Episode 16

" Tapi boooongg!!! " teriak Nara yang memekakkan telinga. Daffa sampai melongo tak percaya melihat Nara yang tengah tertawa ngakak melihat ekpresi serius Daffa.

" Hahah...serius banget kak tuh muka..." ucapnya sambil memegangi perutnya. Ya kali dia mau nembak Daffa duluan,karena dikamus Nara itu gak ada yang namanya cewek nembak cowok duluan. Meskipun ia sangat menyukainya.

" Nara! Becanda kamu gak lucu" ucap Daffa menatap dingin ke arah Nara hingga membuatnya langsung terdiam.

" Maaf kak, habisnya sih kakak serius banget. Tapi gak baper kan?" goda Nara, menatap Daffa sembari mengedip-ngedip kan matanya bertingkah sok imut.

" Nggak! Kamu pikir saya cowok apaan mudah baper" jawab Daffa kemudian ia menyudahi makan malamnya dan langsung melenggang pergi.

Apa Daffa marah? Tapi kenapa? Bukankah dia juga gak ada perasaan apapun ke Nara. Entah lah yang jelas Daffa merasa sedikit kecewa, harapannya tadi kalau Nara benar-benar memiliki perasaannya untuknya. Namun, gadis itu justru malah menganggapnya bahan candaan.

" sebenernya gak bohongan sih" gumam Nara menatap punggung Daffa.

Oke. Sepertinya mulai sekarang Nara harus memikirkan bagaimana cara agar dia bisa segera membuka toko rotinya sendiri. Masalahnya Nara belum menguasai bakat terpendamnya iu.Yah, meskipun dirinya sudah cukup mahir membuat beberapa olahan kue, namun semua itu tak cukup. Nara butuh ilmu tambahan.

Dan sekarang Nara mencoba mendatangi kamar Daffa. Bodoh amat dengan rasa malu nya kemarin malam, yang terpenting tujuan nya kali ini tercapai.

Tok..tok..

Sebelum masuk Nara lebih dulu mengetuk pintu kamar Daffa.

" Ada apa?" Tanya Daffa membukakan pintu. Tampaknya ia baru saja keluar dari kamar mandi. Belum memakai baju, hanya selembar handuk yang dililitkan dipinggangnya.

Jika kebanyakan cewek bakal lumer ngeliat roti sobek seperti milik Daffa. Justru Nara terlihat biasa saja, dan malah dengan santai nya ia masuk kedalam. Membuat Daffa menatap tak percaya dengan gadis didepannya ini.

" Kak, aku mau ikut kursus nih. Boleh nggak?" Tanya nya. Dan bahkan Nara kini sudah duduk ditepi ranjang nya.

"Emang mau ikut kursus apa?"

" Kursus masak. Tapi yang khusus untuk bagian kue atau roti gitu. Aku mau nambah ilmu lebih lagi nih berhubung impian aku mau buka toko roti sendiri " jelas Nara.

" Iya. Nanti aku carikan tempat kursus "

Nara langsung memekik kegirangan mendengar Daffa menyetujuinya begitu saja. Ia fikir Daffa akan keberatan.

" Eh..eh..mau ngapain?" Daffa melangkah mundur menghindari Nara yang hendak memeluknya. Nara benar-benar kelewat berani. Kalau ada syaiton lewat gimana? Bisa-bisa Daffa khilaf.

" Hehe..maaf kak kelepasan" ucap Nara cengengesan yang juga sedikit memundurkan langkahnya

" Lagian kamu gak ada gerogi-geroginya lihat saya belum pake baju kayak gini. Biasanya kan cewek pada malu kalau lihat cowok bertelanjang dada " ujar Daffa. Gak sadar dia kalau sebenarnya tubuhnya itu hanya berbalut handuk saja. Yang artinya dia itu masih...emm tau lah ya.

" Gerogi kenapa? Lagian aku udah biasa liat badan kayak kakak. Bahkan lebih bagus lagi " ucap Nara. Daffa menatap horor Nara yang dengan entengnya mengatakan semua itu.

" Ckck..dasar anak jaman sekarang. Minim akhlak semua " cibir Daffa menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Maksudnya??" Tanya Nara memicingkan keduamatanya tak suka dengan perkataan Daffa tadi.

" Udah-udah sana keluar dulu. Saya mau ganti baju, gak baik cowok sama cewek yang belum muhrim berduaan di kamar " Daffa langsung mendorong Nara keluar dari kamarnya.

Gak tau apa, dari tadi Daffa sudah panas dingin melihat Nara. Apalagi dia kan masih pria normal, berduaan dikamar bersama Nara membuat otak sucinya jadi tercemar.

"Sadar..sadar..Daffa sadar!! " ucap Daffa menggelengkan kepalanya dan menepuk-nepuk pelan pipinya.

" Kenapa sih dia?" Gerutu Nara kesal melihat pintu kamar Daffa yang tertutup.

Dikediaman Ardelino, daddy Nara tak berhenti begitu saja untuk mencari keberadaan putri bungsunya itu. Meski begitu sulit menemukan jejak Nara, tetapi yang ia tau kalau Nara sekarang tinggal di Jakarta. Hanya saja anak buah Ardelino belum menemukan tempat tinggal Nara.

" Dad, gimana kalau kita pindah aja ke Jakarta. Biar lebih mudah cari Nara " ucap mommy Nara yang tampak lesu. Bagaimana tidak lesu, sudah satu bulan Nara pergi tanpa kabar. Dan itu sangat mengganggu pikirannya.

" Gak bisa mom, perusahaan disini butuh daddy "

" Kalau gitu biar mommy aja yang tinggal di Jakarta "

" Itu daddy lebih gak setuju. Mana bisa daddy jauh dari mommy " ucap Ardelino merengek manja ke istrinya itu. Ckck..perlu diingatkan daddy nya Nara ini adalah bucin sejati.

" Gak usah lebay dad, udah tua juga. Pokok nya mommy gak mau tau, sampe minggu depan Nara gak ketemu mommy bakal pergi sendiri " ucap mommy nya Nara dengan tegas. Lalu ia  melenggang pergi meninggalkan suaminya yang masih mematung ditempat duduknya.

" Galak amat! Untung sayang " gerutu Ardelino.

                                 ******

Nara menatap sebuah gedung berlantai lima. Daffa yang berdiri disamping nya pun turut memandang bangunan yang menjulang tinggi itu.

" Emang gak mahal kursus disini?" Tanya Nara melirik sekilas ke Daffa yang tengah mengecek ponselnya.

" Nggak! Kebetulan disini lagi ada program pengembangan keterampilan. Jadi mereka memberi diskon 70% untuk pembayarannya "jawab Daffa.

Nara hanya melirik malas Daffa, ia akan mencabut semua perkataan nya tadi yang mengatakan kalau dia itu baik hati.

' pemburu diskon juga ternyata '  cibir Nara dalam hati.

Mereka pun masuk kedalam, ternyata bangunan ini memang di khususkan untuk tempat kursus. Apalagi di tempat ini dilengkapi dengan lift meskipun hanya lima lantai.

" Beneran kan aku kursus disini?" Tanya Nara lagi. Ia ingin memastikan saja, takut nya Daffa mengerjainya.

" Bener Nara..kita langsung ke lantai empat aja. Ruangan nya disana, kemarin aku udah isi semua formulir kamu beserta ***** bengek nya. Kamu tinggal belajar aja " jelas Daffa.

Nara langsung tersenyum mendengarnya. Saat keduanya hendak masuk ke lift tiba-tiba seseorang menyapanya.

" Nara " panggilnya. Nara pun menoleh, ternyata orang itu Adrian. Benar-benar malang nasibnya, harus dipertemukan lagi dengan mantan yang tak ingin dia akui kebenarannya itu.

" Lo ngapain disini?" Tanya Nara memandang sinis Adrian.

" Wess...santai. Judes amat lo sama mantan sendiri " jawab Adrian.

" Harusnya gue kali yang nanya sama lo, ngapain lo disini?" Adrian balik bertanya.

" Gue kursus disini " jawab Nara cuek.

" Wahh!! Beneran?? Astaga Nara, kayaknya kita jodoh deh kok bisa ya kebetulan gini " ucap Adrian heboh.

" Gak jelas lo " sungut Nara.

" Gedung ini tuh punya gue. Dan juga dengan program kursus nya, ya ampun emang ya kata orang itu jodoh gak bakalan kemana?" Ucapnya dengan rasa percaya diri tingkat dewa.

Daffa yang melihat perdebatan keduanya pun, langsung menarik tubuh Nara mendekat kearahnya.

" Maaf ya mas, disini masih ada pacar nya kalau anda lupa?" Sahut Daffa dingin.

" Masih pacarkan? Artinya Nara masih bebas dideketin siapa aja. Pernah dengerkan kata pepatah, sebelum janur kuning melengkung artinya dia masih bisa di tikung! Hahah.." Dengan songongnya Adrian menjawab.

Nara begitu jengah melihat Adrian yang sikapnya semakin bobrok. Ia pun langsung menarik masuk Daffa ke dalam lift, " Tinggalin aja, tuh orang otak nya rada-rada " bisik Nara. Dan lintu lift pun tertutup.

" Loh..loh kok gue malah ditinggal sih.." ucap Adrian yang baru sadar kalau Nara dan Daffa sudah tidak ada dihadapan nya lagi.

" Oh iya, gue sampe lupa ada hal yang mau gue tanyain ke dia. Ntar aja deh, lagian kan dia bakal sering kesini " ucap Adrian membeo. Ia pun berlalu pergi keluar gedung.

" Apa lihat-lihat? Tuh kerjaan pada numpuk malah asik ngerumpi aja " tegur Adrian saat melihat beberapa pegawainya menatap Adrian sambil menahan senyuman.

" Resiko orang ganteng. Kemana-mana selalu di kagumi "

Penyakit terlalu percaya diri Adrian memang tak tak pernah hilang.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Fabro Os

Fabro Os

lanjut kak...

2021-09-12

1

Mr Lie

Mr Lie

Adrian pede bgt 🙈😂

2021-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 04
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episose 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126- End
127 Cuap-cuap author
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 04
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episose 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126- End
127
Cuap-cuap author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!