Saudara

Semua terus mencari keberadaan Jessy, berteriak dan menajamkan penglihatan sudah mereka lakukan. Tapi hingga setengah jam mereka mencari tapi belum membuahkan hasil.

Raka dan Reza terus masuk ke dalam kawasan yang semakin lebat di tumbuhi pepohonan besar.

"Ka, apa lo yakin tuh cewek sampai ke sini?"

Reza terlihat ragu, karena mereka berjalan cukup jauh. Apalagi susana yang sedikit mencekam di malam hari.

"Gue nggak yakin juga, tapi kita coba aja dulu. Kalau beberapa meter lagi nggak ada hasil kita patar balik."

Raka hanya mencoba peruntungan, siapa tau gadis yang ia cari ada di sana.

Ternyata, beberapa meter dari mereka terlihat seperti cahaya.

"Raka, itu apa? Bukan Tante kunti kan?"

Reza yang sedikit merinding.

"Nggak ada gituan di sini."

Raka terus berjalan ke arah cahaya itu. Dan saat sudah dekat ternyata itu cahaya dari senter ponsel.

"Jangan-jangan ini punya Jessy!" tebak Raka dan mengambil ponsel Jessy.

"Tapi di mana dia?" Reza yang mengedarkan pandangannya tapi tidak menemukan gadis itu.

"Tunggu, tunggu. Za, lo denger nggak?" Raka seperti mendengar suara tapi begitu lirih.

"Raka lo jagan nakutin gue, suara apaan!"

Reza justru dengan pemikiran lainnya.

"Ck." Raka berdecak kesal dengan kelakuan Reza, dari tadi yang ada di pikirannya hanya hantu.

Kemudian Raka memejamkan matanya agar lebih jelas dari mana sumber suara itu.

Dan saat ia benar-benar yakin, Raka kemudian turun ke bawah.

"Woy, Raka. Lo mau kemana?" Reza yang di tinggalkan begitu saja.

Saat mereka berdua turun ke bawah, betapa terkejutnya melihat keadaan Jessy yang tidak sadarkan diri dengan beberapa luka-luka di sekujur tubuh.

Raka mencoba membangunkan Jessy, tapi mata gadis itu masih saja terpejam. Hanya kata "Mama" yang terdengar lirih dari mulutnya.

Raka kemudian langsung menggendong tubuh Jessy.

"Za lo di depan, bagian nerangin jalan." ujar Raka.

Di sisi lain semua orang yang mencari Jessy sudah kembali karena tidak menemukannya, termasuk Nathan.

Sedangkan Meili, gadis itu semakin menangis. Ia menyesal kenapa harus meninggalkan Jessy sendirian. Kalau saja ia tidak mendengarkan ucapan Jessy mungkin semuanya tidak akan seperti ini.

Hingga kemudian dari kejauhan Reza datang dengan berteriak, memberitahukan bahwa mereka telah menemukan Jessy.

Nathan langsung mendekat ke arah Raka yang menggendong Jessy. Ia melepas jaket untuk menutupi tubuh Jessy yang sudah mulai menggigil. Ada perasaan lega setelah melihat gadis itu sudah di temukan.

Tak terkecuali Meili dan Tasya yang juga langsung mendekat ke arah Jessy. Dan lagi-lagi Meili semakin histeris melihat keadaan temannya.

"Ayo segera bawah ke rumah sakit." Pak guru menginterupsinya.

Hingga beberapa saat kemudian mereka sampai di rumah sakit terdekat.

Guru, Nathan, Raka, Meili dan Tasya harap-harap cemas menunggu di depan UGD.

Dan doa mereka sama, yaitu semoga tidak terjadi apa-apa dengan Jessy.

10 menit.

45 menit.

1 jam kemudian, pintu UGD itu baru terbuka.

"Bagaimana keadaan murid saya?" tanya guru pada Dokter yang baru keluar dari ruang UGD.

"Keadaan murid bapak sudah tidak apa-apa. Untuk luka di dahinya dia mendapat tiga jahitan," jelas Dokter.

Semuanya dapat bernafas lega setelah mendengar keadaan Jessy dari Dokter.

"Pasien akan di pindahkan sebentar lagi ke ruang rawat inap, kalau begitu saya permisi." Dokter berlalu dari sana.

Saat Jessy sudah di pindahkan, tak lama pintu rawat itu terbuka dari luar.

"Jessy," Mira langsung mendekat ke arah ranjang di mana Jessy masih memejamkan mata.

Tasya memang menghubungi orang tuanya saat Jessy baru di temukan tadi.

"Bukanya, Nyonya dan Tuan adalah orang tua dari Tasya?" tanya guru mereka.

"Jessy memang saudara Tasya Pak," jelas Danu.

Sontak saja semua yang berada di sana terkejut, pasalnya di sekolah kedua gadis itu tidak seperti saudara pada umumnya.

"Ya Tuhan," pekik Meili langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan nya.

"Terima kasih Pak, sudah menolong putri saya." ujar Danu.

"Tidak apa-apa, ini semua juga berkat teman-teman Jessy yang juga membantu. Kalau begitu saya permisi dulu," Pak guru kemudian kembali ke tempat acara sekolah. Begitupun Nathan, Raka dan juga Meili.

Tiga remaja itu kemudian berpamitan kepada Danu dan Mira, setelah itu pergi dari sana.

"Sayang, kembalilah bersama mereka. Di sini sudah ada kami yang menjaga Jessy."

Danu yang melihat Tasya masih berada di sana.

"Apa benar tidak apa-apa Pa?"

Tasya ragu meninggalkan Jessy.

"Iya," jawab Danu.

Akhirnya Tasya pergi menyusul guru nya.

Kemudian Danu melihat ke arah istrinya yang begitu khawatir terhadap Jessy. "Kenapa selalu saja membuat masalah!" ucap Danu yang ia tujukan kepada Jessy.

Mira langsung menatap ke arah suaminya. "Kenapa Mas bilang begitu? Ini itu musibah."

Mira tidak percaya suaminya bisa berbicara seperti itu.

Tapi Danu hanya diam tidak menanggapi ucapan istrinya.

*

*

Dua hari berlalu, hari ini Jessy sudah di perbolehkan pulang. Dua hari di rumah sakit, Ibu sambungnya yang selalu menemaninya.

Jessy berpesan pada Mira agar tidak memberitahukan keadaanya pada Mariam. Ia tidak mau membuat Neneknya khawatir dengan keadaanya.

"Sayang, kamu pulang ke rumah ya?" pinta Mira.

Jessy menggelengkan kepala. "Jessy sudah nyaman tinggal bersama Nenek."

Hati Mira sedikit terluka mendapat penolakan putri sambungnya itu. Terluka karena ia ingat bagaimana awal Jessy harus tinggal bersama Neneknya.

Mira kemudian tersenyum. "Ya sudah tidak apa-apa, nanti kalau kamu ingin pulang, kamu bilang ya! Nanti Mama jemput."

Jessy hanya tersenyum tipis, meskipun hubungannya dengan Mira masih terasa kaku. Tapi Jessy tetap beruntung mempunyai Ibu pengganti seperti Mira.

Hingga siang hari mobil yang di tumpangi Jessy sudah sampai di pelataran rumah Mariam. "Apa Mama mau mampir dulu?" Tanya Jessy sebelum turun dari mobil.

"Mungkin lain waktu sayang," jawab Mira dengan mengusap kepala Jessy. Ia masih sungkan jika bertamu ke rumah Mariam yang notabene nya adalah mantan mertua suaminya.

"Kalau begitu Jessy pulang dulu," pamitnya.

"Kamu jaga kesehatan sayang," pesan Mira yang di angguki Jessy.

Kemudian mereka berpisah.

Saat akan masuk ke dalam rumah Jessy meraup udara sebanyak-banyaknya, dan menghembuskan nya secara perlahan. Ia harus berpikir alasan logis apa yang harus ia jelaskan pada neneknya.

Ketika Jessy membuka pintu depan, ternyata terlihat Mariam yang sedang bersantai menonton acara televisi.

"Jessy pulang Nek."

Teriak Jessy.

Mariam seketika menoleh ke arah Jessy. Matanya membulat melihat keadaan Jessy.

Dengan kening tertempel plester, dan tubuhnya yang masih terlihat sedikit lecet-lecet.

Mariam mendekat ke arah Jessy, dan mengamati ke adaan cucunya.

"Jessy kamu pergi ke acara sekolah, apa habis berperang? Kenapa bisa jadi begini?"

Mariam mengelilingi tubuh Jessy.

Sedangkan Jessy yang tadi sudah menyiapkan alasan untuk Nenek, seketika buyar setelah mendengar pertanyaan Mariam.

Perang?

...----------------...

...Ayo ayo, jangan lupa jempolnya🥰. Biar othor tambah semangat up-nya....

Terpopuler

Comments

Puput Regina Putri

Puput Regina Putri

syukurlah ibu sambung nya baik...

2024-08-16

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

tenaganya salah total.. ternyata si Raka yg beliin Jessy...

2024-06-01

0

мєσωzα

мєσωzα

nenek selalu bisa bikin ketawa.. 😂

2023-03-24

3

lihat semua
Episodes
1 Pronolog
2 Di Keluarkan Dari Sekolah
3 Tinggal Bersama Nenek
4 Mall
5 Sekolah Baru
6 Satu Sekolah
7 Nathan
8 Hukuman
9 Ketua OSIS
10 Angkringan
11 Berpelukan
12 Bertemu Mama
13 Saudara
14 Kamu menikah ya?
15 Hukuman Lagi
16 Pikir-pikir dulu
17 Makan Siang Bersama
18 Apa Pria Tua?
19 Setuju
20 Calon Suami
21 Pemaksaan
22 Teman kecil
23 Roti Sobek
24 Sekolah Lama
25 Curang
26 Membela Diri
27 Percikan Api
28 Main
29 Persiapan Hampir 100%
30 Jalan Lain
31 Dua Hari Lagi
32 Malu
33 Meminta Restu
34 Andai
35 H-1
36 Sah
37 Pergi tanpa doa
38 Takut Khilaf
39 Pulang
40 Nafkah
41 Suami
42 Siti
43 Rencana Liburan
44 Naik Motor
45 Liburan
46 Liburan 2
47 Secuil Rindu
48 Kembali
49 Gadis Yang Sama
50 Kesal
51 Terjawab Sudah
52 Rasa Nyaman
53 Apa Lo Kecewa?
54 Di Hukum Bersama
55 Undangan Makan
56 Seseorang
57 Makan Malam
58 Sakit Tak Berdarah
59 Rumah Sakit
60 Lelah
61 Salah Tingkah
62 Perlu Gue Bantu Lepas?
63 Pulang
64 Kejutan
65 Menyentuh Lainnya
66 Tragedi Pagi Hari
67 Memperbaiki Hubungan
68 Terima Kasih
69 Bekal
70 Pelajaran Biologi
71 Mencicipi
72 Promosi
73 Berbagi Suka Dan Duka
74 Malu
75 Nathan yang Nakal
76 Panggilan Baru
77 Kesal
78 Kamu
79 Kado Tasya
80 Kejutan.
81 Minta Maaf
82 Menjaganya Untuk Ku
83 Cacar Air
84 Penjelasan
85 Fiesta
86 Meili Dalam Bahaya
87 Hening
88 Haruka
89 Sangat Sulit
90 Tidak Yakin
91 Sorry
92 Rasa Sakit
93 Jarum suntik
94 Lodeh Menjadi Rendang
95 Merindukanmu
96 Piktor
97 Ide Gila Jessy
98 Memberi Semangat
99 Akhir Ujian
100 Rumah Makan Mariam
101 Tidak Suka
102 Menghindar
103 Untuk Mama
104 Hancur
105 Pantai
106 Publish
107 Hari Patah Hati
108 Prom Night Spesial
109 Hak Milik
110 Vila
111 Baby
112 Berubah
113 Drama Jessy
114 Pengakuan
115 Hamil?
116 Rugi
117 Takut
118 Istri Menyebalkan
119 Butik
120 Firasat
121 Kenyataan Pahit
122 Kritis
123 Tidak Berasa
124 Nenek Sadarkan Diri
125 Mengakhiri
126 Masa Lalu
127 Bertemu Kembali
128 Suasana Tegang
129 Baby Boy?
130 Kembali
131 Pindah
132 Aku Baik-baik Saja
133 Penyesalan Yang Terlambat
134 Mencoba Ikhlas (END)
135 pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pronolog
2
Di Keluarkan Dari Sekolah
3
Tinggal Bersama Nenek
4
Mall
5
Sekolah Baru
6
Satu Sekolah
7
Nathan
8
Hukuman
9
Ketua OSIS
10
Angkringan
11
Berpelukan
12
Bertemu Mama
13
Saudara
14
Kamu menikah ya?
15
Hukuman Lagi
16
Pikir-pikir dulu
17
Makan Siang Bersama
18
Apa Pria Tua?
19
Setuju
20
Calon Suami
21
Pemaksaan
22
Teman kecil
23
Roti Sobek
24
Sekolah Lama
25
Curang
26
Membela Diri
27
Percikan Api
28
Main
29
Persiapan Hampir 100%
30
Jalan Lain
31
Dua Hari Lagi
32
Malu
33
Meminta Restu
34
Andai
35
H-1
36
Sah
37
Pergi tanpa doa
38
Takut Khilaf
39
Pulang
40
Nafkah
41
Suami
42
Siti
43
Rencana Liburan
44
Naik Motor
45
Liburan
46
Liburan 2
47
Secuil Rindu
48
Kembali
49
Gadis Yang Sama
50
Kesal
51
Terjawab Sudah
52
Rasa Nyaman
53
Apa Lo Kecewa?
54
Di Hukum Bersama
55
Undangan Makan
56
Seseorang
57
Makan Malam
58
Sakit Tak Berdarah
59
Rumah Sakit
60
Lelah
61
Salah Tingkah
62
Perlu Gue Bantu Lepas?
63
Pulang
64
Kejutan
65
Menyentuh Lainnya
66
Tragedi Pagi Hari
67
Memperbaiki Hubungan
68
Terima Kasih
69
Bekal
70
Pelajaran Biologi
71
Mencicipi
72
Promosi
73
Berbagi Suka Dan Duka
74
Malu
75
Nathan yang Nakal
76
Panggilan Baru
77
Kesal
78
Kamu
79
Kado Tasya
80
Kejutan.
81
Minta Maaf
82
Menjaganya Untuk Ku
83
Cacar Air
84
Penjelasan
85
Fiesta
86
Meili Dalam Bahaya
87
Hening
88
Haruka
89
Sangat Sulit
90
Tidak Yakin
91
Sorry
92
Rasa Sakit
93
Jarum suntik
94
Lodeh Menjadi Rendang
95
Merindukanmu
96
Piktor
97
Ide Gila Jessy
98
Memberi Semangat
99
Akhir Ujian
100
Rumah Makan Mariam
101
Tidak Suka
102
Menghindar
103
Untuk Mama
104
Hancur
105
Pantai
106
Publish
107
Hari Patah Hati
108
Prom Night Spesial
109
Hak Milik
110
Vila
111
Baby
112
Berubah
113
Drama Jessy
114
Pengakuan
115
Hamil?
116
Rugi
117
Takut
118
Istri Menyebalkan
119
Butik
120
Firasat
121
Kenyataan Pahit
122
Kritis
123
Tidak Berasa
124
Nenek Sadarkan Diri
125
Mengakhiri
126
Masa Lalu
127
Bertemu Kembali
128
Suasana Tegang
129
Baby Boy?
130
Kembali
131
Pindah
132
Aku Baik-baik Saja
133
Penyesalan Yang Terlambat
134
Mencoba Ikhlas (END)
135
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!