Episode 13

Kalian cepet banget sih pulangnya, padahal kan kakak masih pengen ngobrol sama Nara " Tania tampak tak rela melepas Nara yang akan segera kembali ke Jakarta bersama Daffa.

" Lebay banget sih kak, biasanya juga nggak pake acara mewek-mewek segala " sahut Daffa yang jengah melihat adegan drama yang dibuat kakak nya itu. Bayangkan saja, sejak tadi Tania terus menempeli Nara seperti perangko. Katanya biar anak nya nanti cantik dan manis seperti Nara.

" Daffa jangan galak-galak kamu sama Nara, kasihan dia. Ntar kamu ditinggal baru tau rasa " ujar Tania.

" Galak apaan sih kak, aku kan ngajarin dia supaya kerjanya bener " jawab Daffa.

" Awas! Ntar suka, ntar jadi sayang loh..apalagi kalian sering bersama kan berdua dirumah " goda Tania.

Pipi Nara sampai bersemu merah karena ulah kakak dari majikannya itu.

Tak mau lebih lama mendengar ocehan unfaedah lagi dari bibir sang kakak, Daffa langsung menarik tangan Nara membawanya masuk kedalam bandara.

Akhirnya pulang juga mereka, setelah lima hari tinggal di Bali.

" Nara saya pergi sebentar, kamu bisa kan belanja kepasar sendirian?" Tanya Daffa sembari memberikan beberapa lembar uang berwarna merah ke Nara.

" Iya..lagian kan ada kang ojol. Jadi gak usah khawatir " jawab Nara yakin.

" Sisa nya untuk aku ya!! " ucap nya lagi ketika melihat Daffa memberi uang sedikit lebih.

Daffa sudah hafal betul bagaimana sifat Nara ini. Meski semua yang ia lihat tak sepenuh nya benar. Daffa pun hanya mengiyakan saja, lalu kemudian ia pergi. Begitupun dengan Nara, setelah memesan ojek online melalui aplikasi di ponselnya. Tak lama ojol pesanan nya pun telah tiba.

Berbelanja kepasar ini adalah momen yang paling Nara suka, bukan kepasar swalayan yang ada di mall tetapi pasar tradisional yang mungkin bagi sebagian kalangan atas enggan untuk menginjak kan kakinya di sana. Alasannya tentu saja karena tempatnya yang terkesan jorok dan jika musim hujan akan becek.

" Nara! "

Mendengar namanya dipanggil Nara menghentikan langkah nya mencari ke arah sumber suara.

" Sarah.."

Sarah berlari menghampiri Nara. Ia tampak terkejut saat melihat Nara membawa dua kantong asoi hitam berisi sayuran di kedua tangannya. Pasalnya setahu Sarah, jangankan berbelanja sayur membedakan jenis sayuran pun dulu Nara masih suka salah.

" Ya ampun Na, ini seriusan lo? Seorang Nara belanja ke pasar kayak gini??" Ucap Sarah yang masih tak percaya.

" Ya iyalah ini gue, menurut lo siapa? Kembaran nya?"  Jawab Nara memutar kedua matanya jengah.

"Emang lo udah bisa bedain macem sayuran? " tanya Sarah.

" Bisa lah, gue juga belajar kali. Lo sama siapa kesini? Sama ibu lo?"

" Nggak, gue disuruh belanja sendiri. Males banget sih sebenernya cuman lo tau kan kalo mulutnya udah nyerocos susah berenti " ucap Sarah, keduanya pun tertawa mengingat bagaimana cerewetnya ibu Sarah saat marah. Kenangan nya saat itu benar-benar susah dilupakan.

" Gue kangen ibu, gimana kabarnya sekarang sehat kan?"

" Iya, ibu gue sehat kok. Main kek kerumah gue pasti seneng banget tuh ibu gue liat lo dateng "

" Boleh tuh, tapi lo anter gue pulang dulu ya. Gak mungkin kan gue kerumah lo sambil bawa belanjaan begini "

" Siip..."

                                 ****

Di kampus tempat Daffa mengajar, namanya cukup terkenal dikalangan mahasiswi. Ia juga menjadi salah satu dosen favorit yang paling ditunggu kedatangannya. Tentu saja hal itu karena paras rupawannya dan juga keramahannya. Membuat setiap wanita langsung meleleh melihat senyuman manisnya. Yah, meskipun jika sudah berada didalam kelas ia akan berubah menjadi lebih tegas dan terkadang menakutkan.

" Daffa, selesai kelas nanti kamu ada acara nggak?" Tanya Zara ketika mereka tengah berjalan menuju ruang rektorat.

" Kayak nya nggak ada deh, emang kenapa?"

" Makan siang bareng yuk? Aku yang traktir " ucap Zara.

" Sebentar aku tanya Nara dulu dia udah masak apa belum, nggak enak soalnya kalau ntar dia udah masak gak tau nya aku gak jadi makan di rumah " ujar Daffa mengambil ponselnya didalam saku dan menelpon Nara.

" Hallo..Nara, kamu masak nggak?"

"..."

" Ooh..iya nggak apa-apa kebetulan saya makan diluar siang ini "

" ... "

" Iya..jangan kesorean pulangnya "

".. "

Zara semakin kesal dengan keberadaan Nara yang menurutnya malah menjadi penghalang hubungan nya dengan Daffa. Apalagi sekarang Daffa tampak begitu perhatian dengannya, membuat Zara semakin tak menyukai keberadaan Nara.

" Memang nya dia siapa? Sampai Daffa segitu perdulinya dengan dia.." gerutu Zara tak suka.

" Ya udah, ayo kita makan siang bareng. Kebetulan Nara gak masak hari ini, katanya mau keluar nemuin temennya " ucap Daffa yang membuat Zara begitu senang.

" Temen? Emang dia punya temen disini? Bukannya dia baru pertamakali ke Jakarta ya?" Ujar Zara menyelidik.

" Kata dia temen nya itu kerja juga di sini dan mereka baru ketemu beberapa kali " jelas Daffa.

" Nggak yakin aku, Daffa harus nya kamu itu hati-hati. Jangan mudah percaya sama orang. Asal usul dia juga kurang jelas kan? Takutnya dia menyembunyikan sesuatu sama kamu dan malah ntar ngelibatin kamu ke masalah besar. Jaman sekarang itu tampang polos gak menjamin sifat aslinya " ucapnya mencoba mempengaruhi Daffa.

Daffa tampak berfikir sejenak, mencerna apa yang dikatakan Zara. Meski sebenarnya ia juga agak curiga dengan Nara yang sepertinya sedang menyembunyikan sesuatu.

" Nggak mungkin, aku percaya sama dia. Dia itu gadis yang baik " jawab Daffa penuh keyakinan. Ia tepiskan pemikiran-pemikiran buruk itu dari kepalanya.

Lagi-lagi hal itu membuat Zara kesal. Kesal karena Daffa tak mudah di goyahkan. Dan kini ia menetapkan bahwa Nara adalah rivalnya.

Sementara itu,

" Siapa yang nelpon?" Tanya Sarah.

" Kak Daffa, katanya dia mau makan diluar karena gue bilang mau pergi sama lo " jawab Nara, membuat Sarah senyum-senyum gak jelas melihatnya.

" Kenapa lo senyum-senyum lihat gue "

" Ekhem...sepertinya sudah mulai ada tanda-tanda cinta nih " goda Sarah.

" Apaan sih lo, gak jelas banget "

" Halah bilang aja napa sih Nar, gak usah gengsi. Dia nya juga perhatian tuh kayaknya " godanya lagi.

" Ngasal lo " jawab Nara buru-buru pergi menghindari Sarah, karena sudah pasti sekarang ini wajah nya telah memerah.

" Kalo gak suka kenapa tuh muka jadi merah?"

" Panas, lo tau kan kulit gue sensitif sama sinar matahari "

Kemudian ia berjalan mendahului Sarah, yang masih sesekali menggodanya.

" Ih,,kok gue ditinggal sih..Nara!! Aelah..cepet banget tuh anak jalannya "

Teriak Sarah, membuatnya harus berlari menghampiri Nara yang sudah agak jauh.

Kelakuan keduanya tak luput dari perhatian orang-orang di pasar. Membuat Nara semakin mempercepat laju jalannya.

" Emang dasar Sarah mulut toa, susah banget sih nyuruh dia ngomong pelan "

Tbc.

Jangan lupa like nya 😉

Terpopuler

Comments

Mr Lie

Mr Lie

Zara mencoba menghasut Daffa awas kau, aq jewer kuping nya loh😏

2021-09-09

1

Fabro Os

Fabro Os

😊😊😊

2021-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 04
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episose 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126- End
127 Cuap-cuap author
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 04
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episose 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126- End
127
Cuap-cuap author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!