Berpelukan

Bel istirahat berbunyi, semua murid berlomba keluar dari kelas masing-masing.

"Jessy, ayo kita ke kantin." ajak Meili.

"Gue nggak--"

"Pokoknya harus mau!"

Meili segera menarik tangan Jessy, dan kemudian berjalan keluar kelas di ikuti Tasya yang berjalan di belakangnya.

Tentu saja itu menjadi pemandangan yang indah bagi semua siswa. Karena tiga siswi cantik sedang jalan bersamaan.

Tapi tentu saja Jessy yang paling menonjol. Selain blesteran, juga lensa matanya yang bewarna biru.

Mereka tiba di kantin yang sudah hampir penuhi oleh murid yang mengisi perut mereka.

Akhirnya bangku paling pojok yang menjadi tempat mereka duduk. "Kalian mau pesan apa?" tanya Meili.

"Siomay sama es jeruk," pesan Jessy.

"Aku samain aja," sahut Tasya.

"Ok," Meili segera mengantri memesan makan.

Sepeninggal Meili, di bangku tempat Jessy dan Tasya nyatanya hanya ada kesunyian.

Tasya hanya diam, sesekali ia memperhatikan Jessy yang memainkan ponselnya. Sebenarnya ia ingin sekali mengajak Jessy mengobrol, tapi mulutnya tiba-tiba terasa keluh.

Hingga beberapa saat kemudian. Meili kembali membawa nampan yang penuh berisi makanan.

Meili ternyata selain memesan makanan, ia juga membeli beberapa cemilan. Rupanya di balik tubuhnya yang imut, ternyata ia mempunyai porsi makan yang lumayan banyak.

Meili mengambil semangkok bakso dan es jeruk, juga beberapa cemilan nya. Kemudian menyerahkan dia piring dan dua es jeruk kepada Jessy dan Tasya.

"Selamat makan," ucap Meili dan langsung melahap makanan nya.

Di bangku itu tampak Meili yang sedari tadi berbicara. Menanyakan ini dan itu kepada Jessy. Dan Jessy hanya menjawab iya dan tidak.

"Waduh, ada siapa nih?"

Lisa dan Tia yang tiba-tiba berdiri di belakang Jessy duduk.

Sontak itu membuat Tasya dan Meili mengarahkan pandangan nya kepada mereka berdua.

"Emang ada siapa?" sahut Tia.

"Itu yang kemarin ke angkringan malam-malam," cetus Lisa.

"Oh, yang sama Nathan?" tebak Tia

"Yups, kayaknya ada yang baru yang lama di lupain."

Lisa mencoba memanasi Tasya.

Meili melihat wajah Tasya sedikit berubah. Sebenarnya ia sendiri tidak tau apakah Tasya mempunyai perasaan terhadap Nathan atau tidak. Karena selama ini teman-taman lainya yang selalu menjodohkan mereka.

Ternyata di malam kemarin Lisa dan Tia tidak sengaja lewat di angkringan yang Jessy datangi, dan mereka hanya tau di sana hanya ada Nathan juga Jessy.

Jessy yang sedari tadi tetap diam, kemudian menoleh ke arah Lisa dan Tia. "Udah selesai kalian ngabac*tnya?"

Jessy tetap tenang, bahkan ia sama sekali tidak peduli dengan apa yang di bicarakan mereka berdua.

"Kalau sudah, sana kalian pergi. Ngganggu!" ucapnya dan melanjutkan makanya lagi.

"Iya, kalian pergi dari sini. Bikin perut mules aja," sambung Meili.

Semua murid yang beristirahat sontak tertawa.

Lisa dan Tia menjadi geram, karena usahanya membuat Jessy marah gagal. Kemudian mereka saling pandang dengan tersenyum tipis.

Bruk.

"Ups, sorry gue sengaja." ucapnya lirih.

Lisa dengan sengaja menumpahkan es jeruk yang di bawanya ke pundak Jessy.

Jessy seketika berdiri, sekuat tenaga ia menahan amarah. Jangan sampai karena masalah ini ia harus berurusan dengan guru BK.

Meili membulatkan matanya, saat penutup bulatan Jessy tercetak jelas bewarna merah. Apalagi Jessy yang tidak memakai almamater nya.

"Kalian sedang apa?" tanya Nathan melihat tiga gadis yang berdiri.

Nathan baru saja datang dengan teman-teman nya.

"Nathan, gue tadi gak sengaja numpain minuman." jelas Lisa dengan wajah menyesal.

"Iya," Tia yang membenarkan.

"Mereka bohong," Meili yang tidak terima teman nya di perlakukan seperti itu.

Nathan yang baru sadar semua mata tertuju pada dada Jessy dengan segera melepas almamater nya dan segera ia pakaikan.

"Pergi saja ke koprasi, di sana ada seragam baru." ujar Nathan.

Jessy segera pergi dari sana di ikuti Meili, dan Tasya.

"Lanjutkan istirahat kalian semua!" instruksi Nathan.

Lisa dan Tia juga segera pergi dari sana sebelum Nathan berubah pikiran.

*

*

Malam hari ketika Jessy selesai makan malam dengan Mariam, ia memberikan surat izin dari sekolah kepada Mariam.

"Apa ini? Kamu bermasalah lagi?" tuduh Mariam.

"Ck," Jessy berdecak kesal. Belum juga surat itu di buka tapi neneknya sudah menuduhnya. "Nenek terlalu kejam," ucapnya dengan menatap sinis pada Mariam.

Ha ha ha

Mariam tertawa setelah membuka surat itu dan membacanya. "Ya ampun maafkan Nenek, ternyata Nenek terlalu berburuk sangka." Mariam yang tidak bisa berhenti tertawa.

Jessy memutar bola matanya malas.

"Apa Nenek perlu menyiapkan sesuatu?" tanya Mariam.

Jessy menggelengkan kepalanya. "Tidak, tadi sudah berbelanja dengan teman."

Karena tadi Jessy di hadang oleh Meili ketika pulang sekolah. Dan di ajaknya untuk pergi berbelanja ke supermarket.

Mereka hanya pergi berdua, karena Tasya sedang ada keperluan.

"Wah, benarkah?" Mariam yang terkejut. "Jadi kamu sudah punya teman?" Seolah itu hal yang luar biasa menurutnya.

"Apakah itu hal yang luar biasa?" heran Jessy.

Dan Mariam menganggukkan kepalanya.

Jessy mencebikkan bibirnya. Dan lagi-lagi Mariam tertawa berhasil membuat cucunya itu kesal.

Sebelum tidur, Jessy menyiapkan keperluan yang akan ia bawa besok.

Beberapa baju serta perlengkapan mandi, dan beberapa obat. Sedangkan makanan yang ia beli di supermarket tadi di bawa oleh Meili. Dan tidak lupa membawa almamater Nathan yang tadi sudah di bersihkan Nenek, dan akan ia kembalikan besok.

Dan Jessy tetaplah Jessy. Meskipun hari ini di wajibkan datang lebih pagi, nyatanya ia tetap kesiangan.

Bahkan Mariam harus bersusah payah untuk membangunkan.

Saat sampai di sekolah, ternyata semua yang ikut sudah masuk kedalam bis.

Nathan menatap tajam ke arah Jessy. "Gue pikir nanti siang kita berangkatnya, karena nunggu satu orang yang terlambat," sindirnya.

"Maaf," ucap Jessy. Kemudian ia mengembalikan almamaternya kepada Nathan. "Terima kasih," ucapnya.

"Sama-sama," sahut Nathan seraya menerimanya. "Bis no tiga," beritahu nya.

Jessy kemudian segera berjalan menuju bis no tiga. Dan saat di dalam ternyata murid kelas satu, dua dan tiga di acak. Sehingga dalam satu bis terdapat murid beberapa kelas.

"Jessy!" teriak Meili dengan melambaikan tangan nya.

Ternyata ia dan Tasya sudah berada di dalam dan duduk di kursi yang berisi tiga.

Saat Jessy berjalan menuju Meili. Ternyata Lisa dan Tia yang duduk di depan kursi mereka dengan sengaja menjegal kaki Jessy.

Bruk.

Jelas saja Jessy terjungkal ke depan.

"Ya ampun," pekik Meili. Dan Tasya pun ikut terkejut, tapi lebih terkejut dengan posisi Jessy sekarang.

Jessy mendarat tepat di dada Nathan. Dan Nathan yang dengan sigap tadi menangkap tubuh Jessy saat akan terjatuh. Sehingga kini mereka seperti berpelukan.

Padahal tadi Nathan bersiap akan mengabsen semua murid.

Lisa yang tadi sengaja ingin mengerjai Jessy, justru sekarang ia kesal melihat adegan di depan nya.

...----------------...

...Jangan lupa dukungannya. Dan jangan lupa tinggalkan like setelah membaca. Lope lope sekebon 🥰...

...Selasa. 23.23...

...Sidoarjo...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

tunggu waktunya kamu bakal kena bogem Jessy, Lisa..!! tp Tasya sepertinya suka dgn Nathan dan ini bisa jd bumerang buat Jessy

2024-06-01

3

devaloka

devaloka

nathan kejatuhan bidadari 🤣

2024-01-05

3

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Iya nih thor lope lope sekebon jagung🌹🌹🌹💖💖💖💖💖💖💖💖🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pronolog
2 Di Keluarkan Dari Sekolah
3 Tinggal Bersama Nenek
4 Mall
5 Sekolah Baru
6 Satu Sekolah
7 Nathan
8 Hukuman
9 Ketua OSIS
10 Angkringan
11 Berpelukan
12 Bertemu Mama
13 Saudara
14 Kamu menikah ya?
15 Hukuman Lagi
16 Pikir-pikir dulu
17 Makan Siang Bersama
18 Apa Pria Tua?
19 Setuju
20 Calon Suami
21 Pemaksaan
22 Teman kecil
23 Roti Sobek
24 Sekolah Lama
25 Curang
26 Membela Diri
27 Percikan Api
28 Main
29 Persiapan Hampir 100%
30 Jalan Lain
31 Dua Hari Lagi
32 Malu
33 Meminta Restu
34 Andai
35 H-1
36 Sah
37 Pergi tanpa doa
38 Takut Khilaf
39 Pulang
40 Nafkah
41 Suami
42 Siti
43 Rencana Liburan
44 Naik Motor
45 Liburan
46 Liburan 2
47 Secuil Rindu
48 Kembali
49 Gadis Yang Sama
50 Kesal
51 Terjawab Sudah
52 Rasa Nyaman
53 Apa Lo Kecewa?
54 Di Hukum Bersama
55 Undangan Makan
56 Seseorang
57 Makan Malam
58 Sakit Tak Berdarah
59 Rumah Sakit
60 Lelah
61 Salah Tingkah
62 Perlu Gue Bantu Lepas?
63 Pulang
64 Kejutan
65 Menyentuh Lainnya
66 Tragedi Pagi Hari
67 Memperbaiki Hubungan
68 Terima Kasih
69 Bekal
70 Pelajaran Biologi
71 Mencicipi
72 Promosi
73 Berbagi Suka Dan Duka
74 Malu
75 Nathan yang Nakal
76 Panggilan Baru
77 Kesal
78 Kamu
79 Kado Tasya
80 Kejutan.
81 Minta Maaf
82 Menjaganya Untuk Ku
83 Cacar Air
84 Penjelasan
85 Fiesta
86 Meili Dalam Bahaya
87 Hening
88 Haruka
89 Sangat Sulit
90 Tidak Yakin
91 Sorry
92 Rasa Sakit
93 Jarum suntik
94 Lodeh Menjadi Rendang
95 Merindukanmu
96 Piktor
97 Ide Gila Jessy
98 Memberi Semangat
99 Akhir Ujian
100 Rumah Makan Mariam
101 Tidak Suka
102 Menghindar
103 Untuk Mama
104 Hancur
105 Pantai
106 Publish
107 Hari Patah Hati
108 Prom Night Spesial
109 Hak Milik
110 Vila
111 Baby
112 Berubah
113 Drama Jessy
114 Pengakuan
115 Hamil?
116 Rugi
117 Takut
118 Istri Menyebalkan
119 Butik
120 Firasat
121 Kenyataan Pahit
122 Kritis
123 Tidak Berasa
124 Nenek Sadarkan Diri
125 Mengakhiri
126 Masa Lalu
127 Bertemu Kembali
128 Suasana Tegang
129 Baby Boy?
130 Kembali
131 Pindah
132 Aku Baik-baik Saja
133 Penyesalan Yang Terlambat
134 Mencoba Ikhlas (END)
135 pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pronolog
2
Di Keluarkan Dari Sekolah
3
Tinggal Bersama Nenek
4
Mall
5
Sekolah Baru
6
Satu Sekolah
7
Nathan
8
Hukuman
9
Ketua OSIS
10
Angkringan
11
Berpelukan
12
Bertemu Mama
13
Saudara
14
Kamu menikah ya?
15
Hukuman Lagi
16
Pikir-pikir dulu
17
Makan Siang Bersama
18
Apa Pria Tua?
19
Setuju
20
Calon Suami
21
Pemaksaan
22
Teman kecil
23
Roti Sobek
24
Sekolah Lama
25
Curang
26
Membela Diri
27
Percikan Api
28
Main
29
Persiapan Hampir 100%
30
Jalan Lain
31
Dua Hari Lagi
32
Malu
33
Meminta Restu
34
Andai
35
H-1
36
Sah
37
Pergi tanpa doa
38
Takut Khilaf
39
Pulang
40
Nafkah
41
Suami
42
Siti
43
Rencana Liburan
44
Naik Motor
45
Liburan
46
Liburan 2
47
Secuil Rindu
48
Kembali
49
Gadis Yang Sama
50
Kesal
51
Terjawab Sudah
52
Rasa Nyaman
53
Apa Lo Kecewa?
54
Di Hukum Bersama
55
Undangan Makan
56
Seseorang
57
Makan Malam
58
Sakit Tak Berdarah
59
Rumah Sakit
60
Lelah
61
Salah Tingkah
62
Perlu Gue Bantu Lepas?
63
Pulang
64
Kejutan
65
Menyentuh Lainnya
66
Tragedi Pagi Hari
67
Memperbaiki Hubungan
68
Terima Kasih
69
Bekal
70
Pelajaran Biologi
71
Mencicipi
72
Promosi
73
Berbagi Suka Dan Duka
74
Malu
75
Nathan yang Nakal
76
Panggilan Baru
77
Kesal
78
Kamu
79
Kado Tasya
80
Kejutan.
81
Minta Maaf
82
Menjaganya Untuk Ku
83
Cacar Air
84
Penjelasan
85
Fiesta
86
Meili Dalam Bahaya
87
Hening
88
Haruka
89
Sangat Sulit
90
Tidak Yakin
91
Sorry
92
Rasa Sakit
93
Jarum suntik
94
Lodeh Menjadi Rendang
95
Merindukanmu
96
Piktor
97
Ide Gila Jessy
98
Memberi Semangat
99
Akhir Ujian
100
Rumah Makan Mariam
101
Tidak Suka
102
Menghindar
103
Untuk Mama
104
Hancur
105
Pantai
106
Publish
107
Hari Patah Hati
108
Prom Night Spesial
109
Hak Milik
110
Vila
111
Baby
112
Berubah
113
Drama Jessy
114
Pengakuan
115
Hamil?
116
Rugi
117
Takut
118
Istri Menyebalkan
119
Butik
120
Firasat
121
Kenyataan Pahit
122
Kritis
123
Tidak Berasa
124
Nenek Sadarkan Diri
125
Mengakhiri
126
Masa Lalu
127
Bertemu Kembali
128
Suasana Tegang
129
Baby Boy?
130
Kembali
131
Pindah
132
Aku Baik-baik Saja
133
Penyesalan Yang Terlambat
134
Mencoba Ikhlas (END)
135
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!