Restoran dengan bangunan serba dari kayu yang di cat bewarna coklat tua, juga terdapat taman kecil di depan nya beserta beberapa mainan untuk anak-anak kecil, Dan juga terdapat tempat parkir yang sangat luas. Itulah Resto Nusantara milik Rico. Restoran yang begitu besar dan begitu nyaman bagi para pengunjung.
Rico turun dari sepeda motor besarnya. Rico datang atas panggilan dari Dante, Rico hanya mau tau seberapa ramai nya sih hingga Dante mengeluh? Melihat begitu banyak mobil dan motor yang parkir di sana membuat Rico percaya kalau yang di katakan Dante adalah benar.
Rico berjalan dengan malas masuk ke restoran nya yang begitu sangat ramai akan pengunjung. " Alhamdulillah,, ramai resto ku. Tapi kalau di pikir-pikir? biasanya kan ramai gini kalau udah pada gajian, tapi ini kan belum waktu nya gajian. Apa mungkin mereka dapat bonus?, syukur deh. " Batin Rico namun tetap dengan malas.
Restoran Rico memang di dirikan di tempat yang begitu strategis. Di dekat dua perusahaan besar sekaligus dan juga terdapat Mall dan tepat di pinggir jalan besar utama di kota.
Usaha yang di rintis seorang diri oleh Rico yang dulunya hanya warung kecil di pinggir jalan sekarang sudah berubah menjadi restoran yang cukup besar dan juga sangat di kenal oleh banyak orang. Bukan tempat nya saja yang nyaman yang menjadikan pengunjung kembali lagi ke sana namun juga karena makanan di sana juga enak dan juga terjangkau harganya.
Rico langsung masuk ke dapur tanpa mengganti bajunya dulu. Rico langsung memakai celemek berwarna putih dan juga langsung beraksi dengan semua daftar ya sudah terpajang urut di hadapan nya.
" Assalamu'alaikum, Dan. " sapa nya pada Dante yang tengah fokus juga dengan masakan nya.
Dante menoleh, tersenyum puas akhirnya bos nya datang juga. " Wa'alaikumsalam, Bos. Gue kira besok beneran bakal ada takziah. hahaha,,!! "
Itulah Dante. Bukan selayaknya pekerja dengan bos nya namun sudah seperti sahabat nya sendiri, atau mungkin sudah seperti saudara sendiri.
" sembarangan kalau ngomong!! kamu nyumpahin aku mati cepet! dasar nggak waras! " sungut Rico dengan tangan terus sibuk membolak-balikan masakan nya yang sudah ada di atas wajan.
Sungguh bahagia Dante bisa membuat Rico mengeluarkan tanduknya.Dante tak akan pernah berhenti sebelum Rico benar-benar sungut- sungut mengeluarkan kata-kata yang membuat Dante seakan kecanduan.
" Siapa yang nyumpahin sih, Bos. lagian aku juga kasian, Kan bos belum merasakan manisnya cinta tuh masak udah mau mati aja, kalah dong sama aku yang hanya memiliki wajah pas-pasan begini. " ledek Dante.
Kalau masalah tampan memang lebih tampan Rico daripada Dante, Namun masalah berpacaran Dante lah pemenangnya. " Makanya bos, Move-on dong masak masih mengharapkan yang lima tahun itu, nanti keburu tua. "
" kalau aku sih ya, Bos. Lebih baik bos terima aja tuh Felisa, dia cantik, imut, tubuh nya pun nggak buruk-buruk amat." ujar Dante.
Rico mengeluarkan nafas panjang nya. Memang yang di katakan Dante benar akan Felisa, tapi masalah hati tak bisa di paksa begitu saja untuk menerima.
Rico menyadari kalau Felisa dia juga sangat cantik, dia juga tak buruk-buruk amat sih dan dia juga anak dari orang kaya. Tapi bukan itu yang Rico cari. Ada hal lain yang masih Rico cari.
" Jangan banyak kata, Dan!. sampai ngeces di masakan mu maka aku potong gaji mu lima bulan! " kesal Rico.
" buset... lima bulan, kenapa nggak sekalian satu tahun? kayak kerja rodi saja. "
" terserah!! "
__________
" Pa. Apa ini tidak terlalu cepat? Mama takut, pa. Mama takut kalau sampai Aisyah menolak nya. Apa nggak sebaiknya kita bicara dulu dengan Aisyah tentang perjodohan ini? Mama takut kalau Papa paksakan hubungan Papa dan Aisyah akan kembali lagi seperti dulu. Mama takut Papa melakukan kesalahan lagi seperti dulu, Pa. "
Rayyan dan juga Keisha tengah duduk berdua di pendopo nya merundingkan perjodohan antara Farel dan Aisyah yang tanpa sepengetahuan Aisyah sendiri.
" Papa sudah yakin, Ma. Aisyah pasti akan menerimanya. Bukankah kata Shelvia waktu itu Aisyah sangat mengagumi Farel? jadi Papa yakin Aisyah pasti akan menerimanya." jawab Rayyan yakin.
" Tapi Pa..?
" Assalamu'alaikum, Om. Apa Om memanggil saya.? " Farel masuk dan bertanya dengan sangat sopan.
" Wa'alaikumsalam. " jawab Rayyan dan Keisha bersamaan seraya menoleh menatap Farel.
Rayyan tersenyum, dia sangat bahagia melihat sifat sopan santun yang Farel miliki, karena itu juga lah Rayyan percaya hanya Farel lah yang akan bisa membuat Aisyah menjadi lebih baik dan akan bisa menuntun Aisyah dan menjadi imam yang baik hingga ke Jannah.
" Farel, sini masuk. " ucap Rayyan.
Farel masuk dengan tubuh yang sedikit membungkuk, Farel sangat menghormati Rayyan dan Keisha yang sudah seperti orang tuanya sendiri. " iya Om. " jawab Farel pelan. Farel duduk di hadapan Rayyan dan juga Keisha dengan sangat gugup. Entah karena apa dia di panggil ke sana.
" Begini, Farel. Besok Aisyah akan pulang dari Kairo. Saya minta kamu yang menjemput nya di Bandara. Kamu harus pastikan dia pulang dengan selamat. Mulai besok aku tugas kan keselamatan Aisyah kepadamu "ujar Rayyan.
" Pa" lirih Keisha yang sebenarnya kurang setuju dengan keputusan sepihak dari Rayyan.
" ta-tapi Om.? " jawab Farel ragu.
" apa kamu tidak mau menerima tugas dari ku? cepat atau lambat dia juga akan menjadi istri mu dan kamu harus bisa menjaga nya dengan baik kan? " kekeuh Rayyan.
" ba-baik Om. " jawab Farel dengan gugup. Entah kenapa mendengar nama Aisyah saja sudah membuat Farel gugup bagaimana jika dia harus di hadapkan dengan nya, dan hanya berdua saja di dalam mobil mungkin Farel akan membeku.
" Sekarang pergilah! besok jangan sampai terlambat menjemput Aisyah. "
" iya, Om. Assalamu'alaikum. " Farel pun pamit dari sana.
" Wa'alaikumsalam. "
" Pa. apa ini tidak berlebihan? mereka belum menikah, Pa. lagian Aisyah juga belum tau, bagaimana kalau sampai.. " ucapan Keisha terhenti.
" sudah lah, Ma. jangan terlalu mengkhawatirkan sesuatu itu tidak akan baik. "
Farel berjalan begitu pelan di lorong pesantren, mencerna setiap kata-kata dari Rayyan barusan.
" Bagaimana ini? apa mungkin aku harus menjemput Aisyah seorang diri saja ke bandara besok.? eishhh... pusing aku. " bingung Farel.
Farel ragu untuk menjemput Aisyah besok tapi mau bagaimana lagi? dia tak bisa menolak keinginan Rayyan begitu saja. pikir besok ajalah bagaimana baiknya. " Farel bergegas.
________
Angin malam begitu sejuk, masuk ke rongga tubuh kekar dari Rico yang kini tengah
menapaki jalanan kota dengan sepeda motor nya.
" Angin ini? kenapa angin ini begitu sejuk malam ini. Kenapa juga hatiku terasa sangat bahagia. Adakah sesuatu yang menunggu ku untuk esok hari?. "
Lampu merah menyala membuat Rico harus berhenti sejenak di sana. Rico memejamkan matanya sejenak, menikmati angin malam yang tak seperti biasanya ini. " Bang Rico!! " Teriakan seorang gadis kecil begitu menggema di pikiran Rico.
Gadis kecil yang lima tahun ini tidak pernah dia lihat lagi. Entah seperti apa dia sekarang , entah pipinya tembem kayak bakpao seperti dulu atau mungkin seperti apa sekarang.
" Aisyah " terhenyak Rico membuka matanya menatap sekeliling namun tak akan mungkin dia bisa menemukan gadis kecil itu di hadapan nya. " bagaimana kamu sekarang, Syah? Apakah mungkin kita bisa bertemu lagi atau tidak aku tak tau. Seperti apapun kau sekarang, semoga kamu selalu baik-baik saja dan selalu bahagia. " gumam Rico.
Tin... Tin... tin...
Bunyi klakson bersahut-sahutan di belakang Rico. Rico tak sadar kalau ternyata lampu sudah berubah menjadi hijau. " Astaghfirullah.. maaf maaf!! " teriak Rico seraya menoleh lalu melajukan motornya dengan cepat.
BERSAMBUNG......
_________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SETELAH JDI ORTU, SIFAT RAYYAN AGAK MNJENGKELKN..
2023-08-30
0
Sulaiman Efendy
BRRTI RAYYAN NI MMAKSAKN KHENDAKNYA MNJODOHKN AISYAH SAMA FAREL.. TPI AISYAH TK TAU KYKNYA
2023-08-30
0
💋ShasaVinta💋
cinta gak bs di paksain... setujuu kk 👍👍
2022-03-07
2