Aisyah mengusap keringat nya dengan hijab nya. Lelah nya sangat terasa
bertambah saat matanya melihat tumpukan piring yang ada di hadapan nya yang begitu banyak.
Perut nya pun juga sudah kembali keroncongan, namun Aisyah sama sekali tak berani minta apapun dari sana takut dia akan menambah pekerjaan nya mungkin bisa sampai besok kalau Aisyah minta makan lagi di sana.
" Ya Allah, aku sangat lapar dan juga sangat lelah. " ucapnya dengan lemas. " untung saja nyucinya duduk kalau berdiri bisa patah kedua kakiku" keluh nya lagi.
Aisyah kembali dengan tumpukan piring yang begitu banyak di depannya dan
berusaha mengerjakan nya dengan
cepat supaya dia lebih cepat selesai dan bisa pulang.
" Aisyah, Semangat! kamu kan gadis kuat. Semangat! " Aisyah menarik senyum memberikan semangat pada dirinya sendiri yang sebenarnya sudah sangat lelah.
Di saat Aisyah tengah fokus dengan semuanya, Rico datang dengan makanan yang ada di tangan nya. " tekun sekali" puji Rico sembari mengamati Aisyah dari belakang.
" Astaghfirullahalazim, kenapa jantung ku semakin cepat berdetak nya? besok aku harus coba cek ke dokter sebelum hal buruk terjadi padaku. Mungkin ini efek karena terlalu lelah " Batin Rico.
Rico semakin mendekat namun Aisyah sama sekali tidak tau juga tidak menoleh. " Mbak, ini makanan untuk mbak. Setelah itu makan lah dan pekerjaan mbak selesai. " ucap Rico sembari menaruh piring dan gelas nya di meja yang ada di sana.
" Iya Mas, Terima kasih. taruh saja di situ nanti setelah ini saya makan " jawab Aisyah tanpa menoleh.
Deg.....
Jantung Rico kembali lari maraton setelah mendengar suara Aisyah. " ini kenapa lagi? " Rico semakin bingung dengan dengan semuanya. Rico sangat penasaran dengan gadis yang ada di hadapan nya ini. Sebenarnya siapa? Rico sama sekali tidak tau karena Aisyah juga sama sekali tidak menengok meskipun hanya sebentar saja.
" oh iya. Saya mau minta maaf atas nama karyawan saya. " ucapnya sekali lagi.
" iya, Mas. Nggak apa-apa. Tapi saya jujur kok Mas saya benar-benar kecopetan, saya tidak sengaja ingin makan gratis di sini. "
Rico manggut-manggut antara percaya dan juga tidak. Rico kecewa karena tidak bisa melihat wajah gadis itu namun mau bagaimana? Rico bergegas ingin kembali sudah dua langkah dari sana, namun mata Rico menangkap sesuatu barang yang di letakkan di pinggir tas punggung yang sepertinya milik gadis itu.
Rico mengernyit, mendekati barang itu dan mengambil nya. Rico ingat betul itu barang dari siapa. Rico melirik ke arah Aisyah dengan mata nya yang menyipit. " Mana mungkin dia Aisyah? tapi ini? ini kan tasbih yang aku buat sendiri dan aku berikan padanya sebelum dia pergi "
Rico kembali mendekati gadis itu dengan tasbih yang terbuat dari kayu dan ada ukiran nama Allah dan juga dua huruf yaitu R dan juga A." permisi mbak. apakah tasbih ini punya mbak? " tanya Rico ragu.
Mendengar kata tasbih Aisyah seketika menoleh melihat tasbih yang menggantung di tangan Rico. " iya, itu tasbih kesayangan saya. ada apa emang mas? apa ada ma... " ucapan Aisyah terhenti. Aisyah melongo melihat pria tampan yang berdiri di hadapan nya ini. Pria yang memberikan tasbih yang kini menjadi kesayangannya. " bang Rico " lirih Aisyah bahkan hampir tak terdengar.
Rico pun sama dia mematung di sana dengan tangan nya yang terus memegangi tasbih itu. " A-Aisyah.. " begitu juga Rico. suaranya seakan tertelan oleh nya sendiri.
Bahagia, senang, terharu, kecewa, sedih, semuanya campur aduk di hati Rico. Bahagia dia bisa kembali melihat gadis yang lima tahun ini dia nantikan kedatangannya. Namun Rico juga sedih dan kecewa, kenapa dia harus bertemu lagi kalau akhirnya harapan nya itu sirna karena gadis nya sudah akan menjadi milik orang lain.
Air mata haru menetes dari mata Rico, dengan cepat Rico memalingkan wajah nya dan mengusapnya di saat Aisyah belum melihat nya. " subhanallah. " ingin rasanya Rico berteriak saking bahagia nya namun rasanya dia juga ingin menangis saat itu juga.
" He-hentikan Aisyah. biar para pekerja yang mencuci nya nanti. " pinta Rico.
" Tapi, Bang?. Nanti Aisyah jadi ngutang lagi." jawab Aisyah dengan pelan.
" sudah, aku anggap sudah lunas " ucap Rico "bagaimana mungkin aku tega melihat kamu melakukan pekerjaan ini, Syah. Bahkan, aku harus kembali memotong gaji tambahan untuk Dante karena telah membuat mu melakukan ini. " batin Rico dengan kesal.
" Haccih.. " bersin Dante di jauh sana. " mungkin kah aku terkena flu? "
" tapi, Bang! "
" Mau berhenti, atau aku tambahin lagi yang banyak? " ucap Rico seketika membuat Aisyah langsung kelabakan untuk beranjak. " anak pintar "
Aisyah tersenyum mendengar kata terakhir dari Rico. Itu adalah kata yang selalu dia ucapkan dulu padanya saat dia patuh akan semua kata-katanya.
_____________
Rico dan Aisyah duduk berdua di meja yang ada di belakang, tempat yang tidak menyediakan kursi namun duduk dengan lesehan di sana. Meja yang biasanya akan di pilih oleh para pemuda-pemudi yang tengah berjalan berdua.
Menikmati angin malam dan juga menikmati makanan masakan Rico beberapa saat lalu yang khusus dia buat untuk Aisyah.
Keduanya merasa sangat canggung mau memulai pembicaraan dari mana. Mungkin dulu Rico bisa mengatakan apapun pada Aisyah karena dia masih sangat kecil tapi sekarang? gadis kecil itu sekarang sudah berubah menjadi gadis yang sangat cantik.
" Hm..? Kenapa kamu melakukan ini lagi? " tanya Rico memecah keheningan.
Aisyah mengernyit, dia tak tau apa yang Rico katakan barusan. " melakukan apa, Bang.? " tanya Aisyah bingung.
" kabur" satu kata dari Rico yang berhasil membuat Aisyah menganga.
" dari mana Bang Rico tau kalau aku kabur? nggak mungkin dia pasang CCTV di semua tempat kan? " batin Aisyah bingung.
Rico tersenyum. Bahkan ini bukan sekedar CCTV yang di pasang dengan biaya yang mahal. Ini lebih dari CCTV. " Kenapa? kamu nggak kabur dari pertunangan mu kan? " tanya lagi Rico.
Jleb.....
Rico yang mengatakan nya sendiri tapi hati Rico sendiri yang merasakan sakit nya.
" eng-enggak. lagian siapa yang mau tunangan. Aisyah aja baru pulang dari Kairo masak iya langsung tunangan begitu saja. Sama siapa coba, nggak mungkin sama kucing kan! " jawab Aisyah.
Tak banyak yang berubah dari Aisyah. Aisyah masih saja seperti dulu gadis yang bandel suka kabur-kaburan dan juga banyak bicara, atau seperti yang di bila Dante tadi," ce-re-wet "
" jadi Aisyah belum tau dengan pertunangan nya, apa mungkin ini adalah perjodohan? dan apakah pertunangan ini keputusan sepihak?" batin Rico tak percaya.
Melihat Rico termenung membuat Aisyah mengernyit, dia bingung karena memang tidak tahu. " Bang, emang ada ya, orang tunangan tanpa pasangan nya, nggak ada kan? jadi mana mungkin Aisyah akan bertunangan. Dan lagian dengan siapa juga Aisyah akan bertunangan, aneh? "
" Farel " jawab Rico dengan satu kata lagi.
" kak Farel maksud! hahaha!! mana mungkin, Bang. kalau beneran iya pasti Aisyah sudah tau dong. secara kan Aisyah yang akan menjalani semuanya"
" seandainya benar, apa yang akan kamu lakukan? tetap bertunangan atau...."
" tidak! Aisyah belum siap untuk itu, Bang. perjalanan Aisyah masih panjang."
" kenapa? bukannya dulu kamu sangat menyukai Farel? "
" hahaha!! siapa yang menyukai Kak Farel sih, Bang. Aisyah hanya sebatas mengagumi karena Ilmu yang kak Farel miliki saja. bukan berarti Aisyah menyukai Kak Farel dan ingin memiliki kan? " jawab Aisyah.
Sejenak hati Rico berbunga-bunga, namun Rico juga merasa seperti orang yang mengompori Aisyah untuk menolak pertunangan nya sendiri.
Ada dua benda yang ada di sebelah Aisyah, tasbih dari kayu dari Rico dan juga tasbih berwarna emas. "ternyata Farel juga memberi hal yang sama seperti ku. dan Aisyah juga menjaga nya dengan baik. "'
gumam Rico.
Aisyah sadar kalau Rico tengah mengawasi tasbih itu. " kenapa, Bang?" tanya Aisyah. " ini kan dari Bang Rico. dan yang ini.. "
" dari Farel kan? " celetuk Rico.
Aisyah mengangguk namun dia juga sangat bingung, Lagi-lagi Rico tau semua hal. " iya, ini dari kak Farel. Tapi Aisyah hanya menjaganya kok. Kata kak Farel, Dia memberikan ini untuk ku karena dia percaya aku bisa menjaga nya dengan baik lebih dari diri nya sendiri. Jadi bukan berarti dia memberikan nya untuk aku miliki kan? bisa jadi besok Kak Farel meminta nya kembali" jawab Aisyah.
" oh. " singkat Rico.
Semua jawaban yang Keluar dari mulut Aisyah semuanya membuat Rico bahagia. Bisa di pastikan kalau Aisyah tak mempunyai rasa pada Farel tapi bagaimana dengan orang tuanya? bisa jadi setelah pulang Aisyah akan di paksa untuk bertunangan dengan Farel.
Rico bahagia karena Aisyah tak ada rasa pada Farel, Tapi Rico juga sedih bisa jadi Aisyah juga tak punya rasa kepadanya, Bisa jadi ada orang lain yang ada di hati Aisyah sekarang, meskipun Rico tetap tidak yakin akan hal itu.
BERSAMBUNG.....
_____________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Ice
semangat Thor
#pa
2021-12-20
2
mikakayy_
lanjut kak
#penaautoon
2021-12-19
2
Ama
semangat kk
2021-12-19
3