Hira keluar dari kamar bersama Aditya, dia sedang mencari kakak beradik yang mengotori memori otak Kihana.
"Bunga Sakura...dimana kau...kau belum pernah merasakan silat harimau ilmu beladiri aku...kita bertarung dengan Jitsu bela diri kau itu." Hira sudah mengambil ancang-ancang untuk menyerang Sakura.
"Butet...sayang diri...jika kamu bertarung dengan aku...nanti pabrik kamu bisa rusak...ga bisa memproduksi bibit unggul." Sakura menahan dahi Hira yang siap untuk memukulnya.
"Bibit maksud kamu apa...tadi Abang Andro juga bilang ke Kihana aku buat adek dengan Abang Aditya...kamu dan Abang Andro mera-cuni otak anak aku ya." Ucap Hira tidak terima.
Sakura tertawa mendengar cerita Hira, teman Sakura satu ini memang kurang pengetahuan tentang hubungan sepasang manusia. Dalam kamus hidupnya belajar, prestasi, menyendiri.
"Arinda....gimana mau ya... Abang kenalkan sama teman Abang...dia jomblo kok...baru pulang dari Jerman...gelar doktor Bagain sainstec." Andro menghampiri Sakura yang tengah asyik memakan cemilan yang tersedia di ruang makan apartemen ini.
"Abang aku mau melanjutkan S2...aku ga kenal siapa dia....aku baru tahu jika kakak si Butet juga sahabat Abang." Sakura menggeleng cepat, masih ada jaman perjodohan pada masa sekarang.
"Kamu lihat dulu...Si Bara udah ditanyai ibunya kapan nikah...nah Si bunga Sakura harum semerbak lagi sendiri...Abang kan mau pindah ke Jakarta...kamu mau ya Abang jodohkan dengan Si Bara." Keahlian Andromeda jangan diragukan.
"Abang Andro coba lihat foto si Bara...Bara api itu...aku mau tahu." Hira ingin tahu seperti apa laki-laki yang dijodohkan untuk Sakura.
"Nih... ganteng kan....Jawa tulen ini." Andro memperlihatkan hasil jepretan kamera ponselnya kepada Hira.
"Bunga Sakura....kamu lihat calon yang mau dijodohkan udah berkumis... jenggot...kiri kanan jambang dia tebal....udah bapak-bapak...ini pasti mau dijadikan istri kedua atau istri muda dia." Tawa Hira pecah melihat foto laki-laki yang bernama Bara itu.
"Arrrgggg....Abang Andro jahat....aku dijodohkan dengan pria tua....nanti kalau aku masih kuat dia nya ga kuat lagi bergoyang.....Papi....Abang Andro jahat." Sakura histeris melihat foto pria yang berkumis dan berjambang tebal itu.
"Mas punya cara gitu untuk kamu Sakura...mau ga...hadiah tadi Mas kasih kembali ke kamu aja ya." Aditya sejak tadi memperhatikan percakapan Hira, Sakura dan Andromeda.
"Mami...Mas Aditya mes-um...dia berniat mau ngasih koleksi gaya ber-cinta miliknya...aku tadi lihat di kamar dia...mau praktek sama si Butet." Sakura bisa saja membalikkan fakta, wajah Aditya berubah keruh jika bukan adik Andromeda sudah dilemparnya ke lantai dasar.
Hanif Darmawangsa dan Rianti tertawa melihat wajah nelangsa Sakura yang akan dijodohkan dengan sahabat Andromeda, Sedangkan Hasyim Darmawangsa terkikik geli melihat tingkah anak kakaknya.
"Aditya kami pamit pulang dulu...Om dan Tante mau balik dulu...jaga kepercayaan Om dan Tante kamu bisa menjaga Hira...kami udah menganggap seperti anak kandung kami." Hanif berpamitan kepada yang punya rumah.
Di susul Rianti memberikan wejangan kepada Hira untuk menjalani tugas barunya sebagai istri Tentara dan ibu sambung untuk Kihana.
Setelah kepergian keluarga Darmawangsa, Arvind pamit untuk tidur. Pria itu merasa kelelahan setelah menempuh perjalanan dari Inggris Indonesia, untung saja ada tiga kamar kosong di apartemen ini.
"Abang...Kihana bolehkan tidur dengan kita...aku belum terbiasa tidur hanya berdua." Hira meminta persetujuan kepada Aditya, setidaknya dia menjadi tempat pelukan Kihana jika tidur nanti.
"Boleh...saya tahu kamu masih kikuk jika berduaan dengan saya...jika mulai dengan pelan-pelan ya."
Hira masuk ke kamar yang dihuninya, Kihana sudah tertidur di tengah tempat tidur mereka. Si Kecil Kihana sudah tidur sejak Aditya mengepok-ngepok patat Kihana.
Hira langsung naik ke tempat tidur, matanya tidak mampu lagi untuk bekerja sama. Dia sudah menguap dua kali, ketika menemukan tempat ternyaman langsung tepar. Dipeluknya tubuh Kihana, secara refleks Kihana membalas pelukan Hira.
"Kamu cantik...jika sedang tidur Arinta." Gumam Aditya menyusul Hira yang terlebih dahulu menutup matanya.
Tubuh Aditya terasa ada beban yang menghimpitnya, tidak mungkin Kihana akan tidur di atas tubuhnya. Tidur Kihana tenang, tidak grasak grusuk.
Matanya terbuka sempurna, bibir Hira tepat di permukaan bibir Aditya. Pria itu tidak melewati kesempatan langka ini, dikecupnya bibir tipis itu, sedikit dilum-atnya dan menyesap bibir Hira.
Aksi Aditya tidak lama takut ketahuan Hira, dia menoleh ke arah jam di nakas tempat tidur menunjukkan pukul enam pagi. Ini waktu terlama Aditya tidur, biasanya dia akan terbangun jam empat pagi.
Dengan pelan Aditya membuka selimut yang melapisi tubuh dia dan sang istri, ada yang mengganjal dipikirkannya tentang Hira.
Hah..heh..hih..hoh...huh...jantung Aditya berdansa di dalam sana, bagaimana tidak Hira tidur hanya memakai baju kaos kebesaran tanpa memakai celana tidur.
Perempuan ini terlihat aduhai, baju kaos putih dipadukan dengan CD warna merah menggoda. Aditya tersihir dengan bongkahan padat yang terlapis kain tipis warna merah itu. Apalagi dengan warna kulit Hira yang putih, berbeda warna kulit Aditya yaitu coklat gula Jawa.
Kapan Hira melepaskan celana tidurnya, perasaan istrinya tidur memakai celana panjang katun. Terdengar suara Kihana dan Arvind di dapur mungkin kedua sedang sarapan.
Aditya dengan gemasnya mer-emas bongkahan padat milik Hira, mata Hira langsung terbuka karena merasa sentuhan dahsyat Aditya.
"Astaghfirullah...Abang Aditya ngapain?" Hira menggulingkan tubuhnya ke sisi yang kosong.
"Kapan kamu melepaskan celana tidur milik kamu... semalam saya melihat masih memakainya." Aditya menarik Hira ke dalam pelukannya.
"Aku merasa kepanasan...Ga mungkin menurunkan temperatur AC...ga baik untuk kesehatan Kihana...kita seperti ikan sarden tidur berdempetan." Hira mencoba menutupi bagian paha yang terekspos.
Secepat kilat Aditya menyambar selimut, lalu melemparnya jauh ke arah pintu balkon kamar mereka.
"Abang Aditya....kok jahil sih...aku malu ga pake celana....kalau Kihana masuk gimana nanti." Hira panik ketika selimut itu teronggok tak berdaya.
"Kamu cium saya dulu...baru saya ambilkan penutup itu." Aditya memberikan kode tepat di bibir pria itu.
Hira tidak punya pilihan lain daripada di lihat Kihana dia tidak memakai celana lebih baik memilih mencium Aditya.
"Hmmmptts...ah." Hira tak pikir panjang menyosor bibir Aditya, kedua larut berciuman pagi ini.
"Adek cantik sholat subuh...nanti lanjutkan." Arvind berteriak dari luar kamar Hira dan Aditya.
"Kihana ayo temani Om Avin sarapan." Arvind oh Arvind ga senang lihat adiknya bahagia.
Arvind dan Andromeda satu server ternyata 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🍀 chichi illa 🍒
Andro sama Avin satu server ...🤣🤣🤣
2022-05-20
0
Desrina Tobing
smaaa sableng ni para priaa patut lh sahabtnn 🤣🤣🤣
2022-05-09
0
Zarniati Za
morning kiss nya arinta
2021-09-21
1