Hukuman

Mariam pergi dengan terburu-buru, ia lupa jika hari ini rumah makan nya mendapat banyak pesanan.

Sebenarnya, semalam ia sudah berniat ingin berangkat pagi untuk membantu. Tapi bagaimana lagi karena kenyamanan kasur lah yang lebih menarik ia untuk berselancar di alam mimpi.

"Jessy, Nenek pergi dulu!" teriak Mariam dari luar kamar Jessy.

"Baik Nek," bukan Jessy yang menjawabnya. Justru Mariam sendiri lah yang menjawab, ia terkekeh dengan kekonyolan nya sendiri.

Tapi ia tak punya waktu untuk membangunkan cucu cantiknya itu untuk pergi ke sekolah.

Hingga sinar matahari mulai menghangat, nyatanya Jessy masih nyaman dengan alam mimpi nya.

Kemudian, mata indah itu seketika terbuka lebar saat menyadari kalau dirinya sudah bersekolah kembali.

"Wedus," umpat Jessy saat tau jam sudah menunjukkan pukul 06.30.

Kamar mandi adalah tujuan nya sekarang, dengan menggunakan jurus mandi bebek Jessy segera bersiap-siap.

Tidak ada waktu ia mempercantik diri seperti kemarin.

Cukup ia mengenakan seragam, dan rambut yang di cepol ke atas.

"Nenek," teriaknya. Tapi tidak ada sahutan sama sekali.

"Kemana Nenek! Apa sedang pergi! Kenapa tadi tidak membangunkan ku terlebih dahulu!"

Jessy terus menggerutu, hingga kesialan pagi itu terus bertambah dengan hilang nya kunci motor.

"Kemana lagi tuh kunci!" Jessy terus mencarinya, tapi nihil. Entah ia taruh di mana kemarin, sudah di cari dikamar, ruang tamu, dapur namun tidak ada.

Apalagi ia berburu dengan waktu yang semakin menipis.

Jessy mengeluarkan ponselnya dan segera memesan ojek online, saat ini hanya ojek lah yang dapat membantu nya untuk sampai ke sekolah.

"Semoga saja masih keburu," harap Jessy. Masak iya baru masuk kemarin ia harus membolos. Sebenarnya oke juga jika membolos, tapi bagaimana jika neneknya tau?

Dengan berdiri di depan rumah, Jessy menunggu ojek pesanan nya.

"Neng Jessy?" tanya seseorang yang menaiki sepeda motor dengan menggunakan jaket hijau.

"Iya."

"Ngebut Pak," pinta Jessy setelah menerima helm dan naik di jok belakang.

Tapi, entah mimpi apa Jessy semalam. Meskipun tukang ojek sudah di suruh ngebut, tetap saja gerbang sekolah sudah di tutup ketika ia sudah sampai.

"Terima kasih Pak." Jessy mengembalikan helm dan memberi ongkos.

Jessy mendekat ke arah gerbang sekolah. "Pak!" panggil Jessy pada satpam sekolah.

"Kamu anak baru yang kemarin?" Satpam yang mengenalinya.

"Iya, Pak. Tolong dong di bukain gerbangnya?" Jessy mencoba peruntungan nya dengan memasang wajah melas.

"Kamu baru masuk kemarin, sekarang sudah terlambat. Wah... prestasi yang sangat bagus."

Setelah mengatakan itu, satpam langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan Jessy.

Jessy mencebikkan bibirnya, ternyata rayuan nya tidak mempan. Ia memutar otak bagaimana caranya ia bisa masuk ke sekolah.

Hingga di detik berikutnya sebuah ide muncul di kepalanya. Ia kemudian memutari tembok pagar sekolah. "Satpam edan, udah nggak mau bukain gerbang. Itu mulut masih aja julid," Jessy berjalan dengan menggerutu.

Hingga di pagar belakang sekolah, Jessy mengedarkan pandangan nya. Mencari sesuatu untuk menjadi pijakan nya, karena pagar sekolah yang lumayan tinggi.

Jessy berniat untuk memanjat pagar sekolah saja untuk bisa masuk ke sekolah. Saat ia menemukan kursi kayu yang lumayan usang, segera ia ambil dan ia letakkan dekat pagar sekolah.

Dengan perlahan Jessy mulai naik ke kursi itu, dan tangan nya berpegangan pada atas tembok. Kepalanya menyembul sedikit di balik tembok untuk melihat keadaan sekitar.

"Aman," gumamnya ketika tidak melihat siapapun di sana.

Dengan tenaga ekstra Jessy akhirnya berhasil naik hingga ke atas tembok.

"Perasaan tadi gak tinggi-tinggi amat, tapi sekarang rasanya seperti uji nyali."

Ia bergidik ngeri melihat bawah dari tempatnya sekarang.

"Kalau kaki yang turun duluan, pasti lecet-lecet. Tapi kalau bok*ng duluan yang nyium tanah!!" Jessy mengusap bok*ngnya. "Bisa tepos nih! "

Saat ia bersiap turun, ternyata kaki Jessy tergelincir lebih dulu.

"Aaaaaaa," teriaknya.

Jessy memejamkan mata bersiap setelah ini bok*ngnya tidak akan semok lagi. Tapi hingga beberapa detik berikutnya, ia tak merasakan apapun.

"Kok gak sakit ya?" gumamnya. Bahkan tangan nya kini seperti menempel pada sesuatu yang keras dan hangat. "Apa ini?"

"Sudah puas merabanya?" tanya seseorang.

"Huh!"

Jessy tersentak kaget dan seketika membuka matanya.

"Lo!"

Mata Jessy membulat saat tau kini dia berada dalam gendongan siswa yang kemarin pagi bertemu dengan nya, bahkan telapak tangan nya dengan nyaman berada di dada Nathan.

"Turunin gue!" bentak Jessy.

"Oh, ok." Di detik itu juga Nathan melepaskan Jessy.

"Ouch," pekik Jessy yang langsung terjatuh ke tanah. "Si*lan lo."

"Tadi lo sendiri yang minta gue lepasin, jadi sekarang kenapa lo marah?" heran Nathan.

"Kerena lo cari kesempatan pegang-pegang gue," Jessy berdiri. "Awas lo ya!" hardiknya.

Setelah itu Jessy berniat pergi dari sana, tapi baru saja selangkah Nathan sudah menarik tas punggungnya. "Eits, mau kemana lo?"

"Ya mau pergi ke kelas lah, aneh lo." jawab Jessy.

"Ini sudah telat 10 menit," Nathan melihat jam tangan nya. "Nyapu halaman," imbuhnya.

Mata Jessy jelas saja langsung membulat. "Nggak."

"Jadi lo lebih milih untuk mengunjungi guru BK?" cibir Nathan.

"Ck," Jessy berdecak kesal dengan Nathan yang memberi pilihan sama sekali tidak menguntungkan nya.

"Ya udah, gue pilih nyapu."

Lebih baik Jessy memilih berkeringat menyapu halaman sekolah dari pada harus berurusan dengan guru BK yang akan menjadi panjang urusan nya.

Dengan menghentakkan kakinya Jessy berjalan lebih dulu.

Natha memberikan sapu kepada Jessy. "Sapu sampai bersih," perintahnya tegas.

Jessy menaruh tasnya,kemudian melepas almamater nya dan ia ikat di pinggang. Untung saja sapu yang di beri Nathan sapu yang mempunyai gagang, jadi tidak perlu repot-repot ia membungkuk.

"Yang benar saja, dia nyuruh gue nyapu halaman sekolah segini luasnya." Mulut Jessy tak berhenti menggerutu yang ia tujukan pada Nathan.

Sampai 15 menit berlalu, halaman sekolah itu bukan nya bersih di sapu Jessy, malah bertambah kotor.

"Stop," instruksi Nathan. Kemudian berjalan ke arah Jessy. "Lo gak pernah nyapu?"

Dengan polosnya Jessy menggelengkan kepala.

Lagi-lagi Nathan menghembuskan nafasnya kasar.

Nyatanya meskipun halaman itu sekarang bertambah kotor, tapi terlihat Jessy yang sudah di banjiri keringat akibat menyapu yang tidak ada hasilnya tadi.

Dari kejauhan ternyata banyak siswa yang melihat Jessy melaksanakan hukuman nya. Meskipun ia sekarang di banjiri keringat, nyatanya ia sekarang tetap terlihat cantik dan **** tentunya.

Apalagi Jessy yang hanya mengenakan seragam tanpa almamater nya, jelas membuat dadanya semakin terlihat menonjol.

Nathan yang melihat aksi siswa itu kemudian menatap merek tajam. "Apa kalian juga mau dihukum!" teriaknya.

Sontak saja semua siswa langsung kocar kacir berlarian.

Nathan kembali menatap Jessy. "Ya sudah, sana balik ke kelas lo."

Nathan memutuskan menyudahi hukuman Jessy.

Jessy kemudian memberikan sapunya kepada Nathan dan mengambil tas nya.

"Jangan sampai telat lagi," pesan Nathan waktu Jessy akan beranjak dari sana.

Jessy berbalik. "Gak janji," kemudian melenggang pergi.

...----------------...

...Jangan lupa dukungan nya. Cukup di like, aku udah berterima kasih. Kalau di tinggalin komen, aku juga seneng. Kalau di kasih vote, tambah seneng lagi. Apalagi bonus hadiah, wah.... Terima kasih sekali 🥰...

...Sidoarjo, 23.28...

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Hati hati LO kes... Jarak benci dan cinta tipis bgt

2025-02-26

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kalau ketusnya setiap hari harus keliling sekolah buat mengawasi dan menghukum siswa yg telat dan bolos berarti mereka sering telat masuk kelas dan juga ketinggalan pelajaran dong..?

2024-06-01

0

Yuliaya

Yuliaya

ini Nathan nungguin? Ga masuk kelas Nathannya?

2022-06-14

5

lihat semua
Episodes
1 Pronolog
2 Di Keluarkan Dari Sekolah
3 Tinggal Bersama Nenek
4 Mall
5 Sekolah Baru
6 Satu Sekolah
7 Nathan
8 Hukuman
9 Ketua OSIS
10 Angkringan
11 Berpelukan
12 Bertemu Mama
13 Saudara
14 Kamu menikah ya?
15 Hukuman Lagi
16 Pikir-pikir dulu
17 Makan Siang Bersama
18 Apa Pria Tua?
19 Setuju
20 Calon Suami
21 Pemaksaan
22 Teman kecil
23 Roti Sobek
24 Sekolah Lama
25 Curang
26 Membela Diri
27 Percikan Api
28 Main
29 Persiapan Hampir 100%
30 Jalan Lain
31 Dua Hari Lagi
32 Malu
33 Meminta Restu
34 Andai
35 H-1
36 Sah
37 Pergi tanpa doa
38 Takut Khilaf
39 Pulang
40 Nafkah
41 Suami
42 Siti
43 Rencana Liburan
44 Naik Motor
45 Liburan
46 Liburan 2
47 Secuil Rindu
48 Kembali
49 Gadis Yang Sama
50 Kesal
51 Terjawab Sudah
52 Rasa Nyaman
53 Apa Lo Kecewa?
54 Di Hukum Bersama
55 Undangan Makan
56 Seseorang
57 Makan Malam
58 Sakit Tak Berdarah
59 Rumah Sakit
60 Lelah
61 Salah Tingkah
62 Perlu Gue Bantu Lepas?
63 Pulang
64 Kejutan
65 Menyentuh Lainnya
66 Tragedi Pagi Hari
67 Memperbaiki Hubungan
68 Terima Kasih
69 Bekal
70 Pelajaran Biologi
71 Mencicipi
72 Promosi
73 Berbagi Suka Dan Duka
74 Malu
75 Nathan yang Nakal
76 Panggilan Baru
77 Kesal
78 Kamu
79 Kado Tasya
80 Kejutan.
81 Minta Maaf
82 Menjaganya Untuk Ku
83 Cacar Air
84 Penjelasan
85 Fiesta
86 Meili Dalam Bahaya
87 Hening
88 Haruka
89 Sangat Sulit
90 Tidak Yakin
91 Sorry
92 Rasa Sakit
93 Jarum suntik
94 Lodeh Menjadi Rendang
95 Merindukanmu
96 Piktor
97 Ide Gila Jessy
98 Memberi Semangat
99 Akhir Ujian
100 Rumah Makan Mariam
101 Tidak Suka
102 Menghindar
103 Untuk Mama
104 Hancur
105 Pantai
106 Publish
107 Hari Patah Hati
108 Prom Night Spesial
109 Hak Milik
110 Vila
111 Baby
112 Berubah
113 Drama Jessy
114 Pengakuan
115 Hamil?
116 Rugi
117 Takut
118 Istri Menyebalkan
119 Butik
120 Firasat
121 Kenyataan Pahit
122 Kritis
123 Tidak Berasa
124 Nenek Sadarkan Diri
125 Mengakhiri
126 Masa Lalu
127 Bertemu Kembali
128 Suasana Tegang
129 Baby Boy?
130 Kembali
131 Pindah
132 Aku Baik-baik Saja
133 Penyesalan Yang Terlambat
134 Mencoba Ikhlas (END)
135 pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pronolog
2
Di Keluarkan Dari Sekolah
3
Tinggal Bersama Nenek
4
Mall
5
Sekolah Baru
6
Satu Sekolah
7
Nathan
8
Hukuman
9
Ketua OSIS
10
Angkringan
11
Berpelukan
12
Bertemu Mama
13
Saudara
14
Kamu menikah ya?
15
Hukuman Lagi
16
Pikir-pikir dulu
17
Makan Siang Bersama
18
Apa Pria Tua?
19
Setuju
20
Calon Suami
21
Pemaksaan
22
Teman kecil
23
Roti Sobek
24
Sekolah Lama
25
Curang
26
Membela Diri
27
Percikan Api
28
Main
29
Persiapan Hampir 100%
30
Jalan Lain
31
Dua Hari Lagi
32
Malu
33
Meminta Restu
34
Andai
35
H-1
36
Sah
37
Pergi tanpa doa
38
Takut Khilaf
39
Pulang
40
Nafkah
41
Suami
42
Siti
43
Rencana Liburan
44
Naik Motor
45
Liburan
46
Liburan 2
47
Secuil Rindu
48
Kembali
49
Gadis Yang Sama
50
Kesal
51
Terjawab Sudah
52
Rasa Nyaman
53
Apa Lo Kecewa?
54
Di Hukum Bersama
55
Undangan Makan
56
Seseorang
57
Makan Malam
58
Sakit Tak Berdarah
59
Rumah Sakit
60
Lelah
61
Salah Tingkah
62
Perlu Gue Bantu Lepas?
63
Pulang
64
Kejutan
65
Menyentuh Lainnya
66
Tragedi Pagi Hari
67
Memperbaiki Hubungan
68
Terima Kasih
69
Bekal
70
Pelajaran Biologi
71
Mencicipi
72
Promosi
73
Berbagi Suka Dan Duka
74
Malu
75
Nathan yang Nakal
76
Panggilan Baru
77
Kesal
78
Kamu
79
Kado Tasya
80
Kejutan.
81
Minta Maaf
82
Menjaganya Untuk Ku
83
Cacar Air
84
Penjelasan
85
Fiesta
86
Meili Dalam Bahaya
87
Hening
88
Haruka
89
Sangat Sulit
90
Tidak Yakin
91
Sorry
92
Rasa Sakit
93
Jarum suntik
94
Lodeh Menjadi Rendang
95
Merindukanmu
96
Piktor
97
Ide Gila Jessy
98
Memberi Semangat
99
Akhir Ujian
100
Rumah Makan Mariam
101
Tidak Suka
102
Menghindar
103
Untuk Mama
104
Hancur
105
Pantai
106
Publish
107
Hari Patah Hati
108
Prom Night Spesial
109
Hak Milik
110
Vila
111
Baby
112
Berubah
113
Drama Jessy
114
Pengakuan
115
Hamil?
116
Rugi
117
Takut
118
Istri Menyebalkan
119
Butik
120
Firasat
121
Kenyataan Pahit
122
Kritis
123
Tidak Berasa
124
Nenek Sadarkan Diri
125
Mengakhiri
126
Masa Lalu
127
Bertemu Kembali
128
Suasana Tegang
129
Baby Boy?
130
Kembali
131
Pindah
132
Aku Baik-baik Saja
133
Penyesalan Yang Terlambat
134
Mencoba Ikhlas (END)
135
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!