Aisyah terus terdiam di dalam mobil Farel, dimana mereka tengah pulang dari kampus. Aisyah terus menatap luar dan tak menghiraukan Farel sama sekali bahkan tak ikutan gabung dengan Meyka dan juga Shelvia yang sedari tadi terus bercanda.
Entah rasa apa yang Aisyah alami sekarang yang jelas dia sama sekali tak ingin berbicara apapun dan dengan siapapun, meskipun dengan Farel sama sekali tidak.
"ada apa dengan Aisyah? apa ini semua terjadi karena tadi? " batin Farel dengan sangat bingung.
Sesekali Farel melirik, mencuri memandangi Aisyah yang terus terdiam. "apakah tasbih tadi benar-benar pemberian dari pak Rico? " batin Farel lagi semakin bingung.
Meyka terdiam saat matanya tak senjata melihat Farel yang terus melihat Aisyah, perhatian nya, pandangan yang penuh cinta membuat Meyka merasa sesak di hatinya. Dia mengagumi Farel tapi dia tak mampu untuk mengatakan apalagi berharap untuk memiliki karena Meyka tak mau membuat semua nya terluka karena perasaan nya yang sepihak.
"aku akan bahagia jika engkau bahagia, Aisyah. Aku akan korbankan semua rasa ini demi dirimu. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa menghapus semua rasa ini. " batin Meyka dengan ikhlas.
Doorrr...
"jangan melamun, Mey. Nanti kesambet loh!" ucap Shelvia mengagetkan.
" hm! " Meyka terjengkit kaget dan langsung menatap Shelvia. " siapa yang melamun sih Kak. lihat tuh! " mata Meyka melirik ke depan menunjukan Farel yang terus menerus mencuri pandang pada Aisyah.
Tanpa pikir panjang Shelvia mengikuti arah pandang Meyka, dan langsung tersenyum melihat itu semuanya.
" oh... jadi... " Shelvia manggut-manggut.
" jadi apa? " tanya Meyka bingung.
Bukanya menjawab Shelvia malah mengangkat kedua bahunya dengan acuh, membuat Meyka sebal dan menyunggingkan bibir nya. " dasar! " gerutunya.
" ekhm!! ekhm!!... " Shelvia berdehem dengan sengaja saat dia terus melihat Farel yang terus curi pandang ke arah Aisyah.
Aisyah menoleh sebentar ke belakang dan melihat Shelvia yang tengah meringis, Aisyah pun geleng-geleng kepalanya pelan. " apa sih? " tanya Aisyah.
" hehehe! bukan apa-apa. Hanya keselek aja. Kayaknya ada biji kedondong yang nyangkut di leher. uhuk uhuk....! "
Lagi-lagi Aisyah menggeleng dan kembali fokus ke arah depan kemudian beralih ke samping.
Sementara Farel dia paham dengan apa yang membuat Shelvia melakukan itu, itu semua terjadi karena ulah dari matanya yang gak berhenti mencuri pandang ke pada Aisyah.
Mobil berhenti di depan Pendopo, Aisyah dan semuanya pun turun. " makasih, Kak. " ucap Aisyah seraya melirik sekilas ke arah Farel. Aisyah melangkah setelah Farel menjawab dan mengangguk kecil.
Di depan Pendopo Aisyah sudah di sambut oleh kedua orang tuanya, Rayyan terlihat bahagia melihat Aisyah yang hari-hari ini menurut dan tak protes sama sekali untuk pulang dan pergi bareng dengan Farel.
Bagaimanapun menurut dirinya Aisyah akan sangat cocok dengan Farel dan juga Farel lah orang yang sangat tepat untuk nya.
" Assalamu'alaikum. " Aisyah meraih tangan Keisha dan juga Rayyan bergantian, mencium punggung tangan nya dengan sangat hormat.
" Papa seneng lihat nya, Syah. Tetaplah jadi anak yang menurut pada orang tua, kami lakukan itu untuk kebaikan mu" ucap Rayyan mengusap bahu Keisha pelan.
Keisha hanya mengangguk dan juga mengelus bahu Aisyah di sisi yang lain.
Sementara Aisyah hanya tersenyum tanpa rasa. Semua yang akan terjadi akan sesuai dengan kehendak-Nya dan Aisyah kini hanya bisa berpasrah apalagi setelah melihat kedekatan Rico dan juga Felisha yang membuat rasa itu tiba-tiba pupus.
" Hmm. " jawab Aisyah singkat " Aisyah mau istirahat, Ma, Pa. " pamit Aisyah dengan wajah yang tak semangat sama sekali.
Rayyan dan Keisha menatap punggung Aisyah yang semakin menjauh, Rayyan tersenyum akhirnya dan akhirnya semua yang dia inginkan bisa di terima oleh Aisyah saat ini.
" lihatlah, Ma. Semua yang Papa katakan pasti akan menjadi nyata. Sekeras apapun Aisyah dia pasti akan mengikuti semua perintah ku " ucap Rayyan percaya diri.
" Hm.,. I-iya Pa. " jawab Keisha gugup.
___________
" Bos kenapa?. Muka ditekuk gitu apa perlu saya setrika-in.? " seru Dante dengan begitu sinis.
Wajah Rico yang masam membuat Bahan bullyan bagi Dante. Kapan lagi bisa menambah wajah bos nya itu semakin bertambah rasa kalau tidak dengan kata-kata nya yang selalu menyudutkan nya.
Dengan tangan terus dengan masakan nya Rico terus diam, tak menanggapi ocehan dari Dante sama sekali.
" Bos! "
" ..."
" Bos!! "
" .. "
" Astaga, Boossss!!! " teriak Dante kesal.
" Hm" jawab Rico acuh.
" Bos patah hati sebelum memiliki ya? atau mungkin sakit karena di tinggal pas lagi sayang-sayangnya, Ya.? Ahayyy... Kayak lagu itu ya.. Di tinggal pas sayang-sayangge, pas lagi jeru-jerune.... Hahaha!! " Tawa Dante menggelegar setelah mulut nya berhasil mengeluarkan nada yang sesuai dengan lagu.
" Oh iya, Bos. Menurut ku, Bos jangan terlalu sedih deh. Lebih baik Bos introspeksi diri. Kalau Bos di jauhkan itu pasti ada dua penyebabnya. Satu. Bisa jadi dia bukan jodoh, Bos. Karena bos tak sebanding dengan nya. Dua. Mungkin memang belum waktunya. Mungkin bos belum pantas untuk sekarang, Karena Allah masih ingin Bos berusaha untuk memantaskan diri terlebih dahulu sebelum menyatukan kalian " ucap Dante begitu menghayati.
Apa yang harus Rico jawab untuk kali ini. Yang Dante katakan memang benar, Rico memang tak sepadan dengan Aisyah bahkan sama sekali tak pantas sebenarnya. Dan jika harus memantaskan diri usaha Rico pastilah sangat besar dan berat untuk bisa pantas bersanding dengan Aisyah.
" kamu memang benar. Mungkin aku memang tak pantas untuk nya. Apalagi jika melihat dari segi harta dan juga ilmu? aku sama sekali tak pantas untuk nya. Mungkin aku yang salah karena terlalu berharap." jawab Rico ngilu.
" Heh!!... Astaga Bos, Kamu pantas menjadi peran utama di film-film. Peran sebagai pria yang teraniaya, ck ck ck... Cinta tak di restui karena perbedaan kasta. Hahaha..!! Lagi-lagi Dante hanya menertawai hal yang menjadi nasib yang mengilukan bagi Rico bos nya.
Pletakkk.....
Centong sayur berhasil mendarat di kening Dante dari tangan Rico. Dia berusaha diam dari tadi dan tak menjawab dengan kata yang sinis di setiap kata Dante, tapi semakin lama semakin nyeleneh membuat Rico semakin kesal.
" belum selesai berkhayal nya!, kamu mau kerja atau mau ngoceh! " ketus Rico dengan mata yang melotot kesal.
Dante langsung menyentuh kening nya yang berhasil mendapatkan hukuman dari Rico. Dante mengeluh sakit dengan mulut nya yang mengerucut. " Huhh!! nggak asyik kamu, Bos. Masak gitu aja marah. Sensian banget kayak cewek lagi dapet. "
"Masih kurang? Mau tambah lagi, iya? tuh yang sebelah kayak iri karena mau juga " sinis Rico lagi.
" No... no... no... Nanti hancur wajah tampan ku, Bos. Bos mau tanggung jawab! "
" Heleh!! tampan lewat mata merem iya! "
" uluh uluh... ngiri bilang Mas... " jawab Dante dengan suara wanita.
" dasar alay!!"
" hahaha!! "
" Bagaimana caranya aku memantaskan diri? apakah setelah aku berhasil apakah aku bisa bersanding dengan nya. Astaghfirullah, Rico. Jika kau ingin mengubah dirimu menjadi yang lebih baik, jangan niatkan hanya karena wanita, tapi niatkan semuanya karena Allah. Astaghfirullahalazim..Rico kau begitu Naif. " Batin Rico.
BERSAMBUNG....
Muhammad Rico Ferdian
Aisyah Rahma Saputri
Semoga bisa mewakili mereka ya..
Jika kurang pas silahkan berimajinasi sendiri. 🤭🤭
Dan maaf untuk Mas tampan dan Mbak cantik pinjem fotonya ya..
🙏🙏🙏🙏🙏
_______________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MEYKA KYKNYA MNYUKAI FAREL, TPI JODOHNYA DANTE...
2023-08-30
0
~🌹eveliniq🌹~
mampir lg semangat selalu
2022-01-04
3
Santai Dyah
meyka yang sabar ya
2021-11-24
3