Episode 20

Pria berambut pirang itu menatap tajam Nara, apalagi Daffa tengah menggenggam erat tangannya.

" Bang Delvin??"

Yup!! Dia adalah Delvino, kakak laki-laki Nara yang baru saja pulang dari New York. Delvino sengaja tinggal lebih lama di Jakarta, karena perintah mommy nya untuk mencari keberadaan Nara.

" Ikut abang sekarang!! " sarkas Delvin. Nara yang ingin memeluknya pun di urungkan niatnya tersebut melihat raut wajah abangnya yang tak bersahabat

Delvin langsung menarik paksa Nara.

" Hei! Lepaskan tangan mu! Kau tidak dengar kalau dia tidak mau ikut" Daffa yang tak suka dengan cara kasar Delvino langsung menghempaskan tangannya secara kasar.

" Siapa anda??? Oohh..jangan-jangan anda ya yang menyembunyikan adik saya selama ini?" Ucap Delvino menatap tajam Daffa.

Mendengar kata 'adik' membuat Daffa langsung menoleh ke Nara untuk meminta penjelasan.

" Dia abang ku kak, nanti ya di rumah aku cerita" jawab Nara agak takut.

" Kalian tinggal bersama??? " Delvino menganga tak percaya dengan ucapan adiknya ini.

" Bang, bang Nara gak seperti yang ada di bayangan abang kok. Nanti ya Nara jelasin "

" Nggak, pokoknya kamu harus ikut abang pulang. Kamu tau nggak mommy tuh khawatir banget sama kamu Naraya "

" Nara belum mau pulang sekarang " Nara langsung bersembunyi di belakang punggung Daffa.

Daffa masih belum mengerti dengan suasana yang membingungkan ini. Ternyata memang benar, Nara memiliki banyak rahasia yang belum ia ceritakan.

" Begini, lebih baik anda ikut  pulang ke rumah saya saja. Agar Nara bisa menceritakan kejadian sebenarnya" ucap Daffa. Ia juga merasa tak enak dengan orang-orang di sekitar yang menatap mereka. Seolah Nara tengah di perebutkan oleh dua pria.

" Baiklah, sekalian saya mau membawa pulang adik saya " jawab Delvin menyetujui.

Akhirnya makan malam pun batal, mereka bertiga pulang ke rumah Daffa. Nara begitu cemas saat ini, pikiran-pikiran buruk pun mulai bermunculan di benaknya.

" Jangan terlalu panik. Kamu tenang aja, aku bakal jelasin semuanya " ucap Daffa menggenggam tangan Nara.

" Aku takut kalau malam ini adalah malam terakhir kita ketemu, bang Delvin pasti bakal maksa aku pulang" Jawab Nara yang sudah menangis.

" Jangan nangis dong, kamu berdoa aja ya semoga abang kamu bisa ngerti nantinya" ucap Daffa langsung menyeka airmata Nara. Hatinya pun kini tengah gelisah membayangkan jika Nara benar-benar di bawa pergi oleh kakaknya. Bahkan tak melihat Nara sebentar saja Daffa sudah rindu apalagi jika mereka benar-benar terpisah. Daffa tak bisa membayangkan bagaimana kosongnya hari-hari yang akan ia lewati nantinya.

Kini mereka bertiga sudah berada di ruang tamu. Daffa dan Delvino tampak saling menatap tajam satu sama lain.

" Nara coba kamu jelaskan kenapa kamu tinggal di rumah laki-laki ini, apalagi kalian cuma tinggal berdua. Jangan bilang kal- "

" Nggak bang, Nara nggak mungkin kayak gitu. Abang pikir Nara cewek murahan ?" potong Nara langsung.

" Bagus deh kalau begitu "

" Bang ini semua berawal dari Nara, jadi biarin Nara aja ya yang jelasin " ucap Nara. Delvino hanya mengangguk patuh.

Akhirnya Nara pun menceritakan dari awal semuanya, termasuk saat ia kabur kemari. Delvino hanya menggeleng tak percaya melihat kelakuan adiknya ini, meski sudah dewasa namun sikapnya tak pernah dewasa.

" Itu namanya kualat kamu sama orang tua, jadi apeskan?" Jawab Delvino.

" Bodoh amat, daddy juga egois banget. Dari kecil selalu dia yang nentuin jalan hidup Nara. Aku kan juga punya mimpi " jawab Nara.

"Sudah berapa lama kalian berpacaran?" Tanya nya pada Daffa.

" Baru beberapa hari yang lalu "

" Oh, masih baru. Gak masalah kan kalau kalian putus sekarang, masih belum terlambat karena hubungan kalian belum terlalu jauh" ucap Delvino.

" Abang!! Kok jahat banget sih, Nara gak mau putus sama kak Daffa " teriak Nara langsung berhambur memeluk Daffa. Ini yang di khawatirkan Nara jika keluarganya menemukannya.

" Kalau untuk itu maaf, saya tidak bisa memutuskan Nara. Karena saya sangat mencintai adik anda " jawab Daffa dengan serius.

" Cinta??" Delvino menyeringai.

" Punya apa kamu berani mencintai adik saya. Kamu belum tau siapa orang tua kami??" Lanjutnya.

" Ya. Saya tau, orang tua anda adalah orang terpandang yang memiliki kekayaan lima kali lipat lebih dari saya.  Tapi saya mencintai Nara benar-benar tulus, saya ingin membahagiakan dia dengan cara saya sendiri " ujar Daffa.

Sepertinya Delvino tak menemukan kebohongan di sorot mata Daffa, " Oke. Saya akui ketulusan kamu. Tapi jangan besar kepala dulu, saya boleh saja merestui hubungan kalian. Tapi daddy saya? Dia lah yang orang harus anda yakinkan?" Jawab Delvin.

Nara semakin menangis kencang dipelukan Daffa. Masa iya kisah cintanya seperti sinetron harus melalui rintangan berat untuk mendapat restu.

" Nara kemasi baju-baju mu ikut abang ke apartemen " perintah Delvino.

" Nggak mau!" Tolak Nara langsung memegang erat lengan Daffa.

" Nara, kalau kalian tinggal berdua terus abang gak bakal jamin dia bisa menahan. Ayo kita pulang!" Ucapnya lagi. Delvin tak habis pikir dengan adiknya ini, virus bucin ternyata sudah menghinggapinya.

" Besok mamanya kak Daffa pulang kok. Nara gak mau pulang ke apartemen abang" lagi-lagi Nara menolaknya.

Daffa mengusap kasar wajahnya. Ternyata sesulit ini kah ingin bersama Nara, gadis yang berhasil mencuri hatinya.

" Nggak papa Nara, kamu ikut abang kamu aja. Nanti kalau mau ketemu tinggal hubungi aku "ucap Daffa memberi pengertian. Yang di ucapkan Delvin ada benarnya juga. Jika selalu berdua di rumah apalagi mereka sudah berpacaran, ia juga tak yakin akan bisa menahan hasrat nya.

" Tapi.." Nara menatap iba ke Daffa meminta bantuannya.

" Udah nggak papa " Ucap Daffa mengusap lembut pucuk kepala Nara. Meski hatinya tak menginginkan Nara pergi.

Ck. Mereka bersikap manis di depan Delvino, seolah-olah tak menganggap keberadaannya. Benar- benar tak berpri-kejombloan. Delvino yang muak melihat kemesraan keduanya pun langsung keluar.

" Abang tunggu di luar, jangan lama-lama " ucapnya.

Di sepanjang jalan, Nara tak membuka suara. Hanya gerutuan dan umpatan kecil yang sejak tadi Nara layangkan ke kakak satu-satunya ini. Delvino sendiri sudah paham dengan watak adiknya yang sangat keras kepala.

" Gak usah cemberut terus, udah jelek jadi tambah jelek aja " ucap Delvin terkekeh. Sudah lama ia tak menjahili adik satu-satunya ini.

" Gak lucu " jawab Nara sewot.

" Ini juga kan demi kebaikan lo Na, lo mau sampe daddy turun tangan. Tau sendirikan gimana daddy kalau udah marah " ujarnya. Tak ada lagi bahasa formal seperti tadi jika mereka sudah berdua.

" Kebaikan apaan. Kalau daddy kayak gitu terus bisa-bisa gue jadi perawan tua bang! "

" Lo pikir cowok cuma dia doang. Banyak kali Na, dan yang pasti dia juga keluarga sultan kayak kita " jawab Delvino. Ini nih yang paling bikin muak Nara dengan abangnya, suka sekali membandingkan status sosial orang.

" Dih, bangga banget lo. Yang kaya itu daddy bukan kita. Lagian gue gak butuh keluarga yang kayak kita. Kadang jadi orang biasa itu lebih memyenangkan . Dan kak Daffa juga cinta sama gue jadi apa masalahnya" .

" Kalau gue sih gak ada masalah, tapi daddy yang bakal mempermasalahkan nya".

"Tau ah! Pusing gue. Ribet banget deh perasaan lahir di keluarga sultan " gerutu Nara.

Yah, Nara bukan lah wanita yang melihat segala hal dari uang meskipun dirinya berasal dari keluarga kaya. Karena yang Nara mau saat ini hanya lah ingin terus bersama Daffa hingga sebuah ikatan sakral akan mempersatukan mereka. Dan yang pasti tak akan mudah untuk keduanya lalui.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Mr Lie

Mr Lie

semoga aja Daddy nya Nara kgk galak, awas aja klu galak, aq laporin mommy biar Daddy tidur di luar lg 🤣🤣🤣🤣

2021-09-15

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 04
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episose 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126- End
127 Cuap-cuap author
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 04
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episose 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126- End
127
Cuap-cuap author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!