Tinggal Bersama Nenek

Jessy berdecak kesal melihat dua gadis seumuran dengan nya yang telah sengaja menabraknya.

Terlihat dari tatapan mereka yang tidak suka melihat Jessy.

"Apa lo! Gak terima?" hardik dari salah satu mereka.

Sedangkan Jessy hanya menyunggingkan bibirnya, dan membersihkan lengan nya yang tersenggol tadi dengan tangan nya. "Kuman."

Dua gadis itu jelas saja melotot mendengar ucapan Jessy. Niat hati mereka ingin mengerjai Jessy, justru sekarang mereka sendiri yang kesal dengan sikap Jessy.

Jessy pergi begitu saja dari sana tanpa memperdulikan ocehan dua gadis itu. Menurutnya sangat tidak penting untuk meladeninya.

"Ada apa ini?" tanya siswa yang baru datang.

"Ehem, tidak apa-apa." jawab kedua gadis itu dan dengan seketika memasang wajah semanis mungkin.

*

*

Menjelang malam, Jessy baru tiba di rumah. Dan seperti biasanya ia memarkirkan motornya begitu saja di pelataran rumah.

Saat memasuki rumah, di ruang tamu sudah ada Danu dan Mira yang menunggu kepulangan Jessy. Lebih tepatnya Mira yang mencoba meredam emosi suaminya.

"Sudah puas bersenang-senang? Sudah puas membuat keluarga malu!" teriak Danu begitu melihat keberadaan Jessy di ambang pintu.

Jessy memejamkan mata nya, mencoba meredam rasa sesak yang tiba-tiba ia rasakan dari pertanyaan papa nya.

"Sampai kapan kamu akan begini terus!" geram Danu melihat Jessy yang hanya diam saja.

Jessy menghembuskan nafasnya pelan dan mencoba menatap mata Papa nya, mencoba juga tidak terpancing emosi.

Danu beranjak dari duduknya di ikuti Mira yang berdiri di sampingnya.

"Kalau kamu begini terus dan tidak bisa di atur, lebih baik kamu tinggal saja dengan nenekmu. Papa rasanya sudah angkat tangan melihat kenakalan mu!" Danu yang sudah berada di puncak kesabaran nya.

"Pa, jangan begitu. Bagaimanapun, Jessy itu anak kita." Mira terkejut mendengar keputusan suaminya tanpa merundingkan dulu padanya.

"Sudah, Mah. Mama selalu saja memanjakan nya, dan lihat sekarang dia semakin tak terkendali." Danu sekarang yang juga memarahi istrinya.

"Baiklah, kalau itu keinginan Papa." Jessy segera beranjak dari sana menuju ke lantai dua di mana kamarnya berada.

Sakit, tentu saja sakit hati Jessy. Karena papa nya secara tidak langsung telah mengusirnya. Apalagi dari rumah yang selama ini ia tempati menjadi salah satu kenangan bersama mendiang ibu-Nya.

Mengambil ransel, dan memasukkan baju juga beberapa barang yang ia perlukan. Tidak lupa ia membawa pigura yang terdapat foto ia dan ibu nya. Yang selama ini terpajang rapih di atas nakas samping tempat tidurnya.

Sejenak ia mengedarkan pandangan nya menatap sekeliling kamarnya, tempat ternyaman selama ia berada di rumah.

Saat ia berada di tangga, sayup-sayup mendengar perdebatan Danu dan Mira.

"Sayang, Mama mohon jangan pergi." Cegah Mira ketika Jessy berjalan begitu saja melewatinya dan Danu.

"Biarkan saja dia pergi." ucap Danu.

"Pa," Mira yang menghibah.

"Mungkin ketika Jessy pergi, keluarga ini tidak akan malu lagi." Mira menggelengkan kepalanya. Perkataan putri sambungnya itu sungguh ikut menyayat hatinya.

"Itu tidak benar sayang!" teriak Mira ketika Jessy beranjak dari sana menuju motornya, dan perlahan meninggalkan pekarangan rumah.

"Kamu keterlaluan, Pa."

Mira lalu pergi ke kamarnya, dengan hati yang terluka melihat kepergian putrinya.

Sedangkan Danu sekarang duduk terdiam di ruang kerja nya. Ia menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi dan memejamkan matanya.

Sejenak kenangan masa lalu melintas di ingatan nya.

Dulu ketika mendiang istrinya masih ada, Jessy selalu merajuk bila di goda olehnya.

"Jessy tidak boleh nakal, nanti kalau nakal Jessy tinggal saja di rumah Nenek."

"Tidak mau." Mata Jessy yang mulai berkaca-kaca.

"Makanya Jessy tidak boleh nakal, harus jadi anak yang baik."

Dan kini semuanya telah berubah, apalagi semenjak di tinggal istrinya sejak Jessy masih berumur 10 Tahun.

Danu kemudian menggapai ponselnya untuk menghubungi seseorang.

*

*

Jessy melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Berharap semoga angin bisa membawa amarahnya pergi.

Pandangan nya kosong bersama pikiran nya yang entah melayang kemana.

Bahaya, tentu saja. Apalagi berkendara dengan membawa emosi.

Hingga beberapa saat kemudian motor Jessy berhenti pada rumah yang memiliki taman cukup luas di hiasi beberapa tanaman Anggrek.

Jessy meraup udara sebanyak-banyaknya dan menghembuskan nya dengan kasar sebelum turun dari motor.

Baru beberapa langkah Jessy berjalan, pintu rumah itu sudah terbuka dari dalam. "Cucu Nenek datang!"

Rupanya nenek Jessy yang bernama Mariam itu mengetahui kedatangan cucunya. Mungkin dari suran mesin motor Jessy.

Mariam menyambut cucunya dengan bahagia.

Jessy tersenyum melihat ekspresi nenek nya yang bahagia akan kedatangan nya. Lalu berjalan cepat kemudian memeluk wanita tua itu.

"Kenapa kamu lama sekali tidak mengunjungi Nenek, hm?"

"Maafkan cucu mu yang cantik ini Nek, karena lupa jika Jessy mempunyai Nenek yang masih terlihat cantik." rayunya.

"Dasar!" Nenek menepuk punggung Jessy, kemudian melepas pelukan nya.

"Apa kamu akan menginap di sini?" tanya Mariam melihat ransel Jessy yang cukup besar.

"Hm, mungkin lebih lama dari menginap." jawab Jessy dengan tersenyum. "Boleh?"

"Tentu saja boleh, Nenek jadi tidak akan kesepian lagi." Nenek begitu senang melihat cucunya yang mau tinggal bersama nya.

Kemudian Nenek mengajak Jessy masuk ke dalam rumah dan membawanya ke salah satu kamar. Dan Jessy tau itu adalah kamar ibunya dulu sebelum menikah.

"Kamu tidur saja di kamar Ibu mu, dan cepatlah mandi. Kamu tau!! Kamu sangat bau," kelakar Mariam kemudian tertawa.

"Mana mungkin, Nek. Cucumu ini meskipun tidak mandi seminggu tidak akan bau," Jessy yang tidak terima di katakan bau sambil mengendus aroma tubuhnya.

Ha ha ha

Nenek semakin tertawa melihat kelakuan Jessy. "Sudah, sudah. Cepatlah mandi, setelah itu kita makan malam."

Nenek pergi meninggalkan Jessy menuju ke dapur untuk menyiapkan makanan.

Di saat Mariam menata makanan di atas meja makan, ia teringat 1jam yang lalu ketika Danu menelpon nya.

"Halo."

"Iya."

"Bu, bolehkah Danu meminta tolong?"

"Meminta tolong apa?"

"Mungkin, Jessy mulai saat ini akan tinggal bersama Ibu."

Hening.

"Ada apa sebenarnya, Danu?"

"Maafkan Danu yang tidak bisa mendidik Jessy, Bu. Hari ini Jessy di keluarkan lagi dari sekolah."

Mariam menghembuskan nafasnya pelan.

"Mungkin jika tinggal bersama Ibu, Jessy mau berubah. Maafkan Danu, Bu."

"Tidak apa-apa biarkan Jessy tinggal bersama Ibu. Lagi pula Ibu juga kesepian sendiri di rumah."

"Terima kasih, Bu."

Mariam lagi-lagi menghembuskan nafasnya pelan, dan saat melihat Jessy tadi. Ia juga melihat banyak luka di mata cucunya, dan mungkin ini yang terbaik untuk sekarang.

Dan akhirnya mulai malam ini Jessy akan mendapatkan kehidupan yang baru bersama nenek nya. Semoga saja ini awal yang baik.

...----------------...

...Jangan lupa untuk Dukungan nya ya. Vote, like dan komen. Lope lope kalian semua 🥰...

Terpopuler

Comments

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

mending tinggal sama nenek kau Jess biar hidup lebih tenang

2025-01-21

0

Siti Magfiroh

Siti Magfiroh

ntar lg sayang"nya sm nenek eeh neneknya meninggal lagi.. huuaaa

2024-08-09

0

Hera Puspita

Hera Puspita

sedih 😢😢😢

2024-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pronolog
2 Di Keluarkan Dari Sekolah
3 Tinggal Bersama Nenek
4 Mall
5 Sekolah Baru
6 Satu Sekolah
7 Nathan
8 Hukuman
9 Ketua OSIS
10 Angkringan
11 Berpelukan
12 Bertemu Mama
13 Saudara
14 Kamu menikah ya?
15 Hukuman Lagi
16 Pikir-pikir dulu
17 Makan Siang Bersama
18 Apa Pria Tua?
19 Setuju
20 Calon Suami
21 Pemaksaan
22 Teman kecil
23 Roti Sobek
24 Sekolah Lama
25 Curang
26 Membela Diri
27 Percikan Api
28 Main
29 Persiapan Hampir 100%
30 Jalan Lain
31 Dua Hari Lagi
32 Malu
33 Meminta Restu
34 Andai
35 H-1
36 Sah
37 Pergi tanpa doa
38 Takut Khilaf
39 Pulang
40 Nafkah
41 Suami
42 Siti
43 Rencana Liburan
44 Naik Motor
45 Liburan
46 Liburan 2
47 Secuil Rindu
48 Kembali
49 Gadis Yang Sama
50 Kesal
51 Terjawab Sudah
52 Rasa Nyaman
53 Apa Lo Kecewa?
54 Di Hukum Bersama
55 Undangan Makan
56 Seseorang
57 Makan Malam
58 Sakit Tak Berdarah
59 Rumah Sakit
60 Lelah
61 Salah Tingkah
62 Perlu Gue Bantu Lepas?
63 Pulang
64 Kejutan
65 Menyentuh Lainnya
66 Tragedi Pagi Hari
67 Memperbaiki Hubungan
68 Terima Kasih
69 Bekal
70 Pelajaran Biologi
71 Mencicipi
72 Promosi
73 Berbagi Suka Dan Duka
74 Malu
75 Nathan yang Nakal
76 Panggilan Baru
77 Kesal
78 Kamu
79 Kado Tasya
80 Kejutan.
81 Minta Maaf
82 Menjaganya Untuk Ku
83 Cacar Air
84 Penjelasan
85 Fiesta
86 Meili Dalam Bahaya
87 Hening
88 Haruka
89 Sangat Sulit
90 Tidak Yakin
91 Sorry
92 Rasa Sakit
93 Jarum suntik
94 Lodeh Menjadi Rendang
95 Merindukanmu
96 Piktor
97 Ide Gila Jessy
98 Memberi Semangat
99 Akhir Ujian
100 Rumah Makan Mariam
101 Tidak Suka
102 Menghindar
103 Untuk Mama
104 Hancur
105 Pantai
106 Publish
107 Hari Patah Hati
108 Prom Night Spesial
109 Hak Milik
110 Vila
111 Baby
112 Berubah
113 Drama Jessy
114 Pengakuan
115 Hamil?
116 Rugi
117 Takut
118 Istri Menyebalkan
119 Butik
120 Firasat
121 Kenyataan Pahit
122 Kritis
123 Tidak Berasa
124 Nenek Sadarkan Diri
125 Mengakhiri
126 Masa Lalu
127 Bertemu Kembali
128 Suasana Tegang
129 Baby Boy?
130 Kembali
131 Pindah
132 Aku Baik-baik Saja
133 Penyesalan Yang Terlambat
134 Mencoba Ikhlas (END)
135 pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pronolog
2
Di Keluarkan Dari Sekolah
3
Tinggal Bersama Nenek
4
Mall
5
Sekolah Baru
6
Satu Sekolah
7
Nathan
8
Hukuman
9
Ketua OSIS
10
Angkringan
11
Berpelukan
12
Bertemu Mama
13
Saudara
14
Kamu menikah ya?
15
Hukuman Lagi
16
Pikir-pikir dulu
17
Makan Siang Bersama
18
Apa Pria Tua?
19
Setuju
20
Calon Suami
21
Pemaksaan
22
Teman kecil
23
Roti Sobek
24
Sekolah Lama
25
Curang
26
Membela Diri
27
Percikan Api
28
Main
29
Persiapan Hampir 100%
30
Jalan Lain
31
Dua Hari Lagi
32
Malu
33
Meminta Restu
34
Andai
35
H-1
36
Sah
37
Pergi tanpa doa
38
Takut Khilaf
39
Pulang
40
Nafkah
41
Suami
42
Siti
43
Rencana Liburan
44
Naik Motor
45
Liburan
46
Liburan 2
47
Secuil Rindu
48
Kembali
49
Gadis Yang Sama
50
Kesal
51
Terjawab Sudah
52
Rasa Nyaman
53
Apa Lo Kecewa?
54
Di Hukum Bersama
55
Undangan Makan
56
Seseorang
57
Makan Malam
58
Sakit Tak Berdarah
59
Rumah Sakit
60
Lelah
61
Salah Tingkah
62
Perlu Gue Bantu Lepas?
63
Pulang
64
Kejutan
65
Menyentuh Lainnya
66
Tragedi Pagi Hari
67
Memperbaiki Hubungan
68
Terima Kasih
69
Bekal
70
Pelajaran Biologi
71
Mencicipi
72
Promosi
73
Berbagi Suka Dan Duka
74
Malu
75
Nathan yang Nakal
76
Panggilan Baru
77
Kesal
78
Kamu
79
Kado Tasya
80
Kejutan.
81
Minta Maaf
82
Menjaganya Untuk Ku
83
Cacar Air
84
Penjelasan
85
Fiesta
86
Meili Dalam Bahaya
87
Hening
88
Haruka
89
Sangat Sulit
90
Tidak Yakin
91
Sorry
92
Rasa Sakit
93
Jarum suntik
94
Lodeh Menjadi Rendang
95
Merindukanmu
96
Piktor
97
Ide Gila Jessy
98
Memberi Semangat
99
Akhir Ujian
100
Rumah Makan Mariam
101
Tidak Suka
102
Menghindar
103
Untuk Mama
104
Hancur
105
Pantai
106
Publish
107
Hari Patah Hati
108
Prom Night Spesial
109
Hak Milik
110
Vila
111
Baby
112
Berubah
113
Drama Jessy
114
Pengakuan
115
Hamil?
116
Rugi
117
Takut
118
Istri Menyebalkan
119
Butik
120
Firasat
121
Kenyataan Pahit
122
Kritis
123
Tidak Berasa
124
Nenek Sadarkan Diri
125
Mengakhiri
126
Masa Lalu
127
Bertemu Kembali
128
Suasana Tegang
129
Baby Boy?
130
Kembali
131
Pindah
132
Aku Baik-baik Saja
133
Penyesalan Yang Terlambat
134
Mencoba Ikhlas (END)
135
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!