! Sebenarnya aku ada kenangan buruk dengan karate."
"Oh ya ? Cerita dong!"
"Dulu, ada temanku yang dijahilin teman-teman cowok yang nakal. Aku berniat menolongnya. Dan aku bertarung dengan cowok-cowok itu."
"Dan kau menang?"
" Hhm." dia mengangguk. "Aku memang bisa membuat anak-anak cowok itu kapok. Tapi mereka melapor pada guruku sehingga aku di scorsing selama 1 minggu. Berita tentang diriku yang kasar dan suka berkelahi menyebar. Setelah itu mereka takut untuk berteman denganku. Dan mereka semua mulai menjauhiku." tiba-tiba Ava tertawa kecil. "Kejadian itu sudah lama sekali. Saat itu aku duduk dibangku SD. Setelah itu aku ikut pindah bersama orang tuaku ke Osaka. Dan begitu seterusnya aku terus pindah-pindah sekolah karena pekerjaan orang tuaku."
"Lalu apa kau juga akan pindah lagi nanti?"
"Aku tidak tau. Kuharap tidak, karena aku ingin fokus dengan ujian."
"Hmm, Pasti akan sulit beradaptasi."
"Shin, apa menurutmu aku ini aneh?" Ava menatapku serius.
"Ehm, Setiap orang itu memiliki keanehan masing-masing. Dan tidak ada yang sempurna di dunia ini. Karena 99% orang pasti memiliki keanehan."
"Begitukah?"
"Hmm." aku mengangguk meliriknya.
"Kalau kau apa keanehanmu?" kini Ava menatapku serius dan penasaran.
"Aku tidak punya keanehan." jawabku.
"Lho,Tapi katamu tadi 99%?"
"Aku masuk yang 1%nya. Gyahaha..." aku tertawa lepas.
" Ihh! Dasar kau ini! Sok sempurna!" Ava ikut tertawa.
"Baru kali ini lho aku lihat kamu tertawa."
Ava menghentikkan tawanya dan menatapku.
"Shin, aku tidak pernah merasa sebahagia ini. Aku senang sekali bisa berteman denganmu."
"Sudah, jangan nangis!" godaku.
Ava segera mengusap air matanya cepat-cepat.
"Tapi aku tidak menangis kok."
"Emang. Aku hanya bercanda." aku tertawa lagi.
"Dasar!" Ava mendorong tubuhku. "Aku percaya gitu aja karena aku kira aku benar-benar nangis. Soalnya aku kalau nangis suka nggak sadar sih."
"Itu keanehanmu ya?"
"Hmm. Begitulah aku."
Ponselku berdering dan kulihat nama si pemanggil. Ai. Mau ngapain ya dia?
"Hallo ..."
"Kak Rheu dimana?"
"Aku masih di sekolahan. Memang kenapa?"
" Kak gawat! Kak Aso ..." katanya panik.
"Aso kenapa?"
"Kak Aso kecelakaan. Dia sedang rirawat di Rosai Hospital kak."
"Oke, aku akan segera kesana." kumatikan ponselku.
"Ada apa dengan Aso, Shin?" tanya Ava.
"Dia kecelakaan. Dan aku mau kesana."
"Apa aku boleh ikut? tanyanya bersemangat. Tapi tiba-tiba ..."Ehm, Maaf aku akan menyusul nanti saja. Aku nggak enak ikut-ikutan."
"Kau bicara apa sih? Ayo!" kutarik Ava. Kita berdua menuju ke Rosai Hospital dengan mengendarai motorku.
...***...
Ternyata Shika, Igarashi, Lee, Hakken, dan Ai sudah disana. Dan Yuko duduk disamping ranjang Aso. Sementara Aso duduk diranjangnya.
Aku sempat kesal melihat pemandangan ini. Ah sudahlah!
"Aso, kau kenapa? Kata Ai kau kecelakaan?" tanyaku lalu mendekat ke ranjang Aso. Dan Ava ada dibelakangku.
"Aku tidak apa-apa. Aku tadi terserempet motor saja karena tadi ada segerombolan cowok mengendarai motor ugal-ugalan." sahut Aso.
"Bohong, sebenarnya kak Aso hendak menyelamatkan Yuko yang hendak terserempet. Jadinya dia yang terluka." sahut Ai.
"Maafin aku kak Aso. Ini gara-gara aku." kata Yuko pelan.
Aso nyelamatin Yuko? Wah.. Wah.. Apa ini artinya aku kalah telak? Dan aku tak punya kesempatan lagi?
"Tidak Yuko. Jangan menyalahkan dirimu terus. Aku terserempet karena kurang gesit saat menolongmu." Aso tersenyum menghibur Yuko.
"Ava, kita beli makanan yuk!" ajak Igarashi.
"Hmm. Iya." sahut Ava.
"Aso, aku dan Ava cari makan dulu ya. Ntar kubelikan burger kesukaanmu deh. Bye semua."
"Oke." sahut Aso.
Igarashi dan Ava bergegas pergi.
"Shin, aku ada tugas dari Pak Hyu. Tolong jagain Aso ya." kata Shika.
" Oke."
"Aku juga harus pergi. Ada event cosplay. Aso cepat sembuh ya." Hakken pamit juga.
Sekarang tinggal Aku, Yuko, Ai, Lee dan Aso di ruangan ini.
Yuko. Gadis kecilku yang manis. Dan aku sempat menyukainya. Namun, Aso sahabatku sendiri juga menyukainya. Dan kali ini aku harus menghapus rasa ini. Karena Aso lebih berarti untukku. Ikatan persahabatan lebih berarti untukku. Aku tak ingin lagi kehilangan sahabatku. Aku sudah kehilangan Ibby. Kali ini aku tidak akan kehilangan Aso..!!
"Shin, kau kenapa melamun?" Aso membuyarkan lamunanku.
"Ehm. Tidak kok." aku tersenyum pada Aso lalu duduk di dekatnya. "So, ada yang mau aku bicarakan."
"Oke, ngomong saja!"
"Kak aku mau keluar sebentar dulu ya." kata Yuko.
"Aku ikut!" sahut Ai.
Mereka berdua keluar dari ruangan ini. Kini tinggal Aso, aku dan Lee di ruangan ini. Lee sibuk main game di sofa.
"Ada apa, Shin?" tanya Aso.
Aku mengambil nafas panjang lalu aku mengeluarkannya perlahan.
"Sampai kapanpun kau akan tetap menjadi sahabatku yang berharga." aku tersenyum sambil menatap sahabatku dari kecil ini. Dulu saat kecil aku pernah membuat janji dengannya.
Rewind..
"Aku ingin memberantas kejahatan di dunia ini. Aku ingin menjadi seperti Power Ranger ." kata Aso kecil.
"Iya. Aku juga mau. Tapi aku maunya menjadi Agen Polisi hebat seperti kakek." sahutku saat itu.
"Shin, kita berteman selamanya ya. Karena aku ingin mewujudkan impianku denganmu." dia mengulurkan kelingkingnya padaku.
"Hhmm. Iya." aku membalas uluran kelingkingnya.
Aku benar-benar tidak bisa lupa dengan kejadian itu. Aso adalah sahabatku sedari kecil. Meski kita saling berolok-olokan dan bertengkar namun kuanggap itu menyenangkan. Aku menyukainya saat-saat seperti itu
"Apa maksudmu, Shin?" tanya Aso membuyarkan anganku.
"Kau masih ingat perjanjian yang telah kita buat saat kita masih kecil?"
Aso terdiam beberapa saat.
"Tentu saja. Aku tidak pernah melupakannya. Tapi kenapa tiba-tiba kau mengungkit itu?"
Aku tersenyum dan menepuk bahunya.
"So, kamu cepat sembuh ya. Aku harus pergi sekarang." aku bangkit dari dudukku hendak pergi.
"Lee, aku titip Aso ya. Ja matte ne Aso."
"Shin, kau belum jawab pertanyaanku tadi!" teriak Aso tapi aku tak menghiraukannya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
aso kecelakaan karena ingin menyelamatkan yuko. ai nya cemburu.
2024-01-13
0
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺﷽🅲🅰🅷🅰🆈🅰﷽🌹 ⃞⃝⃟꧂
persahabatan itu sangat lah berharga, jangan runtuhkan persahabatan hanya karena masalah, apa lagi tentang wanita, Shin, suatu saat karena kesabaran dan keikhlasan mu, kamu pasti akan mendapatkan yang lebih baik lagi, semoga 😇😇😇
2022-09-06
1
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
jangan hanya karena cinta persahabatan jadi hancur bagaimana pu kalian sahabat terbaik dan biarkan lah yuko bersama aso ya shin kamu harus sabar 😇😇
2022-08-23
0