" Astaga.. kenapa aku bisa bertemu dengan cowok itu lagi sih! mana sekarang nyebelin banget lagi, tampan sih tampan tapi dingin nya.. Masya Allah dingin bin juteknya tambah nggak ketulungan " gerutu Shelvia.
Shelvia masuk ke dalam taksi dengan terus menggerutu mengomentari semua hal yang ada pada Iqbal. Dari semua perubahan yang ada pada Iqbal tak ada satupun yang lepas dari nya.
" semoga saja besok-besok tidak bertemu lagi.. amin.. " ucapnya dengan penuh harap. Bertemu dengan cowok yang super nyebelin sungguh menguras tenaga bagi Shelvia. Shelvia yang biasanya tak terkalahkan karena kecerewetannya kini dia juga tetap menang namun, buat apa menang jika dia seakan berbicara dengan patung hidup yang tak pernah bicara.
Niat hati kepingin menyelidikinya isi hati Rico pada Aisyah, eh... malah Shelvia sendiri yang terjebak. Satu pun pertanyaan yang sudah dia siapkan sedari pulang dari kampus satu pun tak ada yang keluar di hadapan Rico. Shelvia mendengus kesal. " semua ini gara-gara Cowok itu. Seandainya saja dia tak ada mungkin aku sudah mengetahui semua isi hati kak Rico pada Aisyah. Ihh... awas aja kalau ketemu lagi. " gerutunya tiada henti.
Supir taksi yang tengah menyetir hanya bisa tersenyum kecil mendengar Shelvia yang terus menggerutu. " dasar gadis aneh! katanya nggak mau bertemu lagi? tapi kenapa memberikan ancaman kalau bisa bertemu lagi.. haduhh.. remaja jaman sekarang. " batin Supir taksi.
_________
Tiga pemuda tengah duduk di Resto Nusantara. Ketiga nya tengah terdiam seraya berfikir dengan sangat keras. Rico, Iqbal dan Dante, mereka lah para Pemuda itu yang kini tengah istirahat karena pengunjung tak begitu banyak.
Dante menumpu dagunya dengan kedua telapak tangan, menatap Rico yang terus terdiam. Lalu beralih menatap Iqbal yang juga sama. Mereka berdua kompak dalam diam, entah apa yang memasuki otak kedua pemuda ini hingga mereka berdua terus terdiam.
" Astaga... apakah aku duduk dengan kedua patung hidup di sini? Wahai para jomblo akut... bersuara lah. sebelum suara kalian dilarang oleh pemerintah Desa. " seru Dante.
Ctak.... ctak...
Dante menjentikkan jarinya di depan wajah Rico dan Iqbal bergantian. Dante yang notabene orang yang cerewet dan banyak bicara pastilah akan jengah kalau terus dia abaikan begini.
" woiii.. kalau tidur itu rebahan. Kalian berdua ini... dasar dasar.. " Dante menggelengkan kepala nya malas. " Lama-lama aku kasih air asem juga kalian! biar sama-sama masam seperti nasib kalian berdua " celetuk Dante sekenanya.
" Astaga.. apa yang harus aku lakukan. nggak mungkin juga aku langsung datang ke rumah Aisyah dan melamar nya dengan langsung. pastilah aku akan ditolak mentah-mentah oleh Papa nya. Tapi kalau tidak? bagaimana kalau sampai Aisyah lebih dulu bertunangan dengan Farel.. ya Allah... " batin Rico dalam kebingungan nya.
Sementara Iqbal pun sama dia tengah memikirkan seorang gadis yang barusan dia lihat dan datang di sana dan sempat juga ngoceh di hadapan nya namun tidak dia pedulikan hingga dia sebal sendiri dan memutuskan untuk pulang.
" dia masih saja gadis yang sama, cerewet dan juga jail. tak ada yang berubah darinya, Via... via... " Iqbal menarik ujung bibir nya di kala mengingat kejadian tadi.
" wah pada mulai gila mereka. " gumam Dante.
Lagi-lagi suara Dante tak di gubris oleh mereka berdua, namun itu tak akan membuat Dante pantang menyerah, " wah.. nggak sadar juga aku siapkan dua peti untuk kalian berdua ya. woii.... bangun!! " teriak Dante dengan keras.
Dante mengibaskan tangan nya di depan wajah mereka berdua yang tengah melamun dengan bergantian.
Kini usaha Dante berhasil, keduanya tersadar dan menepis tangan Dante dengan cepat." Plak...
" apa sih Lu, Dan.! " kesal Rico.
" Dasar! " sepatah kata dari Iqbal.
" yang apa itu kalian. Aku tau kalian itu para jomblo tapi jangan gitu banget napa sih, nggak takut kesambet.! " seru Dante.
" kamu tuh yang kesambet! " jawab Rico.
" Kak Rico.!! " Gadis berambut sebahu dengan dress berwarna coklat dengan gambar bunga-bunga kecil nampak dengan semangat melambaikan tangan dan dengan sumringah berlari ke arah mereka bertiga. Siapa lagi kalau bukan Felisha.
Ketiga pasang mata langsung berlari menatap Felisha yang semakin dekat. Rico langsung beranjak sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. " ini nih.. kalau sampai kesambet yang ini bisa bahaya. Dante ini bagian mu. Aku ada urusan!!. " Rico berlari dengan cepat menghindar dari Felisha.
" lah.. kok jadi aku sih? " ucap Dante yang ingin menolak.
" Sampai gagal, bonus melayang.! " ancam Rico.
Dante lemas, dia pasrah kalau sudah menyangkut masalah bonus. Dia akan rela melakukan apapun demi bonus nya. " oke lah. " jawab Dante pelan.
Iqbal terkikik melihat Dante yang langsung nyerah begitu saja dengan permintaan Rico, dimana kata-kata cerewet dan kata-kata nyeleneh nya barusan. Kenapa semuanya langsung hilang hanya karena bonus saja. " dasar mata duitan! " ucap Iqbal sadis.
"heleh.. kayak situ juga nggak! " sinis Dante.
Dante menatap Iqbal dengan kesal sembari berdiri untuk menghadang Felisha yang ingin mengejar Rico. Dante merentangkan kedua tangan nya dan bergerak ke kanan ke kiri mengikuti pergerakan dari Felisha. " stop..!! mau kemana neng geulis. Di sini saja sama Aak ya. "
" dasar buaya darat! " ucap Iqbal dengan dingin.
" apa sih kak Dante! Felisha kan ingin mengejar Kak Rico! minggir! " sungut Feli. Feli terus mencari celah untuk bisa pergi dari sana namun Dante tak akan biarkan itu terjadi karena Dante tidak mau kehilangan bonus nya. " minggir, Kak! "
" No.. no... no.., kalau kak Dante bilang di sini harus tetap di sini. Apa bedanya sih Rico dan aku. lihat bener-bener ngapa. Lebih keren aku kan? " Dante mengedipkan matanya genit.
" Keren apa? kaya badut ancol gitu! "jawab Feli.
" Astaga..!" Dante ternganga.
Lagi-lagi Iqbal hanya bisa terkikik mendengar percakapan Dante dan Feli. " cocok juga. Satu badut Ancol satu sinden Ronggeng.! hm... " gumam Iqbal.
" minggir, Kak!! "
" no... no... no... "
__________
Aisyah dan Meyka masuk ke dalam pendopo bersama-sama, keduanya benar-benar pulang dengan Farel.
Baru saja masuk mereka sudah disambut oleh Rayyan dan juga Keisha. " Aisyah! Papa mau bicara! " panggil Rayyan.
Melihat itu pun Meyka pergi lebih dulu ke dalam, sementara Aisyah langsung menghampiri kedua orang tua nya, menyalami mereka dengan hormat. Aisyah duduk di kursi di sana dan menguatkan hatinya untuk menerima apapun yang akan Rayyan katakan nantinya.
" Aisyah, empat hari lagi kamu harus bertunangan dengan Farel, dan Papa ingin kamu menerimanya, dan tidak membuat masalah lagi sampai semua nya terjadi. " ucap Rayyan.
" Papa dan Mama hanya ingin yang terbaik untuk mu, Syah. Kami berdua tidak akan mungkin menjerumuskan mu. Farel itu pria yang baik, dia juga akan mampu menjadi Imam yang terbaik untuk mu, Papa harap kamu bisa mengerti, Aisyah. " ucap nya lagi.
" maaf Pa. tapi Aisyah belum bisa untuk sekarang. Aisyah akan bersedia dengan semua keinginan Papa setelah Bang Faisal sudah menikah. Aisyah tidak mau mendahului Bang Faisal, Pa. " jawab Aisyah memberikan alasan nya.
" kenapa, Syah! bahkan Faisal tidak keberatan jika kamu yang menikah terlebih dahulu. Apakah kamu mengatakan itu karena kamu hanya mau menghindari perjodohan ini, dan ingin mencari cara supaya bisa terlepas dari semuanya, iya! " .
" tidak, Pa!."
" oke. kalau kamu maunya seperti itu, kamu bisa menentukan sendiri pernikahan mu, tapi untuk bertunangan, kamu harus ikut dengan keputusan Papa! "
Rayyan beranjak dari sana. Tak mau berdebat lagi dengan Aisyah yang pasti tidak akan pernah selesai.
" tapi Pa.! "
Ucapan Aisyah sudah tak lagi di hiraukan oleh Rayyan. Rayyan sudah keburu pergi dari sana.
Keisha melihat semburat kecewa di wajah Aisyah, Keisha mendekatinya merangkul pundaknya dan merengkuh nya ke dalam dekapan nya. " kamu yang sabar ya, sayang. Kamu ataupun Papa, kalian hanya bisa berencana, namun semua yang akan terjadi semuanya adalah kehendak-Nya. Mama yakin Allah akan memberikan takdir yang terbaik untuk putri Mama ini. " ucap Keisha.
Keisha menundukkan wajah nya menatap wajah Aisyah yang masih terdiam.
" menurut kamu, gimana dengan Kak Farel? dia tampan? dia pintar? dia baik bukan? " tanya Keisha. Aisyah tersentak, dia ingin melepaskan dirinya dari sana namun di tahan oleh Keisha dengan kuat. " ssttt...! apakah ini artinya tidak ada Kak Farel di hati putri Mama? "
Aisyah terdiam, dia kelu untuk menjawab karena memang tidak ada sedikitpun Farel di hati Aisyah.
" Hmm...? bagaimana kalau dengan Bang Rico? dia tampan? dia baik dan pintar juga kan?. " tanya Keisha lagi. Dan kali ini Aisyah hanya terdiam dan tak bergerak sedikit pun. " apa kah ini artinya, di hati putri Mama ini ada Bang Rico? "
" apa sih Ma!, Aisyah lelah, Aisyah mau istirahat! " Aisyah beranjak dan langsung berlari ke kamar nya sendiri dengan senyuman yang ia sembunyikan dari Keisha.
" Ternyata perkiraan ku benar, Aisyah menyukai Rico bukan Farel. Semoga apapun yang terjadi nanti semuanya adalah kebaikan. Entah siapapun yang menjadi takdir nya Aisyah, semoga antara Mas Rayyan ataupun Aisyah bisa menerima nya."
gumam Keisha.
BERSAMBUNG.....
______________'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SEBAL JUGA DGN RAYYAN TUA, GK SPRTI MUDANYA DLU..
2023-08-30
0
~🌹eveliniq🌹~
hadir kk
2021-12-23
2
Si Bungsu
hadir 👆
salam manis dari my bunny Mr agen!
2021-11-22
2