Malam yang begitu sunyi. Farel duduk seorang diri di luar masjid pesantren, menatap keindahan langit dan menikmati hembusan angin malam yang begitu menggelitik di setiap pori-pori nya.
Farel termenung, memikirkan esok hari dimana dia akan bertunangan dengan Aisyah. Mata Farel beralih ke panggung kecil yang ada di lapangan yang sudah di persiapkan untuk acara besok pagi.
Dekorasi yang bernuangsa hijau putih telah terpasang indah. Bunga-bunga buatan sudah tertata rapi menghiasi tempat itu, kursi-kursi putih yang juga tertata sangat rapi membuat tempat itu begitu sangat lengkap.
Farel begitu bimbang saat ini, dia sangat bahagia karena akhirnya hari yang dia nantikan sebentar lagi akan tiba, namun dia juga sedih karena dia tak bisa mendengar langsung dari mulut Aisyah kalau dia benar-benar menyetujui acara besok.
" Apakah ini benar? "
Farel nampak menimang-nimang tentang dua hal yang membuat nya bingung. Harusnya dia tetap melanjutkan acara besok atau kah dia harus menghentikan sampai kata siap itu Aisyah ucapkan padanya.
Sejatinya Farel ingin sekali bisa bicara pada Aisyah malam ini sebelum acara terjadi. Namun semua itu tak terjadi karena Aisyah sendiri yang tak mau bertemu dengan alasan ingin menyiapkan diri sehingga membuat Farel pasrah.
" Assalamu'alaikum.. " lirih seorang yang datang dari arah belakang Farel.
Farel pun menjawab nya. " Wa'alaikumsalam.. " dan langsung menoleh ke arah sumber suara yang ternyata seorang gadis yang tengah tersenyum kecil menatapnya. " Meyka " Farel kecewa, bukan Meyka yang ia harapkan akan datang namun Aisyah, tapi sepertinya itu tidak mungkin akan terjadi.
" Kak Farel terlihat sangat gelisah? apakah ada hal yang mengganggu pikiran kak Farel?" tanya Meyka memberanikan diri. Biarpun dianggap sok ingin tau namun Meyka mah tak perduli karena dia memang benar-benar ingin tau apa yang Farel rasakan saat ini. Kenapa juga Farel gelisah dan terlihat sedih di malam yang seharusnya dia merasa bahagia.
Farel tersenyum kecil seraya menatap Meyka yang sudah duduk di tempat yang sama namun dengan jarak yang jauh. Farel kembali menatap depan setelah sesaat menatap Meyka.
" aku tidak apa-apa? " jawab Farel santai.
Meyka mengangguk kecewa.
" Alhamdulillah kalau begitu. Hm... Kak Farel pasti sangat senang kan. Jelas lah... kan besok Kak Farel akan bertunangan dengan Aisyah, gadis yang paling Kak Farel cintai. " ngilu sebenarnya Meyka mengatakan itu. Mulutnya begitu mudah mengatakan namun tidak dengan hatinya yang kini tengah berkecamuk.
" Entahlah. " jawab Farel. Farel termenung sejenak sebelum dia memiringkan duduknya dan menoleh ke arah Meyka. " Hmm. Menurut mu, apakah Aisyah benar-benar akan menerima pertunangan ini tanpa terpaksa? " tanya Farel yang begitu bingung ingin bertanya dengan siapa lagi.
Di tempat itu hanya ada dirinya dan juga Meyka, dan dia sangat ragu membuat nya tak ada pilihan lain selain menanyakan pada Meyka.
" Hm? " Meyka terkejut, ini adalah urusan pribadi antara Farel dan juga Aisyah, bagaimana mungkin dia akan mencampuri urusan mereka. " Maaf Kak. Kalau itu saya tidak bisa menjawab, saya takut salah. " jawab Meyka.
" Tapi ya.. aku yakin Aisyah pasti akan menerimanya, selain Kak Farel itu tampan , kak Farel juga penyayang, penyabar, baik hati, rendah hati, dan sangat cocok jadi pria idaman untuk di jadikan Imam. Jadi Aisyah pasti akan terima" ucap Meyka sejurus kemudian, mencoba membesarkan hati yang kini terasa sangat kecil karena tertumpah keraguan.
Seandainya yang mengatakan itu adalah Aisyah mungkin Farel akan berbunga-bunga saat ini. Tapi itu hanyalah sebuah angan saja sekarang.
Farel tersenyum melihat celetukan Meyka yang tengah memujinya. Farel merasa tak sebaik itu masih begitu banyak kekurangan yang harus dia perbaiki.
" Hm... Kalau kamu sendiri? apakah kamu pernah berpikir aku masuk ke kriteria pria idaman mu juga? " tanya Farel mengalihkan.
" Hm? " Lagi-lagi Meyka tersentak, dia terjebak dengan perkataan nya sendiri. " a-aku...? "
" itu pasti tidak mungkin kan? kriteria mu pasti di atas ku, iya kan?"
" i-iya. " Meyka tersenyum kecut. "kak Farel bukan hanya pria yang masuk ke dalam kriteria ku, kak. Tapi kak Farel adalah pria yang aku harapkan meskipun itu hanya akan sebatas angan. " batin Meyka.
____________
Aisyah duduk di ranjang nya, menyandarkan punggung nya di kepala ranjang. Tak lupa Aisyah memangku boneka kesayangannya dan terus memainkan hidung boneka itu.
Aisyah terlihat melamun menatap tasbih kayu yang tergeletak di atas mukena nya yang ia lipat dan dia taruh di sebelah nya beserta sajadah milik nya.
"Apakah besok adalah akhir dari kebebasan ku?.... setelah aku bertunangan dengan Kak Farel, otomatis aku sudah tidak bisa lagi bebas bergaul dan bertemu dengan pria lain apalagi mengharapkan untuk memiliki nya. Itu tidak akan pantas kan? " tanya Aisyah pada dirinya sendiri seraya terus menatap tasbih pemberian Rico.
Aisyah meraih tasbih itu menggantungkannya di depan wajah nya. " bahkan dengan mu juga tidak, Bang Rico. " ucapnya lagi.
" Apakah setelah besok aku juga tidak pantas menyimpan pemberian mu juga, Bang? Apakah aku harus mengembalikan nya, sesuai dengan yang kak Farel katakan sebelumnya? " Aisyah begitu bingung.
Perlahan Aisyah merebahkan tubuhnya memeluk boneka nya dan masih terus menggenggam tasbih itu dengan sangat erat. Bahkan Aisyah mendekatkan dengan bibir nya dan sesekali dia juga mencium nya.
Wangi yang sangat menyenangkan dari Tasbih itu, karena Aisyah selalu saja menyemprotkan parfum setiap hari nya sehingga wangi itu tak pernah pudar.
" Ya Allah.. berikan lah hal yang terbaik untuk ku dan kehidupan ku mendatang. Berikan lah kebahagiaan untuk ku selalu meskipun dengan siapapun aku akan bersanding " ucap Aisyah dengan tulus meskipun dalam hati nya hanya ada seorang sajalah yang benar-benar Aisyah inginkan, yaitu ' Rico'.
Aisyah terlelap dengan cepat hanya dengan menghirup aroma itu. Seakan-akan beban nya telah hilang begitu saja darinya.
____________
Sementara di tempat yang berbeda, Rico tengah uring-uringan. Rico terus bolak-balik di kasur karena tak bisa tidur.
" arghh!! " kesal Rico dan duduk dengan cepat.
Rico duduk bersila mengacak rambut nya dengan kasar." Kenapa semua ini harus menimpaku, ahh!! " Rico kembali mengacak rambutnya.
" karena Aisyah akan bertunangan besok, membuat ku jadi tidak bisa tidur begini, ahh!! apa yang harus aku lakukan "
" apakah aku akan sanggup melihat gadisku berdiri berhadapan dengan pria lain dan memakai cincin dari pria lain besok. Itu pasti hanya mimpi kan? " seru Rico yang terus berharap semua itu tidak lah nyata.
" apa yang harus aku lakukan? " Rico menunduk, mencoba menjernihkan pikiran nya supaya bisa berpikir dengan baik. " apakah aku harus menggagalkan acara besok?. Tapi jika itu terjadi Orang tua Aisyah akan tambah membenciku lagi. Dan aku akan semakin susah untuk mendapatkan nya. Ahhh!! " Geram Rico sendiri.
" Semoga semua itu tidak pernah terjadi, besok hingga selamanya."
BERSAMBUNG....
Farel Arkasa
Meyka Syafira
Semoga bisa mewakili...
Mas tampan dan Mbak cantik pinjem fotonya ya.. 🙏🙏🙏😘😘😘😘
__________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
NaDi ArWi
Semangat terus ya thor 🥰🥰 salam dari Cinta Untuk Fella 😁😁
2021-12-20
2
Nasi Kaput
thor permisi.. aku datang.
2021-11-28
2
Santai Dyah
wah dekorasi nya indah itu nuasa hijau dan putih sangat elegan
2021-11-24
2