Hukuman Lagi

Malam harinya Jessy tidak bisa tidur memikirkan nenek nya yang ingin ia menikah.

Ia tidak habis pikir, entah nenek nya itu mendapat mimpi apa tiba-tiba menyuruhnya menikah.

Meskipun Jessy sudah menolaknya dengan alasan masih sekolah, tapi nenek nya tidak mau menyerah untuk membujuknya.

"Ini kawin gantung, jadi tidak apa-apa. Kamu masih bisa sekolah, karena setelah menikah kamu tidak harus tinggal satu rumah dengan suami kamu." Kata Nenek

"Mau kawin gantung, kawin tengkurep pokoknya gue nggak mau!" kesal Jessy dan membenamkan wajahnya di bantal.

Hingga keesokan harinya Jessy terlambat bangun akibat sepanjang malam ia tidak bisa tidur.

Dengan menggunakan mandi jurus bebek dan tanpa sarapan ia langsung berangkat sekolah.

Jalanan yang padat menambah kesialan nya pagi ini.

Benar saja saat sampai di sekolah, gerbang sekolah sudah tertutup rapat.

"AS*," umpatnya.

Jessy segera putar balik dan menuju tempat parkiran umum yang terletak tidak jauh dari sekolahnya.

"Kesiangan Neng?" tanya tukang parkir sembari memberikan no parkir.

"Nggak, sekolahnya aja yang kepagian masuknya." Setelah menerima no parkir, Jessy kemudian pergi dari sana.

Seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya, Jessy memanjat pagar sekolah. Setelah memastikan di balik tembok pagar aman tidak ada siapa-siapa, Jessy langsung melompat.

"Aman," gumamnya. Ia tak menyianyiakan kesempatan itu, dan berlari menuju kelasnya.

Tapi baru saja ia menginjakkan kaki di koridor sekolah, seseorang sudah menginterupsi nya.

"Telat tujuh menit," ucap Nathan melihat jam tangan nya.

Sebenarnya sedari tadi ia sudah memperhatikan Jessy ketika melompat dari pagar, hanya saja ia membiarkannya.

Langkah Jessy seketika berhenti, ia memejamkan mata. Ternyata keberuntungan tadi yang sempat menghampiri ternyata sudah pergi tertiup angin.

"Si*l," umpatnya dalam hati. Ia kemudian berbalik menatap Nathan yang sekarang juga menatapnya dengan bersendekap.

"Apa hukuman gue," Jessy yang mendahului. Karena jelas Nathan akan memberikan nya hukuman seperti tempo hari.

Nathan tersenyum tipis, seperti biasanya gadis di depannya ini tidak pernah merasa takut.

"Lari, sepuluh putaran." Hukuman yang di berikan Nathan.

Jessy langsung menaruh tasnya di pinggir halaman sekolah, dan menggelung rambutnya. Kemudian ia mulai berlari.

Matahari yang sinarnya mulai menghangat membuatnya sedikit berkeringat.

Tapi karena itu adalah Jessy, justru membuatnya semakin cantik dan menggoda.

Dan tanpa sadar Nathan terus memperhatikan langkah kaki Jessy yang berlari mengelilingi halaman sekolah.

"Sudah," kata Jessy menghampiri Nathan setelah menyelesaikan hukuman nya. Tanpa mendengar jawaban dari Nathan, Jessy pergi begitu saja.

Nathan lagi-lagi tersenyum tipis, gadis cantik itu memang benar-benar berbeda. Kalau semua siswi biasanya akan mencari perhatian terhadapnya, tapi ia justru sangat acuh.

*

*

Jam istirahat telah tiba.

"Jessy, kamu sakit lagi?"

Meili yang memperhatikan selama jam pelajaran Jessy selalu menguap. Bahkan matanya juga terlihat sayu, apalagi lingkaran hitam di bawah matanya yang sedikit terlihat.

Ia juga ingin bertanya, tadi kenapa Jessy bisa terlambat! Dan ia menerima hukuman apa dari ketos tampan sekolah mereka.

"Tidak," jawab Jessy datar. Kemudian ia bersiap memakai earphone nya.

Jessy bukanlah tipe orang yang mudah berbagi masalahnya.

"Ayo ke kantin?" ajak Meili seperti biasanya.

"Meili, gue hari ini nggak ingin kemana-mana." tolaknya, ia berniat ingin tidur sebentar di dalam kelas.

"Tap--"

Meili seketika terdiam saat Jessy menatapnya tajam.

"Ok, ok. Ya sudah, aku pergi dulu kalau begitu." kata Meili dengan tersenyum, kemudian menggandeng tangan Tasya. "Ayo kita pergi sekarang."

Setelah kepergian dua gadis itu, kelas lumayan sepi. Hanya ada beberapa murid yang memang tidak berniat istirahat seperti dirinya.

Dengan earphone yang sudah terpasang di telinga nya tanpa lagu, Jessy bersandar pada sandaran kursi. Ia mulai memejamkan mata, dengan kepala yang bersandar pada dinding di sampingnya.

Hawa dingin yang keluar dari pendingin di kelasnya membuatnya cepat terlelap.

Di kantin Tasya dan Meili yang sedang menikmati makan siang mereka di hampiri oleh Ariel.

"Cantik, di mana gadis cantik satunya?" tanya-nya.

"Ada di kelas kak," jawab Meili. "Kenapa?"

"Oh, tidak apa-apa. Ya sudah kalau begitu." Ariel berniat beranjak dari sana.

Tapi belum ia melangkah, Reza yang duduk di belakang bangku Meili langsung menarik seragamnya. "Bro, lo mau kemana?"

"Ck," Ariel berdecak kesal melihat kelakuan Reza.

"Dilarang curi start," cibir Reza. Kemudian menarik Ariel agar duduk di bangkunya lagi.

Nathan dan Raka hanya diam memperhatikan kedua sahabatnya itu, memperebutkan gadis yang sama sekali tidak melirik mereka.

Jessy mulai membuka matanya, ketika kelas mereka mulai riuh oleh teman-teman nya yang mulai kembali.

Ia merapikan rambutnya, dan menegakkan tubuh nya kemudian menggeliat untuk melemaskan otot-ototnya.

"Jessy!" teriak Meili yang baru kembali. Kemudian berlari kecil ke arah Jessy meninggalkan Tasya.

"Ini," seperti biasa ia memberikan minuman dan roti kepada Jessy. "Biar nggak lapar," ucapnya tersenyum.

Jessy menerima pemberian Meili. "Makasih." Dan mulai memakannya.

"Oh ya tadi ada yang nyariin," beritahu Meili.

Jessy menautkan kedua alisnya. "Siapa?" heran nya. Karena ia tidak mengenal siapa-siapa di sekolah itu selain Meili dan Tasya.

"Kak Ariel."

"Ariel?" Ulang Jessy, tapi ia merasa tidak mengenalnya.

"Ck," Meili berdecak melihat Jessy yang lupa dengan kakak kelasnya yang lumayan tampan itu. "Temen kak Nathan," jelasnya.

"Oh," hanya itu tanggapan Jessy.

"Kok cuma o?"

"Terus harus gimana Meili?"

"Emangnya nggak seneng gitu di cariin cowok cakep?" goda Meili.

Jessy memutar bola matanya malas.

Saat jam pulang sekolah, Ariel dan Reza sudah bersiap menunggu kedatangan Jessy di parkiran. Mencoba peruntungan mereka untuk mendapatkan hati gadis itu.

Sedangkan Nathan hari ini ia pergi terlebih dahulu. Sedangkan Raka seperti biasa sibuk dengan ponselnya.

Dari kejauhan mereka berdua sudah melihat Jessy berjalan di Koridor bersama Meili.

"Bro, do'i dah keluar!" heboh mereka berdua.

Tapi kesenangan mereka tiba-tiba sirna saat Jessy berpisah dengan Meili dan berjalan ke arah gerbang sekolah.

"Kok nggak kesini?" cetus Ariel.

"Iya, padahal udah di tungguin cowok cakep gini." Reza yang juga kecewa.

Saat di parkiran umum, di sana ternyata sangat ramai. Dan kedatangan Jessy menjadi pusat perhatian tersendiri.

Siapa yang tak tergoda melihat gadis cantik seperti dia, meskipun penampilan saat ini jauh dari kata rapi. rambut di cepol, lengan seragam yang di gulung.

Baru saja Jessy akan meninggalkan parkiran, seseorang sudah menghadang nya.

"Hai, kita ketemu lagi." Ujarnya dengan tersenyum.

Jessy hanya menatapnya datar tanpa mau menanggapi.

"Jadi sekarang lo sekolah di sini!" kata seseorang itu. Ia tau dari seragam yang di kenakan Jessy. "Hebat juga lo bisa masuk di sekolah itu," ejeknya.

"Minggir!" usir Jessy.

Ia malas sekali bertemu dengan nya lagi.

...----------------...

...Ayo jangan lupa angpau nya ya, cukup kasih jempol, sama komentarnya 😁. Kalau di kasi vote ya alhamdulillah sekali 😊. Lope-lope semuanya 🥰...

Terpopuler

Comments

Tri Wahyuni

Tri Wahyuni

itu anak laki2 yg 1 sekolahan nya aja Jessi g ada yg kenal dn dia paling cuek sama cowo2 yg cakep kaya apa pun bagi diri nya biasa aja .bagus itu Jes biar g d anggap murahan ...

2024-08-26

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

siapa tuh.. cowok yg membuat Jessy di keluarin dr sekolah sebelumnya..?

2024-06-01

1

fg army

fg army

/Facepalm/

2024-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Pronolog
2 Di Keluarkan Dari Sekolah
3 Tinggal Bersama Nenek
4 Mall
5 Sekolah Baru
6 Satu Sekolah
7 Nathan
8 Hukuman
9 Ketua OSIS
10 Angkringan
11 Berpelukan
12 Bertemu Mama
13 Saudara
14 Kamu menikah ya?
15 Hukuman Lagi
16 Pikir-pikir dulu
17 Makan Siang Bersama
18 Apa Pria Tua?
19 Setuju
20 Calon Suami
21 Pemaksaan
22 Teman kecil
23 Roti Sobek
24 Sekolah Lama
25 Curang
26 Membela Diri
27 Percikan Api
28 Main
29 Persiapan Hampir 100%
30 Jalan Lain
31 Dua Hari Lagi
32 Malu
33 Meminta Restu
34 Andai
35 H-1
36 Sah
37 Pergi tanpa doa
38 Takut Khilaf
39 Pulang
40 Nafkah
41 Suami
42 Siti
43 Rencana Liburan
44 Naik Motor
45 Liburan
46 Liburan 2
47 Secuil Rindu
48 Kembali
49 Gadis Yang Sama
50 Kesal
51 Terjawab Sudah
52 Rasa Nyaman
53 Apa Lo Kecewa?
54 Di Hukum Bersama
55 Undangan Makan
56 Seseorang
57 Makan Malam
58 Sakit Tak Berdarah
59 Rumah Sakit
60 Lelah
61 Salah Tingkah
62 Perlu Gue Bantu Lepas?
63 Pulang
64 Kejutan
65 Menyentuh Lainnya
66 Tragedi Pagi Hari
67 Memperbaiki Hubungan
68 Terima Kasih
69 Bekal
70 Pelajaran Biologi
71 Mencicipi
72 Promosi
73 Berbagi Suka Dan Duka
74 Malu
75 Nathan yang Nakal
76 Panggilan Baru
77 Kesal
78 Kamu
79 Kado Tasya
80 Kejutan.
81 Minta Maaf
82 Menjaganya Untuk Ku
83 Cacar Air
84 Penjelasan
85 Fiesta
86 Meili Dalam Bahaya
87 Hening
88 Haruka
89 Sangat Sulit
90 Tidak Yakin
91 Sorry
92 Rasa Sakit
93 Jarum suntik
94 Lodeh Menjadi Rendang
95 Merindukanmu
96 Piktor
97 Ide Gila Jessy
98 Memberi Semangat
99 Akhir Ujian
100 Rumah Makan Mariam
101 Tidak Suka
102 Menghindar
103 Untuk Mama
104 Hancur
105 Pantai
106 Publish
107 Hari Patah Hati
108 Prom Night Spesial
109 Hak Milik
110 Vila
111 Baby
112 Berubah
113 Drama Jessy
114 Pengakuan
115 Hamil?
116 Rugi
117 Takut
118 Istri Menyebalkan
119 Butik
120 Firasat
121 Kenyataan Pahit
122 Kritis
123 Tidak Berasa
124 Nenek Sadarkan Diri
125 Mengakhiri
126 Masa Lalu
127 Bertemu Kembali
128 Suasana Tegang
129 Baby Boy?
130 Kembali
131 Pindah
132 Aku Baik-baik Saja
133 Penyesalan Yang Terlambat
134 Mencoba Ikhlas (END)
135 pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pronolog
2
Di Keluarkan Dari Sekolah
3
Tinggal Bersama Nenek
4
Mall
5
Sekolah Baru
6
Satu Sekolah
7
Nathan
8
Hukuman
9
Ketua OSIS
10
Angkringan
11
Berpelukan
12
Bertemu Mama
13
Saudara
14
Kamu menikah ya?
15
Hukuman Lagi
16
Pikir-pikir dulu
17
Makan Siang Bersama
18
Apa Pria Tua?
19
Setuju
20
Calon Suami
21
Pemaksaan
22
Teman kecil
23
Roti Sobek
24
Sekolah Lama
25
Curang
26
Membela Diri
27
Percikan Api
28
Main
29
Persiapan Hampir 100%
30
Jalan Lain
31
Dua Hari Lagi
32
Malu
33
Meminta Restu
34
Andai
35
H-1
36
Sah
37
Pergi tanpa doa
38
Takut Khilaf
39
Pulang
40
Nafkah
41
Suami
42
Siti
43
Rencana Liburan
44
Naik Motor
45
Liburan
46
Liburan 2
47
Secuil Rindu
48
Kembali
49
Gadis Yang Sama
50
Kesal
51
Terjawab Sudah
52
Rasa Nyaman
53
Apa Lo Kecewa?
54
Di Hukum Bersama
55
Undangan Makan
56
Seseorang
57
Makan Malam
58
Sakit Tak Berdarah
59
Rumah Sakit
60
Lelah
61
Salah Tingkah
62
Perlu Gue Bantu Lepas?
63
Pulang
64
Kejutan
65
Menyentuh Lainnya
66
Tragedi Pagi Hari
67
Memperbaiki Hubungan
68
Terima Kasih
69
Bekal
70
Pelajaran Biologi
71
Mencicipi
72
Promosi
73
Berbagi Suka Dan Duka
74
Malu
75
Nathan yang Nakal
76
Panggilan Baru
77
Kesal
78
Kamu
79
Kado Tasya
80
Kejutan.
81
Minta Maaf
82
Menjaganya Untuk Ku
83
Cacar Air
84
Penjelasan
85
Fiesta
86
Meili Dalam Bahaya
87
Hening
88
Haruka
89
Sangat Sulit
90
Tidak Yakin
91
Sorry
92
Rasa Sakit
93
Jarum suntik
94
Lodeh Menjadi Rendang
95
Merindukanmu
96
Piktor
97
Ide Gila Jessy
98
Memberi Semangat
99
Akhir Ujian
100
Rumah Makan Mariam
101
Tidak Suka
102
Menghindar
103
Untuk Mama
104
Hancur
105
Pantai
106
Publish
107
Hari Patah Hati
108
Prom Night Spesial
109
Hak Milik
110
Vila
111
Baby
112
Berubah
113
Drama Jessy
114
Pengakuan
115
Hamil?
116
Rugi
117
Takut
118
Istri Menyebalkan
119
Butik
120
Firasat
121
Kenyataan Pahit
122
Kritis
123
Tidak Berasa
124
Nenek Sadarkan Diri
125
Mengakhiri
126
Masa Lalu
127
Bertemu Kembali
128
Suasana Tegang
129
Baby Boy?
130
Kembali
131
Pindah
132
Aku Baik-baik Saja
133
Penyesalan Yang Terlambat
134
Mencoba Ikhlas (END)
135
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!