Pesanan yang begitu banyak telah datang di depan Aisyah dan juga anak-anak yang di traktir oleh Aisyah.
Wajah mereka berbinar, senyum nya pun sumringah melihat ayam goreng seperti yang mereka ingin kan. " ye!! Ana makan ayam goreng! " teriak Ana.
Aisyah pun tersenyum melihat Ana yang begitu bahagia. "kalau makan, jangan lupa berdoa dulu. " ucap Aisyah lembut.
Semuanya mengangguk, mereka mengangkat tangan menengadahkan nya dan berdoa bersama sebelum mereka memulai nya. " Amin! " seru mereka setelah selesai.
Mereka semua begitu lahap dalam makan, Aisyah melihat satu persatu di antara mereka yang begitu menikmati makanan yang menjadi pesanan mereka tadi. " Hm... Enak! kakak ayam goreng ini sangat enak! " ucap lagi Ana dan yang lain mengangguk mengiyakan.
" Alhamdulillah, " jawab Aisyah seraya menarik senyum.
Aisyah pun ikut makan bersama mereka, Aisyah pun juga sangat lahap sudah lama dia tak menikmati makanan dalam negeri membuat nya sangat menikmati. " ini memang benar-benar enak " puji Aisyah dalam hati.
Begitu banyak yang melihat mereka, ada yang merasa kagum dengan apa yang di lakukan oleh Aisyah yang sama sekali tidak merasa jijik dengan anak-anak jalanan, namun ada juga yang menyunggingkan bibir dengan sinis menganggap Aisyah tengah mencari sensasi.
" Alhamdulillah " ucap semuanya setelah mereka selesai dan berhasil menghabiskan semua makanan mereka. Mereka memegangi perut mereka dengan bahagia, Akhirnya mereka bisa merasakan kenyang. Dan makan enak hari ini.
" kakak, Terima kasih ya. Karena kakak kami semua bisa kenyang dan juga bisa merasakan ayam goreng!" ucap Ferdi begitu bahagia.
" iya sayang. Besok-besok pasti kakak akan datang lagi dan kita makan enak lagi bersama-sama. Apa kalian setuju? " tanya Aisyah
" iya kak,! kami setuju. " jawab mereka serentak. " sekali lagi makasih ya kak. Tapi kami nggak bisa lama-lama di sini kami harus kembali bekerja. "
Aisyah tersentak. Kerja? anak-anak seusia mereka bekerja? kerja apa?. Begitu banyak yang menjadi pertanyaan di benak Aisyah. Aisyah ingin sekali bertanya namun belum juga satu saja pertanyaan nya terlontar semuanya sudah pergi setelah menyalami tangan Aisyah dan mencium punggung tangan Aisyah seraya berterima kasih.
" Eh..! "
" Assalamu'alaikum kak! "
" Wa-wa'alaikumsalam..! " jawab Aisyah.
Aisyah hanya bisa memperhatikan punggung mereka yang semakin jauh. " semoga saja aku bisa memberikan tempat yang layak untuk mereka kedepannya" batin Aisyah.
Setelah semuanya pergi dan sudah gak terlihat Aisyah kembali asyik dengan acara makan nya yang tertunda. Aisyah begitu menikmati hingga dia sudah seperti orang kelaparan yang tidak makan beberapa hari.
Orang-orang yang melihat itu hanya menggelengkan kepala nya, mereka tak habis pikir melihat tubuh Aisyah yang kecil ternyata makan nya banyak.
" Alhamdulillah " ucapnya setelah selesai makan.
Aisyah memanggil satu pelayan dan berniat membayar semua makanan nya. Satu pelayan wanita pun datang dengan membawa semua daftar yang Aisyah pesan tadi.
" semuanya berapa, Mbak?" tanya Aisyah.
" Semuanya jadi Empat ratus tujuh puluh lima ribu, Mbak. " jawab pelayan itu.
"Sebentar." Aisyah mengambil tas nya membuka nya pelan mencari-cari dompet nya yang sepertinya tidak ada. " dimana dompet ku? " bingung Aisyah.
Aisyah lebih teliti lagi mencari dompet nya, namun tetap saja tidak bisa di temukan." sebentar ya,Mbak." Aisyah beralih mencari ponsel nya namun nihil, ponsel nya pun juga tak ada. " nggak mungkin para preman itu yang mengambil nya kan? " Aisyah semakin bingung.
" Gimana Mbak? " tanya pelayan.
Aisyah terlihat sangat bingung. Dompet hilang ponsel pun juga hilang, Aisyah sama sekali tak mempunyai satu sen saja uang untuk membayar dan juga tak punya kartu Identitas untuk jaminan. " bagaimana ini? " begini mbak, kalau saya pergi sebentar untuk mengambil uang bisa kan ya? " tanya Aisyah.
" halah, bilang aja kalau mbak nya nggak mau bayar! " ucap Pelayan to the poin. "sudah banyak orang yang seperti, mbak. bilangnya pulang ambil uang nyatanya dia nggak kembali dan kami para pekerja yang harus menanggung ruginya. Apa mbak juga seperti itu? " ucapnya kesal.
" beneran mbak. saya akan kembali. " ucap Aisyah memohon.
" ada apa ini? " tanya Dante. Dante yang mendengar keributan pun keluar dan menghampiri Aisyah dan pelayan itu.
" begini chef. Gadis ini tidak mau bayar " jawab pelayan.
" tidak -tidak! saya mau bayar kok Mas! dompet saya hilang dan ponsel pun juga hilang sepertinya saya di copet tadi. Saya hanya mau pulang sebentar untuk ambil uang. " ucap Aisyah.
" boleh, tinggalkan kartu Identitas mu" ucap Dante.
" kan saya sudah bilang, Mas. dompet saya hilang, semua kartunya ada di sana! " jawab Aisyah.
" oh, iya! Biarkan saya pergi sebentar Mas, Mas lihat kedua perusahaan besar itu kan? perusahaan itu milik kakak-kakak saya.biarkan saya pergi sebentar untuk meminta uang pada mereka, ya ya.! "
" hahaha!! penipu jaman sekarang! hahaha!!" tawa pelayan dengan sang keras.
" saya bukan penipu kok mbak, sungguh! perusahaan itu milik kedua kakak saya. " jawab Aisyah.
" Begini saja. Kamu tidak usah bayar! tapi ada satu syarat nya. " ucap Dante dan Aisyah langsung berbinar " kamu harus mencuci piring selama sehari penuh, jika kamu tidak setuju maka kami akan melaporkan mu ke polisi! "
" cu-cuci piring? " jawab Aisyah dengan wajah terkejut.
" iya, cuci piring! gimana kamu bersedia? "
Aisyah terdiam, mau bagaimana sekarang. Lagian semua penjelasan nya sama sekali tidak di percaya. Tak ada jalan lain selain menerima penawaran Dante. " baiklah " jawab Aisyah dengan lesu.
" kamu! antar dia ke tempat cuci piring! dan awasi dia jangan sampai kabur, mengerti!! "
"mengerti Chef.. "
_______________
Dengan begitu buru-buru Rico masuk ke restoran nya. Semua tempat sudah terisi penuh oleh para pengunjung yang akan melepaskan rasa lapar di sana.
" Alhamdulillah " ucapnya penuh syukur. Semakin hari restoran Rico semakin banyak akan pengunjung hingga Rico sama sekali tak sempat menengok ke bengkel nya.
Rico bergegas ke dapur, Dante mungkin sedang mengoceh di sana karena dia tak datang-datang. Dan benar saja saat sampai di dapur besar di resto itu Dante tengah mengoceh dengan kesal. " dasar Rico keterlaluan. Kalau begini terus menerus bisa patah semua tulang-tulang ku. " gerutu Dante.
" bulan ini aku harus minta di naikan gaji ku, kalau tidak mau biar dia sendiri yang bergelut dengan dapur nya. " gerutu nya tiada henti.
Rico berdiri di belakang Dante dengan tersenyum. Ingin rasanya dia tertawa terbahak-bahak dengan kebiasaan teman nya ini. Seperti apapun kata yang keluar dari Mulut Dante tak akan pernah membuat Rico kesal atau jengkel sama sekali, Dante sudah seperti saudara bagi Rico.
" Belum capek ngoceh nya? apa perlu kasih pisang biar ngoceh nya semakin bagusan? " ledek Rico dengan di sambung cengiran khas nya setelah Dante tiba-tiba menoleh ke arahnya dengan mata melotot. " kenapa matamu? lapar? " gurau Rico.
tuk....
Dengan kesal Dante memukul kepala Rico dengan alat masak yang ada di tangan nya. Sudah badannya lelah sekarang harus di tambah lagi dengan Rico yang meledek nya. " diam, kamu! buat apa datang kesini, seharusnya nggak usah datang! " ucap Dante kesal.
" ya elah. kayak emak-emak aja luh marah-marah mulu. nggak takut rontok tuh gigi! "
" terserah! gigi-gigi gue. " jawab Dante. Dante mengambil catatan pesanan yang ada di hadapan nya. dan menaruh nya dengan kasar di hadapan Rico yang mulai sibuk dengan semua peralatan nya. " tuh! pesanan yang harus di antar sepuluh menit lagi! " imbuh Dante.
Rico menyambar kertas itu, deretan pesanan yang begitu banyak tertulis di sana. " Alhamdulillah, kenapa banyak sekali. " ucapnya.
Dante mengernyit. " udah mulai nggak waras, Bos.! depan Alhamdulillah belakang nya ngeluh. astaga" ucap Dante tak habis pikir.
" hehehe..! " jawab Rico dengan cengiran khas nya.
Keduanya langsung sibuk dengan semua pesanan yang harus di antar dengan cepat. Dante dan Rico begitu ahli dalam memasak hingga dalam hitungan sepuluh menit beberapa makanan sudah jadi dan siap antar.
" Bos. " panggil Dante.
Rico menjawab singkat, namun sama sekali tak menoleh, " Hm. " jawabnya.
" Hari ini Bu Nani tukang cuci piring nggak berangkat ,tapi kita dapat gantinya. Ya. meskipun hanya untuk sehari ini saja sih? " ucap Dante.
" Maksudnya? "
" Begini Bos. tadi ada cewek cantik, cantik banget. Dia makan kayak orang kesurupan gitu. dia pesan makanan banyak banget dan juga ajak anak-anak jalanan lagi. Eh! setelah tinggal bayar ternyata dia nggak bawa uang. alasan nya dia kecopetan. Ya udah, dari pada kita rugi besar jadi aku suruh aja tuh cewek cuci piring sehari full time. " terang Dante.
" gitu amat kau, Dan. nggak kasian? biasanya kalau ada cewek cantik kamu selalu rela berkorban, kenapa sekarang nggak? udah mulai insaf kau.? " tanya Rico.
" Bukan begitu, Bos. kalau urusan berkorban mah itu tidak di tanya lagi. Tapi masalah nya, Cewek itu bukan tipe ku."
" Emang seperti apa dia? "
" dia cantik, kurus tapi sepertinya tenaganya sangat kuat, dia berhijab syar'i, tapi yang paling aku nggak suka dia cerewet, bawel, dan banyak protes lagi jadi aku nggak suka lah. " Jawab Dante.
Rico menyunggingkan mulutnya masa bodoh. Jika yang di katakan Dante benar, Seperti apapun cewek itu tetap saja dia mempunyai tanggung jawab untuk membayar semua maka yang sudah dia makan. Dan kejadian ini tidak terjadi hanya sekali ini saja. Sudah berkali-kali Dante membuat orang yang tidak membayar harus menjadi tukang cuci piring seharian penuh.
BERSAMBUNG.......
______________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Ice
masih lanjut
#pa
2021-12-20
2
mikakayy_
akhirnya suka Ceritanya ❤️❤️
#penaautoom
2021-12-19
2
@Princes halu"
hadir kembali yah kak..
2021-12-18
2