Di jalan yang salah

Hari ini Hira harus menyelesaikan penyerahan dokumen untuk wisuda bagian birokrasi universitas. Hira ditemani oleh Sakura yang juga sama menyerahkan dokumen wisuda.

"Butet lu kenapa lesu gitu....belum makan ya." Ucap Sakura yang menelisik wajah Hira yang pucat.

"Ga ada....mungkin kurang tidur....Aku kan kerja belum lagi menyiapkan berkas untuk wisuda." Hira menyadari kalau tubuhnya mudah lelah sekarang ini.

"Ya udah kita pergi makan tempat yang baru....aku dapat rekomendasi dari anak teknik mesin." Sakura menarik tangan Hira untuk pergi makan siang.

Kali ini Sakura yang membawa motor Hira, Motor miliknya berada di rumah Andromeda, sehingga Sakura yang membawa motor milik Hira.

"Bunga Sakura kita mau kemana? perasaan bukan tempat biasa kita makan deh." Hira melihat jalan asing yang tidak pernah ia lewati bersama dengan Sakura.

"Lu tenang aja ya...kemaren aku makan siang di tempat yang murah meriah tapi enak di jamin lu nanti ketagihan." Cerocos Sakura melajukan motor dengan kecepatan sedang.

Perasaan Hira mulai tidak enak, keduanya melalui kawasan daerah militer, bagi warga sipil untuk masuk ke daerah militer sangat dilarang.

"Bunga lu yakin....kalau kita masuk daerah Kompi ini? emang ga ada jalan lain." Sakura sejak dulu sudah tahu jalan-jalan tikus untuk mempercepat perjalanannya.

"Lu tenang aja ya..jangan kelihatan cemas...nanti prajurit di sini bisa curiga." Masuk dari sisi kiri Kompi, Sakura melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Sakura tidak melihat wajah pucat pasi Hira yang tidak pernah masuk daerah militer ini, baginya Sakura melewati daerah ini sudah makanannya sehari-hari.

"Masih jauh lagi? perasaan aku ga enak ni Nga." Hira mengusap pelipisnya yang mengeluarkan keringat dingin.

"Lu ah...parno-an gitu...Aku udah tiap hari lewat sini." Sakura membelokkan arah motor menuju persimpangan keluar dari daerah militer itu.

Motor Hira bukanlah motor matic melainkan motor Honda S90, motor ini hadiah dari ayahnya ketika dirinya berumur tujuh belas tahun.

Sakura sangat menyukai motor milik Hira ini, menggendari motor jadul ini seperti oase di padang gurun.

"Nga.....Nga....Bunga Sakura....lihat ada prajurit yang jaga di sana....apa juga aku bilang." Hira Histeris di atas motor, karena melihat dua orang prajurit yang berjaga di pintu keluar sambil menghadang mereka.

"Lu jangan panikan gitu....biar aku aja yang bicara dengan tu bapak-bapak." Sakura memperlambat laju motornya.

"Selamat siang." Prajurit yang menjaga pintu gerbang tersebut menghentikan laju motor Sakura.

"Siang Pak."

"Anda tahu kenapa saya berhentikan."

"Tahu pak...masuk daerah terlarang kawasan Militer."

"Kamu sudah tahu tapi kenapa masuk kawasan militer....saya kasih tahu jika warga sipil dilarang masuk daerah kawasan militer ini."

"Tadi kakak ipar saya menyuruh mengantarkan kue untuk kakak dia.... Bapak Bintang Aditya dinas sini." Bohong Sakura dengan lancar tanpa hambatan.

"Kamu jangan ngaku-ngaku punya saudara...karena sudah ke tangkap basah....ayo ikut saya dulu ke pos." Prajurit yang bernama Ibnu itu mengambil kunci motor milik Hira dan mengarahkan menuju pos jaga.

Sakura dan Hira dengan pasrah mereka di giring ke pos jaga TNI itu, wajah Hira di tekuk karena apa yang dipikirkannya terjadi.

"Mana kartu pengenal anda."

"Untuk apa pak? Saya asli warga Surabaya...lihat nih wajah saya...asli Jawa kan?"

"Saya cuma mau lihat tanda pengenal kamu....jangan melawan.... kooperatif."

Dengan berat Sakura mengeluarkan kartu pengenalnya yang selalu dibawanya kemana-mana.

"Punya kamu mana?" Prajurit itu menunjuk Hira yang duduk menunduk di samping Sakura.

"Bapak ganteng...yang bawa motor saya...kenapa teman saya juga harus di periksa juga."

"Kamu kok nyolot gitu kalau saya tanya....udah tahu melanggar gayanya selangit....kalian berdua ikut saya." Prajurit yang sejak tadi menyimak percakapan Sakura dengan Ibnu langsung mengarahkan mengikuti masuk ke kantor.

"Bunga....bagaimana ini....aku takut berurusan dengan aparat....kalau tahu pak Johan aku bisa di gantung di pohon jambu belakang rumah." Hira menarik tangan Sakura untuk mensejajarkan langkahnya.

"Lu tenang aja....ini orang ga percayaan...kalau kakak Mbak Medina dinas di sini...eh...eh lu kok kayak mayat hidup sih....kurang darah nih bocah." Sakura menyadari wajah Hira pucat pasi.

"Masuk...tunggu sini saya mau panggil komandan dulu." Prajurit itu meninggalkan keduanya di kursi tamu ruangan itu.

"Lu minum dulu nih....kebiasaan kalau belum makan siang udah seperti gesper hantu cilik." Sakura menyerahkan air kemasan yang terletak di atas meja tamu itu.

Derap langkah terdengar masuk ke ruangan tersebut, Aura seperti pelanggar hukum mau di adili oleh hakim.

"Nga...Bunga Sakura...aku kok sakit perut ya habis minum air ini."

"Lu ga baca bismillah kali."

Seorang laki-laki keluar dari ruang berbeda mengikuti langkah Prajurit yang mengatakan jika ada warga sipil mengenalnya.

"Sakura." Pria itu melihat adik ipar Medina di kantornya.

"Mas Adit." Sakura berdiri untuk bersalaman.

"Apa aku bilang...saya mengenal komandan bapak....main garing aja." Ucap Sakura kepada Prajurit yang membawanya bertemu Aditya.

"Ada apa ini...kenapa adik ipar saya bisa di sini."

"Begini Ndan...tadi Mbak ini nyolot kalau katanya dia Habis bertemu dengan kakak dari kakak iparnya...saya ga percaya dengan dia....banyak warga sipil masuk kesini demi lihat prajurit."

Aditya menyuruh meninggalkan ketiganya, biarkan dirinya yang mengurus Sakura yang di hadang di pos jaga.

"Kamu kok bisa di hadang....biasa bisa lolos."

"Aku ga konsentrasi tadi...si Butet dari tadi cerewet Mulu....biasanya kan pergi sendiri atau dengan Abang Andro."

"Butet?" Dahi Aditya berkerinyit mendengar ocehan adik ipar dari Medina adik kandungnya.

"Oh aku sampai lupa mengenalkan teman aku." Sakura menoleh ke arah Hira untuk memperkenalkan diri dengan Aditya, rasanya tidak sopan mengenalkan teman dari jaman SMA yang kerjaannya cabut melulu.

"Butet.. kenalin ini kakak ipar Abang Andro...kakak Mbak Medina...Mas Aditya."

"Kalimat elu kepanjangan mumet kepala aku...mana perut juga sakit."

Aditya melihat interaksi keduanya, Sakura yang membawa temannya tidak pernah sekalipun Aditya lihat sebelumnya.

"nih komandan mau kenalan sama lu...udah nunggu dari tadi." Aditya langsung mendelik mendengar ucapan Sakura, sejak kapan ia ingin berkenalan dengan perempuan yang bernama Butet ini.

Hira sejak tadi menunduk karena menahan sakit perut entah karena apa, menegakkan kepalanya ingin tahu siapa yang dibicarakan Sakura.

"Kenalin nih Mas....namanya Hira Arinta Siregar...anak Medan...horas." Sakura mengarahkan tangan Aditya untuk bersalaman dengan Hira.

"Kenalkan saya komandan di kompi ini... Bintang Aditya Prawira."

Hira kurang fokus dengan pria yang dihadapannya ini, suara Sakura dan pria mendayu-dayu seperti menyanyikan lagu pengantar tidur.

"Bunga Sakura....aku......" Hira pingsan menjatuhkan tubuhnya ke arah Sakura.

Duh...kok seperti ini ya pertemuan pertama Hira dengan Aditya ya.

Terpopuler

Comments

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

aku sukak

2022-05-20

0

chindi

chindi

udah baca cerita bunga sakura tp blm tamat,,ky ny cetita andromeda jg perlu di buatin nih ka,,sm asisten reynald juga perlu deh

2022-01-31

0

ᵉᶜ✿ 𝕜𝕙𝕠𝕚𝕣𝕦𝕟 𝕟𝕚𝕤𝕒

ᵉᶜ✿ 𝕜𝕙𝕠𝕚𝕣𝕦𝕟 𝕟𝕚𝕤𝕒

aku suka semangat kak

2021-11-23

0

lihat semua
Episodes
1 Pulang
2 Di jalan yang salah
3 kamu butuh sesuatu?
4 Hira dan Hobinya
5 Ada apa dengan Hira
6 Paniknya Aditya
7 Leave me alone
8 Andromeda minta bantuan
9 Kihana dan Hira
10 Ini perintah Arinta
11 Usaha Aditya
12 Ucapan adalah doa
13 Peristiwa di belakang gedung DkV
14 Pilihan yang sulit
15 Menjemput wali nikah
16 Akhirnya SAH
17 Hadiah dari Sakura
18 Pagi pertama sebagai Pasutri
19 Nikah Kantor
20 Simple life
21 Kemarahan Johan Siregar
22 Skin to Skin
23 Saya mencintai Arinta
24 Dunia milik kita berdua
25 Traveling bersama Aditya
26 Penolakan Mertua
27 Rumah Dinas
28 Pillow talk
29 Pertemuan Ucok dan Inang
30 Puncak Surgawi
31 Satu-satunya Cinta
32 Ketemu Teman Lama
33 Foto Keluarga
34 Konser Dadakan
35 Duda Mesum
36 Jurus Jitu Aditya
37 Are you jealous?
38 Belanja bersama
39 Wawancara Menantu Idaman
40 Cantiknya Istri Aku
41 Duel Maut Menantu dan Mertua
42 Easy On Me
43 Karma Kandara
44 Soto Padang
45 Keberhasilan dan Kekalahan
46 Bukan Cinta Biasa
47 Salah Aku Apa?
48 Reaksi Arinta
49 Ulang Tahun Kihana
50 Merasa Asing
51 Story of my life Hira
52 Kecewanya Hira
53 Ketegasan Aditya
54 Nyaman
55 Kepergian Aditya
56 Rahasia yang Menyakitkan
57 Kepingan Puzzle
58 You are my sunshine
59 Kembali pada Sang Pencipta
60 Perasaan seorang Ibu
61 Operasi Red Lily
62 Ibu bersama Mu Nak
63 Mencoba Ikhlas Menerima Takdir Tuhan
64 Balas Dendam yang Salah
65 Kesabaran Berakhir Bahagia
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Pulang
2
Di jalan yang salah
3
kamu butuh sesuatu?
4
Hira dan Hobinya
5
Ada apa dengan Hira
6
Paniknya Aditya
7
Leave me alone
8
Andromeda minta bantuan
9
Kihana dan Hira
10
Ini perintah Arinta
11
Usaha Aditya
12
Ucapan adalah doa
13
Peristiwa di belakang gedung DkV
14
Pilihan yang sulit
15
Menjemput wali nikah
16
Akhirnya SAH
17
Hadiah dari Sakura
18
Pagi pertama sebagai Pasutri
19
Nikah Kantor
20
Simple life
21
Kemarahan Johan Siregar
22
Skin to Skin
23
Saya mencintai Arinta
24
Dunia milik kita berdua
25
Traveling bersama Aditya
26
Penolakan Mertua
27
Rumah Dinas
28
Pillow talk
29
Pertemuan Ucok dan Inang
30
Puncak Surgawi
31
Satu-satunya Cinta
32
Ketemu Teman Lama
33
Foto Keluarga
34
Konser Dadakan
35
Duda Mesum
36
Jurus Jitu Aditya
37
Are you jealous?
38
Belanja bersama
39
Wawancara Menantu Idaman
40
Cantiknya Istri Aku
41
Duel Maut Menantu dan Mertua
42
Easy On Me
43
Karma Kandara
44
Soto Padang
45
Keberhasilan dan Kekalahan
46
Bukan Cinta Biasa
47
Salah Aku Apa?
48
Reaksi Arinta
49
Ulang Tahun Kihana
50
Merasa Asing
51
Story of my life Hira
52
Kecewanya Hira
53
Ketegasan Aditya
54
Nyaman
55
Kepergian Aditya
56
Rahasia yang Menyakitkan
57
Kepingan Puzzle
58
You are my sunshine
59
Kembali pada Sang Pencipta
60
Perasaan seorang Ibu
61
Operasi Red Lily
62
Ibu bersama Mu Nak
63
Mencoba Ikhlas Menerima Takdir Tuhan
64
Balas Dendam yang Salah
65
Kesabaran Berakhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!