Izinkan Hati Yang Memilih
HAPPY READING....
______""" _______
Seorang pria bertubuh tinggi dan juga atletis berjalan di sebuah trotoar menuju kampus. Terdapat tas punggung berwarna hitam yang selalu setia menemani di setiap harinya. Pria itu berjalan tanpa henti, jarak tempat tujuan nya dari rumah nya tidak jauh hanya beberapa meter saja jadi dia tak mau membuang-buang modal hanya sekedar sampai di tempat tujuan nya.
Muhammad Rico Ferdian. Pria berumur 24 tahun, tampan, bertubuh tinggi dan atletis, berkulit putih mulus tanpa sedikit pun noda di wajahnya. Rico memiliki mata yang tajam dan juga hidung yang mancung beserta bibir yang begitu seksi kata para kaum hawa yang melihatnya.
Rico adalah pria yang dingin, tak mudah untuk bisa bergaul dengan nya apalagi jika ada seorang cewek yang mau mendekatinya baru beberapa menit saja mereka pasti akan memilih kabur dari hadapannya dari pada tak di anggap kedatangannya seperti seekor nyamuk.
Rico mempunyai usaha kecil-kecilan sebuah bengkel yang tidak terlalu besar yang ia namai " Bengkel Bang Rico " dan juga rumah makan yang menyediakan masakan tradisional Indonesia saja yang di namai " Resto Nusantara " ya karena hanya menu Indonesia lah yang di sediakan di sana.
Selain itu, Rico yang memang memiliki otak yang sangat cerdas dia juga menjadi mentor di salah satu Kampus ternama di kotanya, Kota Jakarta.
" Assalamu'alaikum, kak Rico. " seru seorang gadis berambut sebahu, berjalan di sisi Rico dan terus berusaha menyamakan langkah nya dengan kaki Rico yang jenjang.
Rico melirik lalu menjawab salam gadis yang tinggi nya hanyalah sebahu nya itu dan kembali fokus dengan bumi yang ia pijak " wa'alaikumsalam " jawab nya dengan begitu datar.
" Kak Rico! kenapa Kak Rico nggak pernah naik motor atau mobil sih? kan Feli bisa nebeng! besok bawa motor gede punya Kak Rico ya, sekalian boncengin Feli dan ajak Feli keliling kota " ucap nya dengan manja.
Felisha Apriani, gadis berumur 19 tahun. Felisha dia sangat cantik dia anggun dan memiliki mata berwarna sedikit kebiruan, dia juga mempunyai gigi gingsul yang menambah kesan imut pada nya.
Felisha kini tengah menjadi pelajar di kampus di mana Rico menjadi mentor, Rumah yang berdekatan membuat Felisha selalu saja mengganggu Rico. Tapi sebenarnya Felisha menaruh hati pada Rico namun sikap dingin nya Rico membuat Felisha tak berani mengatakan dengan sebenarnya.
Melihat Rico yang tak menggubris kata-kata Felisha, Felisha menjadi kesal dia tak mau di acuhkan oleh siapapun meskipun itu oleh Rico sekaligus, pria yang menjadi dambaan nya dalam diam.
" Kak Rico,,!! kenapa sih Kak Rico selalu saja diam? apa kak Rico sariawan atau sakit gigi? kalau emang iya, Felisha bisa belikan obat untuk Kak Rico. Tapi Felisha mohon jangan diamkan Feli seperti ini nggak enak kali kak" gerutu Felisha dengan mulut yang kian monyong.
Rico berjalan acuh tak memperdulikan Felisha yang terus mengoceh dan terus menggerutu sembari mengejar langkah Rico yang kian tertinggal. Dengan cekatan Felisha merangkul lengan Rico dan bergelayut manja di sana.
Rico berhenti mendadak, menghembuskan nafas panjang nya seraya menutup mata menahan amarahnya yang ingin meledak.
" kenapa berhenti Kak? " tanya Felisha yang sama sekali tak berfikir kalau yang dia lakukan ini telah membuat hati Rico meradang.
" Lepas, Feli. " lirih Rico namun Felisha malah menggeleng tak mau melepaskan tangan nya dan semakin mengeratkan " saya bilang lepas Feli, LEPAS,,!! imbuh Rico dengan suara tinggi.
Felisha tetap saja kekeuh, dia tak mau melepaskan nya dan terus menggeleng dengan semangat. " tidak Kak. Ayolah Kak, nanti kita telat. " Felisha mengalihkan amarah Rico dengan menarik nya untuk kembali berjalan namun itu tak akan muda untuk Felisha.
Dengan tenaga nya yang kuat Rico berdiri mematung membuat Felisha tak akan mudah menariknya. " bisa lepas nggak,!, aku sudah bilang, Feli. Antara pria dan wanita yang bukan mahram di larang keras bersentuhan, ini akan mendatangkan dosa. Sekarang lepas atau aku tidak mau kenal dengan mu lagi, Lepas,!! " ucap Rico menekankan.
" tapi Kak, kita kan nggak ngapa-ngapain, Feli hanya menggandeng Kak Rico saja apa itu nggak boleh?. Lagian banyak di luaran sana yang malah berpelukan dan berciuman dengan bebas tapi mereka tetap nggak kenapa-napa kan? " jawab Feli yang memang notabene gadis yang ngeyel dan pantang menyerah.
Rico menatap jengah gadis satu ini, karena hanya dialah yang selalu mengejar-ngejar Rico tiada henti. semua kata-kata Rico seakan seperti angin lalu baginya sama sekali tidak di tanggapi.
" kalau begitu kamu cari aja orang yang seperti itu dan pergi lah sejauh-jauhnya dari ku! " tegas Rico sembari melepaskan tangan Feli dengan paksa.
Rico berlalu pergi setelah berhasil melepaskan diri dari Feli, berjalan dengan cepat untuk ke kampus.
" Ihh.!! kak Rico cemen, norak, dan ketinggalan jaman. Bagaimana mungkin hanya bergandengan saja dosa. ish.. bilang aja kalau Kak Rico malu di lihat banyak orang! " ujar Feli seorang diri. " Kak Rico, tunggu..!!. Felisha berlari tunggang langgang mengejar Rico.Rico bagaikan magnet yang selalu menarik Felisha untuk selalu mendekati nya.
__________
" Assalamu'alaikum,, " seru dengan suara yang lantang pada Rico yang hampir saja masuk ke ruangan nya.
Rico menghentikan langkah, membalikkan badan dan langsung menoleh kepada orang yang telah menyapanya barusan." Wa'alaikumsalam.. Pak Farel.. " jawab nya sembari menatap pria yang juga seperjuangan seperti dirinya di kampus itu.
Farel Arkasa, pria yang berumur satu tahun lebih tua dengan Rico, usianya sudah menginjak 25 tahun beberapa bulan yang lalu.
Farel adalah laki-laki tampan yang penuh dengan karisma, tinggi, putih dan juga sangat taat dengan agama. Perbedaan nya sangat jauh dengan Rico yang hanya alakadarnya saja dalam mendalami ilmu agama dan ilmunya, tak begitu banyak dia tau yang dia tau hanyalah sholat yang rajin dengan benar itu saja lah yang Rico ketahui dengan pasti.
Farel adalah mentor muda yang banyak di gemeri oleh para siswa nya. dan dia juga seorang ustadz di salah satu pesantren yang sangat terkenal di kota itu.
Meskipun sekarang hanya menjadi mentor dan ustadz, tapi harta yang Farel miliki tak bisa di ragukan lagi, dia sangat kaya raya dia memiliki sebuah perusahaan yang sudah atas nama dirinya namun masih di kelola oleh kakak nya. Alasan nya Farel masih mau fokus dengan dunia nya yang sekarang, Ustadz dan juga mentor di kampus AA.
" ada apa pak Farel? ada yang bisa saya bantu.?" tanya Rico yang merasa sangat sungkan.
Ilmu, tahta, harta yang Farel miliki membuat Rico merasa sangat minder untuk berteman dengan Farel, apalagi jika sudah soal agama Rico bahkan tak bisa di bandingkan dengan Farel yang sangat taat.
Tapi tidak untuk Farel, berteman bisa dengan siapapun selama tidak membawa pengaruh buruk padanya. Harta bukan lah segalanya, dan Ilmu bisa di cari di mana saja dengan cara apapun, baginya orang yang terlihat tidak mengerti apapun belum tentu derajat nya lebih rendah di bandingkan dengan orang yang berilmu. Bisa saja ada sebuah amalan yang tidak bisa dia lakukan dan mengalahkan derajat nya di sisi Tuhannya.
Farel mengeluarkan sebuah amplop kecil berwarna biru dari tas nya, amplop yang tertulis kata Undangan di sana. Lalu memberikan nya pada Rico " ini undangan untuk pak Rico, saya harap bapak bisa datang. " ujar Farel seraya tersenyum sumringah saat memberikan nya pada Rico.
Rico mengernyit, undangan apa yang bisa membuat seorang Farel bisa begitu bahagia, apa mungkin undangan ulang tahun nya? atau mungkin...?
" Satu minggu lagi saya akan bertunangan, dan saya benar-benar berharap akan kehadiran pak Rico di acara saya " ucap Farel menghapus tanya di dalam kepala Rico.
Rico menjawab senyum Farel dengan senyum kecil nya namun belum berniat untuk membuka dan membaca undangan itu, entah di mana acara akan berlangsung dan dengan siapa Farel akan bertunangan Rico belum ada niatan untuk mengetahui nya, toh masih satu minggu juga kan.
" InsyaAllah saya akan datang pak Farel, saya pasti akan usahakan " jawab Rico.
" baiklah, terima kasih sebelum nya pak Rico. Kalau begitu saya permisi, Assalamualaikum " pamit Farel.
" Wa'alaikumsalam.. " jawab Rico begitu datar.
Rico hanya menatap amplop biru itu sebentar dan membolak-balikan nya sebelum dia akhirnya masuk ke dalam ruangan nya.
Rico menjentikkan bahunya acuh siapapun gadis yang akan menjadi pelabuhan hati seorang Farel belum tentu Rico mengenalnya kan. " Semoga kebahagiaan selalu Allah limpahkan pada anda pak Farel. " ucapnya sembari duduk menaruh tas nya dan membukanya untuk memeriksa pekerjaannya.
Baru saja Rico membuka tas nya dan mengeluarkan laptop nya undangan tadi terjatuh si lantai dan terbuka begitu saja.
" ishh,, " singkat Rico, Rico membungkuk dan mengambil undangan itu dari lantai, dan saat itu juga hatinya langsung berdetak tak karuan setelah nama yang tertera di sana terbaca oleh pikiran nya.
Deg...
" Aisyah Rahma Saputri., tidak mungkin dia kan? " lirihnya yang hatinya langsung tersayat sangat sakit.
BERSAMBUNG.....
____________
JANGAN LUPA SELALU TINGGALKAN JEJAK NYA YA.. RATE, LIKE, KOMEN DAN JUGA VOTE NYA..
TERIMA KASIH 😘😘🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
GMN CERITANYA AISYAH DI TUNANGKN DGN FAREL..
2023-08-30
0
Sulaiman Efendy
FAREL SDH TAU DLU AISYAH JUGA MNYUKAI RICO, SCARA AMANAH, ALMARHUM OPA FAHMI, MNGAMANAHKN RICO JGA AISYAH
2023-08-30
0
Sulaiman Efendy
PASTI TUNANGAN SAMA AISYAH..
2023-08-30
0