Cinta Untuk Hira Arinta

Cinta Untuk Hira Arinta

Pulang

Hira menghela napas berulang kali agar detak jantungnya kembali berjalan berirama, sosok ini masih berdiri di depan rumah yang selalu tempat ia pulang.

"Non Hira....kemana aja kok baru sekarang pulang." Seorang keluar rumah untuk membuka pintu pagar untuk pemiliknya.

"Bibi.... aku kangen...sehatkan ga kurang satupun setelah aku pergi." Hira tidak menjawab pertanyaan Bi Ina namun menanyakan balik kabar perempuan paruh baya itu.

"Non dimana selama ini...Bibi takut mau nanya ke Bapak atau Ibu...tapi Bibi senang Non Hira akhirnya pulang."

Hira Arinta menarik nafas dalam-dalam sebelum bertemu dengan kedua orang tuanya, banyak yang berubah dari rumah ini, setelah tiga setengah tahun ia meninggalkan rumah yang penuh kenangan ini.

"Siapa yang datang Bi? " Sosok pria tinggi tegap berjalan menuju ruang tamu keluarga ini.

"Ini tuan...Non Hira...Bibi balik ke dapur dulu." Ni Ina merasa sungkan ketika Hira bertemu kembali dengan sosok ayahnya.

"Mau apa kau ke sini?" Ucap Johan Siregar dengan garangnya.

"Bapak aku cuma mau kasih undangan wisuda...Aku mau bapak dan mamak datang di acara wisuda aku." Hira memberikan undangan wisuda untuk kedua orang tuanya.

"Aku ga sudi datang ke sana....kau tahu kan? alasan aku dan mamak mu untuk tidak pergi ke sana."

"Tapi Pak...aku mohon...tiga tahun setengah kuliah tanpa uang dari kalian....aku ingin melihat bapak dan Mamak hadir di acara aku." Ucap Hira sekuat tenaga menahan air matanya setelah mendengar penolakan ayahnya.

"Jadi kau ingin membanggakan diri...kuliah tanpa biaya dari kami....Aku curiga kau dapatkan uang dari mana kuliah selama itu....jadi wanita simpanan iya." Suara lantang itu kembali mengelegar di ruang tamu rumah ini.

"Bapak.....Aku tidak serendah itu....Bapak boleh meragukan aku tapi pegangan hidup aku tuhan....aku takut dosa."

Johan meneliti dari atas hingga ke bawah anak perempuannya, banyak yang berubah dari putri kesayangannya dari gaya rambut hingga cara berpakaiannya.

"Dengar... aku tidak akan pernah datang ke acara wisuda mu....ini sudah pilihan mu tiga tahun lalu." Johan melempar dengan asal undangan yang diberikan Hira kepadanya.

Hati Hira mencolos melihat undangan itu tepat di bawah kakinya, se hina itukah pilihannya tiga tahun lalu.

"Siapa yang datang pak?" Ratna yang mendengar suami berbicara lantang langsung keluar dari kamarnya.

"Boru....anak Mamak...Hira Arinta." Ratna yang ingin memeluk anaknya di tahan oleh Johan agar tidak mendekati Hira.

"Kau pergi dari sini...anak yang aku besarkan tidak berguna." Johan menarik kasar tangan sang istri meninggalkan Hira.

Hira mengambil kembali undangan wisuda yang belum di lihat oleh ibunya, Sebegitu murka itukah ayahnya dengan pilihannya tiga tahun lalu.

Hira meninggalkan rumah dengan gerimis di hatinya, melihat ibunya di tarik paksa oleh Johan menambah luka.

"Boru....tunggu mamak di tempat biasa...Mamak tunggu bapak mu pergi kerja dulu."

Bunyi ponsel Hira menandakan satu pesan masuk, dirinya mencoba tersenyum kala sang ibu tidak pernah melupakannya.

Hira optimis jika suatu hari Ayahnya akan bangga dengan pilihannya ini. Hira berdoa selalu agar hati ayahnya melembut dan menerima pilihannya ini.

Menuju motor yang terparkir di luar pagar rumahnya, Hira kembali memakai helm dan menuju tempat biasa ibunya menemuinya.

Dengan susah payah ia menghapus air mata yang merembes keluar tanpa komando, Hira kembali teringat ucapan ayahnya mengatakan bahwa ia anak tidak berguna.

Selama tiga tahun setengah Hira mengandalkan beasiswa yang diperolehnya akibat otak cemerlangnya, Ibunya selalu mengirim uang melalui teman sesama guru. Karena takut ayahnya mengetahui jika Ratna selalu memberi uang untuk Hira.

Setengah jam kemudian ibunya datang di antar ojek online, Ratna menenteng paper bag besar untuk masuk ke sebuah panti.

"Boru...." Ratna langsung memeluk Hira yang duduk di kursi taman panti tersebut.

"Mamak....aku kangen....Mamak kok bisa lolos dari pak Johan." tidak ada nada kesedihan yang dikeluarkan oleh Hira, ia tidak ingin ibunya kepikiran tentang ucapan ayahnya tadi.

"Bapak kamu ada agenda pertemuan dengan bapak gubernur...sejak menjadi kepala dinas semakin banyak kerjaan dia." Keluh Ratna menceritakan aktivitas sang suami.

Hira memeluk wanita yang melahirkannya dua puluh satu tahun lalu, Ratna juga memeluk erat tubuh anak perempuannya.

"Walaupun Mamak tidak bisa datang karena larangan bapak kamu....Mamak kasih hadiah ini aja untuk kamu pakai ini ya....Mamak bangga kamu akan menjadi sarjana." Ratna mengeluarkan sebuah kain songket untuk bisa dipakai anaknya nanti.

"Kamu minta junior kamu untuk merekam ketika kamu naik ke panggung ketika memindahkan tali jambulnya." Ratna melihat undangan wisuda yang akan diberikan kepada dirinya dan Johan.

Ratna melihat tanggal wisuda Hira bertepatan dengan ponakan Johan mengadakan pernikahan di Medan. Hatinya ingin sekali mengatakan kepada Hira untuk ikut bersama rombongan keluarganya, Kendati Johan sudah mewanti-wanti tidak perlu Hira ikut karena dia tidak di akui lagi dalam keluarga Johan Siregar.

"Kamu jaga kesehatan...Mamak akan berusaha meluluhkan hati bapak kamu....dia sebenarnya belum bisa menerima pilihan kamu... bapak beberapa kali pernah bertanya bagaimana kuliah kamu....jadi jangan berkecil hati ya Boru." Ratna mencoba membesarkan hati anak perempuannya ini.

"Terima kasih Mamak tidak meninggalkan aku....Abang juga sering nanya kabar aku dan ngasih uang kalau aku butuh untuk praktek." Hira kembali memeluk wanita yang masih cantik di usianya lima puluh tahun ini.

Ratna dan Hira masuk ke panti untuk mengunjungi para penghuni yang belum beruntung seperti Hira, Ratna dan Hira kerap memberikan sumbangan untuk sanitasi panti ini.

Keduanya larut menikmati waktu berdua bersama para penghuni yang selalu menunggu kedatangan Hira dan Ratna.

Terpopuler

Comments

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

mampir ...

2022-05-20

0

Nani kusmiati

Nani kusmiati

nyimak author,semangat👍

2021-09-17

2

lihat semua
Episodes
1 Pulang
2 Di jalan yang salah
3 kamu butuh sesuatu?
4 Hira dan Hobinya
5 Ada apa dengan Hira
6 Paniknya Aditya
7 Leave me alone
8 Andromeda minta bantuan
9 Kihana dan Hira
10 Ini perintah Arinta
11 Usaha Aditya
12 Ucapan adalah doa
13 Peristiwa di belakang gedung DkV
14 Pilihan yang sulit
15 Menjemput wali nikah
16 Akhirnya SAH
17 Hadiah dari Sakura
18 Pagi pertama sebagai Pasutri
19 Nikah Kantor
20 Simple life
21 Kemarahan Johan Siregar
22 Skin to Skin
23 Saya mencintai Arinta
24 Dunia milik kita berdua
25 Traveling bersama Aditya
26 Penolakan Mertua
27 Rumah Dinas
28 Pillow talk
29 Pertemuan Ucok dan Inang
30 Puncak Surgawi
31 Satu-satunya Cinta
32 Ketemu Teman Lama
33 Foto Keluarga
34 Konser Dadakan
35 Duda Mesum
36 Jurus Jitu Aditya
37 Are you jealous?
38 Belanja bersama
39 Wawancara Menantu Idaman
40 Cantiknya Istri Aku
41 Duel Maut Menantu dan Mertua
42 Easy On Me
43 Karma Kandara
44 Soto Padang
45 Keberhasilan dan Kekalahan
46 Bukan Cinta Biasa
47 Salah Aku Apa?
48 Reaksi Arinta
49 Ulang Tahun Kihana
50 Merasa Asing
51 Story of my life Hira
52 Kecewanya Hira
53 Ketegasan Aditya
54 Nyaman
55 Kepergian Aditya
56 Rahasia yang Menyakitkan
57 Kepingan Puzzle
58 You are my sunshine
59 Kembali pada Sang Pencipta
60 Perasaan seorang Ibu
61 Operasi Red Lily
62 Ibu bersama Mu Nak
63 Mencoba Ikhlas Menerima Takdir Tuhan
64 Balas Dendam yang Salah
65 Kesabaran Berakhir Bahagia
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Pulang
2
Di jalan yang salah
3
kamu butuh sesuatu?
4
Hira dan Hobinya
5
Ada apa dengan Hira
6
Paniknya Aditya
7
Leave me alone
8
Andromeda minta bantuan
9
Kihana dan Hira
10
Ini perintah Arinta
11
Usaha Aditya
12
Ucapan adalah doa
13
Peristiwa di belakang gedung DkV
14
Pilihan yang sulit
15
Menjemput wali nikah
16
Akhirnya SAH
17
Hadiah dari Sakura
18
Pagi pertama sebagai Pasutri
19
Nikah Kantor
20
Simple life
21
Kemarahan Johan Siregar
22
Skin to Skin
23
Saya mencintai Arinta
24
Dunia milik kita berdua
25
Traveling bersama Aditya
26
Penolakan Mertua
27
Rumah Dinas
28
Pillow talk
29
Pertemuan Ucok dan Inang
30
Puncak Surgawi
31
Satu-satunya Cinta
32
Ketemu Teman Lama
33
Foto Keluarga
34
Konser Dadakan
35
Duda Mesum
36
Jurus Jitu Aditya
37
Are you jealous?
38
Belanja bersama
39
Wawancara Menantu Idaman
40
Cantiknya Istri Aku
41
Duel Maut Menantu dan Mertua
42
Easy On Me
43
Karma Kandara
44
Soto Padang
45
Keberhasilan dan Kekalahan
46
Bukan Cinta Biasa
47
Salah Aku Apa?
48
Reaksi Arinta
49
Ulang Tahun Kihana
50
Merasa Asing
51
Story of my life Hira
52
Kecewanya Hira
53
Ketegasan Aditya
54
Nyaman
55
Kepergian Aditya
56
Rahasia yang Menyakitkan
57
Kepingan Puzzle
58
You are my sunshine
59
Kembali pada Sang Pencipta
60
Perasaan seorang Ibu
61
Operasi Red Lily
62
Ibu bersama Mu Nak
63
Mencoba Ikhlas Menerima Takdir Tuhan
64
Balas Dendam yang Salah
65
Kesabaran Berakhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!