Setuju

Hingga keesokan harinya di meja makan Mariam di kejutkan dengan keadaan Jessy. Wajah cantik itu di hiasi dengan mata panda yang cukup jelas.

"Astaga!" pekik Mariam. "Sayang, kenapa wajah cantikmu sekarang berubah menjadi sundel bolong?"

Mata Jessy melebar mendengar itu. Tapi ia tidak berniat menjawabnya. Bahkan makanan yang masuk ke dalam mulutnya terasa hambar.

"Sayang, langsung pulang nanti. Kamu harus bersiap-siap!" teriak Mariam ketika Jessy melajukan motornya akan berangkat sekolah.

*

*

Saat malam hari Jessy semakin gugup di dalam kamarnya. "Kenapa jika seperti ini, jam cepat sekali berputarnya."

Sedari tadi ia menggerutu tidak jelas, ada saja yang menjadi bahan kekesalan nya.

Malam ini Jessy terlihat sangat cantik. Kali ini ia berpenampilan berbeda dengan sedikit feminim.

Gaun bewarna peach melekat sempurna di tubuhnya, dan riasan tipis yang semakin mempercantik nya. Rambutnya kali ini juga di tata berbeda dengan curly di bagian bawah.

Tentu saja semua itu adalah karya dari Mariam neneknya.

"Tenang Jessy," ia mencoba menenangkan dirinya sendiri. Meraup udara sebanyak-banyak nya kemudian menghembuskan nya perlahan.

"Ingat, ini hanya pertemuan. Kemungkinan-kemungkinan lainnya masih saja bisa terjadi, bisa saja dia akan menolak perjodohan ini." Jessy tersenyum. Ia membayangkan bahwa orang yang akan di jodohkan dengan nya akan menolak.

Klek.

Pintu kamar Jessy terbuka dari luar, terlihat Mira di ambang pintu. "Boleh Mama masuk?" ucapnya.

Jessy menganggukkan kepalanya.

Mira berjalan ke arah Jessy, kemudian menyentuh lembut pipi gadis itu. "Kamu sangat cantik sayang," pujinya.

Jessy tersenyum tipis. "Terima kasih Ma."

Hingga beberapa saat kemudian, ada seseorang yang memberitahunya bahwa tamu sudah datang. Dan Jessy di suruh untuk turun.

Mira mendampingi Jessy berjalan ke arah ruang tamu di mana semua orang berkumpul.

Dari tangga Jessy melihat keberadaan nenek dan juga papa nya. Selain itu ada sepasang suami istri, dan wanita tua yang seumuran dengan neneknya. Juga seseorang yang Jessy tidak bisa melihatnya, karena posisi duduk yang membelakangi nya.

Mereka sepertinya membicarakan sesuatu, seperti mengingat masa dulu. Hingga semuanya terdiam ketika menyadari kedatangan Jessy.

"Perkenalkan, ini cucu kesayanganku." Mariam menyambut kedatangan Jessy lalu memperkenalkan pada tamu nya. "Jessy, ayo sapa mereka."

Sedangkan gadis itu hanya bisa menundukkan pandangan nya. Sungguh saat ini ia sangat gugup, dan dengan perlahan Jessy menghampiri calon keluarga barunya.

"Sungguh lebih baik gue berkelahi melawan preman," batin Jessy.

Jessy memulai dengan mencium punggung tangan wanita paruh baya yang seumuran dengan Mira. "Assalamu'alaikum, Tante."

"Wa'alaikum salam," jawab wanita itu. Ia tersenyum melihat Jessy. "Kamu cantik, sayang." pujinya.

"Terima kasih," jawab Jessy dengan pipi bersemu merah.

Kemudian Jessy beralih pada laki-laki yang duduk di samping wanita itu, sepertinya itu suaminya dan melakukan hal yang sama mencium punggung tangan nya. Terakhir Jessy menyalami wanita tua seumuran Mariam.

"Ternyata lebih cantik aslinya," cetus wanita tua itu.

"Tentu saja, apa kamu tidak lihat kalau nenek nya saja cantik seperti ini." Mariam membanggakan diri.

Semua tertawa mendengar itu. Jangan lupakan Jessy yang semakin gugup di buatnya, sehingga semakin menundukkan pandangan nya.

"Sayang, perkenalkan ini cucu kesayangan Oma." Wanita tua itu menepuk lengan pria muda yang duduk di sampingnya.

Jessy kemudian mengangkat pandangan nya, rasa gugup semakin menjadi tapi lebih mendominasi rasa penasarannya. Akan seperti apa laki-laki yang menjadi calon tunangan nya. Apakah benar-benar terjadi pikiran buruk tentang calon tunangan nya?

Deg.

Jantung Jessy rasanya seperti berhenti berdetak ketika pandangan nya terkunci dengan seseorang yang sekarang juga menatapnya.

"Lo!" pekik Jessy.

"Jessy yang sopan," interupsi Danu.

"Jadi kalian sudah saling mengenal?" tanya Mariam terkejut tapi bibirnya mengulum senyum. "Memang jodoh tidak akan kemana," seloroh nya.

Lagi-lagi semua orang tertawa.

"Wah, kalau begitu kita tidak usah susah-susah memperkenalkan Jessy dan Nathan." celetuk Oma.

Ya, ternyata laki-laki yang akan di jodohkan dengan Jessy adalah Nathan.

Semua orang kemudian berbincang-bincang ringan. Sedangkan Jessy diam-diam mencuri pandang ke arah Nathan yang ikut dalam perbincangan itu.

Jessy melihat Nathan berbeda malam ini. Biasanya ia melihat Nathan dengan seragam sekolah. Dan hari ini dia memakai pakaian formal, itu semakin membuatnya bersinar. Apalagi saat Nathan tersenyum, pemandangan yang baru di lihatnya. Tampan.

Huh

Tampan?

Jessy segera menggelengkan kepalanya, saat menyadari pikiran konyolnya.

"Sayang ada apa?" Mariam melihat Jessy menggelengkan kepalanya.

Dan kini pandangan semua orang tertuju padanya.

"Tidak apa-apa," jawab Jessy dengan tersenyum kaku.

"Oh ya kalau begitu, kita mulai saja." Oma menginterupsi. "Karena kalian sudah saling mengenal, lebih baik langsung saja bertunangan." imbuhnya.

Semua orang terlihat setuju dengan perkataan Oma.

Mata Jessy membulat mendengar itu, bukan nya tadi rencananya hanya berkenalan? Kenapa sekarang jadi langsung bertunangan.

Oma menoleh ke arah Nathan. "Bagaimana sayang? Kamu setuju kan?"

Jessy lalu menatap Nathan.

"Dia pasti menolaknya kan? Bahkan kita tidak akur sama sekali. Sungguh demi apapun, awas saja jika dia menerimanya." gerutunya dalam hati.

Tapi harapan tinggal harapan. Mata Jessy melotot saat Nathan menganggukkan kepalanya.

"Baik Oma, Nathan setuju."

Duar.

...----------------...

...Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komentarnya ya 🥰. Biar tambah semangat up nya. Kalian juga bisa mempromosikan cerita ini di medsos kalian, biar banyak yang mampir 😁. Maaf ya banyak maunya otor....

Terpopuler

Comments

Puput Regina Putri

Puput Regina Putri

nanti juga klepek "ama nathan🤭

2024-08-16

0

Hera Puspita

Hera Puspita

tambah seru nih 🥰🥰

2024-06-11

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

apa Tasya tdk ikut mama dan papa nya..

2024-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Pronolog
2 Di Keluarkan Dari Sekolah
3 Tinggal Bersama Nenek
4 Mall
5 Sekolah Baru
6 Satu Sekolah
7 Nathan
8 Hukuman
9 Ketua OSIS
10 Angkringan
11 Berpelukan
12 Bertemu Mama
13 Saudara
14 Kamu menikah ya?
15 Hukuman Lagi
16 Pikir-pikir dulu
17 Makan Siang Bersama
18 Apa Pria Tua?
19 Setuju
20 Calon Suami
21 Pemaksaan
22 Teman kecil
23 Roti Sobek
24 Sekolah Lama
25 Curang
26 Membela Diri
27 Percikan Api
28 Main
29 Persiapan Hampir 100%
30 Jalan Lain
31 Dua Hari Lagi
32 Malu
33 Meminta Restu
34 Andai
35 H-1
36 Sah
37 Pergi tanpa doa
38 Takut Khilaf
39 Pulang
40 Nafkah
41 Suami
42 Siti
43 Rencana Liburan
44 Naik Motor
45 Liburan
46 Liburan 2
47 Secuil Rindu
48 Kembali
49 Gadis Yang Sama
50 Kesal
51 Terjawab Sudah
52 Rasa Nyaman
53 Apa Lo Kecewa?
54 Di Hukum Bersama
55 Undangan Makan
56 Seseorang
57 Makan Malam
58 Sakit Tak Berdarah
59 Rumah Sakit
60 Lelah
61 Salah Tingkah
62 Perlu Gue Bantu Lepas?
63 Pulang
64 Kejutan
65 Menyentuh Lainnya
66 Tragedi Pagi Hari
67 Memperbaiki Hubungan
68 Terima Kasih
69 Bekal
70 Pelajaran Biologi
71 Mencicipi
72 Promosi
73 Berbagi Suka Dan Duka
74 Malu
75 Nathan yang Nakal
76 Panggilan Baru
77 Kesal
78 Kamu
79 Kado Tasya
80 Kejutan.
81 Minta Maaf
82 Menjaganya Untuk Ku
83 Cacar Air
84 Penjelasan
85 Fiesta
86 Meili Dalam Bahaya
87 Hening
88 Haruka
89 Sangat Sulit
90 Tidak Yakin
91 Sorry
92 Rasa Sakit
93 Jarum suntik
94 Lodeh Menjadi Rendang
95 Merindukanmu
96 Piktor
97 Ide Gila Jessy
98 Memberi Semangat
99 Akhir Ujian
100 Rumah Makan Mariam
101 Tidak Suka
102 Menghindar
103 Untuk Mama
104 Hancur
105 Pantai
106 Publish
107 Hari Patah Hati
108 Prom Night Spesial
109 Hak Milik
110 Vila
111 Baby
112 Berubah
113 Drama Jessy
114 Pengakuan
115 Hamil?
116 Rugi
117 Takut
118 Istri Menyebalkan
119 Butik
120 Firasat
121 Kenyataan Pahit
122 Kritis
123 Tidak Berasa
124 Nenek Sadarkan Diri
125 Mengakhiri
126 Masa Lalu
127 Bertemu Kembali
128 Suasana Tegang
129 Baby Boy?
130 Kembali
131 Pindah
132 Aku Baik-baik Saja
133 Penyesalan Yang Terlambat
134 Mencoba Ikhlas (END)
135 pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pronolog
2
Di Keluarkan Dari Sekolah
3
Tinggal Bersama Nenek
4
Mall
5
Sekolah Baru
6
Satu Sekolah
7
Nathan
8
Hukuman
9
Ketua OSIS
10
Angkringan
11
Berpelukan
12
Bertemu Mama
13
Saudara
14
Kamu menikah ya?
15
Hukuman Lagi
16
Pikir-pikir dulu
17
Makan Siang Bersama
18
Apa Pria Tua?
19
Setuju
20
Calon Suami
21
Pemaksaan
22
Teman kecil
23
Roti Sobek
24
Sekolah Lama
25
Curang
26
Membela Diri
27
Percikan Api
28
Main
29
Persiapan Hampir 100%
30
Jalan Lain
31
Dua Hari Lagi
32
Malu
33
Meminta Restu
34
Andai
35
H-1
36
Sah
37
Pergi tanpa doa
38
Takut Khilaf
39
Pulang
40
Nafkah
41
Suami
42
Siti
43
Rencana Liburan
44
Naik Motor
45
Liburan
46
Liburan 2
47
Secuil Rindu
48
Kembali
49
Gadis Yang Sama
50
Kesal
51
Terjawab Sudah
52
Rasa Nyaman
53
Apa Lo Kecewa?
54
Di Hukum Bersama
55
Undangan Makan
56
Seseorang
57
Makan Malam
58
Sakit Tak Berdarah
59
Rumah Sakit
60
Lelah
61
Salah Tingkah
62
Perlu Gue Bantu Lepas?
63
Pulang
64
Kejutan
65
Menyentuh Lainnya
66
Tragedi Pagi Hari
67
Memperbaiki Hubungan
68
Terima Kasih
69
Bekal
70
Pelajaran Biologi
71
Mencicipi
72
Promosi
73
Berbagi Suka Dan Duka
74
Malu
75
Nathan yang Nakal
76
Panggilan Baru
77
Kesal
78
Kamu
79
Kado Tasya
80
Kejutan.
81
Minta Maaf
82
Menjaganya Untuk Ku
83
Cacar Air
84
Penjelasan
85
Fiesta
86
Meili Dalam Bahaya
87
Hening
88
Haruka
89
Sangat Sulit
90
Tidak Yakin
91
Sorry
92
Rasa Sakit
93
Jarum suntik
94
Lodeh Menjadi Rendang
95
Merindukanmu
96
Piktor
97
Ide Gila Jessy
98
Memberi Semangat
99
Akhir Ujian
100
Rumah Makan Mariam
101
Tidak Suka
102
Menghindar
103
Untuk Mama
104
Hancur
105
Pantai
106
Publish
107
Hari Patah Hati
108
Prom Night Spesial
109
Hak Milik
110
Vila
111
Baby
112
Berubah
113
Drama Jessy
114
Pengakuan
115
Hamil?
116
Rugi
117
Takut
118
Istri Menyebalkan
119
Butik
120
Firasat
121
Kenyataan Pahit
122
Kritis
123
Tidak Berasa
124
Nenek Sadarkan Diri
125
Mengakhiri
126
Masa Lalu
127
Bertemu Kembali
128
Suasana Tegang
129
Baby Boy?
130
Kembali
131
Pindah
132
Aku Baik-baik Saja
133
Penyesalan Yang Terlambat
134
Mencoba Ikhlas (END)
135
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!