Nathan

Nathan pov.

Hari ini ia dan beberapa anggota OSIS lainya ada agenda untuk meninjau lokasi yang akan di gunakan untuk kegiatan sekolah beberapa hari lagi.

Mereka memutuskan untuk membawa beberapa mobil saja. Mulai pagi ia dan teman-teman nya sudah berkumpul di sekolah dan sebentar lagi akan berangkat.

"Ka, gimana! Sudah beres semuanya?" tanya Nathan pada Raka yang membantu mengecek apa saja yang akan di bawa.

"Beres," jawabnya dengan mengacungkan jempol.

"Ya sudah, kalau begitu semuanya nya ayo berangkat sekarang!" seru Nathan kepada anggota OSIS lain nya.

Nathan, Raka, Tasya, Lisa dan Tia berada satu mobil. Sedangkan anggota lain nya juga masuk ke dalam mobil yang tadi sudah di kelompokkan.

Di dalam mobil yang di kendarai Nathan, suasana nya cukup sunyi. Terdengar hanya suara Lisa dan Tia yang beberapa kali menanyakan beberapa pertanyaan pada Nathan.

Karena di dalam mobil, hanya Tasya sendiri yang masih kelas sebelas. Meskipun ia sudah menjadi anggota OSIS, nyatanya ia dan Lisa juga Tia saja tidak begitu akrab. Padahal anggota OSIS sering terlibat dalam sebuah acara.

Hingga beberapa saat kemudian, mereka sampai pada lokasi yang di pilih oleh pihak sekolah.

"Teman-teman lainya, coba kalian cek keadaan di sekitar sini. Siapa tahu ada sesuatu yang kurang aman saat kita gunakan nanti, dan kita bisa mengantisipasinya. Sedangkan gue, Tasya, sama Raka mau nemuin pengelolah tempat ini." Instruksi Nathan.

"Nathan, gue ikut lo ya." Lisa yang tidak rela berpisah dari Nathan.

Huuuu

Seketika semua menyoraki Lisa. Semua murid juga tahu kalau Lisa mengejar-ngejar Nathan untuk mendapatkan cinta Nathan. Tapi apa mau di kata, nyatanya Nathan tidak tidak mudah di taklukkan.

"Lisa, tugas sudah di bagi masing-masing." tegas Nathan.

Lisa hanya mencebikkan bibirnya, lagi-lagi Tasya yang berada di dekat Nathan.

"Sabar," bisik Tia dengan cekikikan.

"Si*lan lo."

Satu jam kemudian. Nathan, Tasya dan Raka sudah selesai dengan tugas mereka. Tapi kini mereka tidak mendapati anggota OSIS lain nya di sana.

"Kemana mereka pergi?" heran Tasya.

"Mungkin sedang berkeliling, atau cari makanan." sahut Raka.

Akhirnya Nathan dan lain nya memutuskan untuk berkeliling mencari anggota OSIS lain nya, tapi ternyata tidak ada. Akhirnya mereka keluar ke arah jalan. Dan benar saja ternyata teman-teman nya berada di warung dekat sana.

Dari kejauhan, Nathan melihat seorang gadis yang sepertinya sedang berbicara dengan Lisa dan Tia. Tapi ketika mendekat gadis itu ternyata sudah pergi.

"Gimana apa semuanya aman?" Nathan bertanya pada Lisa.

"Tenang saja, semuanya aman." Jawabnya dengan yakin.

"Ya sudah kalau begitu setelah ini kita akan kembali ke sekolah," ujarnya dan di sampaikan oleh Lisa ke yang lain nya.

*

*

Hingga pagi hari, seperti biasa Nathan berkeliling untuk mencari murid yang terlambat masuk atau murid yang membolos di jam pertama pelajaran.

Nathan berkeliling dengan Raka, di mulai dari halaman belakang sekolah, tempat favorit yang selalu di jadikan untuk membolos.

Dan ternyata benar, ada beberapa murid yang bersantai di sana.

"Sampai kapan kalian di sini?" tanya Nathan.

Sontak saja murid yang berada di sana langsung kalang kabut mencoba melarikan diri. Tapi untung Raka dan Nathan dengan cekatan menangkap mereka.

"Nathan, biar gue aja yang bawa mereka ke guru BK." Ujar Raka.

"Ya udah, kalau begitu gue lanjut lagi." Nathan yang kemudian melanjutkan ke arah parkiran. Ternyata di sana kosong.

Tapi ketika langkahnya akan menuju ke koridor sekolah, samar-samar ia mendengar seperti keributan.

Dan saat ia di Koridor ternyata Lisa dan Tia sudah berada di lantai dengan tumpang tindih.

Seperti biasa Lisa selalu mencari perhatian ke padanya. Hingga di detik berikutnya tatapan nya tertuju pada gadis yang sedang berdiri dengan diam.

Nathan ingat, dia adalah gadis yang ada di warung saat ia dan anggota OSIS meninjau lokasi. Dari tatapan nya, Nathan bisa melihat tidak ada ketakutan.

"Apa lo anak baru?" tanya Nathan akhirnya.

Yang di jawab anggukan dari Jessy.

"Ya udah, lo ke kantor kepala sekolah saja. dari sini lurus saja, terus belok kiri." Nathan masih menatap dalam pada Jessy.

"Terimakasih," setelah mengatakan itu Jessy pergi begitu saja dari sana.

"Nathan, kok lo gak hukum dia sih?" Lisa yang tidak terima Jessy lepas begitu saja.

Nathan menghembuskan nafasnya kasar. "Lisa, Tia kalian lari lima kali mengelilingi halaman sekolah."

"Kok gitu!" protes Tia.

"Kalian itu anggota OSIS, tapi sering sekali terlambat." Nathan melihat jam di pergelangan tangan nya. "Bel masuk kurang lima menit, itu tandanya kalian sudah terlambat."

"Pilih hukuman dari gue, atau ke guru BK?" Nathan yang memberi pilihan.

Di saat Nathan sedang mengawasi Lisa dan Tia berlari, ternyata ia melihat Jessy yang berjalan di belakang Bu Sarah.

Ternyata Jessy juga mengarahkan pandangan nya ke halaman sekolah, tapi tertuju pada Lisa dan Tia.

Hingga di detik berikutnya, pandangan mata itu tertuju pada nya. Tapi sayang, Jessy langsung saja membuang pandangan nya.

Sudut bibir Nathan terangkat membentuk sebuah senyuman, tapi sayangnya tidak ada yang mengetahui nya.

Saat jam makan siang, ketika Nathan melewati kelas Tasya. Ia heran melihat semua siswa yang berkumpul di sana. Karena jam istirahat biasanya mereka sudah antri di kantin untuk memesan makanan.

Dan lagi-lagi matanya menangkap keberadaan Jessy. Jadi sekarang ia baru paham kenapa semuanya berkumpul di sini. Tapi sayangnya yang menjadi objek mereka berkumpul justru duduk dengan tenang dan earphone yang terpasang di telinga nya. Bahkan pandangan nya tertuju ke luar jendela.

*

*

Saat bel pulang sekolah, Nathan dan teman-teman nya berkumpul di parkiran seperti biasanya.

Tidak lama setelah itu, teman-teman nya dan murid lain nya mulai heboh.

Ternyata Jessy yang lagi-lagi menjadi pusat nya. Tapi sayang nya gadis itu seolah tidak menyadarinya, tetap santai berjalan dan earphone menjadi teman setia nya.

Saat gadis itu menuju motornya, Lagi-lagi semua di buat terkagum. Biasanya gadis cantik sepertinya lebih menyukai mobil, ia justru lebih menyukai motor gede.

"Nathan, lo kok anteng banget! Ga ada yang jedag jedug gitu ngeliat dia?" tanya Reza.

"Wah jangan-jangan?" goda Ariel. "Lo nggak Normal?"

"Si*lan lo." Umpat Nathan.

"Jangan-jangan lo beneran suka sama Tasya?" tebak Reza.

Karena selama ini banyak teman-teman nya yang menjodohkan mereka, tapi tidak tau apa mereka benar-benar suka atau tidak. Yang jelas mereka terlihat serasi di mata yang lain.

Raka hanya diam mendengarkan obrolan mereka dengan mata yang masih fokus dengan ponsel nya.

"Gue sama dia cuma temen, gak lebih." Jawab Nathan.

Nathan pov end.

...----------------...

...Hayo hayo jangan lupa dukungan nya. Vote kalau masih ada, like juga kalau habis baca. Komen juga boleh....

...Kalau di kasih hadiah, wah.... tambah Terima kasih aku 🥰...

...Sidoarjo, 23.10...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

sempet di sebut Tasya tertegun melihat sosok Jessy saat pertama masuk kelas.. apa Tasya mengenal Jessy..?

2024-06-01

0

_dia_

_dia_

thor..

1. Harusnya itu pov bukan prov
2. Pov dipake buat pandangan salah satu tokoh, jadi bukan dari pandangan authornya

2022-03-07

4

Iin Mmah Eza

Iin Mmah Eza

cerita nya bagus tulisannya juga enak di bacanya tapi yang baca dikit , semangat otor 💪💪

2022-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 Pronolog
2 Di Keluarkan Dari Sekolah
3 Tinggal Bersama Nenek
4 Mall
5 Sekolah Baru
6 Satu Sekolah
7 Nathan
8 Hukuman
9 Ketua OSIS
10 Angkringan
11 Berpelukan
12 Bertemu Mama
13 Saudara
14 Kamu menikah ya?
15 Hukuman Lagi
16 Pikir-pikir dulu
17 Makan Siang Bersama
18 Apa Pria Tua?
19 Setuju
20 Calon Suami
21 Pemaksaan
22 Teman kecil
23 Roti Sobek
24 Sekolah Lama
25 Curang
26 Membela Diri
27 Percikan Api
28 Main
29 Persiapan Hampir 100%
30 Jalan Lain
31 Dua Hari Lagi
32 Malu
33 Meminta Restu
34 Andai
35 H-1
36 Sah
37 Pergi tanpa doa
38 Takut Khilaf
39 Pulang
40 Nafkah
41 Suami
42 Siti
43 Rencana Liburan
44 Naik Motor
45 Liburan
46 Liburan 2
47 Secuil Rindu
48 Kembali
49 Gadis Yang Sama
50 Kesal
51 Terjawab Sudah
52 Rasa Nyaman
53 Apa Lo Kecewa?
54 Di Hukum Bersama
55 Undangan Makan
56 Seseorang
57 Makan Malam
58 Sakit Tak Berdarah
59 Rumah Sakit
60 Lelah
61 Salah Tingkah
62 Perlu Gue Bantu Lepas?
63 Pulang
64 Kejutan
65 Menyentuh Lainnya
66 Tragedi Pagi Hari
67 Memperbaiki Hubungan
68 Terima Kasih
69 Bekal
70 Pelajaran Biologi
71 Mencicipi
72 Promosi
73 Berbagi Suka Dan Duka
74 Malu
75 Nathan yang Nakal
76 Panggilan Baru
77 Kesal
78 Kamu
79 Kado Tasya
80 Kejutan.
81 Minta Maaf
82 Menjaganya Untuk Ku
83 Cacar Air
84 Penjelasan
85 Fiesta
86 Meili Dalam Bahaya
87 Hening
88 Haruka
89 Sangat Sulit
90 Tidak Yakin
91 Sorry
92 Rasa Sakit
93 Jarum suntik
94 Lodeh Menjadi Rendang
95 Merindukanmu
96 Piktor
97 Ide Gila Jessy
98 Memberi Semangat
99 Akhir Ujian
100 Rumah Makan Mariam
101 Tidak Suka
102 Menghindar
103 Untuk Mama
104 Hancur
105 Pantai
106 Publish
107 Hari Patah Hati
108 Prom Night Spesial
109 Hak Milik
110 Vila
111 Baby
112 Berubah
113 Drama Jessy
114 Pengakuan
115 Hamil?
116 Rugi
117 Takut
118 Istri Menyebalkan
119 Butik
120 Firasat
121 Kenyataan Pahit
122 Kritis
123 Tidak Berasa
124 Nenek Sadarkan Diri
125 Mengakhiri
126 Masa Lalu
127 Bertemu Kembali
128 Suasana Tegang
129 Baby Boy?
130 Kembali
131 Pindah
132 Aku Baik-baik Saja
133 Penyesalan Yang Terlambat
134 Mencoba Ikhlas (END)
135 pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pronolog
2
Di Keluarkan Dari Sekolah
3
Tinggal Bersama Nenek
4
Mall
5
Sekolah Baru
6
Satu Sekolah
7
Nathan
8
Hukuman
9
Ketua OSIS
10
Angkringan
11
Berpelukan
12
Bertemu Mama
13
Saudara
14
Kamu menikah ya?
15
Hukuman Lagi
16
Pikir-pikir dulu
17
Makan Siang Bersama
18
Apa Pria Tua?
19
Setuju
20
Calon Suami
21
Pemaksaan
22
Teman kecil
23
Roti Sobek
24
Sekolah Lama
25
Curang
26
Membela Diri
27
Percikan Api
28
Main
29
Persiapan Hampir 100%
30
Jalan Lain
31
Dua Hari Lagi
32
Malu
33
Meminta Restu
34
Andai
35
H-1
36
Sah
37
Pergi tanpa doa
38
Takut Khilaf
39
Pulang
40
Nafkah
41
Suami
42
Siti
43
Rencana Liburan
44
Naik Motor
45
Liburan
46
Liburan 2
47
Secuil Rindu
48
Kembali
49
Gadis Yang Sama
50
Kesal
51
Terjawab Sudah
52
Rasa Nyaman
53
Apa Lo Kecewa?
54
Di Hukum Bersama
55
Undangan Makan
56
Seseorang
57
Makan Malam
58
Sakit Tak Berdarah
59
Rumah Sakit
60
Lelah
61
Salah Tingkah
62
Perlu Gue Bantu Lepas?
63
Pulang
64
Kejutan
65
Menyentuh Lainnya
66
Tragedi Pagi Hari
67
Memperbaiki Hubungan
68
Terima Kasih
69
Bekal
70
Pelajaran Biologi
71
Mencicipi
72
Promosi
73
Berbagi Suka Dan Duka
74
Malu
75
Nathan yang Nakal
76
Panggilan Baru
77
Kesal
78
Kamu
79
Kado Tasya
80
Kejutan.
81
Minta Maaf
82
Menjaganya Untuk Ku
83
Cacar Air
84
Penjelasan
85
Fiesta
86
Meili Dalam Bahaya
87
Hening
88
Haruka
89
Sangat Sulit
90
Tidak Yakin
91
Sorry
92
Rasa Sakit
93
Jarum suntik
94
Lodeh Menjadi Rendang
95
Merindukanmu
96
Piktor
97
Ide Gila Jessy
98
Memberi Semangat
99
Akhir Ujian
100
Rumah Makan Mariam
101
Tidak Suka
102
Menghindar
103
Untuk Mama
104
Hancur
105
Pantai
106
Publish
107
Hari Patah Hati
108
Prom Night Spesial
109
Hak Milik
110
Vila
111
Baby
112
Berubah
113
Drama Jessy
114
Pengakuan
115
Hamil?
116
Rugi
117
Takut
118
Istri Menyebalkan
119
Butik
120
Firasat
121
Kenyataan Pahit
122
Kritis
123
Tidak Berasa
124
Nenek Sadarkan Diri
125
Mengakhiri
126
Masa Lalu
127
Bertemu Kembali
128
Suasana Tegang
129
Baby Boy?
130
Kembali
131
Pindah
132
Aku Baik-baik Saja
133
Penyesalan Yang Terlambat
134
Mencoba Ikhlas (END)
135
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!