Rico terduduk lemas di kamar nya sendiri. tangan nya terus memegangi undangan yang tadi pagi dia terima dari Farel. Pikiran Rico begitu buyar dan sangat kacau. Hanya satu pertanyaan yang sama di dalam benaknya. " kenapa bisa salah? baru kali ini yang Rico lihat ternyata salah dan tak sesuai dengan akal pikiran nya.
" Keahlian ku itu bukanlah jaminan akan semua kebenaran tentang hidupku dan masa depan ku.Aku bisa saja salah dengan semuanya. Belum tentu yang datang di kepalaku itu benar, semua itu bisa salah kan? bukannya kamu tau kebenaran hanyalah milik Allah Azza wajallah saja. Rico... Rico.. kau sungguh naif " ucapnya seorang diri.
Rico menaruh tas nya di meja, melepaskan jam tangan nya, mengeluarkan ponsel nya dan melemparkan nya di atas ranjang.
Rico menghempaskan tubuhnya di kasur dengan kasar. Dia seakan kehilangan semangat nya untuk bekerja. Jam seperti saat ini di kala Rico pulang dari kampus biasanya dia akan pergi ke bengkel atau kalau tidak dia pasti akan ke rumah makan, ya untuk meninjau langsung bisnis nya.
Namun berbeda untuk saat ini. Rico sama sekali tak berniat pergi ke manapun dan lebih memilih mengurung diri di kamar.
" Jika dia benar-benar jodohmu, dia tak akan pergi meskipun kau mengusirnya. Dia akan datang meskipun jauh. Dan dia akan kembali ke pelukan mu meskipun kini tengah bersama orang lain, ingat itu baik-baik,Rico. Dan biarkan lah Allah SWT yang menentukan semua nya.Dan terimalah semua kehendak-Nya, Rico.Semuanya yang terjadi akan sesuai ketentuan-Nya, bukan apa yang ada di dalam pikiran mu sendiri,Rico." gumam Rico menasehati dirinya sendiri.
Rico memejamkan matanya sejenak, mencoba melihat lagi apa yang biasanya dia lihat. Tak ada yang berubah dengan apa yang dia lihat di mata batin nya, hal yang sama pun tetap saja terjadi. Rico tersenyum hambar masih dengan menutup matanya. " Ternyata semuanya hanya indah di dalam hati dan pikiran ku saja, semuanya tak akan pernah bisa indah di dunia nyata ku dan takdir ku " ucapnya dengan sedikit kecewa.
Kring... kring... kring....
Bunyi ponsel Rico dengan sangat keras menusuk masuk ke telinga nya karena ponsel nya Rico tepat berada di samping telinga nya sebelah kanan.
Rico mengambil ponsel nya menatap layar yang menyala dan tertera nama Dante di sana. " ngapain nih anak, apa ada masalah di resto? "bingung Rico.
Dante adalah Chef yang Rico percayakan untuk membuat semua menu di restoran nya. Biasanya Rico juga akan ikut serta dengan Dante, Karena Rico juga sangat ahli akan semua masakan nusantara. Tapi tidak untuk kali ini, Rico benar kehilangan semangat nya. Jangan kan untuk memasak? untuk datang ke resto saja rasanya sangat malas.
Rico pun duduk dan langsung mengangkat panggilan dari Dante. " Assalamu'alaikum, Dan. Ada apa? " tanya Rico dengan kemalasan yang tetap bersarang di sana.
" Wa'alaikumsalam.. Astaga Bos. Bos, kapan datang nya sih? kalau bos nggak datang secepatnya bisa-bisa patah semua jari-jari ku. Bos cepat lah datang, aku nggak sanggup melakukan nya sendiri. Hari ini banyak sekali pengunjung nya. "
"......... "
"..... " Hening.
" Bos! bos! bos masih hidup kan? bos belum innalillahi kan?, Fixs.. nggak ngomong berarti besok aku takziah.! " celetuk Dante.
" gila luh, gue masih hidup nafas gua masih panjang! main mau takziah saja. Mau aku pulangin besok kamu! " sungut Rico.
"ih.... sensi amat Bos. Lagian siapa yang mau takziah ke tempat bos, Sih. Aku mau takziah di warung sebelah. Dapat kabar kalau tadi ayamnya di bunuh asisten nya lalu di mutilasi buat ayam goreng!! Cepat lah datang bos. Kalau bos nggak datang cepat, nasib ayam bos akan sama seperti ayam toko sebelah. Besok tinggal nama! " tut.. tut.. tut...
" Hallo! hallo!!.. ishh... dasar cecunguk sialan! " umpat Rico kesal.
_________
" Assalamu'alaikum, Bang Farel " sambut seorang gadis dewasa berhijab syar'i berwarna hitam dan juga gamis berwarna senada dengan pita merah marun di pinggang nya.
Gadis itu terus mengurai senyum, namun bukan senyum karena mengagumi ataupun karena berniat ingin memiliki, melainkan karena Farel sudah seperti kakak baginya dan akan tetap seperti itu meski sampai kapanpun.
Shelvia Anggraini. Gadis berumur 20 tahun, Cucu dari mendiang pemilik pesantren di mana Farel menjadi ustadz di sana. Shelvia adalah gadis yang murah senyum, namun kadang dia juga jutek dan sangat dingin. Dia juga kadang menjadi gadis yang sangat humble namun juga kadang sangat mengerikan.
Farel tersenyum. Meskipun Shelvia bukan lah adik kandung nya namun Shelvia sudah seperti adik bagi Farel. " Wa'alaikumsalam. kenapa? tumben senyum mulu nggak takut kembung? " gurau Farel.
Wajah Shelvia berubah masam karena pertanyaan Farel. Niatnya hanya ingin menggoda saja namun malah jadi Shelvia yang kena. " kalau kembung tinggal buang gas nya, Bang! kan beres gratis lagi nggak perlu modal.! " jawab nya.
"iya kali buang gas pakai modal! " ucap Farel seraya melangkah melewati Shelvia. " nggak usah teriak lagi, aku mau istirahat. " imbuhnya tanpa menoleh kearah Shelvia.
Mulut Shelvia menganga lebar baru saja dia mau berkomentar panjang kali lebar sudah langsung di skakmat begitu saja oleh Farel. Terpaksa Shelvia langsung kicep.
Shelvia terus mengawasi punggung Farel yang kian jauh ingin rasanya dia teriak namun dia juga tau akan batasannya. Mereka hanyalah adik kakak yang ketemu besar saja. Bukan kakak adik sepupu atau kandung jadi Shelvia harus tetap jaga diri akan norma yang harus berlaku.
" Padahal aku hanya mau tanya tentang pertunangan Bang Farel dan Aisyah. kenapa malah jadi kayak gini, astaghfirullah,," gumam Shelvia sembari geleng-geleng kepala.
" udah lah pulang saja. Mama pasti udah nungguin. Mama.. Papa.. Via back.! "
Farel tau apa yang akan di tanyakan oleh Shelvia, apalagi kalau bukan kelangsungan hubungan nya dengan Aisyah yang sebenarnya dia sendiri juga masih ragu. Farel tidak akan seragu ini kalau dia sudah mendapatkan jawaban yang pasti dari Aisyah nya sendiri. Meskipun orang tuanya Aisyah bersikeras akan menjodohkannya namun rumah tangga yang kelak akan dia jalani bukan hanya bergantung kepada orang guanya saja. Tapi Aisyah nya sendiri lah yang menjalaninya. Farel tidak mau jika mereka terlanjur menjalin hubungan serius namun tak ada cinta sama sekali.
" Jika memang Dia jodohku, maka mudahkanlah, Ya Allah. Namun jika dia bukan lah jodoh yang Kau takdir kan untuk ku maka jauhkan aku dengan nya jangan Kau beri harapan palsu sehingga akan membuat ku kecewa. Amiinnn. "'doa Farel sungguh-sungguh.
Farel berusaha ikhlas semuanya pasti akan terjadi sesuai dengan kehendak Allah SWT. . Farel beristirahat sejenak sebelum dia kembali dengan tugas nya yang lain.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Ice
lanjut
#pa
2021-12-20
3
mikakayy_
semangat Kaka
#penaautoon
2021-12-19
3
Ama
semangat kk
2021-12-19
3