Sudah tiga hari Hira beristirahat di kos, Selama tiga hari ini dia mempertimbangkan untuk mengambil tawaran dari kampus untuk ikut program beasiswa ke luar negeri.
"Bagaimana aku bisa untuk ikut...hidup jauh dari Mamak aku nya gak kuat...ini negara tempat Adam Levine hidup dan berkembang biak." Gumamnya membalikkan formulir pendaftaran yang sejak tadi masih kosong.
Hira berada dalam dilema, cita-cita untuk menjadi animator film sejak dulu menjadi keinginannya. Biaya untuk hidup di negeri orang tak bisa dihandalnya dari beasiswa saja. Jika dia kuliah sambil bekerja itu tidak mungkin, pikirannya tidak bisa bercabang satu sama lain.
"Butet...where are you....bunga Sakura menungggu mu di pintu." Teriakan suara Sakura membuyarkan lamunan Hira.
Hira segera menyembunyikan formulir itu di bawah tempat tidurnya, tidak perlu orang tahu dengan cita-cita baginya cita-cita dan cinta sudah mati bersama dengan cinta ayahnya yang sudah hilang tak berbekas.
"Kok lama sih bukanya....di luar panas tahu...aku bawa makanan untuk kamu." Sakura masuk dengan menenteng makanan kesukaan Hira.
Sakura menggambil remote AC menurunkan suhu agar lebih dingin, tak hanya itu dia langsung mengambil peralatan makan untuk makanan yang baru saja dibelinya.
"Ayo makan Butet....untuk memikirkan masalah kita perlu asupan....makan dulu nanti mikirin tentang beasiswa itu." Sakura dengan asyik mengeluarkan makanan dari plastik.
"Kamu tahu dari mana aku dapat beasiswa? perasaan aku belum ada cerita ke kamu." Hira menatap heran sahabatnya sejak SMA ini.
"Ada deh....ayo makan....mie Tek Tek enak Lo Butet." Satu seruput masuk ke dalam mulut Sakura.
Hira mengambil sendok dan mangkok yang masih kosong, dia memakan makanan yang dibelikan Sakura untuknya.
"Butet...Kamu jadikan ambil kuliah di Amerika....aku udah bilang sama Papi untuk pergi bersama kamu...Kamu tahu kan Papi orangnya gampang ga percayaan dengan kata-kata aku."
"Kita selesaikan dulu S1 ini...wisuda dulu... seleksinya akhir bulan ini...masih lama kan?"
"iya ya....aku udah lihat-lihat kampus masa depan kita di situs mereka....Kita akan mewujudkan impian kita bersama sejak dulu."
Hati Hira meremuk dengar kata impian, dirinya merasa sendiri untuk meraih impian tanpa ada yang memberikan dia support.
dering ponsel Sakura memecah keheningan keduanya, Hira melanjutkan memakan mie langganan sejak dulu.
"Assalamualaikum Abang Andro ganteng...anak Papi dan Mami yang selalu di sayang Bunga Sakura." Panjang lebar Sakura menjawab panggilan dari kakaknya itu.
"Ya udah aku ke sana...bonus yang ekstra ya Abang Andro."
Sakura menutup panggilan dari kakaknya, ada sebuah misi yang di rancang Andro dia dan Medina.
"Butet temani aku ke rumah Abang Andro....bawa baju kamu....kita dapat tugas negara dari Abang Andromeda." Sakura menjelaskan tujuannya meminta Hira menginap di rumah Andromeda.
"Kamu aja ya....aku di sini aja...mau ngerjain karikatur yang mau terbit Minggu depan." tolak Hira, takut akan bertemu kembali dengan sosok Aditya kakak Medina.
" Ye elah....lu kenapa sih....dulu aja mau nginap di rumah Abang Andro....dia sama bini mau pergi dinas....sia Venus dan Mars ga ada jagain." Sakura menatap memelas sahabatnya ini.
"Ya udah....aku mau nemani kamu... tapi harus janji jangan hilang seperti Minggu lalu." Dengan malas Hira berdiri menyiapkan perlengkapan untuk menginap di rumah Andromeda.
Sejak dulu Sakura selalu mengajak Hira untuk menginap di rumah Andromeda ketika pasangan suami istri harus pergi ke luar kota.
Hira memakai pakaian santai untuk pergi ke rumah Andro, hanya tiga pasang baju dibawanya ke rumah Andromeda.
Sakura di jemput supir Andro untuk membawa keduanya ke rumah Andro, tadi Sakura di antar ojek online untuk menuju ke kos Hira.
Rumah Andromeda berbeda blok dengan rumah pribadi Hanif Darmawangsa, tidak heran jika pengaman di komplek perumahan sangat ketat.
Rumah bergaya American stylish milik Andromeda menyihir mata Hira, keluarga Sakura memang memiliki usaha dimana mana jadi tidak heran dengan tempat tinggal temannya ini.
"Untung kamu mau...Bunga Sakura harum sepanjang masa....si Venus dari tadi ga mau di bujuk Medina." Andro menyambut Sakura dan Hira yang baru datang.
"Abang jangan lama perginya...kita udah seperti baby sister sejak masa SMA...tepati janji." Ancam Sakura kepada sang kakak yang aku pergi bersama sang istri.
"Beres....kamu dan si Butet nanti Abang kasih kaos hard rock...kami usahakan akan cepat pulang." Andro mengumbar janji seperti janji ketika kampanye.
Medina keluar bersama Venus yang tidak mau lepas dari lengan sang ibu, Venus merasa curiga kelagat kedua orang tuanya yang pergi mendadak.
"Papa....Mama....kata Minggu ini udah kosong jadwalnya...kan mau menghadiri wisuda Tante Arin."
"Anak Papa Andro dan Mama Medina...kami dapat tugas mendadak dari big bos....kamu tinggal dulu dengan Tante Arin....jagain di Mars ya...Papa nanti bawakan lensa terbaru untuk koleksi kamu." Uang Andromeda yang banyak ya Bunda, tidak akan habis tujuh turunan.
Pasangan suami itu pamit kepada Sakura dan Hira, menitipkan kedua menions kesayangan mereka. Andro dan Medina meninggal kediamannya untuk dua hari ke depan.
"Bou Hira...ajarin aku buat karikatur dong....aku juga mau hasil foto aku bisa gerak-gerik." Venus menarik Hira ke ruang tengah untuk menemaninya berkreasi.
Hira mengikuti Venus yang mengajaknya untuk membantu dia agar bisa membuat karikatur lucu.
Hira dengan sabarnya melatih Venus untuk melukis sesuai keinginannya, soal Sakura dimana perempuan itu mengajak Mars untuk bermain PS.
"Assalamualaikum....Om Andro....Tante Dina....aku datang." Suara cempreng itu mengema di ruang tengah rumah Andromeda.
"Ehhh....ada Kakak Kihana....ayo sini gabung.... Mbak Ve....lagi buat gambar bersama Bou Hira." Venus mendengar sapaan Kihana langsung menarik sepupu untuk bergabung.
Kihana melihat tangan lincah Hira melukis sesuatu, di atas kertas putih itu Hira melukis bunga Anggrek hitam dengan Lues tangan kuning Langsat mengerakkan pensil.
"Tante Arin aku lapar....Mars makan dulu yuk....Bou Hira mau makan? Kakak Kihana mau ikut Mbak Ve makan siang ga?" Venus berdiri dan berjalan menuju ruang makan yang tak jauh dari ruang tengah ini.
Hira menggeleng sebagai jawaban, Kihana Venus dan Mars mengikuti Sakura untuk memasak makanan siang untuk ketiganya.
"Arin....Mas titip Kihana ya....katanya mau belajar menggambar dari teman kamu itu." Aditya tidak menyadari yang duduk itu adalah Hira Arinta.
Tak ada jawaban Aditya berjalan menuju tempat Hira yang tengah asyik melukis, Hira dan dunianya yang sepaket.
"Arin....sejak kapan kamu bisa menggambar bunga Anggrek hitam...coba lihat Mas." Aditya merebut gambar yang hampir selesai di gambar oleh Hira.
"Siapa sih yang ganggu kesenangan aku." Wajah Hira yang kesal berubah menjadi datar melihat siapa yang merebut gambarnya.
"Kamu kenapa? saya punya salah?" Aditya juga terkejut mendengar suara teriak kesal Hira, dari belakang tubuh Hira sama dengan Sakura tinggi dan rambutnya pun sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Zarniati Za
kapan ya ada crazy up thorr??,🥰🥰
2021-09-15
1